Anda di halaman 1dari 28

DAFTAR SIMPLISIA

OLEH :
(KELOMPOK 3)

NI KETUT SRI EVA 2048202011


NI KADEK WIDYA SANTI 2048202012
KOMANG YUDHIA PRETTYDINA INDIRAYANI 2048202013
NI MADE YUNITA DWI UTAMI 2048202014
PUTU TIARA ZARBRINA 2048202015
DAFTAR SIMPLISIA
1. CURCUMA DOMESTICA RHIZOMA (RIMPANG KUNYIT)

 Pemerian.bau khas aromatik; rasa agak pahit,agak pedas,lama kelamaan menimbulkan rasa tebal
 Makroskopik. Kepingan: Ringan, rapuh, warna kuning jingga, kuning jingga kemerahan sampai kuning jingga kecoklatan; bentuk
hampir bundar sampa bulat panjang, kadang-kadang bercabang; lebar 0,5 cm sampai-3 cm, panjang 2 cm sampai 6 cm, tebal 1 mm
sampai 5 mm; umumnya melengkung tidak beraturan, kadang-kadang terdapat pangkal upih daun dan pangkal akar. Bata korteks
dan silinder pusat kadang-kadang jelas. Bekas patahan: Agak rata, berdebu, warna kuning jingga sampai coklat kemerahan.
 Mikroskopik. Epidermis: Satu lapis sel, pipih berbentuk poligonal, dinding sel menggabus. Rambut penutup: Berbentuk kerucut,
lurus atau agak bengkok panjang 250 µm sampai 890 µm, dinding tebal. Hipodermis: Terdiri dan beberapa lapis sel terentang
tangensial, 'dinding sel menggabus. Periderm: Terdiri dari 6 lapis sampai 9 lapis sel berbentuk segi panjang, dinding menggabus.
Korteks dan silinder pusat: Parenkimatik, terdiri dari sel-sel besar, penuh berisi pati. Butir pati: Tunggal, bentuk lonjong atau bulat
telur dengan satu ujung mempunyai tonjolan atau berbentuk bulat sampai hampir segitiga dengan satu sisi membulat; lamela kurang
jelas; hilus yang kurang jelas terdapat pada tonjolan di ujung butir; panjang 10 µm sampai 60 μm, umumnya 20 μm sampai 40 µm,
lebar 10 µm sampai 28 µm, umumnya 14 µm sampai 20 pm. Sel sekresi: Banyak tersebar, bentuk bulat atau lonjong berisi minyak
ber wama kuning jingga yang sebagian mendamar dan berwarna coklat kekuningan; pada penambahan besi(III) klorida LP wama
menjadi lebih tua. Berkas pembuluh: Kolateral, tersebar tidak beraturan pada korteks dan pada silinder pusat, berkas pembuluh di
bawah endodermis tersusun dalam lingkaran, kadang-kadang berkas pembuluh dikelilingi sel parenkim yang tersusun men jari;
pembuluh kayu umumnya terdiri dari pembuluh tangga dan pembuluh jala, lebar 20 µm sampai 80 µm, tidak berlignin, Endodermis:
Terdiri dari I lapis sel terentang tangensial, dinding radial menebal, tidak terdapat pati.
 Serbuk: Warna kuning sampai kuning jingga. Fragmen pengenal adalah butir pati; gumpalan tidak beraturan zat berwarna kuning
sampai kuning coklat: parenkim dengan sel sekresi; fragmen pembuluh tangga dan pembuluh jala: fragmen rambut penutup warna
kuning; tidak terdapat serabut
GAMBAR MIKROKOSPIK RIMPANG KUNYIT
2. CURCUMA XANTHORRHIZA RHIZOMA (RIMPANG TEMULAWAK)

 Pemerian. Bau aromatik: rasa tajam dan pahit.


 Makroskopik. Keping tipis, bemuk bundar atau jorong, ringan, keras. rapul, garis tengah sampai 6 cin, tebal 2 mm sampai 5 mm:
permukaan luar berkerut, warna coklat kuning sampai coklat: bidang irisan berwarna coklat kuning huram, melengkung tidak
beraturan tidak rata, sering dengan tonjolan melingkar pada batas antara silinder pusat dengan korteks: korteks sempit, tebal 3
mm sampai 4 mm. Bekas patahan berdebu, wama kuning jingga sampai coklat jingga terang.
 Mikroskopik. Epidermis bergabus, terdapat sedikit rambut yang ber bentuk kerucut, bersel 1. Hipedermis agak menggabus, di
bawahnya terdapat periderm yang kurang berkembang. Korteks dan silinder pusat parenkimatik, terdiri dari sel parenkim
berdinding tipis beris butir pati; dalam parenkiin tersebar banyak sel minyak yang berisi minyak berwarna kunin dan zat
berwarna jingga, juga terdapat idioblas berisi hablur kalsium oksalat berbentuk jarum kecil. Butir pati berbentuk pipil, bulat
panjang sampai bulat telur memanjang panjang butir 20 μm sampai 70 µm, lebar 5 µm sampai 30 µ m, tebal 3 µm sampai 10 μm,
lamela jelas, hilus di tepi. Berkas pembuluh tipe kolateral, tersebar tidak beraturan pada parenkim korteks dan pada silinder pusat;
berkas pembuluh di sebelah dalam endodermis tersusun dalam lingkaran dan letaknya lebih berdekatan satu dengan yang lainnya;
pembuluh didampingi oleh sel sekresi, panjang sampai 200 µm, berisi zat berbutir berwarna coklat yang dengan besi(III) klorida
LP menjadi lebih tua.
 Serbuk: Warna kuning kecoklatan. Fraginen pengenal adalah butir pati; fragmen parenkim dengan sel minyak, fragmen berkas
pembuluh, warna kuning intensif.
GAMBAR MIKROKOSPIK CURCUMA XANTHORRHIZA RHIZOMA
(RIMPANG TEMULAWAK)
3. ZINGEBER OFFICINALLE RHIZOMA (RIMPANG JAHE)
 Pemerian. Bau aromatik; rasa pedas.
 Makroskopik. Rimpang agak pipih, bagian ujung bercabang; cabang pendek, pipih, bentuk bulat telur terbalik, pada setiap ujung
cabang terdapat parut melekuk ke dalam. Dalam bentuk potongan, panjang 5 cm sampai 15 cm, umuninya 3 cm sampai 4 cm,
tebal I cm sainpal 65 cm, umumnya I cin sampai 15 cm. Bagian luar berwarna coklat kekuningan, beralur memanjang, kadang-
kadang ada serat yang beba Bekas patahan pendek dan berserat menonjol. Pada irisan melintang terdapat berturut-turut korteks
sempit yang tebalnya lebih kurang sepertiga jari-jari, endodermis, stele yang lebar, banyak tersebar berkas pembuluh berupa titik
keabu-abuan dan sel kelenjar berupa titik yang lebih kecil berwarna kekuningan
 Mikroskopik. Di bawah epidemis terdapat hipodermis. Periderm terdiri dari beberapa lapis sel gabus. Korteks terdiri dari
parenkim iso diametrik, dinding sel tipis; berkas pembuluh tersebar: banyak idioblas sel idioblas hampir bulat, dinding
berkutikula, garis tengals 40 µm som pai 80 µm, berisi damar minyak, warna kuning kehijauan sampai jing atau berwarna coklat
kekuningan sampai coklat kemerahan. Endodermis terdiri dari sel dengan dinding radial agak menebal, tidak berisi pati.
 Berkas pembuluh kolateral dan fibrovasal: berkas pembalus yang terdapat langsung di sebelah dalam endodermis tersusun teratur
da satu deretan, berkas-berkas hampir bersentuhan satu sama lain, nya tanpa serabut. Stele terdiri dari sel parenkim berdinding
tipis, berkas pembuluh kolateral banyak dan tersebar. idioblas minyak seperti pada korteks. Xilem terdiri dari sedikit pembuluh
-spiral dan pembuluh jala, tidak berlignin, garis tengah lebih kurang 70 pm. Floem berkelompok. Serabut berkelompok, dinding
tipis, panjang sampai lebih kurang 600 µm, lebar sampai lebih kurang 30 µm, bernoktah berbentuk celah miring. Idioblas bentuk
prisma, panjang sampai lebih kurang 130 μm, lebar 8 µm sampai 20 µm, tunggal atau dalam deretan sejajar dengan sumbu
berkas pembuluh, berisi zat berwarna coklat kemerahan tua. Butir pati memenuhi parenkim korteks dan parenkim stele: butir
tunggal, bentuk bulat telur pipih sampai hampir segi empat, hilus terdapat pada tonjolan di ujung butir: panjang 5 µm sampai 60
µm, umumnya 15 µm sampai 30 μm, lehar sampai lebili kurang 25 µm, tebal sampai 7 µm, lamela melintang.
 Serbuk: Warna kuning muda. Fragmen pengenal adalah, sel paren kimatik; serabut; pembuluh kayu, kadang-kadang didampingi
sel zat warna; sel damar minyak; damar minyak berbentuk gumpulan atau letesan kecil yang dengan jodium LP memberi warna;
banyak sekali butir pati: fragmen periderm
GAMBAR MIKROKOSPIK ZINGEBER OFFICINALLE RHIZOMA
(RIMPANG JAHE)
4. COFFEA ROBUSTA SEMEN (BIJI KOPI)

