Trombosis Vena
Dalam (DVT)
Trombosis yang terjadi pada vena
dalam, lokasi
tersering pada ekstremitas
bawah
Proksima Dista
l l
@Vena femoral, poplitea, illiac @Area bawah lutut
Akibat kondisi kronik Akibat kondisi
transien Sumber Gambar : Martini FH, Timmons MJ, Tallitsch RB. Human anatomy. 7th
ed. Boston: Benjamin Cummings; 2012
Sumber:
1 / Kaushansky K, Lichtman MA, Prchal JT, Levi MM, Press OW, Burns L, et al. Williams Hematology. 9th ed. New York: McGraw-Hill; 2016.
2. Mazzolai L, Aboyans V, Ageno W, Agnelli G, Alatri A, Bauersachs R, et al. Diagnosis and management of acute deep vein thrombosis : a joint consensus document from the European Society of
Cardiology working groups of aorta and peripheral vascular diseases and pulmonary circulation and right ventricular function. 2018;4208–18
DVT pada Lokasi
Lain
Prime
Vena Ekstremitas r
Akibat kelainan
Atas anatomis
Vena Splanknik
Sumber:
2. Mazzolai L, Aboyans V, Ageno W, Agnelli G, Alatri A, Bauersachs R, et al. Diagnosis and management of acute deep vein thrombosis : a joint consensus document
from the European Society of Cardiology working groups of aorta and peripheral vascular diseases and pulmonary circulation and right ventricular function.
2018;4208–18
Epidemiologi
2/3 kasus Insidensi DVT :
tromboemboli 80% kasus DVT: 70- 140/100.000
vena DVT per
: DVT proksimal tahun
25-50% pasien
DVT episode Mortalitas jangka Rekurensi tinggi,
pertama tidak pendek DVT tanpa terutama dalam
ditemukan faktor emboli paru : 2- 6 bulan pertama
predisposisi 5%
Sumber:
2. Mazzolai L, Aboyans V, Ageno W, Agnelli G, Alatri A, Bauersachs R, et al. Diagnosis and management of acute deep vein thrombosis : a joint
consensus document from the European Society of Cardiology working groups of aorta and peripheral vascular diseases and pulmonary circulation and
right ventricular function. 2018;4208–18
Patogenesis
Stimulus Protektif
Hiper- Enzim
koagulabilitas fibrinolitik
HIPERHOMOSISTEINEMIA
-Homosistein : berasal dari metionin yang diperoleh
•Peningkatan kadar faktor dari makanan, dieliminasi dengan proses
VIII plasma remetilasi menjadi metionin atau diubah menjadi
sistein dengan jalur trans-sulfurasi.
•Peningkatan kadar
fibrinogen plasma -Herediter : defisiensi atau defek enzim yang
berperan dalam proses eliminasi homosistein
•Peningkatan kadar
-Didapat : defisiensi vitamin B6, obat,
homosistein kerusakan
plasma ginjal, merokok
Sumber:
4. Hoffbrand A, Moss P. Hoffbrand’s Essential Hematology. 7th Editio. Susex: Wiley Blackwell; 2016
Faktor Risiko
DIDAP (4) HOSPITAL-ACQUIRED THROMBOSIS
Didefinisikan sebagai trombosis yan terjadi dalam
AT 90 hari pasca perawatan di rumah sakit,
•Operasi menyumbang 50% dari kasus tromboemboli vena.
•Trauma mayor Pemberian tromboprofilaksis dapat
dipertimbangkan untuk pasien dengan risiko
•Keganasan sangat tinggi.
•Pasien rawat inap akibat
PASCA OPERASI
penyakit akut (gagal
Mayoritas terjadi pada pasien obesitas, usia lanjut,
jantung/napas, infeksi, IBD)
pasien yang menjalani bedah mayor regio abdomen
•Lupus antikoagulan atau panggul, serta dengan riwayat trombosis
•Terapi hormon estrogen
vena di keluarga.
