2 Evaluasi Pembelajaran
2 Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi pembelajaran
Evaluasi program
Evaluasi sistem
Bahan/
No. Kompetensi Dasar/ Bentuk No.
Kelas/ Materi Indikator Soal
Urut Indikator Tes Soal
Semester
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
.
Bandung, ................................
Dosen
................................................
NIP
1. Membuat Format Kisi-Kisi Soal
2.Merumuskan KD dan Kelengkapannya
Sebagai contoh, bila kita akan melihat pemahaman dan pengertian siswa
mengenai dalil Phytagoras dalam segitiga siku-siku, maka kata kerja
operasional untuk mengukur aspek ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis,
sintesis, dan evaluasi beserta KDnya masing-masing adalah sebagai berikut.
Siswa dapat menyebutkan rumus dalil Phytagoras untuk segitiga siku-siku.
(Ingatan)
Siswa dapat menghitung sisi miring sebuah segitiga siku-siku bila kedua sisi
siku-sikunya diketahui. (Pemahaman)
Menggunakan dalil Phytagoras untuk segitiga siku-siku siswa dapat
menghitung panjang kawat penegak tiang. (Aplikasi)
Dengan menggunakan dalil Phytagoras tentang segitiga siku-siku siswa dapat
menjelaskan perbandingan antara jarak dari titik sudut terhadap
perpotongan diagonal-diagonalnya dengan panjang sisi sebuah bujursangkar.
(Analisis)
Bila a dan b sisi siku-siku sebuah segitiga siku-siku dan c sisi miringnya, siswa
dapat membuktikan bahwa a2 + b2 = c2 . (Sintesis)
Siswa dapat menilai bahwa cara Phytagoras lebih praktis daripada cara
penggunaan luas dalam menghitung panjang sisi miring sebuah segitiga siku-
siku. (Evaluasi)
3. Menyusun Soal
Soal-soal yang akan dibuat itu adalah soal-soal yang akan
dibuat berdasarkan kepada KD-KD yang telah dirumuskan,
tingkat kesukaran, dan aspek kognitifnya. Pada saat itu akan
dilihat juga mengenai daya pembedanya.
Membuat “petunjuk” bagi siswa bagaimana cara-cara
menjawab soal-soal itu adalah merupakan bagian dari
penyusunan soal.
Dibuatnya tes tipe objektif, selain agar materinya lebih
menyeluruh, penilaiannya objektif, dan semacamnya, juga
dimaksudkan agar pemeriksaannya itu lebih mudah.
Cara penilaian yang akan dilakukan juga harus
diberitahukan. mereka perlu tahu tentang sistem penilaian
yang akan dipakai (PAN, PAP, atau PAPPAN) serta skor
minimum kelulusan.
4. Pengecekan akhir
Banyaknya soal tes, dan bentuk banyaknya pilihan.
Kesederhanaan bahasa,
Kejelasan petunjuk, singkat tetapi jelas, dan
semacamnya.
Pengecekan pengetikan dan perbanyakannya:
apakah kesalahan tik sudah tidak ada dan apakah
perbanyakan soalnya sudah sesuai dengan
banyaknya peserta.
5. Menganalisis Hasil Tes
Validitas item & tes : korelasi product moment dari
Pearson
Reliabilitas tes tipe objektif: korelasi Spearman
Brown, K-R 20, K-R 21
Reliabilitas tes tipe uraian: korelasi Alpha
Taraf (Indeks) Kesukaran : IK = B/JS
Daya Pembeda : DP = (BA/JA) - (BB/JB) = PA – PB
INSTRUMEN NON TES
Jenis-jenis Penilaian:
Formatif = penilaian berorientasi pada proses belajar
mengajar (setelah satu pokok bahasan).
Sumatif = berorientasi pada produk bukan proses.
Diagnostik untuk melihat kelebihan dan kelemahan-
kelemahan berserta faktor penyebabnya, contohnya untuk
bimbel, remidial.
Selektif untuk keperluan seleksi.
Penempatan
Sistem Penilaian Hasil belajar
dibedakan menjadi 2 yaitu