Anda di halaman 1dari 26

ANALISIS SCP INDUSTRI

TELEKOMUNIKASI

TANPA KABEL
Syahban Albisma Affaf 041811133159
Muhammad Airlangga Sanusi Sidharta 041811133174
Yohana Adventri Christy Lana           041911133016
Faiz Dwikiesyahputra 041911133075
Muhammad Syaikah Lala 041911133167
Kezia Olivia 041911133174
Muhammad Huda Ramadhana Ondrio 041911133198
Rachel Ariela Davy Eka Putri 041911133199
HIGHLIGHT INDUSTRI
Industri mencakup pelayanan
telekomunikasi bergerak dengan teknologi
seluler. Kegiatannya mencakup
pengoperasian, pemeliharaan, dan
penyediaan akses untuk berbagai fasilitas
dengan menggunakan jaringan
telekomunikasi seluler serta tanpa kabel
lainnya.
Analisis Struktur Industri
Pangsa Pasar Berdasarkan Pelanggan Tahun 2018

Smartfren
Sampoerna Telcom (0,1%)
Hutchinson 3 3%

7%

XL Axiata
18%
59% Telkom

13%
Indosat

Sumber: BRTI, 2018


Analisis Struktur Industri
Pangsa Pasar Berdasarkan Pendapatan Tahun 2018

Smartfren
Hutchinson 3 Sampoerna Telcom (0,1%)
2%

8%
XL Axiata
13%

57% Telkom
20%
Indosat

Sumber: DIT. Pengendalian PPI, 2018


Berdasarkan pendapatan

CONCENTRATION RATIO
Perhitungan CR4 = MS 1 + MS2+MS3+MS4

= 56,9% +19,36% + 13,2%+8,09%

= 84,35%

Berdasarkan perhitungan tersebut, empat perusahaan utama


(Telkom, Indosat, XL Axiata, dan Hutchinson 3) mampu
menguasai keseluruhan industri sebesar 84,35% atau yang
berarti industri merupakan oligopoli dengan konsentrasi
tinggi (> 75%)
Berdasarkan pendapatan kotor

HERFINDAHL-HIRSCHMAN INDEX
HHI = P12 + P22+P32+….+PN2

= 3240,7 +375,01+ 174,29+5,43+65,49+0,01

= 3860,60

Berdasarkan perhitungan tersebut, diketahui bahwa industri


tergolong kedalam industri dengan konsentrasi market yang
tinggi (>1800) dengan hasil sebesar 3860,60 yang
menggunakan data pendapatan kotor perusahaan tahun 2016
ANALISIS PERILAKU
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan

Belanja Modal
Menggambarkan aset perusahaan yang timbul
akibat alokasi anggaran untuk modal. Belanja
modal tahun 2018 dikuasai oleh Telkomsel,
Indosat, dan XL Axiata
Belanja Operasional
Menggambarkan alokasi anggaran untuk
operasional perusahaan yang digunakan untuk
menjaga aset dan menjamin aktivitas perusahaan.
Persentase terbesar pada tahun 2018 dimiliki oleh
telkomsel
ANALISIS PERILAKU
Berdasarkan strategi perusahaan

TELKOM INDOSAT

○ Mengedepankan digital ○ Bersifat customer sentric


connectivity, digital platform, ○ Menawarkan data bundling
dan digital services ○ Meningkatkan penawaran paket
○ Mengutamakan digital customer kuota ketimbang pulsa
experience ○ Memperkuat B2B dengan mitra
○ Memastikannya dengan retail
membentuk group corporate ○ Penjualan asset seperti Menara
transformation telekomunikasi
ANALISIS PERILAKU
Berdasarkan strategi perusahaan

XL Axiata Smartfren

○ Menyukseskan strategi 3R dan ○ Mengakomodir layanan data


dual brand pelanggan yang berbeda2
○ Meningkatkan pendapatan dari ○ Meningkatkan brand awareness
bisnis seluler dipulau jawa, diluar melalui roadshow dan webseries
sebagai jangka panjang ○ Memfokuskan produk kepada
○ Menerapkan strategi segmentasi milenial
berkelanjutan
○ Terdiri dari building prosperity,
naturing people, process
excellence, dan planet & society
ANALISIS PERILAKU
Berdasarkan strategi perusahaan