Sumber:
4. Hoffbrand A, Moss P. Hoffbrand’s Essential Hematology. 7th Editio. Susex: Wiley Blackwell; 2016
Algoritma
Diagnosis
Sumber:
2. Mazzolai L, Aboyans V, Ageno W, Agnelli G, Alatri A, Bauersachs R, et al. Diagnosis and management of acute deep vein thrombosis : a joint
consensus document from the European Society of Cardiology working groups of aorta and peripheral vascular diseases and pulmonary circulation and
right ventricular function. 2018;4208–18
Diagnosis - Manifestasi
Nyeri tungkai
Klinis
unilateral Nyeri tekan
Phlegmasia
cerulea
Edema pitting Distensi vena
dolens
Tidak spesifik,
lanjutkan ke
Vena yang Perubahan skoring Wells
dapat warna
dipalpasi kulit/ sianosi
s
Adanya vena
kolateral
superfisial
Sumber Gambar:
ebmedicine.net
Sumber:
1. Kaushansky K, Lichtman MA, Prchal JT, Levi MM, Press OW, Burns L, et al. Williams Hematology. 9th ed. New York: McGraw-Hill; 2016.
Gejala klinis Skor
Kanker aktif (dalam terapi atau dalam jangka waktu 6 bulan
terakhir atau dalam terapi paliatif) +1
Sumber:
2. Mazzolai L, Aboyans V, Ageno W, Agnelli G, Alatri A, Bauersachs R, et al. Diagnosis and management of acute deep vein thrombosis : a joint
consensus document from the European Society of Cardiology working groups of aorta and peripheral vascular diseases and pulmonary circulation and
right ventricular function. 2018;4208–18
Diagnosis – Pemeriksaan
Penunjang
LABORATORIUM
• Kadar D-Dimer plasma (ELISA) : meningkat pada DVT
-diperiksa pada pasien dengan kemungkinan kecil DVT
-hasil negatif eksklusi DVT
RADIOLOGI
• USG Vena
-Pemeriksaan diagnostik lini pertama untuk pasien dengan kemungkinan tinggi DVT
(spesifisitas 93.8%)
-Diagnosis DVT dan lokasinya :
1. inkompresibilitas vena
2. gambaran trombus dengan dilatasi vena
3. spektrum dan aliran darah abnormal pada USG Doppler
Sumber:
2. Mazzolai L, Aboyans V, Ageno W, Agnelli G, Alatri A, Bauersachs R, et al. Diagnosis and management of acute deep vein thrombosis : a joint consensus document from the
European Society of Cardiology working groups of aorta and peripheral vascular diseases and pulmonary circulation and right ventricular function. 2018;4208–18
4. Hoffbrand A, Moss P. Hoffbrand’s Essential Hematology. 7th Editio. Susex: Wiley Blackwell; 2016
Algoritma
Diagnosis
Sumber:
2. Mazzolai L, Aboyans V, Ageno W, Agnelli G, Alatri A, Bauersachs R, et al. Diagnosis and management of acute deep vein thrombosis : a joint
consensus document from the European Society of Cardiology working groups of aorta and peripheral vascular diseases and pulmonary circulation and
right ventricular function. 2018;4208–18
Diagnosis – Stratifikasi Risiko Pasien dengan DVT Distal
Risiko Tinggi Risiko Rendah
Riwayat tromboemboli vena sebelumnya DVT distal karena operasi atau faktor
Laki-laki risiko transien lain
Usia >50 tahun
Kanker
DVT distal tanpa penyebab yang jelas
DVT distal yang terjadi karena imobilisasi DVT distal yang terjadi akibat
persisten penggunakan kontrasepsi atau terapi
hormon
DVT distal yang melibatkan trifurkasi
poplitea
DVT distal yang melibatkan >1 vena
tungkai
DVT distal pada kedua tungkai
Adanya penyakit predisposisi
Adanya gangguan trombofilik
Sumber:
2. Mazzolai L, Aboyans V, Ageno W, Agnelli G, Alatri A, Bauersachs R, et al. Diagnosis and management of acute deep vein thrombosis : a joint consensus document from the
European Society of Cardiology working groups of aorta and peripheral vascular diseases and pulmonary circulation and right ventricular function. 2018;4208–18
Tatalaksana -
Farmakologi
Sumber:
2. Mazzolai L, Aboyans V, Ageno W, Agnelli G, Alatri A, Bauersachs R, et al. Diagnosis and management of acute deep vein thrombosis : a joint consensus document from the
European Society of Cardiology working groups of aorta and peripheral vascular diseases and pulmonary circulation and right ventricular function. 2018;4208–18
Algoritm
a
Tatalaksan
a
Sumber:
2. Mazzolai L, Aboyans V, Ageno W, Agnelli
G, Alatri A, Bauersachs R, et al. Diagnosis
and management of acute deep vein
thrombosis : a joint consensus document
from the European Society of Cardiology
working groups of aorta and peripheral
vascular diseases and pulmonary
circulation and right ventricular function.