 Makroskopik. Biji berbentuk hampir setengah bulat atau Jorong , bagian punggung cembung ,
bagian perut datar pada bagian perut terdapat sebuah alur yang dalam dan membujur , di dalam
alur terdapat sisa kulit biji, berwarna coklat tua sampai coklat tua kehitaman.

 Mikroskopik. Pada penampang melintang tampak sparemoderm terdiri dari satu lapis sel batu ,
dinding tebal , lumen lebar , bernoktah , bentuk dan ukuran bermacam-macam, tunggal atau
berkelompok. Perisperm terdiri dari sel parenkim bentuk hampir segi empat, dinding tebal,
lumen lebar. Pada sel yang lebih besar di dinding berpenebalan tak rata, berisi tetes minyak dan
alcuron, kadang kadang butir butir pati. Serbuk berwarna coklat kehitaman. Fragmen Pengenal
adalah sel batu lumen lebar bernoktah, parenkim dinding lapis, laposan pigmen parenkim tetes
minyak.
GAMBAR MIKROKOSPIK COFFEA ROBUSTA SEMEN
(BIJI KOPI)
5. CINCHONA SUCCIRUBRA CORTEX (KULIT KINA)
 Makroskopik. Potongan kulit berbentuk pipa, berlekuk sisa berupa lempengan, tebal 2 mm sampai 5 mm, atau berupa serpihan.
Permukaan luar kasar, beralur halus melintang dan terputus- putus ; warna permukaan coklat kehitaman; terdapat lumut kerak warna
kelabu muda atau kuning muda kehijauan; di beberapa tempat jaringan gabus sudah terlepas, permukaan rata atau beralur halus
melintang terputus putus, warna coklat, coklat kehitaman atau coklat keunguan. Permukaan dalam umumnya berupa halus
membujur, ada yang kasar warna coklat sampai coklat kemerahan. Mudah dipatahkan, bekas patahan melintang berserat terutama di
bagian dalam, bekas patahan membujur rata.

