Anda di halaman 1dari 15

StoryTelling

• Pengertian
• Metode
• Sejarah
• unsur
• Jenis
• Manfaat
• Kekuatan
• tipe2

Sifat : antagonis, protagonis.


Web luar, short story. Cara bertutur. Alur cerita, setting, pelaku.

Web yale, cyber collage silabus


PENGERTIAN
• STORYTELLING??
menyampaikan suatu cerita kepada para penyimak, baik dalam bentuk kata-kata, gambar, foto, maupun suara.

Orang yang ingin menyampaikan storytelling harus mempunyai kemampuan public speaking yang baik, memahami karakter
pendengar, meniru suara-suara, pintar mengatur nada dan intonasi serta keterampilan memakai alat bantu. Dikatakan berhasil
menggunakan teknik storytelling, jika pendengar mampu menangkap jalan cerita serta merasa terhibur. Selain itu, pesan moral
dalam cerita juga diperoleh.

Kenapa storytelling penting?


KARENA untuk meramu cerita supaya menarik untuk diceritakan, sehingga ketika proses menggambarkannya ke dalam lembar
kertas dapat lebih proporsional.

storytelling atau bercerita. Metode ini dapat mewadahi karakteristik anak yang memiliki daya imajinasi dan fantasi yang tinggi.
Cerita pada dasarnya memiliki struktur kata dan bahasa yang lengkap serta menyeluruh yang mana di dalamnya sudah terdapat
sistem aturan bahasa yang mencakup fonologi (sistem suara), morfologi (aturan untuk mengkombinasikan unit makna minimal),
sintaksis (aturan membuat kalimat), semantik (sistem makna), dan pragmatis (aturan penggunaan dalam setting sosial) (Santrock,
2007).
Diharapkan dengan storytelling anak makin mampu menghasilkan semua suara bahasa, mengenali kata dan bahkan secara
perlahan mampu menghasilkan serangkaian kongsonan yang kompleks atau minimal dengan metode bercerita, perbendaharaan
kata anak menjadi bertambah.
Metode StoryTelling
• Metode storytelling atau bercerita merupakan metode yang tepat dalam memenuhi kebutuhan tersebut karena dalam
cerita terdapat nilai-nilai yang dapat dikembangkan. Pengalaman dan kemampuan umat pun ikut diperhitungkan.
• 1  Nilai Personal
Menurut Siswanto (2008), mengatakan bahwa cerita itu mampu mengembangkan nilai personal apabila pesan yang
disampaikan dapat:
– a)  Memberikan kesenangan dan kenikmatan
– b)  Mengembangkan imajinasi
– c)  Memberikan pengalaman yang benar-benar dapat dihayati
– d)  Mengembangkan pandangan ke arah perilaku manusia
– e)  Menyuguhkan pengalaman-pengalaman yang bersifat universal.
• 2  Nilai Edukatif/intelektual
• Siswanto juga menyebutkan bahwa cerita mengandung nilai edukatif, yaitu:
– a)  Mengembangkan kemampuan berbahasa.
– b)  Mengembangkan kemampuan membaca

• c) Mengembangkan kepekaan terhadap cerita


• d)  Meningkatkan kemampuan menulis
• e)  Membantu perkembangan aspek sosial.
• f)  Membantu perkembangan aspek emosional.
• g)  Membantu perkembangan aspek kreativitas.
• h)  Membantu perkembangan aspek kognitif.
SEJARAH
• Storytelling  pada mulanya tumbuh dari budaya lisan manusia. Semua teknik berceritanya hanya mengandalkan intonasi
yang mampu menumbuhkan imajinasi bagi pendengarnya. Dahulu sekitar tahun 1980-an, kita sering didengarkan dongeng
oleh orang tua kita, biasanya disampaikan pada saat menjelang tidur. Orang tua dengan segala kepawaianya
mendongengkan kepada anak-anaknya sehingga anaknya tertidur lelap. 
• Dongeng disampaikan hanya dengan lisan. Kemudian turun dari generasi ke generasi berikutnya, yang memberikan warna-
warna baru dengan tambahan audio yang menyerupai bentuk aslinya, tapi tetap dalam bentuk bunyi / suara untuk
menekankan makna cerita tersebut. Perkembangan ini sudah mulai ke arah digital, hal ini dapat kita simak dalam cerita
sandiwara radio.
• Teknologi dan peradaban manusia memberikan perkembangan di dunia storytelling dengan munculnya penggabungan
komponen cerita yang terdiri dari teks, simbol-simbol, gambar-gambar visual, menjadi sebuah karya atau gagasan manusia
yang dapat dilihat, seperti cerita bergambar, komik, lukisan, dan lain sebagainya.
• Storytelling terus berkembang dengan adanya penggabungan antara visualisasi gambar dengan efek suara, seperti yang
dapat kita nikmati di televisi, film layar lebar, video drone, dan media lainnya yang mampu menghasilkan gambar dan suara
secara harmonis serta memberikan makna tertentu bagi yang meilhatnya.
• Digital storytelling bermula dari Center for Digital Storytelling di California  pada awal 1990-an. Mereka biasa membuat
lokakarya tentang pembelajaran digitalisi foto, dari album foto keluarga, dibuat video dalam durasi dua menit, yang
dilengkapi dengan suara. Lokakarya ini kemudian menyebar ke bebearapa negara lainnya, seperti Australia, Inggris, dan
Norwegia.
SEJARAH
• Digital storytelling adalah sebuah cara bercerita dengan penggabungan narasi, teks, audio, gambar, music yang dikemas
sedemikian rupa dalam bentuk avatar dan digital dan disampaikan melalui multi media digital. Semua aspek dalam digital
storytelling tak ubahanya aspek dalam berkomunikasi, yaitu aspek sumber informasi, isi pesan, media yang digunakan
semuanya sudah dalam bentuk digital.
Semua aspek tersebut disajikan dengan durasi yang singkat, namun konteks dan makna yang disampaikan sangat jelas. Jika kita
aplikasikan dengan era saat ini, digital storytelling banyak kita jumpai pada media baru melalui jejaring sosial seper twitter,
facebook dan youtube.
Apapun yang diceritakan, siapapun yang menceritakan, bahkan media manapun yang digunakan untuk storytelling, tidak akan
ada efek atau pengaruhnya kepada audience jika maknanya sudah diketahui oleh audiens tersebut. Karena orisinalitas yang paling
penting ketika berbicara tentang meaning, oleh sebab itu Digital Storytelling pada dasarnya mencari makna apa yang
disampaikan.

Jenis-Jenis digital Storytelling


• Beberapa jenis digital storytelling yang ita ketahui yaitu;
• 1.       Narasi Pribadi; merupakan sebuah dongeng dari sebuah kisah perisiwa pribadi seseorang yang memiliki nilai budaya
atau nilai-nilai kehidupan yang patut dijadikan pembelajaran.
• 2.       Cerita Dokumenter; sebuah cerita yang menelitii peristiwa dramatis yang dapat membantu kita dalam mempelajari
sejarah masa lalu;
• 3.       Dongeng atau cerit yang dibuat dan diracang untuk menyampaikan informasi atau memerintah sang pendongeng
pada konsep atau praktek tertentu.
UNSUR dan Ciri Khas
• Unsur inti tertentu :
struktur dramatis:
- eksposisi (pengantar setting, situasi dan tokoh utamanya);
- komplikasi (peristiwa di dalam cerita yang memperkenalkan konflik)
- krisis (saat yang menentukan bagi si tokoh utama dan komitmen mereka terhadap suatu langkah);
-klimaks (titik minat tertinggi dalam pengertian konflik dan titik cerita yang mengandung aksi terbanyak atau terpenting); -penyelesaian (bagian
cerita di mana konflik dipecahkan); dan moralnya.
Unsur Intrinsik
unsur yang membangun karya itu sendiri.
Unsur–unsur intrinsik cerpen mencakup:
- Tema adalah ide pokok sebuah cerita, yang diyakini dan dijadikan sumber cerita.
-Latar(setting) adalah tempat, waktu , suasana yang terdapat dalam cerita. Sebuah cerita harus jelas dimana berlangsungnya, kapan terjadi
dan suasana serta keadaan ketika cerita berlangsung.
-Alur (plot) adalah susunan peristiwa atau kejadian yang membentuk sebuah cerita.
Alur dibagi menjadi 3 yaitu:
-Alur maju adalah rangkaian peristiwa yang urutannya sesuai dengan urutan waktu kejadian atau cerita yang bergerak ke depan terus.
-Alur mundur adalah rangkaian peristiwa yang susunannya tidak sesuai dengan urutan waktu kejadian atau cerita yang bergerak mundur (flashback).
-Alur campuran adalah campuran antara alur maju dan alur mundur.