2018;4208–18
Tatalaksana - Regimen
Obat
• Terapi parenteral
• Obat: UFH (Unfractionated Heparin), LMWH (low molecular weight
heparin), fondaparinux
• Indikasi: Pasien dengan CrCl < 30 mL/min, risiko perdarahan tinggi, fungsi
ginjal
tidak stabil
• Antagonis vitamin K (Vitamin K Antagonist/VKA)
• Direct oral anticoagulant (DOAC)
• Waktu paruh eliminasi lebih panjang dari UFH dan LMWH
• Sama efektif dengan UFH dan LMWH, profil keamanan lebih baik
• Obat : dabigatan, edoxaban, apixaban, ravaroxaban
Mazzolai L, Aboyans V, Ageno W, Agnelli G, Alatri A, Bauersachs R, et al. Diagnosis and management of acute deep vein thrombosis : a joint consensus document from
the European Society of Cardiology working groups of aorta and peripheral vascular diseases and pulmonary circulation and right ventricular function. 2018;4208–18
Tatalaksana-
FaseFarmakologi
inisial Fase
jangka
Fase
lanjuta
(5-21 hari panjang
pertama) n
(3-6 bulan
(3-6 bulan
pertama) selanjutnya
)
Apixaban 10 mg bid 7 hari Apixaban 5 mg bid; Apixaban 2,5 mg bid s/d >6 bulan
Sumber:
2. Mazzolai L, Aboyans V, Ageno W, Agnelli G, Alatri A, Bauersachs R, et al. Diagnosis and management of acute deep vein thrombosis : a joint consensus document from the
European Society of Cardiology working groups of aorta and peripheral vascular diseases and pulmonary circulation and right ventricular function. 2018;4208–18
Tatalaksana-Perbandingan DOAC dan
Terapi Parenteral/VKA
Meta-analisis (27.023 pasien) :
• Efikasi : laju rekurensi serupa
• Efek samping : lebih rendah secara signifikan pada penggunaan
DOAC :
• Perdarahan berat (RR 0,61)
• Perdarahan fatal (RR0,36)
• Perdarahan intrakranial (RR 0,37)
• Perdarahan minor yang signifikan secara klinis (RR 0,73)
Sumber:
2. Mazzolai L, Aboyans V, Ageno W, Agnelli G, Alatri A, Bauersachs R, et al. Diagnosis and management of acute deep vein thrombosis : a joint consensus document from the
European Society of Cardiology working groups of aorta and peripheral vascular diseases and pulmonary circulation and right ventricular function. 2018;4208–18
Tatalaksana – Non
Farmakologi
Trombolisis/
Filter Vena Cava Kompresi
Trombektom
• CDT : catheter- • Digunakan • Tujuan : kontrol
idirected pada pasien gejala dan
thrombolysis dengan DVT pencegah PTS
• Dapat proksimal • Efikasi baik
mencegah post dengan pada pasien
thrombotic kontraindikasi dengan terapi
syndrome absolut kompresi +
(PTS) antikoagulan mobilisasi dini
• Komplikasi : + olahraga
trombosis filter berjalan
kaki
Sumber:
2. Mazzolai L, Aboyans V, Ageno W, Agnelli G, Alatri A, Bauersachs R, et al. Diagnosis and management of acute deep vein thrombosis : a joint consensus document from the