 Mikroskopik. Jaringan Gabus terdiri dari banyak lapisan sel gabus, bentuk persegi empat memanjang atau agak pipih, berdinding
tipis warna kuning kecoklatan, sebagian sel dari jaringan gabus berisi zat berwarna coklat. Korteks; sel parenkimatik bentuk
polygonal memanjang, dinding agak tebal tidak ber lignin, warna kuning kecoklatan, makin ke arah dalam dinding sel makin tipis,
berisi butir pati tunggal bentuk bulat atau bulat panjang, berukuran sampai 30 µm, terdapat sel yg Idioblas berisi Hablur kalsium
oksalat bentuk pasir. Di korteks bagian dalam terdapat saluran sekresi, bentuk bulat atau bulat panjang yang juga berisi tani. Floem;
parenkim floem terdiri dari sel kecil berdinding tipis warna kuning kecoklatan sampai coklat, juga terdapat video belas berisi
hablur kalsium oksalat bentuk pasir, serabut floem banyak warna kuning muda lebar 25 µm sampai 1000 µm, dinding sangat tebal
berlapis lapis dan beligni, saluran noktah bercabang- cabang atau tidak, lumen sempit atau lebar, tunggal atau berkelompok. Jari-
jari empulur terdiri dari satu bagian tiga deret. Serbuk. Warna coklat merah. Fragmen pengenal adalah fragmen serabut; fragmen
jaringan gabus; hablur kalsium oksalat berbentuk pasir fragmen parenkim korteks berisi butir pasir ; butir pati lepas atau dalam
GAMBAR MIKROKOSPIK CINCHONA SUCCIRUBRA CORTEX
(KULIT KINA)
6. SANTALUM ALBUM LIGNUM (KAYU CENDANA)

 Makroskopik. Kayu berbentuk potongan-potongan atau kepulangan dengan ukuran sangat bervariasi, panjang sampai 1 m,
tebal 15 cm sampai 20 cm,keras,berat,padat, mudah terbelah warna kekuning-kuningan coklat muda kekuning-kuningan atau
agak kemerah-merahan; pada potongan melintang tampak lingkaran berwarna gelap berseling dengan lingkaran berwarna
lebih muda, berpori-pori, jari jari empulur sempit banyak dan berdekatan.

 Mikroskopik. Pada penampang melintang tampak jari jari silam berisi sedikit butir pati kecil, tunggal. Pembuluh kayu atau
trakea dinding tebal, berlignin, bernoktah dengan lubang berbentuk celah umumnya berisi zat yang berwarna kuning. Serabut
xilem berkelompok, tersusun radier,terdiri dari 5 sampai 40 serabut dinding serabut tebal berlignin, lumen jelas; diantara
kelompok serabut terdapat sel parenkim yang berisi hablur kalsium oksalat berbentuk Prisma dan juga berisi minyak
berwarna kuning. Serbuk berwarna kuning. Fragmen pengenal adalah bekas serabut dengan seludang hablur kalsium oksalat
bentuk Prisma Fragmen pembuluh kayu berpenebalan Jala; fragmen serabut, umumnya panjang dan lumen jelas; hablur
kalsium oksalat berbentuk prisma; serabut xilem dengan jari jari sentimeter puluh butir pati tunggal.
GAMBAR MIKROKOSPIK SANTALUM ALBUM LIGNUM
(KAYU CENDANA)
7. CORIANDRUM SATIVUM FRUCTUS (KETUMBAR)

