Anda di halaman 1dari 20

Spesialite Obat Kardiovaskular

Mata Kuliah : Spesialite danTerminologi Kesehatan


Dosen pengampu : Lisus Setyowati,.M.Kes

1. Dewi Anggraeni A_1012020020


2. Mufarrihah_1012020004
3. Abunda Farouq_1012020001
4. Moh Rofiul Hidayat 1012020003
Sistem 01 Angina

kardiovaskular
02 Aritmia

03 Hipertensi

04 Hiperlidemia
Sistem Kardiovaskular

Penyakit yang mengganggu sistem jantung (kardio)


dan pembuluh darah (vaskuler). Jenis penyakit yang
berhubungan dengan jantung, peredaran darah dan
pembuluh darah yaitu melemahnya kontraksi jantung
(gagal jantung), denyut jantung tidak normal (aritmia),
penyempitan pembuluh darah dan penumpukan lemak
di pembuluh darah (arteriosklerosis).
Gangguan sirkulasi tersebut dapat menyebabkan
penyakit jantung koroner dan angina (nyeri jantung).
Penyakit Angina
Pengertian
Angina adalah nyeri dada mendadak yang Jenis penyakit angina
parah, seperti ditekan, yang menyebar ke
leher, rahang bawah, bahu, dan lengan kiri. - angina klasik (stabil),
- angina tidak stabil
- angina varian (sewaktu istirahat).

Penyebab
Obat-obat
karena ketidakseimbangan antara aliran
darah koroner dengan kebutuhan oksigen - golongan β-bloker,
miokard yang menyebabkan iskemia - kalsium bloker
- golongan nitrat.
.
Keterangan Tambahan :

Efek samping obat :


bradikardi, jantung berdebar, pusing, hipotensi,
malaise, asthenia, sakit kepala, muka merah dan
panas, gangguan saluran cerna, edema (terutama
pada pergelangan kaki); jarang terjadi ruam kulit
(termasuk eritema multiforme dan torn dermatitis),
fotosensitif; dilaporkan juga hepatitis , dan depresi

Kontra indikasi
bradikardi berat, gagal jantung kongesti (denyut
jantung di bawah 50 denyut/menit); gagal ventrikel
kiri dengan kongesti paru, blokade AV derajat dua
atau tiga (kecuali jika digunakan pacu jantung),
sindrom penyakit sinus (sinus bradikardi, sinus ares,
sinus atrial); kehamilan; menyusui, hipersensitif
terhadap obat golongan anti angina

Peringatan :
kurangi dosis pada pasien gangguan fungsi hati dan
ginjal; gagal jantung atau gangguan bermakna
fungsi ventrikel kiri yang bermakna , bradikardi
(hindarkan jika berat), blokade AV derajat satu, atau
perpanjangan interval PR
Aritmia

1. Aritmia
Yaitu keadaan dimana denyut jantung tidak normal, dapat
berupa bradikardi (lemah/kurang dari 60 kali/menit) atau
takhikardi (lebih dari 120 kali/menit).
.

2. Obat – obatan
Yaitu Obat-obat antiaritmia mempengaruhi signal listrik pada
jantung dengan mekanisme yang berbeda- beda. Obat-obat
yang digunakan untuk antiaritmia adalah β-bloker,Easy
CCB, digoksin
dan yang 01 lainnya (disopramid,
03
to change
02 lidokain, kuinidin,
colors.
dan
Text Here
prokainamid).
Easy to change .
colors. Text Here
Keterangan

Efek samping
mual, muntah, konstipasi, diare, bradikardi, hipotensi fibrilasi
atrium, palpitasi, gangguan konduksi, eksaserbasi
aritmia, torsades de pointes; mengantuk, bingung, konvulsi,
gangguan kejiwaan, disartria, ataksia, kesemutan, nistagmus,
tremor; jaundice, hepatitis, rash, sindrom Stevens-Johnsons,
gangguan darah

Kontraindikasi
bradikardi, syok kardiogenik, blok AV derajat tinggi (kecuali bila
digunakan pacu jantung).

10%
40% Peringatan
20%
Efek inotropik negatif obat-obat antiaritmia cenderung saling
memperkuat. Oleh karena itu perlu perhatian khusus bila obat
30% yang digunakan dua atau lebih, terutama bila fungsi miokard
terganggu. Sebagian besar atau semua obat yang efektif
dalam mengatasi aritmia dapat juga membuat aritmia semakin
memburuk pada beberapa kondisi tertentu; selain itu,
hipokalemia meningkatkan efek aritmogenik beberapa obat.
Penyakit Hipertensi:

• Hipertensi
adalah peningkatan tekanan darah,
dimana tekanan darah sistol lebih dari
140 mmHg dan/atau diastol lebih dari 90
mmHg. Diagnosis ditegakkan bila
pengukuran minimal 3 kali pada situasi
dan waktu yang berbeda.

• Berdasarkan etiologinya hipertensi


diklasifikasikan menjadi hipertensi
primer (esensial) dan hipertensi
sekunder.

• Obat-obat yang digunakan sebagai


antihipertensi adalah diuretik, ACE
Inhibitor, Ca-bloker, vasodilator,
simpatolitik, dan obat yang bekerja
sentral.
.
Golongan ACE inhibitor :

Efek samping :
Penghambat ACE dapat menyebabkan hipotensi yang parah
(lihat peringatan) dan gangguan fungsi ginjal (lihat efek pada
ginjal di atas), dan batuk kering yang menetap. Penghambat
ACE juga menyebabkan angioedema (mula kerja dapat
tertunda), ruam kulit (pruritus dan urtikaria), pankreatitis dan
gejala pada saluran pernafasan atas seperti sinusitis, rinitis,
dan sakit tenggorok. Efek gangguan saluran cerna yang
dilaporkan meliputi mual, muntah, dispepsia, diare, konstipasi,
dan nyeri abdomen

Kontra indikasi :
 Penghambat ACE dikontraindikasikan pada pasien yang
hipersensitif terhadap penghambat ACE (termasuk
angioedema) dan pada pasien yang diduga atau
dipastikan menderita penyakit renovaskuler
Penghambat ACE tidak boleh digunakan pada wanita
hamil

Interaksi :
Penggunaan bersama dengan diuretikaP enghambat
ACE dapat menyebabkan penurunan tekanan darah
yang sangat cepat pada pasien dengan kekurangan
cairan; oleh karena itu pengobatan sebaiknya dimulai
dengan dosis yang sangat rendah.

Peringatan :
Tidak boleh digunakan pada pasien yanga mengalami
gangguan fungsi hati, pada ibu hamil .
Golongan Beta Bloker :

Efek samping :
hipotensi postural, pusing, sakit kepala, letih, bradikardi,
gangguan saluran cerna; kadang-kadang penurunan sirkulasi
perifer; gejala-gejala mirip influenza, edema perifer dan nyeri
pada anggota gerak, mulut kering, mata kering, iritasi mata
atau gangguan pandangan,

Kontra indikasi :
gagal hati kronik yang berat, kerusakan hati.

Interaksi :
Penggunaan bersama beta bloker, diltiazem, digoksin, klonidin,
insulin, hipoglikemi oral.

Peringatan :
sebelum meningkatkan dosis, pastikan bahwa fungsi ginjal
dan gagal janin tidak memburuk: gagal jantung parah,
hindarkan pada gagal jantung akut atau terdekompensasi
yang memerlukan obat inotropik secara intravena.
Golongan Alfa Bloker :

Efek samping :
hipotensi postural, mengantuk, lemah, pusing, sakit kepala, tidak
bertenaga, mual, palpitasi, sering kencing, inkontinesia dan
priapismus

Kontra Indikasi :
tidak disarankan untuk gagal jantung kongestif akibat obstruksi
mekanik (misal stenosis aortik).

Peringatan :
dosis pertama dapat menyebabkan kolaps karena hipotensi
(karena itu harus diminum sebelum tidur); usia lanjut; kurangi
dosis awal pada gangguan ginjal; gangguan hati; kehamilan
dan menyusui.
Golongan Angotensi II Antagonis :

Efek samping :
biasanya ringan. Hipotensi simtomatik termasuk pusing
dapat terjadi, terutama pada pasien dengan kekurangan
cairan intravaskular (misal yang mendapat diuretika dosis
tinggi). Hiperkalemia kadang-kadang terjadi; angioedema
juga dapat terjadi pada beberapa antagonis reseptor
angiotensin II.

Kontra indikasi :
kehamilan (sama dengan penghambat ACE).

Peringatan :
Pasien yang menggunakan diuretik, diet rendah natrium,
atau dehidrasi (dosis pertama terjadi hipotensi); renal arteri
stenosis; pasien dengan risiko kerusakan ginjal; monitor
secara rutin kadar kalium dalam plasma dan fungsi ginjal,
diabetes mellitus dan gagal jantung, angioedema kepala
dan leher.
Golongan Calcium chanel bloker :

Efek samping : pusing, sakit kepala, muka merah,


letargi; takikardi, palpitasi; juga edema kaki, ruam kulit
(eritema multiform dilaporkan), mual, sering kencing;
nyeri mata, hiperplasia gusi; depresi dilaporkan;
telangiektasia

Kontraindikasi : syok kardiogenik; stenosis aorta lanjut;


kehamilan (toksisitas pada studi hewan); porfiria.

Peringatan : hentikan jika terjadi nyeri iskemik atau


nyeri yang ada memburuk dalam waktu singkat setelah
awal pengobatan; cadangan jantung yang buruk; gagal
jantung atau gangguan fungsi ventrikel kiri yang
bermakna (memburuknya gagal jantung teramati);
hipotensi berat; kurangi dosis pada gangguan hati;
diabetes mellitus; dapat menghambat persalinan;
menyusui; hindari sari buah grapefruit (mempengaruhi
metabolisme).
Golongan Diuretik :

Efek samping :
gangguan elektrolit, dehidrasi, hipovolemia, hipotensi,
peningkatan kreatinin darah. Umum: hemokonsentrasi,
hiponatremia, hipokloremia, hipokalemia, peningkatan
kolesterol darah, peningkatan asam urat darah, gout,
enselopati hepatik pada pasien dengan penurunan fungsi
hati, peningkatan volume urin.

Kontra indikasi :gagal ginjal dengan anuria, prekoma dan


koma hepatik, defisiensi elektrolit, hipovolemia,
hipersensitivitas

Peringatan :hipotensi, pasien dengan risiko penurunan


tekanan darah, diabetes melitus, gout, sindrom hepatorenal,
hipoproteinemia, bayi prematur
Golongan Lain – lain :

Efek samping :
mulut kering, sedasi, depresi, retensi cairan, bradikardia,
fenomena Raynaud, sakit kepala, pusing, eforia, tidak bisa tidur,
ruam kulit, mual, konstipasi, impotensi (jarang)

Kontra Indikasi :
depresi, penyakit hati aktif.

Peringatan :
Penghentian harus dilakukan bertahap untuk menghindari
hipertensif krisis; sindrom Raynaud atau penyakit penyumbatan
vaskular periferal oklusif lainnya; riwayat depresi; hindari pada
porfiria; kehamilan, menyusui.
Golongan glikosida jantung dan nitrat serta
vasodilator :
Efek samping : perdarahan, syok, pneumonia interstisial,
gangguan fungsi hati, angina pektoris, infark miokard, reaksi
hipersensitivitas, sakit kepala, pusing, hot flushes, diare,
mual, nyeri abdomen, anoreksia, peningkatan bilirubin, AST,
ALT, LDH, trigliserida

Kontra indikasi : perdarahan; kehamilan

Interaksi : meningkatkan risiko perdarahan pada


penggunaan bersama dengan antikoagulan (misal
warfarin), antiplatelet (misal asetosal, tiklopidin), fibrinolitik
(misal urokinase); peningkatan efek penurunan tekanan
darah pada penggunaan bersama dengan golongan
prostaglandin I2

Peringatan : meningkatkan risiko perdarahan pada kondisi


menstruasi; pengobatan sebaiknya dihentikan jika terjadi
efek samping yang bermakna secara klinis; lansia;
menyusui; anak
Hiperlipidemia

Hiperlipidemia adalah penyakit yang ditandai dengan meningkatnya kadar


lemak (kolesterol, trigliserida, atau keduanya) dalam darah
Penyakit jantung koroner berkorelasi langsung dengan kadar kolesterol total.
Obat-obat yang digunakan dalam penanganan hiperlipidemia adalah:
a. Golongan asam fibrat: klofibrat, fenofibrat, benzafibrat, gemfibrozil.
b. Golongan resin: kolestiramin, kolestipol, kolesevam.
c.Golongan penghambat enzim HMG CoA reduktase: simvastatin, lovastatin,
pravastatin, fluvastatin, otorvastatin.
d. Golongan lainnya: probukol, ezetimibe.
Golongan Antihiperlipidemia :

Zat aktif Bso produk Nama produsen Efek samping : gangguan


Fenofibrate Kap. 100mg fibesco Esco lab. saluran cerna, ruam kulit,
&300mg urtikaria, impotensi: vertigo,
sakit kepala, resiko
Gemfibrozil Kap. 300mg & lopid Pfizer
gangguan ginjal.
450 mg
Simvastatin Tab. 10mg & Cholestat Kalbe farma Kontra indikasi: gangguan
20mg hati berat. Dan hipersensitif.
Lovastatin Tab. 10mg & Cholvastin Sanbe
20mg
Atorvastatin Tab. 10mg, 20mg, Atofar Fahrenheit
dan 40mg
Golongan Antihiperlipidemia :

Zat aktif Bso produk Nama produsen


Benzofibrate Tab. decrilip Sanbe
200mg&400mg
Ezetimibe Tab. 10mg, 20mg, atozet MSD
40mg
Flufastatin Kap. 20mg, Lescol Novartis
40mg, 80mg
Klofibrate Kap. 250mg, Atromid Zahravi pharm
500mg
Pravastatin Tab. 10mg, 20mg Novosta Novell
Probucol Tab. 250mg & Lorelco Aventis farma
500mg
Kolestiramin Sach. Sequest Novell
4gram/serbuk

Anda mungkin juga menyukai