Alur meliputi beberapa tahap:


• Pengantar: bagian cerita berupa lukisan , waktu, tempat atau kejadian yang merupakan awal cerita.
• Penampilan masalah: bagian yang menceritakan masalah yang dihadapi pelaku cerita.
• Puncak ketegangan / klimaks : masalah dalam cerita sudah sangat gawat, konflik telah memuncak.
• Ketegangan menurun / antiklimaks : masalah telah berangsur–angsur dapat diatasi dan kekhawatiran mulai hilang.
• Penyelesaian / resolusi : masalah telah dapat diatasi atau diselesaikan.
Unsur dan Ciri Khas
Perwatakan
Menggambarkan watak atau karakter seseorang tokoh yang dapat dilihat dari tiga segi yaitu melalui:
1. Dialog tokoh
2. Penjelasan tokoh
3. Penggambaran fisik tokoh

Tokoh
orang orang yang diceritakan dalam cerita dan banyak mengambil peran dalam cerita. tokoh dibagi menjadi 3, yaitu:
• Tokoh Protagonis : tokoh utama pada cerita
• Tokoh Antagonis : tokoh penentang atau lawan dari tokoh utama
• Tokoh Tritagonis : penengah dari tokoh utama dan tokoh lawan
Nilai (amanat) adalah pesan atau nasihat yang ingin disampaikan pengarang melalui cerita.

Unsur Ekstrinsik
unsur-unsur yang berada di luar karya sastra, tetapi secara tidak langsung mempengaruhi bangunan atau sistem organisme karya
sastra. Unsur ekstrinsik meliputi:
• Nilai-nilai dalam cerita (agama, budaya, politik, ekonomi)
• Latar belakang kehidupan pengarang
• Situasi sosial ketika cerita itu diciptakan
Ukuran
harus dapat dibaca dalam waktu sekali duduk (hal ini terutama sekali diajukan dalam esai Edgar Allan Poe "
The Philosophy of Composition" pada 1846).

• batas panjang fiksi dari jumlah kata-katanya, yaitu 7.500 kata. Dalam penggunaan kontemporer, istilah cerita pendek
umumnya merujuk kepada karya fiksi yang panjangnya tidak lebih dari 20.000 kata dan tidak kurang dari 1.000 kata.
• Cerita yang pendeknya kurang dari 1.000 kata tergolong pada genre fiksi kilat (
flash fiction). Fiksi yang melampuai batas maksimum parameter cerita pendek digolongkan ke dalam novelette, novella
, atau novel.
Flash fiction adalah karya fiksi yang sangat singkat, bahkan lebih ringkas daripada cerita pendek.
ukuran maksimal sebuah flash fiction, umumnya karya ini lebih pendek dari 1000 atau 2000 kata. Rata-rata flash fiction
memiliki antara 250 dan 1000 kata.
Genre
•Fiksi
• fiksi ilmiah :
suatu bentuk  fiksi spekulatif yang terutama membahas tentang pengaruh sains dan teknologi yang diimajinasikan terhadap masyarakat
dan para individual. Batasan dari genre ini tidak pernah diterangkan dengan jelas, dan garis pembatas antara sub-genre-nya tidaklah
tetap
Banyak yang menyingkatkan kata fiksi ilmiah "sci-fi" (bahasa Inggris: science fiction) atau "SF”.
Contoh-contoh fiksi ilmiah yang terkenal:
•Frankenstein
•Karya-karya penulis Perancis Jules Verne
•Star Trek
•Star Wars
•Kiteretsu Daihyakka
•fiksi horor
StartFragment EndFragment
•fiksi detektif

Fiksi horor : genre cerita rekaan yang dimaksudkan untuk menimbulkan perasaan takut atau ngeri bagi penyimaknya.

