Anda di halaman 1dari 9

‘KOMPONEN MAKRO DALAM

PEMBANGUNAN ISLAM’

Disusun Oleh Kelompok 4:

1. Dian Alam Nur Hidayat (12402193300)

2. Subekti Kartika Sari (12402193312)

3. Efa Daniza (12402193316)

4. Fahima Finurika (12402193329)

5. Yulitri Susanti (12402193331)

Dosen Pengampu :

Yunesia Pramesthi, M.Pd.


KOMPONEN MAKRO DALAM
PEMBANGUNAN ISLAM
A. Konsep Pembangunan
Istilah pembangaunan ekonomi pada umumnya merupakan serangkaian usaha dalam suatu
perekonomian untuk mengembangkan kegiatan ekonomi melalui peningkatan pembangunan insfrastruktur,
perusahan yang berkembang, taraf pendidikan serta teknologi
Terdapat empat fungsi utama pemerintah di dalam perekonomian negara, terutama pada negara
berkembang, yakni :

1. embentukan kerangka landasan hokum


2. Penentuan kebiajakan stabilitas makro ekonomi, yakni berupaya untuk kelancaran siklus bisnis dengan
mencegah atau menekan inflasi.
3. Mempengaruhi alokasi pada sumber daya untuk perbaikan efisiensi ekonomi.
4. Menciptakan program pembangunan untuk mempengaruhi distribusi pendapatan secara merata, sehingga
tingkat ketimpangan pembangunan ekonomi di antara negara maju dan negara sedang berkembang
semakin rendah.
B. Konsep Pembangunan dalam Islam

Ekonomi pembangunan yang berlangsung di dunia ditandai dengan


adanya kemajuan sains serta teknologi share, pada sektor perdagangan dan
transformasi yang penuh dengan kompetisi daan lokomotifasinya yang
dibangun yakni lingkaran kapitalis (liberalisme). Sistem tersebut menjad
populer dengan keyakianan yang kuat dan mendewakan liberalisme sebaga
tulang punggung pembangunan ekonomi. Tetapi, seiring berjalannya waktu
sistem ini gagal menciptakan pemerataan serta keadilan pembangunan dan
hanya menyisakan ketimpangan yang semakin terasa antar individu, kelompok
anatar sektor perekonomian, antar wilayah bahkan antar negara maju dengan
negara sedang berkembang.
Di dalam islam sendiri, konsep pembangunan ekonomi mendapa
perhatian khusus. Al qur’an memberikan perhatian serius terhadap usaha untuk
memperbaiki nasib suatu kaum yang bisa ditentukan melalui kerja keras sert
menghilangkan sifat malas (fakir) seperti apa yang tercantun dalam QS. Al
munafikun (63) ayat 9-10. Selain pada ayat tersebut Al qur’an jug
mmenggungkapkan kinerja nabi Ibrahim as dalam membangun Ka’bah sert
regulasi yang telah membumi yang kemudian dilanjutkan oleh nab
Muhammad saw. Sejak 14 abad silam, efek dari regulasi Mekah (Ka’bah) telah
membuktikan pertumbuhan pembangunan tidak sekedar untuk dinikmati oleh
masyarakat Mekah, namun juga seluruh negara yang mempunyai akse
ekonomi di bidang teknologi, transformasi termasuk kinerja perbankan sert
K
e
C. Prinsip-Prinsip Umum Pembangunan Ekonomi dalam Islam
p memiliki kebebasan berinovasi dan berkreasi sepanjang tidak
ekonomi
terdapat larangan dengan prinsip-prinsip serta landasan, yakni sebagai
e
berikut
; m
1. Kepemilikan
il
a. Kepemilikan individu : Kepemilikan ini dihargai dan dihormati
i sehingga siapapun merasa aman dan nyaman.
k
b. Kepemilikan Umum : Dalam islam campur tangan pemerintah hanyalah
a
dalam bentuk pengendalian dan kebijakan serta hasilnya diserahkan
n
kepada masyarakat untuk mendorong peningkatan pembangunan
ekonomi sehingga pemeliharan serta kesinambungan maq sid al-
U
khamsah (kesejahteraan masyarakat) tetap terjaga
m
c. Kepemilikan Negara : Sumber-sumber pendapatan Negara ialah
u
mNegara.
2 . Menghidupkan Tanah Mati
Salah satu ciri dari negara sedang berkembang dan negara
tertinggal (miskin) ialah kepemilikan atas faktor produksi yang
masih tertinggal antar kelompok berpendapatan tinggi dengan
berpendapatan rendah. Konsep ekonomi islam terhadap tanah
mati (lahan terlantar) mmenjadi tanggungjawab pemiliknya.

Terdapat dua tanggungjawab, yakni pertama, pemilik lahan


dibebankan pada fardu kifayah, dan bukan fardhu ain. Kedua,
pemilik lahan berkewajiban mengeluarkan zakat (denda) kepada
negara disebabkan lahan yang tidak difungsikan

3. Pengelolaan Sumber Daya Liar


Sumber daya liar merupakan bagian dari sumber
pendapatan masyarakat, karena 4/5 dari bumi ialah air dan laut,
sehingga sumber daya liar paling banyak terdapat di laut dan
air.
D. Komponen Makro Pembangunan dalam Islam
Pada komponen makro pembangunan islam akan dibahas
mengenai beberapa persamaan agregat terutama pada sektor
produksi. Sektor produksi makro dalam islam berbedan dengan
sektor produksi ekonomi modern. Apabila sektor produksi
modern terfokus pada maksimalisasi pendapatan (kuantitas),
maka dalam makro ekonomi islam bukan hanya pada
maksimalisasi kuantitas, namun pada kuantitas kuantitatif juga
menjadi ukuran normatif.
Persamaan agregat, pendapatan nasional, menurut teori ekonomi
modern antara lain : Y = C + I + G + X – M

Di mana :

Y = Pendapatan nasional

C = Konsumsi rumah tangga

I = Investasi

X = Pengeluaran Pemerintah/Belanja Modal


M = Share sektor Perdagangan luar
Sedangkan menurut ekonomi makro islam estimasi agregat tersebut
yaitu :

Y=C+I+G+X–M–Z

Di mana :

Y = Pendapatan nasional

C = Konsumsi rumah tangga

I = Investasi

X = Pengeluaran Pemerintah/Belanja Modal

M = Share sektor Perdagangan luar negeri.

Z = Sektor Dana Umat : Zakat, Infaq, Sedekah, Wakaf, Hibah, dll


yang tidak bertentangan dengan syariat islam.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai