Anda di halaman 1dari 9

BAB 4

P E R S AT U A N D A L A M K E B H I N E K A A N
PERSATUAN DALAM KEBHINEKAAN
Tumbuhnya Tumbuhnya
Perspektif Historis Kesadaran Kesadaran
“Nasionalisme ”Nasionalisme
Purba” Tua”

Negosiasi Persatuan dalam


Perspektif
Antargolongan Perumusan
Teoretis-
dalam Pancasila dan
Komparatif
Pembentukan Konstitusi

Membumikan
Persatuan dalam
Kerangka
Pancasila
“Internasionalisme tidak dapat hidup subur kalau tidak
berakar di dalam buminya nasionalisme.” - Bung Karno –

Aktualisasi nilai – nilai etis kesetaraan dan persaudaraan


kemanusiaan dalam konteks kebangsaan bisa menjadi
semen perekat dari kemajemukan keindonesiaan, senagai
tamansari kemajemukan dunia. Kebangsaan Indonesia
merefleksikan suatu kesatuan dalam keragaman serta
kebaruan dalam kesilaman.
PERSPEKTIF HISTORIS
Secara geologis, kepulauan Indonesia mendapat
bentuknya seperti sekarang ini pada akhir zaman es
terakhir atau zaman Glacial Wurm. Kepulauan ini
terbentuk akibat sebagian besar daratan rendahnya
tergenang air laut karena banjir besar yang ditimbulkan
oleh lelehan es dikutub yang berlangsung secara bertahap
sejak sekitar 14.000 hingga 7000 tahun yang lalu. Pada
akhir zaman Glacial Wurm, lapisan – lapisan es dikutub
meleleh, membuat permukaan laut naik, sehingga
sebagian wilayah di Daratan Sunda dan Daratan Sahul
Hanya deret – deret daratan pegunungannya yang tetap
tampak di atas permukaan air, yang kemudian membentuk
gugus kepulauan Indonesia dan Filipina.
Dataran Sunda, ketika masih merupakan satu kesatuan
dengan daratan Asia Tenggara, merupakan habitat dari
salah satu jenis manusia tertua di muka bumi, yakni Homo
Erectus atau Pithecanthropus Erectus yang mulai hidup
sejak sekitar 500.000 tahun yang lalu. Sementara itu, para
ahli antropologi sepakat bahwa jenis manusia sekarang
(Homo Sapiens) bermula dari Afrika (Timur), yang mulai
hidup sejak sekitar 160.000 tahun yang lalu.
Sebelum zaman es (zaman glacial wurm) berakhir,
sejumlah ahli terkini memperkirakan bahwa Dataran
Sunda merupakan pusat kehidupan dunia. Karena
mempelopori pertanian, dan peternakan, mengembangkan
bahasa, bahkan sudah memiliki kemampuan untuk
membuat perahu. Pada masa Glacial Wurm, manusia dari
Dataran Sunda dalam usahanya memburu dan
mengumpulkan makanan, mulai menyebar ke arah Barat
dan Timur. Setelah zaman es berakhir dan Indonesia
menjadi kepulauan, teori – teori konvensional menyatakan
bahwa sekitar 5000-3000 tahun sebelum masehi (SM),
terdapat arus masuk ke kepulauan Indonesia orang –
orang pelaut dari ras Mongoloid yang berasal dari China
Selatan
KEHIDUPAN ZAMAN SEJARAH NUSANTARA
• Abad pertama masehi, masyarakat desa mulai berkembang dan terjadi percampuran antara
unsur kebudayaan pribumi dan unsur China. Bersamaan dengan masuknya agama Hindu dan
Budha
• Zaman ini ditandai oleh adanya prasasti – prasasti berhuruf pallawa dan pranagari, bersamaan
dengan kehadiran kerajaan - kerajaan asli nusantara sekitar abad kelima masehi (kerajaan
Kutai, Tarumanegara, Majapahit, Mataram Kuno, dll)
• Muncul Islam dari Jazirah Arabia yang diperkenalkan oleh para pedagang.
• Pada tahun 1511 armada portugis mendarat di Malaka.
• Pada 1602 armada – armada Belanda disatukan dalam kongsi dagang bernama Vereenigde Oost
Indische Compagnie (VOC), kemudian membawa pengaruh kekristenan (Katolik dan
protestan)
CETAKAN DASAR NUSANTARA : PERSAMAAN
DALAM PERBEDAAN
• Nusantara sebagai produk penyerbukan silang budaya.
• Alam nusantara juga beraneka ragam dari dataran pantai hingga pegunungan.
• Adanya kebudayaan pertanian (Jawa, Bali), Kebudayaan pantai (Sumatra dan Kalimantan),
Kebudayaan masyarakat peladang dan pemburu (Toraja, Dayak, Halmahera, Dll)
• Masyarakat juga terbiasa menyerap unsur baru kemudian disenyawakan dengan unsur lama
yang menjadikan kepulauan ini sebagai kuali penyerbukan silang budaya

”Bhineka Tunggal ika tan Hana Dharmma Mangrwa”, berbeda – beda namun satu, tiada
kebenaran yang mendua (Tantular, 2009:505).
PEMISKINAN DAN TUNTUTAN PERSATUAN
• Awal abad ke-16 merupakan puncak ketegangan antara negara hindu dan islam yang direpresentasikan
oleh ketegangan antara Majapahit dan Demak serta Pajajaran dan Banten
• Pertempuran antara feodalisme kuno dan feodalisme baru
• Pelaksanaan tanam paksa, Cultuurstelsel (1830-1870) menuntut kontrol pemerintahan secara lebih ketat.
• Kemenangan program liberal Hindia Belanda (sejak 1870) yang mendorong ke arah integrasi ekonomi,
politik, dan integrasi budaya Hindia Belanda
• Watak imperialisme belanda di nusantara mencerminkan watak kapitalisme
• Kapitalisme amerika merupakan kapitalisme royal, inggris kapitalisme setengah royal, belanda
kapitalisme setengah kikir, spanyol kapitalisme kikir
• Inggris memiliki basis grondstoffen sehingga sejak abad ke-17 Inggris mempelopori revolusi industri
• Belanda tidak memiliki basis grondstoffen, hanya mampu mengembangkan kapitalisme tua. Kemudian
melakukan imperialisme penanaman modal yang membuatnya menuju arah imperialisme modern
• Mencari laba tinggi dengan cara mempermurah harga sewa tanah dan upah buruh, pengembangan
pendidikan dihambat.
• Finanz imperialisme belanda memiskinkan semua kalangan menimbulkan dorongan ke arah penyatuan
semua yang kecil kecil (buruh kecil, tani kecil, perajin kecil) dan menghasilkan PERSATUAN

Anda mungkin juga menyukai