Cerita detektif ialah cabang fiksi kriminal yang berpusat atas penyelidikan sebuah kejahatan, biasanya pembunuhan, oleh seorang
detektif, baik profesional ataupun amatir. Fiksi detektif adalah bentuk terkenal dari fiksi misteri dan fiksi kriminal hardboiled.
Genre
Non-fiksi adalah klasifikasi untuk setiap karya informatif (seringkali berupa cerita) yang pengarangnya dengan itikad baik bertanggung jawab atas kebenaran atau akurasi dari peristiwa,
orang, dan/atau informasi yang disajikan

Jenisnya : Eksposisi, argumentasi, deskripsi, narasi, persuasi

Eksposisi adalah salah satu jenis pengembangan paragraf dalam


penulisan yang dimana isinya ditulis dengan tujuan untuk menjelaskan atau memberikan pengertian dengan gaya penulisan yang singkat, akurat, dan padat
Contoh-contoh tulisan eksposisi adalah berita di koran dan petunjuk penggunaan.

Point Pentingnya
Contoh topik:
• Data faktual, yaitu suatu kondisi yang benar-benar terjadi, ada, dan dapat bersifat historis tentang bagaimana suatu alat bekerja, bagaimana suatu peristiwa terjadi, dan sebagainya
• Suatu analisis atau penafsiran objektif terhadap seperangkat fakta.
• Fakta tentang seseorang yang berpegang teguh pada suatu pendirian
Contoh urutan analisis:
• Urutan kronologis/proses, biasanya memaparkan proses, yaitu memberi penjelasan tentang bekerjanya sesuatu atau terjadinya suatu peristiwa
• Urutan fungsional
• Urutan atau analisis sebab akibat
• Analisis perbandingan
Langkah-langkah penulisan:
• Menentukan tema
• Menentukan tujuan karangan
• Memilih data yang sesuai dengan tema
• Membuat kerangka karangan
• Mengembangkan kerangka menjadi karangan
Langkah-langkah Menyusun Paragraf Proses Pola pengembangan karangan eksposisi bisa bermacam-macam, di antaranya pola pengembangan proses. Paragraf proses itu menyangkut
jawaban atas pertanyaan bagaimana bekerjanya, bagaimana mengerjakan hal itu (membuat hal ini), bagaimana barang itu disusun, bagaimana hal itu terjadi. Berikut langkah penulisannya  :
• Penulis harus mengetahui perincian secara menyeluruh.
• Membagi perincian atas tahap tahap kejadiannya. Bila tahap-tahap kejadian ini berlangsung dalam waktu yang berlainan, penulis harus memisahkan dan mengurutkannya secara
kronologis.
Genre
Argumentasi adalah salah satu jenis pengembangan paragraf dalam penulisan yang ditulis dengan tujuan untuk meyakinkan
pembaca. Dalam penulisan argumentasi isi dapat berupa penjelasan, pembuktian, alasan, maupun ulasan obyektif dimana diserta
kan contoh,
analogi, dan sebab akibat.
• Tujuannya adalah agar pembaca yakin bahwa ide, gagasan, atau pendapat tersebut adalah benar dan terbukti.

Dilihat dari struktur informasinya, dalam paragraf argumentasi akan ditemukan:


• Pendahuluan, bertujuan untuk menarik perhatian pembaca, memusatkan perhatian pembaca kepada argumen yang akan
disampaikan, atau menunjukkan dasar-dasar mengapa argumentasi dikemukakan.
• Tubuh argumen, bertujuan untuk membuktikan kebenaran yang akan disampaikan dalam paragraf argumentasi sehingga
kesimpulan yang akan dicapai juga benar. Kebenaran yang disampaikan dalam tubuh argument harus dianalisis, disusun,
dan dikemukakan dengan mengadakan observasi, eksperimen, penyusun fakta, dan jalan pikiran yang logis.
• Kesimpulan atau ringkasan, bertujuan untuk membuktikan kepada pembaca bahwa kebenaran yang ingin disampaikan
melalui proses penalaran memang dapat diterima sebagai sesuatu yang logis.
Genre
Deskripsi adalah satu kaedah upaya pengolahan data menjadi sesuatu yang dapat diutarakan secara jelas dan tepat dengan
tujuan agar dapat dimengerti oleh orang yang tidak langsung mengalaminya sendiri

tulisan deskripsi adalah tulisan yang bertujuan untuk menjelaskan sebuag objek secara terperinci tanpa adanya pengaruh
pendapat pendapat pengarang di dalam deskripsi tsb

Set data Deskripsi ada 2


-Penelitian kuantitatif (analisis dan kesimpulannya lebih disajikan dalam angka2)
-penelitian kualitatif(analisis dan kesimpulannya lebih disajikan dalam kata2)
Genre
Narasi adalah sala satu jenis pengembangan paragraf dalam sebuah tulisan yang rangkaian peristiwa dari waktu ke waktu dijabarkan dengan urutan awal, tengah, dan akhir.

Jenis Narasi :
- Narasi informatif
memperluas pengetahuan orang tentang kisah seseorang.
- Narasi ekspositorik
penulis menceritakan suatu peristiwa berdasarkan data yang sebenarnya. Pelaku yang ditonjolkan biasanya, satu orang. Pelaku diceritakan mulai dari kecil sampai saat ini atau sampai
terakhir dalam kehidupannya. Karangan narasi ini diwarnai oleh eksposisi, maka ketentuan eksposisi juga berlaku pada penulisan narasi ekspositprik. Ketentuan ini berkaitan dengan
penggunaan bahasa yang logis, berdasarkan fakta yang ada, tidak memasukan unsursugestif atau bersifat objektif.
- Narasi artistik
narasi yang berusaha untuk memberikan suatu maksud tertentu, menyampaikan suatu amanat terselubung kepada para pembaca atau pendengar sehingga tampak seolah-olah
melihat. Ketentuan ini berkaitan dengan penggunaan bahasa yang logis, berdasarkan fakta yang ada, tidak memasukan unsur sugestif atau bersifat objektif.
- Narasi sugestif
narasi yang berusaha untuk memberikan suatu maksud tertentu, menyampaikan suatu amanat terselubung kepada para pembaca atau pendengar sehingga tampak seolah-olah
melihat.

Ciri2 :
• Menonjolkan unsur perbuatan atau tindakan.
• Dirangkai dalam urutan waktu.
• Berusaha menjawab pertanyaan "apa yang terjadi?"
• Ada konfiks.

Tujuan
• Hendak memberikan informasi atau wawasan dan memperluas pengetahuan
• Memberikan pengalaman estetis kepada pembaca

Langkah – langkah :
• Tentukan dulu tema dan amanat yang akan disampaikan
• Tetapkan sasaran pembaca
• Rancang peristiwa-peristiwa utama yang akan ditampilkan dalam bentuk skema alur
• Bagi peristiwa utama itu ke dalam bagian awal, perkembangan, dan akhir cerita
• Rincian peristiwa-peristiwa utama ke dalam detail-detail peristiwa sebagai pendukung cerita
• Susun tokoh dan perwatakan, latar, dan sudut pandangan
• mengerti aturan tanda bacanya dalam kalimat tersebut
Genre
Persuasi
komunikasi yang digunakan untuk mempengaruhi dan meyakinkan orang lain.

Pentingnya persuasi
Dalam suatu perusahaan seorang pemimpin dapat mempertahankan loyalitas kerja para kayawan.
Untuk bekerja dalam tim, diperlukan komunikasi persuasif agar dapat meyakinkan orang lain dengan pendapat-pendapat yang
dikemukakan.

Strategi
- Kredibilitas suatu penilaian sejauh mana orang lain percaya dan yakin terhadap apa yang dilakukan dan diucapkan
- Alasan yang logis
- Daya tarik emosional
- Mengidentifikasi kesamaan

Anda mungkin juga menyukai