European Society of Cardiology working groups of aorta and peripheral vascular diseases and pulmonary circulation and right ventricular function. 2018;4208–18
Komplikasi
Jangka -⬆
Trombosis
Pende -Rekurensi
k
⬆ Trombosis Jangka
- Menenga
Rekurensi h
- Post
Jangka Thromboti
Panjan c
g Syndrome
(PTS)
Sumber:
2. Mazzolai L, Aboyans V, Ageno W, Agnelli G, Alatri A, Bauersachs R, et al. Diagnosis and management of acute deep vein thrombosis : a joint consensus document from the
European Society of Cardiology working groups of aorta and peripheral vascular diseases and pulmonary circulation and right ventricular function. 2018;4208–18
Komplikasi-Post Thrombotic Syndrome
(PTS)
Terjadi pada 30-50% pasien
dalam 2 tahun pasca DVT
Faktor risiko :
• Riwayat DVT ipsilateral
• DVT proksimal
• Obesitas
• Kontrol INR buruk dalam
3 bulan terapi
Diagnosis : skor Villalta > 5
atau Skor 5-9 : ringan
adanya ulkus vena Skor 10-14
Sumber:
sedang Skor
2. Mazzolai L, Aboyans V, Ageno W, Agnelli G, Alatri A, Bauersachs R, et al. Diagnosis and management of acute deep vein thrombosis : a joint consensus document from the European Society of Cardiology working groups
ILUSTRASI KASUS
Keluhan utama :
●
Bengkak awalnya dirasakan pada kaki kiri, kemudian membesar hingga
ke betis dan paha kiri, sehingga terasa berat dan sukar dibawa berjalan
●
Nyeri dirasakan terutama jika tungkai ditekuk, terus meneus, tidak
berkurang dengan istirahat
●
Warna kulit kaki berubah menjadi agak kemerahan dan tampak bercak
kemerahan dibawah kulit daerah paha kiri sejak 4 hari yang lalu
...Riwayat Penyakit sekarang
●
Riwayat bengkak dan bercak kemerahan dibawah kulit sebelumnya tidak
ada, riwayat trauma tidak ada
●
Pasien melakukan tirah baring selama 1 minggu sebelum muncul keluhan
pada kaki kiri
●
Tidak terdapat luka pada kaki kiri
...Riwayat Penyakit sekarang
●
Buang air kecil jumlah dan frekuensi, warna kuning jernih. Riwayat BAK
berdarah tidak ada
●
Buang air besar biasa, konsistensi lunak, warna kecoklatan, darah (-).
Riwayat BAB berdarah (-)
Tidak dikeluhkan
Batuk Demam
●
Riwayat operasi Hernia Femoralis kiri 2 minggu lalu di RS Jambi, dirawat
selama 4 hari
●
Riwayat sakit Gula tidak ada
●
Riwayat penyakit keganasan sebelumnya tidak ada
●
Riwayat darah tinggi tidak ada 33
Riwayat Penyakit Keluarga :
●
Tidak ada keluarga yang menderita penyakit keganasan
●
Tidak ada keluarga yang menderita sakit gula
●
Tidak ada keluarga yang menderita darah tinggi
34
Riwayat Pekerjaan, Sosial, Ekonomi,
Status Perkawinan dan Kebiasaan
Pasien tinggal di
Pasien memiliki rumah permanen, Pasien tidak
Pasien adalah
seorang suami pencahayaan baik, merokok dan
seorang Ibu
dan 3 orang ventilasi cukup, tidak konsumsi
Rumah Tangga. dan kamar mandi
anak alkohol
di dalam rumah
Pemeriksaan Fisik
