Anda di halaman 1dari 25

Hordeolum dan Kalazion

Devhily A. Sitorus

Pembimbing :
dr. Sarah Josephine, Sp.M
Hordeolum
• Definisi:
Nodul infeksi atau inflamasi akut pada satu atau lebih kelenjar
di palpebra

• Etiologi:
Penyebab infeksi tersering adalah kuman Staphylococcus aureus.
Klasifikasi
• Hordeolum Internum
Peradangan supuratif kelenjar kelopak mata akibat
infeksi pada kelenjar Meibom.

• Hordeolum Eksternum
Peradangan supuratif kelenjar kelopak mata akibat
infeksi pada kelenjar Zeis atau Moll.
Stadium
• Infiltratif : Bengkak, Merah, Nyeri,
• Supuratif : Bengkak, Merah, Nyeri berkurang, Pus +

Stadium Infiltratif Stadium Supuratif


Gejala Klinis
Nyeri, Merah, dan Bengkak.
Gejala Subjektif :
Rasa mengganjal pada kelopak mata yang memberat saat
menunduk dan nyeri bila ditekan.
Gejala Objektif:
Tampak benjolan pada kelopak mata, berwarna merah, dan nyeri
bila ditekan di dekat pangkal bulu mata.
Pemeriksaan Fisik
Segmen Anterior

▪ Palpebra : edema +, hiperemi +, ▪ Kornea : jernih, dbn


pus +
▪ BMD : dalam

▪ Konjungtiva : ▪ Iris : radier


Pars Bulbar : Hiperemi – ▪ Pupil : Bulat Isokor,
Pars Palpebra : Nodul +, Hiperemi +, 3mm/3mm, Reflek cahaya +/+
Nyeri tekan +
▪ Lensa : jernih, dbn
Pemeriksaan Fisik
• Visus
Tidak didapatkan penurunan visus.
Pemeriksaan Fisik
• Pengukuran TIO
Tekanan Intra Orbita Normal.
Pemeriksaan Fisik
Funduskopi
Fundus reflex +/+
Papil N.II batas tegas +/+
Diagnosis Banding
1. Chalazion
2. Blepharitis
3. Acute Dacryocystitis
Acute Dacryocystitis
Tata Laksana
Fase Infiltratif:
• Kompres Hangat 3-4 kali sehari selama 10-15 menit.
• Antibiotik Topikal selama 7-10 hari, pada fase inflamasi.
• Antibiotik sistemik apabila terjadi selulitis.
Jika tidak membaik dalam 48 jam atau sudah fase abses,
dilakukan insisi dan drainase
Tata Laksana
Fase Supuratif:
Insisi dan kuretase.
• Hordeolum Internum : insisi di konjungtiva secara vertical.
• Hordeolum Externum : insisi di kulit luar secara horizontal.
• Sayatan di pencet untuk mengeluarkan sisa nanah.
Kalazion
• Definisi:
Inflamasi kronik, steril pada palpebra akibat sumbatan pada
meibom.

• Etiologi : idiopatik
Diduga disebabkan oleh gangguan sekresi kelenjar Meibom sehingga menyebabkan
penyumbatan dan menimbulkan reaksi jaringan sekitarnya terhadap bahan-bahan yang
tertahan.
Gejala Klinis
Bengkak, Tidak Nyeri.

Gejala Subjektif :
Gejala peradangan ringan disertai nyeri tekan (awal).
Apabila bengkak cukup besar dapat menekan bola mata dan
menimbulkan gangguan refraksi astigmatisma.
Gejala Klinis
Gejala Objektif:
• Kelopak mata tampak tebal dan edema.
• Teraba benjolan pada kelopak mata dengan konsistensi agak
keras dan tidak disertai tanda radang akut.
• Pada ujung kelenjar Meibom terdapat masa kuning dari
sekresi kelenjar yang tertahan.
• Benjolan mengarah ke konjungtiva, sedikit memerah atau
meninggi
Pemeriksaan Fisik
Segmen Anterior

▪ Palpebra : edema +, hiperemi -, ▪ Kornea : jernih, dbn


pus -, nyeri -
▪ BMD : dalam

▪ Konjungtiva : ▪ Iris : radier


Pars Bulbar : Hiperemi – ▪ Pupil : Bulat Isokor,
Pars Palpebra : Nodul +, Hiperemi -, 3mm/3mm, Reflek cahaya +/+
Nyeri tekan -
▪ Lensa : jernih, dbn
Pemeriksaan Fisik
• Visus
Tidak didapatkan penurunan visus.
Pemeriksaan Fisik
• Pengukuran TIO
Tekanan Intra Orbita Normal.
Pemeriksaan Fisik
Funduskopi
Fundus reflex +/+
Papil N.II batas tegas +/+
Tata Laksana
• Kompres Hangat 3-4 kali sehari selama 10-15 menit.
• Untuk lesi kecil: injeksi steroid intra lesi (0,1-0,2 ml
triamnisolon)
• Jika nodul tidak membaik: insisi dan drainase + salep antibiotik)
Terima kasih
Daftar Pustaka
Pedoman Diagnosis dan Terapi Ilmu Penyakit Mata edisi 3. Surabaya : Bagian Ilmu Penyakit Mata
RSUD DR Soetomo, 2006.
Hoesin, Rowena G, et al: Buku Ajar Ilmu Kesehatan Mata. Surabaya : Airlangga University Press,
2013.
Vaughan D, Asbury T : General Ophtalmology, 17th ed, Lange Medical Publication, Maruzen Asia,
2016, pp. 78-79.

Anda mungkin juga menyukai