Anda di halaman 1dari 13

Osteosarcoma

Nadia Afifah
Nanda Chintya Khusna
Osteosarcoma
Definisi Epidemiologi
• Osteosarkoma adalah • Osteosarkoma
tumor ganas tulang merupakan tumor
primer yang berasal ganas tulang primer
dari sel mesenkimal non hemopoetik yang
primitif yang paling sering
memproduksi tulang ditemukan.
dan matriks osteoid • Insiden osteosarkoma
pada semua populasi
menurut WHO sekitar
4-5 per 1.000.000
penduduk.
Predileksi

Predileksi tersering pada daerah lutut yaitu


• Distal femur
• Proksimal tibia
• Proksimal humerus

Osteosarkoma muncul terutama pada daerah metafisis


tulang panjang dengan rasio pertumbuhan yang cepat
meskipun tidak menutup kemungkinan dapat terjadi
pada semua tulang.
Faktor Resiko

2. Virus : Rous sarcoma virus yang mengandung


1. Senyawa kimia : Senyawa antrasiklin dan
gen V-Src yang merupakan proto-onkogen, virus
senyawa pengalkil, beryllium dan
FBJ yang mengandung proto-onkogen c-Fos
methylcholanthrene merupakan senyawa yang
yang menyebabkan kurang responsif terhadap
dapat menyebabkan perubahan genetik.
kemoterapi.

4. Lain-lain
-Penyakit lain : Paget’s disease, osteomielitis
kronis, osteochondroma, poliostotik displasia
3. Radiasi, dihubungkan dengan sarcoma fibrosis, eksostosis herediter multipel dll.
sekunder pada orang yang pernah mendapatkan
radiasi untuk terapi kanker. -Genetik : Sindroma Li-Fraumeni,
Retinoblastoma, sindrom Werner, Rothmund-
Thomson, Bloom.
-lokasi implan logam.
Diagnosis
Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik
Dari anamnesis dan pemeriksaan fisik, dapat ditemukan tanda dan
gejala, antar lain:
• Nyeri lokal yang semakin progresif (yang awalnya ringan dan
intermiten namun lama kelamaan menjadi semakin hebat dan
menetap)
• Massa (pada ekstremitas yang membesar dengan cepat, nyeri pada
penekanan dan venektasi)
• Edema jaringan lunak ( ± )
• Fraktur patologis dapat terjadi pada 5-10% pasien osteosarkoma
• Keterbatasan gerak (range of motion )  Penurunan berat badan 
Anemia
Pemeriksaan Penunjang
1. Radiografi konvensional
2. Computed Tomography (CT) Scan
3. Magnetic Resonance Imaging (MRI)
4. Kedokteran Nuklir
5. Biopsi
Klasifikasi Histologi Dan Stadium
Klasifikasi histologi Terdapat tiga jenis sub tipe
secara histologi :
1. Intramedullary
a. High- grade intramedullary osteosarcoma
b. Low-grade intramedullary osteosarcoma
2. Surface
a. Parosteal osteosarcomas
b. Periosteal osteosarcomas
c. High –grade surface osteosarcoma
3. Extraskeletal
Penentuan Stadium
Terdapat 2 jenis klasifikasi stadium, yaitu berdasarkan Musculoskeletal Tumor
Society (MSTS) untuk stratifikasi tumor berdasarkan derajat dan ekstensi lokal
serta stadium berdasarkan American Joint Committee on Cancer (AJCC) edisi
ke 7.

Sistem Klasifikasi Stadium MSTS Sistem Klasifikasi AJCC edisi ke 7


(Enneking) • IA derajat keganasan rendah,
• IA : derajat keganasan rendah, ukuran ≤ 8
lokasi intrakompartemen, tanpa • IB derajat keganasan rendah,
metastasis ukuran > 8 atau adanya
• IB : derajat keganasan rendah, diskontinuitas
lokasi ekstrakompartemen, tanpa • IIA derajat keganasan tinggi,
metastasis ukuran ≤ 8
• IIA : derajat keganasan tinggi, • IIB derajat keganasan tinggi,
lokasi intrakompartemen, tanpa ukuran > 8
metastasis : derajat keganasan • III derajat keganasan tinggi,
tinggi, lokasi ekstrakompartemen, adanya diskontinuitas
• IIB : tanpa metastasis • IVA metastasis paru
• III : ditemukan adanya metastasis • IVB metastasis lain
Gambaran Radiologi
Tumor konvensional yang khas berupa
tumor besar, destruktif, batas tidak jelas,
serta campuran massa litik dan blastik
yang melampaui korteks dan membentuk
tumor jaringan lunak besar. Pada
sebagian tumor seluruhnya litik seperti
sering terlihat pada varian teleangiektasi,
sedangkan lainnya dengan mineralisasi
difus membentuk massa sklerotik padat.
Bagian perifer dari lesi biasanya paling
sedikit mengalami mineralisasi dan
komponen jaringan lunak mempunyai
corak radiodensitas halus cloud like.
A. ►segi 3 Codman, →jaringan lunak; B. MRI, ekstensi transfisis,
→ keterlibatan jaringan lunak; C, Makroskopik, → tumor meduler, Massa tumor merusak dan menembus
 ekstensi jaringan lunak. Sumber: Murphey D, Robbin MR, Mc korteks, serta secara mekanik
Rae GA, Flemming DJ, Temple HT, Kransdorf MK, 1997.13
mengangkat periosteum dan membentuk
tulang reaktif disebut segitiga Codman
Tatalaksana
Pembedahan
1. Limb salvage surgery (LSS)
Limb salvage surgery (LSS) merupakan suatu prosedur pembedahan yang
dilakukan untuk menghilangkan tumor, pada ekstremitas dengan tujuan
untuk menyelamatkan ekstremitas

2. Amputasi
Amputasi pada osteosarkoma dilakukan bila persyaratan LSS tidak
terpenuhi. Pada osteosarkoma derajat keganasan tinggi yang tidak
memungkinkan pemberian kemoterapi neoadjuvan ( misalnya : adanya
ulkus, peradarahan, tumor dengan ukuran yang sangat besar) maka
langsung dilakukan pembedahan terlebih dahulu, selanjutnya diikuti
dengan pemberian kemoterapi adjuvant.
Kemoterapi
Osteosarkoma salah satu dari solid tumor dimana adjuvant kemoterapi
terbukti bermanfaat.
1. First line therapy (primary/neoadjuvant/adjuvant therapy or metastatic
disease) :
a. Cisplatin dan doxorubicin
b. MAP ( High-dose Methotrexate, cisplatin dan doxorubicin )
c. Doxorubicin, cisplatin, ifosfamide dan high dose methotrexate
d. Ifosfamide, cisplatin dan epirubicin

2. Second line therapy (relapsed/ refractory or metastatic disease)


a. Docetaxel dan gemcitabine
b. Cyclophosphamide dan etoposide
c. Gemcitabine  Ifosfamide dan etoposide
d. Ifosfamide, carboplatin dan etoposide
e. High dose methotrexate, etoposide dan ifosfamide
Radioterapi
Prinsip radioterapi pada osteosarkoma dapat dibedakan untuk
lokasi tumor primer dan lesi metastasis.
Radiasi pada tumor primer
• Radiasi eksterna dipertimbangkan pada kasus batas sayatan
positif pasca operasi, reseksi subtotal, dan kasus yang tidak
dapat dioperasi
• Dosis radiasi pasca operasi: 54-66 Gy
• Dosis radiasi pada kasus unresectable: 60-70 Gy, bergantung
pada toleransi jaringan sehat
Terimakasih atas perhatiannya..

Anda mungkin juga menyukai