Anda di halaman 1dari 48

TEORI MODEL

KEPERAWATAN
KOMUNITAS
Teori

 Suatu set proporsisi konsep yg


Saling berhubungan
 Pandangan yg sistematis dr suatu
fenomena
 Mampu menjelaskan fenomena
 Keaslian suatu teori terletak pd
bagaimana teori tersebut menjelaskan
suatu fenomena
Karakteristik Teori
 Dapat menghubungkan konsep-konsep sdmk rupa shg
menciptakan cara pandang yg spesifik thd su/
fenomena.
 Logis
 Sederhana ttp dpt dipakai u/ menarik generalisasi
 Dapat dipakai sbg dasar hipotesa yg bisa diuji
 Memberikan konstribusi & membantu dlmm embentuk
general body of knowledge dlm su/ disiplin melalui riset
 Dapat digunakan u/ membimbing & memberi arah
dalam praktek
 Konsisten dg teori-teori & prinsip lain yg telah teruji ttp
tetap terbuka u/ dijawab & dibuktikan.
Model Keperawatan
 Mjd kerangka acuan yg mjd arah, analisis
& evaluasi thdp tindakan kep.
 Sebagai landasan praktek
 Mengandung teori, konsep sbg jabaran
akan :
 Falsafah
 Nilai
 Keyakinan
 Visi & misi
 Tujuan
Model Dikembangkan

 Utk memberi makna pd keterkaitan


konsep
 Memungkinkan bagi pemakai u/ melihat
bgmn su/ konsep scr logis berpengaruh
&berhubungan satu sama lain.
Teori & Model Keperawatan
 Florence Nightingale (1820~1910)
The enviromental of nursing model
 Virgiia Henderson (1897~1968)
The activities of living
 Sister Calista Roy (1964)
Roy adaptation model
 Dorothea E Orem
Self care or self care deficit theory
 Imogene M King (1923~1971)
An interaction model for nursing
 Jean Watson
Human science and human care
 DLL.
MODEL BETTY
NEUMAN
 Health Care System Model
Asumsi

 Perawatan Klien Dinamis, unik,


pertukaran energi dengan lingkungan

 Interaksi variabel fisiologis, psikologis,


sosial, kultural, dan perkembangan -
mekanisme pertahanan dan respon
klien
Lanjutan asumsi...

 Respon klien normal -- lingkungan


baik dan stabil

 Stresor- mengancam flexible line,


normal line dan resisten line.

 Intervensi keperawatan : prevensi


primer, prevensi sekunder dan tersier
Fokus

  stresor pada tiga garis pertahanan


·Fleksibel
·Normal
·Resisten
 Interaksi 5 variabel
·Fisik
·Psikologis
·Sosial kultural
·Spiritual
·Developmental
 Tujuan Keperawatan : Stabilitas klien
dalam lingkungan dinamis
Intervensi :
Prevensi primer  fleksibel
Prevensi sekunder  normal
Prevensi tersier  resisten
Paradigma Keperawatan
Keperawatan
 Nursing concerned : total person
 Aktivitas unik:
·Mengkaji semua variabel yang
mempengaruhi respon klien terhadap
stresor
·Berpartisipasi aktif dalam mendukung
pertahan klien
·Prevensi primer, sekunder, tersier
Manusia

Fisiologis
Psikologis
Sosiokultural Wholenesss = totally
Spiritual
Developmental
 Klien
Aktivitas ------------------------- Stresor

Peran perawat
· Informasi
· Motivasi
· Assistance

· Lines of defense
Lanjutan paradigma...

 Lingkungan
 Internal : Emosi, perasaan, persepsi
 Eksternal : Keadaan alam dan lingkungan

 Kesehatan
 Keseimbangan dan kestabilan ke 5 faktor
tersebut
 Parameter : normal line defense
TEORI/MODEL KEP.KOMUNITAS
Betty Neuman’s Model:
Garis pertahanan
Sehat: Fleksibel
Psikologis
Prevensi Primer
Sosial
Garis pertahanan
Biologis Normal
Ancaman: Core
Prevensi Sekunder Garis pertahanan
Resisten
Spiritua Kultural
Nyata/Aktual:
Prevensi Tersier l