- Kesadaran : Compos Mentis Cooperative - Suhu : 36,7 0C
- Keadaan Umum: tampak sakit sedang
- BB : 56 kg
- Tekanan Darah : 110/70 mmHg
- Frekuensi Nadi : 88 x/mnt, irama reguler, pengisian
- TB : 155 cm
cukup. - BMI : 23,30 kg/m2
- Frekuensi Nafas : 20 x/mnt - BBI : 49,5 kg
- VAS : 5
Ikterus: (-)
Anemis: (-) Sianosis: (-)
Pemeriksaan Fisik
Kulit : Turgor baik, ikterik (-), ekimosis di paha kiri ukuran
diameter 3,5 cm
KGB : Tidak ada pembesaran KGB
Kepala : Normocephal
Wajah : ruam malar (-), ruam diskoid (-)
Rambut : Tidak mudah dicabut
Mata : Konjungtiva anemis (-), Sklera ikterik
(-), Pupil isokor, Reflex cahaya (+/+)
Pemeriksaan Fisik
Telinga : Nyeri tekan tragus (-), nyeri tekan mastoid (-)
Hidung : Deviasi septum (-), hipertrofi konka (-)
Tenggorokan: Tonsil T1-T1, tidak hiperemi
Gigi dan Mulut: Caries (+)
Leher : JVP 5-2 cmH20
Kelenjar tiroid tidak membesar
Paru depan
Inspeksi : statis : normochest , simetris kanan dan kiri
dinamis: simeris anan dan kiri
Palpasi : fremitus kanan sama dengan kiri
Perkusi : sonor kiri sama dengan kanan, batas pekak hepar RIC V dextra
Auskultasi: vesikuler, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Paru belakang
Inspeksi : statis : normochest , simetris kanan dan kiri
dinamis: simeris kanan dan kiri
• Palpasi : fremitus kanan sama dengan kiri
• Perkusi: sonor kanan sama dengan kiri
• Auskultasi : vesikuler, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung
Edema -/+, pitting edema -/+, rubor -/+, kalor -/+, dolor -/+,
Homans sign -/+, Ekimosis -/+ ukuran diameter 3,5 cm
Eritrosit
Kesan:: Normokrom Normositik
trombositopenia
Leukosit : Jumlah normal
Trombosit : Jumlah Kurang, morfologi Normal
Diagnosis Banding :
●
SELULITIS TUNGKAI KIRI
Terapi
• Istirahat/ MB 1500 kkal (karbohidrat 900 kkal, protein 220 kkal, lemak 380
kkal)
• IVFD Nacl 0,9% 12 jam/kolf
• Paracetamol 3 x 1000 mg (po)
• Pasang verband sirkular elastis
• Elevasi tungkai 30 derajat
Pemeriksaan Anjuran
• Darah Perifer Lengkap (MCV, MCH, MCHC, Retikulosit)
• Cek PT/APTT, D-Dimer
• Faal Ginjal (Ureum, Creatinin), Profil Lipid
• Cek Albumin, Globulin
• Hepatitis Marker dan anti HIV
• Rontgen Thoraks PA
• Echo Doppler vascular
FOLLOW UP
DEEP VEIN THROMBOSIS
28 Juni 2021
S/ bengkak tungkai kiri bawah (+), nyeri (+) berkurang, demam (-)
O/ VAS 4
KU Kesadaran TD HR RR T SO2
Ekstemitas : edema -/+, pitting edema -/+, warna agak kemerahan di kaki kiri,
ekimosis di paha kiri
Lingkar Betis 30 cm 37 cm
Keluar Hasil Laboratorium
MCV :92 fL Ureum : 47 mg/dl
P/
- Istirahat/ MB 1500 kkal
(karbohidrat 900 kkal, protein 220 kkal, lemak 380 kkal)
- IVFD Nacl 0,9% 12 jam/kolf
- Paracetamol 3 x 1000 mg (po)
- Pasang verband sirkular elastis
- Elevasi tungkai 30 derajat
- Transfusi Trombosit 5 unit