 Makroskopik. Buah kremokarp, merikarp saling berlekatan pada tepischingga buah berbentuk bulat; garis
tengai 2 mm sampai S mm,warna kuning kecoklatan atau coklat keunguan; pada ujung buahterdapat 5 sisa
daun kelopak kecil dan satu stilopodium pendek; padaaan tiap merikarp terdapat 4 rusuk sekunder yang
meimenonjol dan Jurus; diantara rusuk sekunder terdapat S rusuk primermembujur, berkelok-kelok dan
kurang menonjol; gagang buah pendek atautidak ada. Pada potongan melintang melalui pertengahanmerikarp
terlihat perikarp sangat tipis, tebal kurang dari 0,5 mm;endosperm dari masing-masing merikarp berbentuk
ginjal, warna putih kelabu.Pada potongan membujur merikarp, terlilat embrio berwarna lebilmuda
daci,endosperm dan terdapat di bagian ujung dari endosperm.Karpofor berwarna putih, memanjang dari
pangkal sampai ujung buah
 Mikroskopik. Merikarp: Epikarp terdiri dari selapis sel kecil ber-dinding agak tebal, tidak berlignin, kutikula
tipis; banyak sel epikarpbcrisi habiur kalsium oksalat berbentuk prisma kecil, juga terdapatstomata dengan 3
sampai 5 sel tetangga, terutama pada epikarpbagian ujung buah; tidak terdapat rambut penutup. Mesokarp
terdiridari beberapa macam jaringan, yaitu: jaringan parenkim dengan sel-seltermampat dan berdinding tipis;
jaringan sklerenkimatik yang tersusunmembujur, terdiri dari serabut berdinding tebal, berlignin, lumensempit;
jaringan sklerenkimatik yang tersusun arah tangensial, terdiridari serabut berdinding tebal, berlignin; di
daerah rusuk utamaterdapat berkas pembuluh kayu spiral"dan cincin, di daerah rusuksckunder jaringan
sklerenkim hampir semua terdiri dari serabut y:ngtersusun arah tangensial; lapisan terdalam mesokarp terdiri
dari uebe-rapa Japis sel parenkim besar berbentuk poligonal, dinding tipis, tetapiterdapat juga parenkin
berdinding agak tebal dan bernoktah; ruangantar sel banyek; pada daerah komisural tiap merikarp terdapat
2saluran minyak berbentul jorong dengan epitelium berwarna coklat,di dalam saluran terdapat minyak atsiri.
GAMBAR MIKROKOSPIK CORIANDRUM SATIVUM FRUCTUS
(KETUMBAR)
8. PIPER NINGRUM FRUCTUS (LADA HITAM)

