KOMPONEN MAKRO DALAM PEMBANGUNAN ISLAM A. Konsep Pembangunan Istilah pembangaunan ekonomi pada umumnya merupakan serangkaian usaha dalam suatu perekonomian untuk mengembangkan kegiatan ekonomi melalui peningkatan pembangunan insfrastruktur, perusahan yang berkembang, taraf pendidikan serta teknologi Terdapat empat fungsi utama pemerintah di dalam perekonomian negara, terutama pada negara berkembang, yakni :
1. embentukan kerangka landasan hokum
2. Penentuan kebiajakan stabilitas makro ekonomi, yakni berupaya untuk kelancaran siklus bisnis dengan mencegah atau menekan inflasi. 3. Mempengaruhi alokasi pada sumber daya untuk perbaikan efisiensi ekonomi. 4. Menciptakan program pembangunan untuk mempengaruhi distribusi pendapatan secara merata, sehingga tingkat ketimpangan pembangunan ekonomi di antara negara maju dan negara sedang berkembang semakin rendah. B. Konsep Pembangunan dalam Islam
Ekonomi pembangunan yang berlangsung di dunia ditandai dengan
adanya kemajuan sains serta teknologi share, pada sektor perdagangan dan transformasi yang penuh dengan kompetisi daan lokomotifasinya yang dibangun yakni lingkaran kapitalis (liberalisme). Sistem tersebut menjad populer dengan keyakianan yang kuat dan mendewakan liberalisme sebaga tulang punggung pembangunan ekonomi. Tetapi, seiring berjalannya waktu sistem ini gagal menciptakan pemerataan serta keadilan pembangunan dan hanya menyisakan ketimpangan yang semakin terasa antar individu, kelompok anatar sektor perekonomian, antar wilayah bahkan antar negara maju dengan negara sedang berkembang. Di dalam islam sendiri, konsep pembangunan ekonomi mendapa perhatian khusus. Al qur’an memberikan perhatian serius terhadap usaha untuk memperbaiki nasib suatu kaum yang bisa ditentukan melalui kerja keras sert menghilangkan sifat malas (fakir) seperti apa yang tercantun dalam QS. Al munafikun (63) ayat 9-10. Selain pada ayat tersebut Al qur’an jug mmenggungkapkan kinerja nabi Ibrahim as dalam membangun Ka’bah sert regulasi yang telah membumi yang kemudian dilanjutkan oleh nab Muhammad saw. Sejak 14 abad silam, efek dari regulasi Mekah (Ka’bah) telah membuktikan pertumbuhan pembangunan tidak sekedar untuk dinikmati oleh masyarakat Mekah, namun juga seluruh negara yang mempunyai akse ekonomi di bidang teknologi, transformasi termasuk kinerja perbankan sert K e C. Prinsip-Prinsip Umum Pembangunan Ekonomi dalam Islam p memiliki kebebasan berinovasi dan berkreasi sepanjang tidak ekonomi terdapat larangan dengan prinsip-prinsip serta landasan, yakni sebagai e berikut ; m 1. Kepemilikan il a. Kepemilikan individu : Kepemilikan ini dihargai dan dihormati i sehingga siapapun merasa aman dan nyaman. k b. Kepemilikan Umum : Dalam islam campur tangan pemerintah hanyalah a dalam bentuk pengendalian dan kebijakan serta hasilnya diserahkan n kepada masyarakat untuk mendorong peningkatan pembangunan ekonomi sehingga pemeliharan serta kesinambungan maq sid al- U khamsah (kesejahteraan masyarakat) tetap terjaga m c. Kepemilikan Negara : Sumber-sumber pendapatan Negara ialah u mNegara. 2 . Menghidupkan Tanah Mati Salah satu ciri dari negara sedang berkembang dan negara tertinggal (miskin) ialah kepemilikan atas faktor produksi yang masih tertinggal antar kelompok berpendapatan tinggi dengan berpendapatan rendah. Konsep ekonomi islam terhadap tanah mati (lahan terlantar) mmenjadi tanggungjawab pemiliknya.
Terdapat dua tanggungjawab, yakni pertama, pemilik lahan
dibebankan pada fardu kifayah, dan bukan fardhu ain. Kedua, pemilik lahan berkewajiban mengeluarkan zakat (denda) kepada negara disebabkan lahan yang tidak difungsikan
3. Pengelolaan Sumber Daya Liar
Sumber daya liar merupakan bagian dari sumber pendapatan masyarakat, karena 4/5 dari bumi ialah air dan laut, sehingga sumber daya liar paling banyak terdapat di laut dan air. D. Komponen Makro Pembangunan dalam Islam Pada komponen makro pembangunan islam akan dibahas mengenai beberapa persamaan agregat terutama pada sektor produksi. Sektor produksi makro dalam islam berbedan dengan sektor produksi ekonomi modern. Apabila sektor produksi modern terfokus pada maksimalisasi pendapatan (kuantitas), maka dalam makro ekonomi islam bukan hanya pada maksimalisasi kuantitas, namun pada kuantitas kuantitatif juga menjadi ukuran normatif. Persamaan agregat, pendapatan nasional, menurut teori ekonomi modern antara lain : Y = C + I + G + X – M
Di mana :
Y = Pendapatan nasional
C = Konsumsi rumah tangga
I = Investasi
X = Pengeluaran Pemerintah/Belanja Modal
M = Share sektor Perdagangan luar Sedangkan menurut ekonomi makro islam estimasi agregat tersebut yaitu :
Y=C+I+G+X–M–Z
Di mana :
Y = Pendapatan nasional
C = Konsumsi rumah tangga
I = Investasi
X = Pengeluaran Pemerintah/Belanja Modal
M = Share sektor Perdagangan luar negeri.
Z = Sektor Dana Umat : Zakat, Infaq, Sedekah, Wakaf, Hibah, dll
yang tidak bertentangan dengan syariat islam. THANK YOU
Ekonomi makro menjadi sederhana, berinvestasi dengan menafsirkan pasar keuangan: Cara membaca dan memahami pasar keuangan agar dapat berinvestasi secara sadar berkat data yang disediakan oleh ekonomi makro