- Echo Doppler vaskuler
29 Juni 2021
S/ Bengkak tungkai kiri bawah (+), nyeri (+) berkurang
O/ VAS : 3
KU Kesadaran TD HR RR T SO2
Kesimpulan :
P/
- Istirahat/ MB 1500 kkal
(karbohidrat 900 kkal, protein 220 kkal, lemak 380 kkal)
- IVFD Nacl 0,9% 12 jam/kolf
- Paracetamol 3 x 1000 mg (po)
- Pasang verband sirkular elastis
- Elevasi tungkai 30 derajat
- Konsul Bedah Vaskuler
30 Juni 2021
S/ Bengkak tungkai kiri (+), nyeri berkurang
O/ VAS 3
KU Kesadaran TD HR RR T SO2
P/
- IVFD Nacl 0,9% 12 jam/kolf
- Paracetamol 3x1000 mg
- injeksi Heparin 5000 IU extra (80 IU/kgBB)
- Selanjutnya Drip Heparin 20.000 IU dalam 48 cc NaCl 0,9% dengan kecepatan 2cc/jam
(18 IU/KgBB/Jam)
- Cek PT/APTT per 6 jam
Jika APTT <35 : naikan kecepatan 2 cc
Jika APTT 35-45 : naikan kecepatan 1 cc
Jika APTT 46-75 : pertahankan
Jika APTT 76-90 : turunkan kecepatan 1 cc
Jika APTT >90 : stop heparin selama 6 jam
- Pasang elastic verband sirkuler, elevasi tungkai 30 derajat
01 Juli 2021
S/ Bengkak tungkai kiri (+), nyeri (+) berkurang
O/ VAS : 2
KU Kesadaran TD HR RR T SO2
Ekstremitas : edema -/+, pitting edema -/+, warna kemerahan di kaki kiri,
ekimosis di paha kiri
Lingkar Betis 30 cm 37 cm
A/ - DVT Tungkai Bilateral
- Diathesis Hemmorhagic ec Trombositopenia
P/
- IVFD Nacl 0,9% 12 jam/kolf
- Paracetamol 3x1000 mg
- Drip Heparin 20.000 IU dalam 48 cc NaCl 0,9% dengan kecepatan 2cc/jam
(18 IU/KgBB/Jam)
- Cek PT/APTT per 6 jam
Jika APTT <35 : naikan kecepatan 2 cc
Jika APTT 35-45 : naikan kecepatan 1 cc
Jika APTT 46-75 : pertahankan
Jika APTT 76-90 : turunkan kecepatan 1 cc
Jika APTT >90 : stop heparin selama 6 jam
- Pasang elastic verband sirkuler, elevasi tungkai 30 derajat
03 Juli 2021
S/ Bengkak tungkai kiri bawah (+) berkurang, nyeri (+) berkurang
O/ VAS : 1
KU Kesadaran TD HR RR T SO2
Lingkar Betis 30 cm 35 cm
A/ - DVT Tungkai Bilateral
P/
- IVFD Nacl 0,9% 12 jam/kolf
- Paracetamol 3x1000 mg
- Drip Heparin 20.000 IU dalam 48 cc NaCl 0,9% dengan kecepatan 2cc/jam
(18 IU/KgBB/Jam)
- Cek PT/APTT per 6 jam
Jika APTT <35 : naikan kecepatan 2 cc
Jika APTT 35-45 : naikan kecepatan 1 cc
Jika APTT 46-75 : pertahankan
Jika APTT 76-90 : turunkan kecepatan 1 cc
Jika APTT >90 : stop heparin selama 6 jam
- Pasang elastic verband sirkuler, elevasi tungkai 30 derajat
05 Juli 2021
S/ Bengkak tungkai kiri bawah (+) berkurang, nyeri (-)
O/ VAS : 0
KU Kesadaran TD HR RR T SO2
Lingkar Betis 30 cm 33 cm
Keluar hasil laboratorium
PT : 10,4 gr/dl
APTT : 46,1 /mm3
D-Dimer : 3237 ng/mL
INR : 1,26
Kesan : Hypercoagulable state
Kesimpulan
- DVT parsial di vena femoralis tungkai kiri
Perbaikan
- DVT total vena poplitea tungkai kiri
- Tidak ditemukan DVT di vena poplitea tungkai kanan
Perbaikan
- Normal flow Vena kedua tungkai.