Teori/Model ini sbg landasan praktik kep. komunitas


MODEL SISTEM NEUMAN
Kep kompleks dan komprehensif
Memerlukan struktur yg luas dan
fleksibel
Memungkinkan perawat utk
memfokuskan pd klien dan lingk sekitar
klien dgn care kreatif dan interaktif
Klien sbg sistem terdiri dari lima sub
sistem yg saling berinteraksi: bio-psiko-
sosio-kultural & spiritual
Sistem klien mencakup individu, klg, klp
dan kom
SISTEM KLIEN

Sbg suatu “concentric rings” terdiri dari tiga


garis pertahanan:
1. Fleksibel: pertukaran energi dg
lingkunga
2. Normal: level sehat dari sistem klien
3. Resisten: faktor-faktor mendukung
garis-garis pertahanan dan
proteksi struktur dasar
sistem klien
TUJUAN UTAMA KEP

Untuk mempertahankan sistem klien dlm keadaan


stabil mll pengkajian yg aktual, potensial stresor
dilanjutkan dg melakukan tindakan yg tepat:
- prevensi primer: memperkuat garis
pertahanan dg menekan faktor risiko &
cegah stres
- prevensi sekunder: dimulai setelah timbul tanda
dan gejala , utk memperkuat garis pertahanan
normal melalui tujuan dan intervensi relevan
- prevensi tersier: dilakukan setelah terapi,
memobilisasi klien utk cegah penyulit lebih lanjut
Aplikasi Model Neuman dalam
Keperawatan Komunitas

 Dua faktor utama:


·Komunitas sebagai klien
·Proses Keperawatan
Pengkajian
Core / inti :
demografi,
jenis kelamin,
agama,
nilai-nilai,
keyakinan,
sejarah
Subsistem
 Perumahan (lingkungan fisik)
 Pendidikan
 Keamanan dan keselamatan
 Politik dan kebijakan kesehatan
 Pelayanan kesehatan yang tersedia
 Sistem komunikasi
 Ekonomi
 Rekreasi
Contoh:

 Data dari Puskesmas/ RS terdapat angka


kasus gangguan kardiovaskuker yang
tinggi untuk kelompok komunitas
tertentu.
Hal-hal yang perlu dikaji
Data inti
· Usia yang berisiko
· Pendidikan
· Jenis kelamin
· Pekerjaan
· Agama
· Keyakinan
· nilai-nilai
· Riwayat komunitas  stresor timbulnya
gangguan
Data Subsistem
·Perumahan: penerangan, sirkulasi,
kepadatan  stresor bagi penduduk
·Pendidikan : Sarana pendidikan untuk
meningkatkan pengetahuan
·Keamanan dan keselamatan
lingkungan tempat tinggal  tidak
menimbulkan stres
·Pelayanan kesehatan yang tersedia
untuk deteksi dini atau perawatan
Lanjutan data ...

·Sistem komunikasi : sarana komunikasi


yang ada untuk meningkatkan
pengetahuan tentang kardiovaskuler
·Ekonomi: tingkat kesejahteraan
masyarakat, anjuran untuk konsumsi
jenis makanan sesuai status ekonomi
·Rekreasi : sarana yang tersedia untuk
mengurangi stres
Diagnosa Keperawatan

Risiko peningkatan gangguan


kardiovaskuler pada komunitas di
RW ….. berhubungan dengan
kurangnya kesadaran masyarakat
tentang hidup sehat,
dimanifestasikan dengan:…..
Perencanaan
·Pendidikan kesehatan tentang
gangguan kardiovaskuler, nutrisi
·Demonstrasi tentang stres dan relaksasi
·Deteksi dini ganguan kardiovaskuler
·Bekerjasama dengan ahli gizi  diet
·Kerjasama dengan aparat untuk
mengurangi stresor lingkungan
·Rujukan ke RS bila diperlukan
TEORI MODEL
MADELEINE M. LEININGER
Keperawatan Menurut
Leininger
Keperawatan menurut Leininger adalah
ilmu pengetahuan dan seni humanistik
yang menekankan pada personalisasi
perilaku, fungsi, dan proses keperawatan
untuk mendorong dan menjaga
kesehatan atau kesembuhan yang
memiliki makna fisik, psikokultural, dan
sosial bagi mereka yang dibantu oleh
perawat profesional atau mereka yang
memiliki kompetensi peran serupa.
Transcultural of Nursing
 Latar belakang
Leininger menemukan bahwa perawat kurang memahami
faktor budaya yang mempengaruhi perilaku anak
dengan latar belakang budaya yang berbeda. Ia juga
mulai memahami perbedaan besar antara budaya Barat
dan Timur dalam hal keperawatan dan praktek
kesehatan. Sehingga ia mengembangkan teorinya
tentang keperawatan budaya. Teori ini diarahkan agar
perawat bisa memahami dunia pasien dan
menggunakan pandangan, pengetahuan, dan praktek
sebagai dasar untuk membuat keputusan dan tindakan
yang kongruen secara budaya.
Tujuan

Tujuan keperawatan lintas budaya ini


adalah menentukan pandangan orang
tentang keperawatan dan
mempelajarinya dari sudut pandang etika
keperawatan untuk memberikan
keperawatan yang sesuai dengan
kebutuhan dan kenyataan pasien.
Konsep Transcultural of
Nursing
Care dan Caring
Merujuk pada fenomena yang berkaitan
pada perilaku membantu, mendukung,
atau memungkinkan sesuatu untuk
terjadi, untuk individu atau kelompok
lainnya dengan kebutuhan untuk
memperbaiki kondisi atau cara hidup
seorang manusia. Sedangkan caring
merujuk pada tindakannya.
Culture

Nilai, kepercayaan, norma, dan perilaku


hidup yang dipelajari, dibagi dan
ditransmisikan oleh kelompok tertentu
yang mempengaruhi pemikiran,
pengambilan keputusan, tindakan, dan
pola bicara.
Cultural Care

Nilai, kepercayaan, dan ekspresi terpola


yang membantu mendukung atau
memungkinkan orang untuk menjaga
kesehatannya, memperbaiki kondisi, atau
menghadapi kematian dan kecacatan.
Cultural Value

Cara berlaku atau mengetahui sesuatu


yang lebih dipilih yang umumnya didapat
oleh sebuah budaya dalam kurun waktu
yang lama.
Cultural Care Diversity

Keragaman arti, pola, nilai, atau simbol dari


care yang diturunkan secara kultural
untuk kesehatan, meningkatkan kondisi,
cara hidup, atau menghadapi kematian.
Etnocentrism

Keyakinan bahwa pemikiran keyakinan dan


perilaku seseorang lebih baik daripada
yang ada di budaya lain.
Cultural Imposition

Mengacu pada kecenderungan petugas


kesehatan untuk menerapkan
“keyakinan, perilaku, dan nilai mereka
pada budaya lain karena menganggap
budayanya lebih baik”.
Cultural Care Preservation

Mengacu pada fenomena budaya asistif,


fasilitatif yang mencerminkan cara
beradaptasi.
Cultural Care repatterning

Mengacu pada perubahan rumusan untuk


membantu pasien mengubah gaya hidup
yang berguna bagi mereka.
Teori Model Leininger
Hambatan Perkembangan
Teori Leininger
 Ketika teori terbentuk, hampir tidak ada
perawat yang siap dalam antropologi untuk
memahami konsep, model, atau teorinya
tentang lintas budaya
 Meskipun pasien memiliki kebutuhan budaya
inheren, banyak yang enggan meminta
personil kesehatan untuk memenuhi
kebutuhan budayanya, dan karena itu tidak
meminta agar kebutuhan sosial dan budaya
mereka dipenuhi
 Hingga dekade terakhir, artikel
keperawatan lintas budaya yang
dipublikasikan sering ditolak karena
editor tidak mengetahui, menghargai,
atau memahami pengertian antropologi
bagi keperawatan atau pemikiran
keperawatan lintasbudaya sebagai
bidang baru dalam keperawatan
 Konsep Keperawatan tidak begitu
diperhatikan perawat hingga akhir 1970-
an. Setelah itu, Leininger menyiapkan
sejumlah perawat dan dalam
keperawatan lintasbudaya dan
mendorong perawat untuk mempelajari
antropologi.
 Keperawatan tidak banyak berkembang
menjadi suatu badan ilmu tertentu karena
peneliti terlalu tergantung pada metode
kuantitatif dan tidak mau menggunakan
metode kualitatif
Kaitan dengan Unsur Caring,
Holism, dan Humanism

 Teori ini dikembangkan sebagai


penyempurna asuhan keperawatan
(caring) secara menyeluruh (holism)
dengan objek manusia yang dilakukan
dengan rasa kemanusiaan (humanism)
dengan tujuan penyembuhan biofisik
yang ditunjang oleh perawatan yang
memerhatikan segi budaya, sehingga
pasien merasa kebutuhan fisik dan
mental terpenuhi

Anda mungkin juga menyukai