Hutchinson 3 Sampoerna Telcom

○ Membangun 8000 BTS diseluruh ○ Membeli lisensi produk


Indonesia telekomunikasi swedia, Net1
○ Mencegah terjadinya price war ○ Berfokus kepada segmentasi
dengan kompetitor didaerah tertinggal
○ Produk streaming dan gaming ○ Merupakan peremajaan dari
○ Memanfaatkan teknologi 5G produk sampoerna, ceria
pada sektor pendidikan (trial)
ANALISIS KINERJA
Berdasarkan Return on Assets (ROA)

2017 2018 2019

Telkom 16,5% 13,1% 12,5%

Indosat 2,2% -4,5% 2,5%

XL Axiata 0,7% -6,0% 1,7%

Sumber: Laporan Tahunan Perusahaan, diolah, 2019


ANALISIS KINERJA
Berdasarkan Return on Assets (ROA)

2017 2018 2019

Smartfren -12,5% -14,1% -7,9%

Hutchinson 3 - - -

Sampoerna - - -

Sumber: Laporan Tahunan Perusahaan, diolah, 2019


Selama periode 2017 – 2019, hanya Telkom saja yang
memperoleh tren keuntungan, disaat Indosat dan XL
Axiata mengalami kerugian pada tahun 2018, dan
smartfren mengalami tren kerugian
ANALISIS KINERJA
Berdasarkan Return on Equity (ROE)

2017 2018 2019

Telkom 29,2% 23,0% 23,5%

Indosat 8,1% -21,5% 12,3%

XL Axiata 1,7% -18,0% 3,8%

Sumber: Laporan Tahunan Perusahaan, diolah, 2019


ANALISIS KINERJA
Berdasarkan Return on Equity (ROE)

2017 2018 2019

Smartfren -32,7% -28,5% -17,2%

Hutchinson 3 - - -

Sampoerna - - -

Sumber: Laporan Tahunan Perusahaan, diolah, 2019


Selama periode 2017 – 2019, hanya Telkom saja yang
secara efisien mengelola dana investasi saham, disaat
Indosat dan XL Axiata mengalami inefisiensi pada
tahun 2018, dan smartfren mengalami inefisiensi
selama periode tersebut
ANALISIS KINERJA
Berdasarkan Net Profit Margin

2017 2018 2019

Telkom 34,3% 29,7% 31,3%

Indosat 3,8% -10,4% 6,0%

XL Axiata 1,6% -14,3% 2,8%

Sumber: Laporan Tahunan Perusahaan, diolah, 2019


ANALISIS KINERJA
Berdasarkan Net Profit Margin

2017 2018 2019

Smartfren -64,7% -64,7% -31,3%

Hutchinson 3 - - -

Sampoerna - - -

Sumber: Laporan Tahunan Perusahaan, diolah, 2019


Selama periode 2017 – 2019, hanya Telkom memiliki
laba yang gemuk, disaat Indosat dan XL Axiata
memiliki laba yang tipis dan sempat mengalami
kerugian, dan smartfren mengalami kerugian
ANALISIS KINERJA
Berdasarkan EBITDA Margin

2017 2018 2019

Telkom 50,4% 45,3% 47,8%

Indosat 42,6% 28,1% 37,7%

XL Axiata 36,3% 37% 39,6%

Sumber: Laporan Tahunan Perusahaan, diolah, 2019


ANALISIS KINERJA
Berdasarkan EBITDA Margin

2017 2018 2019

Smartfren 14,2% 17,8% 19,8%

Hutchinson 3 - - -

Sampoerna - - -

Sumber: Laporan Tahunan Perusahaan, diolah, 2019


Selama periode 2017 – 2019, keempat perusahaan
memiliki fondasi finansial yang sehat dengan asumsi
tanpa perhitungan pajak, keputusan akuntansi, dan
keputusan keuangan
ANALISIS KINERJA
Berdasarkan Current Ratio

2017 2018 2019

Telkom 104,8% 93,5% 71,5%

Indosat - - -

XL Axiata 47,2% 44,9% 33,6%

Sumber: Laporan Tahunan Perusahaan, diolah, 2019


ANALISIS KINERJA
Berdasarkan Current Ratio

2017 2018 2019

Smartfren 40,1% 32,5% 29%

Hutchinson 3 - - -

Sampoerna - - -

Sumber: Laporan Tahunan Perusahaan, diolah, 2019


Selama periode 2017 – 2019, Ketiga perusahaan tidak
dapat menutupi kewajiban utang lancarnya
dikarenakan CR<150%
THANKS !
Do you have any questions?
Mention your name and your
students ID

CREDITS: This presentation template was created by


Slidesgo, including icons from Flaticon, infographics &
images by Freepik.

Anda mungkin juga menyukai