- Normal flow arteri kedua tungkai
A/ - DVT Tungkai Bilateral (Perbaikan)
P/
- IVFD Nacl 0,9% 12 jam/kolf
- Paracetamol 1000 mg jika nyeri
- Drip Heparin 20.000 IU dalam 48 cc NaCl 0,9% dengan kecepatan 2cc/jam
(18 IU/KgBB/Jam)
- Cek PT/APTT per 6 jam
Jika APTT <35 : naikan kecepatan 2 cc
Jika APTT 35-45 : naikan kecepatan 1 cc
Jika APTT 46-75 : pertahankan
Jika APTT 76-90 : turunkan kecepatan 1 cc
Jika APTT >90 : stop heparin selama 6 jam
- Warfarin 1x2 mg
- Pasang elastic verband sirkuler, elevasi tungkai 30 derajat
06 Juli 2021
S/ Bengkak tungkai kiri bawah (-), nyeri (-)
O/ VAS : 0
KU Kesadaran TD HR RR T SO2
Ekstremitas : edema -/-, warna kemerahan di kaki kiri (-), ekimosis di paha kiri (-)
Lingkar Betis 30 cm 31 cm
A/ - DVT Tungkai Bilateral (Perbaikan)
P/
- IVFD Nacl 0,9% 12 jam/kolf
- Paracetamol 1000 mg jika nyeri
- Drip Heparin 20.000 IU dalam 48 cc NaCl 0,9% dengan kecepatan 2cc/jam
(18 IU/KgBB/Jam)
- Cek PT/APTT per 6 jam
Jika APTT <35 : naikan kecepatan 2 cc
Jika APTT 35-45 : naikan kecepatan 1 cc
Jika APTT 46-75 : pertahankan
Jika APTT 76-90 : turunkan kecepatan 1 cc
Jika APTT >90 : stop heparin selama 6 jam
- Warfarin 1x2 mg
- Pasang elastic verband sirkuler, elevasi tungkai 30 derajat
07 Juli 2021
S/ Bengkak tungkai kiri bawah (-), nyeri (-)
O/ VAS : 0
KU Kesadaran TD HR RR T SO2
Ekstremitas : edema -/-, warna kemerahan di kaki kiri (-), ekimosis di paha kiri (-)
Lingkar Betis 30 cm 30 cm
Konsul Konsultan Hematologi dan Onkologi Medik
ANAMNESIS
Bengkak tungkai kiri sejak 5 hari lalu,
membesar hingga betis dan paha kiri, nyeri ●
Menurut Mazzolai (2018), gejala DVT berupa kaki bengkak
terus menerus meningkat saat digerakan. dan nyeri, memiliki riwayat penyakit sebelumnya atau
Riwayat operasi Henia femoralis kiri 2 memiliki faktor resiko terhadap DVT seperti riwayat operasi
minggu lalu, imobilisasi 1 minggu. dan imobilisasi
Keluhan ke arah autoimun (-)
PEMERIKSAAN FISIK ●
Menurut Jonathan Stone (2017), bengkak tungkai kiri masuk
Bengkak tungkai kiri dengan ukuran > 3 ke dalam salah satu kriteria Wells Score dalam menegakan
cm dari tungkai kanan. Ekimosis ukuran diagnosis. Dimana terdapat pembengkakan tungkai bawah
3,5 cm unilateral > 3 cm dari sisi yang asimptomatik
83
DEEP VEIN THROMBOSIS
●
Menurut Jan Ulrych (2016), hipercoagulable state
(peningkatan D-Dimer) dapat terjadi pada pasien post
operasi Hernia dan dapat bertahan selama 1 bulan
setelah dilakukan operasi.
●
Menurut Leslie Skeith (2020), dalam penelitian nya
menyebutkan bahwa trombositopenia dapat terjadi
pasca operasi dengan beberapa periode, POD 4, POD
5, POD 10, POD >10
84
DEEP VEIN THROMBOSIS
●
Menurut Lugyanti (2017) terapi DVT menggunakan antikoagulan
yaitu Heparin dengan dosis inisiasi 80 IU/KgBB, dilanjutkan Drip
Heparin 18 IU/KgBB/jam selama 5-10 hari
●
Menurut Mazzolai (2018) , Terapi DVT dibagi menjadi 3 fase,
1.Fase Inisial (5-21 hari), 2.Fase jangka panjang (3-6 bulan), 3. Fase
lanjutan (3-6 bulan selanjutnya. Pada fase jangka panjang dapat
diberikan Antagonis Vitamin K yaitu Warfarin dengan target INR 2-3
●
Menurut Jerry E (2015), pasien yang memiliki nilai trombosit <
50.000/mm3 disertai tanda perdarahan dapat diindikasikan untuk
mendapatkan transfusi trombosit dengan target trombosit >
50.000/mm3
85
TERIMA KASIH