 Makroskopik. Buah berbentuk hampir bulat, warna coklathitam kecoklatan, garis tengah
2,5 mm sampai 6 nPermukaan berkeriput kasar, dalam, serupa jala; pada ujung buah
terdapat sisa dari kepala putik yang tidak bertangkai; irisanmembujur tampak perikarp
yang tipis, sempit dan berwarna gelapmenyelubungi inti biji yang putile dari biji
tunggal; perikarp melekaterat pada biji. Hampir seluruh inti biji terdiri dari perisperm;
bagiantengal perisperm berongga, bagian ujung perisperms berongga, bagianujung
perisperm menyelubungi cndosperm yang kecil; embrio sangatkecil, terbenam dalam
endosperm.
 Mikroskopik. Epikarp tersusun dari satu lapis sel epicermis yangsel-selnya berbentuk
persegi empat membulat, berisi hablur kecilberbentuk prisma dan zat berwarna coklat
tua sampai kehitam-hitaman: padapandangan tangensial epikarp tampak berbentuk.
GAMBAR MIKROKOSPIK PIPER NINGRUM FRUCTUS
(LADA HITAM)
9. PIPER RETRORACTUM FRACTUS (BIJI CABAI)
 Makroskopik Buah: Majemuk berupa bulir; wama kelabu sumpai coklaikelabu atau berwara hitam kelabu sampai hitan; bentuk bulat
panjangsampai silindis, bagian ujung agak mengecil; panjang 2 cm sainpai 7 cm, ganstengah 4 mm sampai 8 mm; bergagang panjang
atau tanpa gagang. Permukaanar: Tidak rata, bertonjolan teratur. Pada irisan melintang bulirbuah-buah batu, masing-masing dengan
daun pelindung yang tersusun dalamspiral pada poros bulir; kadang-kadang bagian tengah bulir berongga. Kulibuah: Berwarna coklat
tua sampai hitam, kadang-kadang berwama lebih muda.Kulit biji: Wama coklat; hampir seluruh inti biji terdiri dari perispermberwarna
putih. Buah batu berbentuk bulat telur, berukuran lebih kurangmm. Daun pelindung: Berbentuk perisai.
 Mikroskopik. Perikarp: Epikarp dan hipodermis terdapat pada bagian ujungatau pada bagian luar dari buah. Epikarp: Terdin dari sel-
sel pipih, bentukpoligonal, berisi zat berwama coklat tua. Hipodermis: Terdiri dar jaringsiparenkim dan sel batu, tunggal atau
berkelompok. Sel batu: Berbentuk hampirisodiametris sampai persegi panjang, kadang-kadang dengan bagian ujung agakmeruncing;
dinding sel tebal, berwarna kuning; saluran noktah jelas, lumencukup lebar, berlignin. Mesokarp: Sel-sel parenkimatik, berisi butir pati
kecil,tersebar diantara parenkim terdapat sel sekresi berisi minyak atau damarminyak berwama kuning sampai kuning jingga; lapisan
terakhir terdir danilapisan sel minyak yang besar berbentuk persegi, berdinding tipis, berisibutir-butir minyak berwarna kuning.
Endokarp: Sel-sel pipih dengan dindingradial tebal dan noktah lebar, dinding tangensial dalam kurang tebal; endokarpmelekat erat
dengan kulit biji. Kulit biji: Berwarna coklat, terdiri dar 3lapisan yang pada irisan melintang atau membujur batas-batas sel kurang
jelas.risperm: Lapisan luar terdiri dar sel-sel kecil bersudui-sudut berislapisan beikut terdiri dari sel lebih besar, tersusun agak radial,
berisi butir patiberbentuk poligonal atau membulat berukuran 2 µm sampai 10 µm. Daunelindung: Epidermis berdinding tipis dan
mempunyai stomata, endSerbuk: Warna kelabu kecoklatan. Fragmen pengenal adalah sel perisperm, penuh berisi pati; fragmen
endokarp terpotong tangensial dengan sel endokarp ber.bentuk poligonal, dinding samping berpori lebar; fragmen epidermis dari
kulitbiji terpotong tangensial, berbentuk persegi'panjang berwarna kuning, dindingmping agak bergelombang dan berwama kuning
kecoklatan; fragmenn kelompok sel batu dari. hipodermis; fragmen kulit biji berwanatau kuning kecoklatan dan masih berlekatan
dengan endokarp, trakheidsrabut, dinding agak tebal, noktah berupa celah, berasal dari porosgang buah; sel batu berukuran lebih besar
dari sel batu hipodermisdari poros dan dari gagang; saluran getarypada parenkim.
GAMBAR MIKROKOSPIK PIPER RETRORACTUM FRACTUS
(BIJI CABAI)
10. KAEMPFERIAE GALANGA RHIZOMA
 Makroskopik. Kepingan: Pipih; bentuk hampir bundar sampai jorong atautidak beraturan; tebal keping 1 mm
sampai 4 mm panjang 1 cm sampai 5 cm, lebar 0,5 cm sampai 3 cm; bagian tepi berombak dan beskeriput, warna
coklat sampai coklat kemerahan, bagian tengah berwarna putih sampai putih kecoklatan. Korteks: Sempit, lebar
lebil kurang 2 mm; warna putih; berkaspembuluh tersebar tampak sebagai bintik-bintik berwarna kelabu atau
keunguan.Silinder pusat: Lebar, banyak tersebar berkas pombuluh seperti pada korteks. Bekas pataban: Rata,
berdebu, berwamna putih.
 MikroskopikPeriderm: Terdiri dari 5 sampai 7 lapis sel, sel berbentuk segi panjang berdinding tipis. Jaringan
parenkim korteks: Terdapat dibawah periderm, sel parenkim isodiametrik, berdinding tipis, berisi butir-butir pati,
sel idioblas minyak berbentuk hampir bulat dan bergaris tengah 50 µm sampai 100 µm, dalam idioblas minyak
terdapat minyak yang tidak berwarna sampaiberwarma putih semu kekuningan. Butir pati: Umumnya tunggal,
besar, bentukbulat, bulat telur atau bulat telur tidak beraturan dengan salah satu ujungnyamempunyai puting,
lamela dan hilus tidak jelas; panjang butir pati 10 µm sampai 40 µm, umumnya 25 µm, lebar bulir pati 6 µm
sampai 25 µm, umumnya 23 µm. Berkas pembuluh: Tersebar dalam korteks dan silinder pusat; pembuluh kayu
terdiri dari pembuluh spiral, pembuluh tangga danpembuluh jala, tidak berlignin. Endodermis: Mempunyai dinding
radial yangagak menebal, tidak berisi butir pati. Silinder pusat; Lebar, parenkimatik, berisi butir pati dan idioblas
minyak seperti pada korteks, berkas pembuluh bawah endodermis tersusun teratur dalarn suatu lingkaran dan
berdekatan satu sama lainnya.
 Serbuk: Warna putih, putih kecoklatan sampai coklat. Fragmen penenal adalah butir pati yang hampir bulat dengan
puting atau sisi bersudut; idioblas minyak; oleoresin berbentuk gumpalan atau tetesan kecil yang dengan yodium
LP warnanya menjadi coklat kekuningan: fragmen periderm; perbuluh kayu.
GAMBAR MIKROKOSPIK KAEMPFERIAE GALANGA
RHIZOMA
11. CINNAMOMI BURRMANI CORTEX (KAYU MANIS)

