Anda di halaman 1dari 22

KENDALI SISTEM TENAGA

: PEMODELAN
EXCITER
PRIAMBUDI PUJIHATMA
2020
Governor & Exciter
• Keluaran generator : daya aktif ~ laju bahan bakar, daya reaktif ~
arus eksitas
• Laju bahan bakar diatur oleh governor, sedangkan laju daya
reaktif diatur oleh exciter.
• Exciter dibagi menjadi eksitasi DC dan eksitasi AC
GOVERNOR

EXCITER

Image source: Power System Stability & Control, P. Kundur.


Image source: Power System Stability & Control, P. Kundur.
Eksitasi DC
• Menggunakan generator DC. Semakin besar tegangan DC, semakin
besar arus eksitasi.
• Tegangan DC tersambung ke rotor yang berputar melalui brush
• PT dan CT mengirim umpan balik ke voltage regulator untuk mengatur
tegangan generator DC
AC: Field Controlled Alternator Rectifier
• Menggunakan generator AC. Keluaran AC disearahkan menjadi DC
menggunakan stationary diode
• Tegangan DC tersambung ke rotor yang berputar melalui brush
• PT dan CT mengirim umpan balik ke AC voltage regulator untuk
mengatur sudut penyalaan controller rectifier di AC exciter. Alternatif: DC
voltage regulator. Arus field diatur sesuai dengan sudut penyalaan.
AC:Alternator Supplied Controlled Rectifier
• Menggunakan generator AC. Keluaran AC disearahkan menjadi DC
menggunakan controlled rectifier
• PT dan CT mengirim umpan balik ke AC voltage regulator untuk
mengatur sudut penyalaan rectifier. Alternatif: DC voltage regulator.
• Tegangan DC tersambung ke rotor yang berputar melalui brush
• AC exviter menerima daya dari trafo yang tersambung dengan terminal
exciter. Trafo memberi umpan balik ke regulator untuk mengatur sudut
penyalaan rectifier AC exciter.
AC: Brushless Excitation System
• Menggunakan generator AC dan rectifier yang berputar bersama rotor
• Menggunakan magnet permanen (berputar) dan pilot exciter (statis)
• Pilot exciter adalah generator AC yang menghasilkan tegangan konstan
• CT, PT memberi umpan ke regulator pilot exciter. R
• egulator mengatur sudut penyalaan rectifier pilot exciter. Tegangan DC
menuju AC exciter ditentukan oleh sudut penyalaan.
AC: Static Excitation System
• Potential self controlled rectifier system
• Sumber tegangan eksitasi diperoleh melalui transformator yang
tersambung dengan terminal generator
• Pada saat awal, tegangan bisa berasal dari aux bus
• CT, PT memberikan umpan balik ke AC regulator untuk mengatur sudut
penyalaan rectifier. Alternatif: DC regulator.
• Slip ring dan brush digunakan untuk memberikan tegangan DC
(keluaran rectifier) ke rotor
AC – Static Excitation System
• Menggunakan power potential transformer (voltage source) dan
saturable current transformer (current source) sebagai sumber tegangan
eksitasi
• CT, PT memberikan umpan balik ke AC regulator untuk mengatur sudut
penyalaan rectifier
• Slip ring dan brush digunakan untuk memberikan tegangan DC
(keluaran rectifier) ke rotor
Proteksi Eksitasi
• Under Excitation limiter (UEL): mencegah eksitasi terlalu rendah
yang bisa mengakibatkan pemanasan di bagian ujung inti stator
• Over Excitation limiter (OEL): mencegah eksitasi terlalu tinggi yang
bisa mengakibatkan pemanasan di rotor

• Loss of excitation (40): melindungi generator saat terjadi hilangnya


eksitasi.

Image source: Google Image.


Proteksi Eksitasi
• Overexcitation (Voltz/Hz – 24): mencegah kerusakan akibat fluks
magnet berlebih yang timbul pada tegangan tinggi atau frekuensi
rendah.

• Proteksi rotor: saat terjadi gangguan di system, arus induksi rotor


bisa jadi negative. Jika eksitasi menggunakan rectifier, arus
negative mengakibatkan overvoltage. Untuk menyalurkan
tegangan lebih ini, bisa digunakan varistor atau kombinasi thyristor
dengan FDR (field discharge resistor)

Image source: Google Image.


Gain and Time Constant
• Parameter didapat melalui data default IEEE, data pabrikan,
pengujian atau menggunakan teknik parameter estimation
• Gain masing-masing komponen dapat dihitung dengan:

• Time constant :

Image source: Google Image.


Blok Diagram – DC1A
• Untuk eksitasi DC
Blok Diagram – AC1A
• Untuk brushless exciter
Blok Diagram – AC4A
• Untuk alternator supplied controlled rectifier
Blok Diagram – ST1A
• Untuk potential source controlled rectifier
Blok Diagram – ST2A
• Untuk compound source controlled rectifier
Power System Stabilizer
• Digunakan untuk memberikan peredaman untuk mengurangi osilasi system
tenaga listrik
• Input: kecepatan rotor, daya, frekuensi
• Model paling sederhana: PSS1A, single input PSS
• VST memberikan koreksi terhadap tegangan referensi yang menjadi input control
eksitasi
• Dalam kondisi normal, VST = 0
• Dalam kondisi osilasi, VST > 0, output VST dibatasi oleh limiter.

Image source: Power System Operation anc Control - Wood, Wollenberg.


TERIMA KASIH
PRIAMBUDI PUJIHATMA
2020
Speed Relay Time Constant

Image source: ETAP


Exciter & PSS

Image source: ETAP


Equation of Motion
Equation of Motion - PSS

Anda mungkin juga menyukai