 Makroskopik Potongan kulit: Bentuk gelendong, agak menggulung membujur, agak pipih atau berupa berkas yang terdiri dari
tumpukan beberapa potong kulit yang tergulung membujur: panjang sampai 1 m, tebal kulit 1 mm sampai 3 mm atau lebih.
Permukaan luar: Yang tidak bergabus berwarna coklatkekuningan atau coklat sampai coklat kemerahan, bergaris-garis pucat
bergelombang memanjang dan bergaris-garis pendek melintang yang menonjol atauagak berlekuk: yang bergabus berwarna hijau
kehitaman atau coklat kehijauan,kadang-kadang terdapat bercak-bercak lumut kerak berwama agak putih ataucokla muda.
Permukaan dalam: Berwarna coklat kemerahan tua sampai coklatkehitaman. Bekas patahan tidak rata.
 Mikroskopik Pada kulit yang lapisan luarya belum dibuang akan tampak: Lapisan epidermis dengan kutikula berwarna kuning;
lapisan gabus terdiri dari beberapa sel berwarna coklat, dinding tangensial dan dinding radial lebih tebal dan berlignin; kambium
gabus jernih tanpa penebalan dinding. Korteks;Terdiri dari beberapa lapis sel parenkim dengan dinding berwarna coklat,
diantaranyaterdapat kelompok sel batu, sel lendir dan sel minyak. Sel parenkim: Didalamnya banyak terdapat butir peti atau
hablur kalsium oksalat berbentuk prisma. Lapisan sklerenkim: Terdapat dibawah parenkim korteks, hampir tidak terputus-putus,
terdiri dari 3 atau lebih lapisan sklereida, diantaranya sejumlah kelompok kecil serabut perisikel. Sklereida: Berbentuk
isodiametrik,Kadang-kadang agak terentang tangensial, penebalan dinding berbentuk huruf U dengan dinding dalam dan dinding
radial lebih tebal dari dinding luar, berlapis-lapis, warna kekuningan, bemoktah, berlignin tebal, lunen agak lebar, kadang-kadang
berisi butir pati. Serabut perisikel: Berdinding sangat tebal,agak jernih, berlignin, lunen sempit, garis tengah serabut lebih kecil
dari garistengah sel batu. Floem sekunder: Terdiri dari jalur-jalur tangensial jaringan tapis, berseling dengan parenkim floem;
diantara parenkim terdapat sel minyak dan sel lendir seperti pada korteks; parenkim mengandung butir pati dan hablur seperti
pada korteks. Serabut floem sekunder: Umumnya tunggal ataudalam kelompok kecil berderet kearah tangensial, dinding serabut
sangat tebal,jernih, agak berlignin, garis tengah serabut sampai 3,5 µm, lumen sempit. Jari-jari empulur: Terdiri dari 1 sel sampai
2 sel, mengandung butir pati atau hablur kalsium oksalat bentuk prisma kecil; hablur di jari-jari empulur lebih banyak dari pada
hablur di parenkirn floem.Serbuk: Warna coklat kekuningan, Fragmen pengenal adalah sklereida dengan penebalan dinding tidak
rata; serabut perisikel dan serabut floem; butir-butirpati dan hablur kalsium oksalat bentuk prisma, lepas atau dalam
parenkim;jaringan porenkim dengan sel lendir atau sel minyak; sel gabus dan serabut sklerenkin.
GAMBAR MIKROKOSPIK CINNAMOMI BURRMANI CORTEX
(KAYU MANIS)
12. ANDROGRAPHIS PANICULATA (SAMBILOTO)

 MakroskopikBatang tidak berambut, tebal 2 mm sampai 6 mm jelas persegi empat batang bagian atas seringkali dengan sudut agak
berusuk. Daun bersilang berhadapan, umumnya terlepas dari batang, bentuk lanset sampai bentuk lidah tombak, panjang 2 cm sampai
7cm, lebar 1 cm sampai 3 cm, rapuh, tipis, tidak berambut, pangkal daun runcing, ujung meruncing tepi daun rata. Permukaanberwarna
hijau tua atau hijai kecoklatan.permukaan bawah berwarnahijau pucat. Tangkai daun pendek. Kelopak bunga tereliri dari 5 helai daun
kelopak, panjang 3 mm sampai 4 mm, berambut. Daun mahkota berwarna putih sampai keunguan. Buah berbentuk jorong, pangkal dan
ujung tajam, panjang Iebih kurang 2 cm. lebar Iebih kurang 4 mm, kadang-kadang pecah secara membujur menjadi 4 keping,
Permukaan luar kulit buah berwarna hijau tua sampai hijau kecoklatan, permukaan dalam berwarua putih atau putih kelabu. Biji agak
keras,panjang 1,5 mm sumpai 3 mm, Iebar lebih kurang 2 mm; permukaan luar berwarna coklat muda bertonjol-tonjol. Pada
penampang melintang biji terlihat cndosperm berwana kuning kecoklatan. Iembaga berwarna putih kekuningan.
 MikroskopikDaun: Epidermis atas terdri dari 1 lapis sel berbentuk segi empat, kutikula tipis. pada penampang tangensial tampak
berbentuk poligonal, dinding samping lurus, tidak terdapat stomata. Pada lapisan epidermis terdapat bamyak sel litosis yang berisi
sistolit: sistolit mengandung banyak kalsium karbonat. Sel litosis umumyaIebih besar dari pada sel epidermis. Bentuk jorong atau bulat
telur memanjang. Sistolit berbentuk jorong atau bulat selur dengan permukaan bertonjolan hingga mirip rangkaian buah anggur,
panjang 60 µm sampai 150 µm. Iebar 30 µm sumpai 80 µm. Rambut kelenjar banyak terletak agak tenggelam di lapisan epidermis, sel
pangkal kecil dan bersel satu: kepala kelenjar ierdiri dari beberapa sel. garis tengah kepala kelenjar 40 µm sampai 65 µm, tinggi 15 µm
sampai 25 µm. Rambut penutup sangat sedikit, umumnya terdapat di epidermis atas pada tulang daun, bentuk keracut berujung Tumpul,
bersel 2 dinding tipis, berukuran panjang 30 µm sampai 125 µm sel epidermis bawah Lebih kecil dari sel epidermis atas. pada
penampang tangensial tampak dinding samping bergelombang Stomata sangat banyak. tipe bidiasidik dan dkasitik, ummnya
bidiasidik. Rambut kelenjar dan litosis lebih banyak terdapat di epidermis bawah dari pada di epidermis atas jaringan palisade
umumnya terdiri dari 1 lapis sel. jarang yang 2 lapis. Jaringan bungakarang terdiri dari beberapa lapis sel bungakarang. Tersusun
renggang dengan rongga udara yang besar; diantaran sel bungakarang terdapat juga sel litosis serupa dengan yang terdapat di epidermis,
berkas pembuluh tipe bikolateral.
GAMBAR MIKROKOSPIK ANDROGRAPHIS PANICULATA
(SAMBILOTO)
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai