Anda di halaman 1dari 29

GALERI

NASIONAL
INDONESIA
(karya 3D)
KELOMPOK 4
Fayza Olivia P
Ferlin Ardella D
Jihan Febriharvianti W
Keysia Shafa S
Shavana Aliska N
Siti Avrili Z
Galeri Nasional Indonesia adalah sebuah lembaga
budaya negara yang gedungnya antara lain berfungsi
sebagai tempat pameran, dan perhelatan acara seni
rupa Indonesia dan mancanegara. Gedung ini
merupakan institusi milik pemerintah di
bawah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
Kewajiban utama Galeri Nasional adalah
melasanakan pengkajian, pengumpulan, registrasi,
perawatan, pengamanan, pameran, kemitraan,
layanan edukasi dan publikasi karya seni rupa. Lalu
fungsi utamanya adalah melindungi, pengembangan,
dan pemanfaatan asset kesenian (seni rupa) sebagai
fasilitas pendidikan dan kebudayaan. Galeri Nasional
beralamat di Jalan Medan Merdeka Timur No.
14 Jakarta Pusat.
3
P
O D
T I
R R
E I
T
4
POTRET DIRI
 Nama Seniman : Edi Sunarso
 Judul Karya : Potret Diri
 Ukuran : 58 x 35 x 57 cm
 Tahun Pembuatan : -
 Jenis : Patung Torso
 Tema : Manusia
dengan dirinya sendiri
 Fungsi : Sebagai karya
seni murni untuk
estetika yang dapat
dinikmati pesan
dan bentuknya
 Konsep Pameran : Pameran
Temporer

5
EDHI SUNARSO
Ia mulai belajar dan berlatih membuat patung
ketika menjadi tawanan perang KNIL di Bandung
antara tahun 1946-1949 yang kemudian dilanjutkan
melalui jalur pendidikan resmi
di ASRI, Yogyakarta lulus tahun 1955
dan Kelabhawa Visva Bharati
University Santiniketan, India lulus pada tahun
1957. Selain sebagai pematung, ia juga dosen
pada Institut Seni Indonesia, Yogyakarta. Edhi
Sunarso meninggal dunia pada tanggal 4 Januari
2016 di Jogja Internasional Hospital.

6
NILAI ESTETIKA

➜ Balance ➜ Bentuk ➜ aksentuasi


Karya seni rupa ini Bentuk pada karya seni aksentuasi pada karya
memiliki unsur balance rupa ini menjurus ke seni rupa ini
pada bagian atas dan bentuk relatif. Karena dipusatkan di bagian
bawah yang memang bentuk ini ukiran wajah yang
sengaja di buat balance menggambarkan wajah terletak di tengah
untuk membingkai wajah seseorang. karya seni rupa ini.
yang menjadi pusat
perhatian dari karya ini. ➜ Proporsi ➜ Karakteristik
Menurut saya karya seni Dapat dilihat bahwa
rupa ini sudah memiliki karya seni rupa ini
proporsi yang pas di dibuat dengan teknik
semua bagian mengecor dan dibuat
dari bahan semen.

7
P
M E
I M M I B
N O B R A
I N E I R
A U B A A
T M A N T
U E S
R N A
N 8
MINIATUR MONUMEN
PEMBEBASAN IRIAN BARAT
 Nama Seniman : Edhi Sunarso
 Judul Karya : Miniatur
Monumen Pembebasan
Irian Barat
 Ukuran : 100 x 30 x 63 cm
 Tahun Pembuatan : 1962
 Jenis : Patung Figuratif
 Tema : Tentang para
pejuang trikora dan
masyarakat Irian Barat yang
memilih menjadi bagian dari
NKRI
 Fungsi : Untuk mengenang
jasa seseorang / peristiwa
bersejarah
 Konsep Pameran : Pameran Temporer

9
EDHI SUNARSO
Ia mulai belajar dan berlatih membuat patung
ketika menjadi tawanan perang KNIL di Bandung
antara tahun 1946-1949 yang kemudian dilanjutkan
melalui jalur pendidikan resmi
di ASRI, Yogyakarta lulus tahun 1955
dan Kelabhawa Visva Bharati
University Santiniketan, India lulus pada tahun
1957. Selain sebagai pematung, ia juga dosen
pada Institut Seni Indonesia, Yogyakarta. Edhi
Sunarso meninggal dunia pada tanggal 4 Januari
2016 di Jogja Internasional Hospital.

10
NILAI ESTETIKA
➜ Balance ➜ Bentuk ➜ aksentuasi
Karya seni rupa ini Bentuk pada karya seni aksentuasi pada karya
memiliki unsur balance rupa ini yaitu bentuk seni rupa patung ini
pada bagian atas dan figuratif atau realis. berasal dari
bawah yang memang Patung jenis ini keseluruhan badan
sengaja di buat balance merupakan tiruan dari patung itu sendiri,
untuk membingkai wajah bentuk alam (manusia, dimana menceritakan
yang menjadi pusat binatang dan tumbuhan) tentang perjuangan.
perjatian dari karya ini. yang perwujudannya
nyata.
➜ Karakteristik
bahwa karya seni rupa ➜ Proporsi
patung ini dibuat dengan Menurut saya karya seni
teknik cor berbahan utama rupa ini sudah memiliki
pembuatan berupa proporsi yang pas di
perunggu. semua bagian

11
S
O
L
I
D
A
R
I
T
A
S 12
SOLIDARITAS
 Nama Seniman : Dolorosa
Sinaga
 Judul Karya : Solidaritas
 Ukuran : 83 x 100 x 28 cm
 Tahun Pembuatan : 2000
 Jenis : Patung Lengkap
 Tema : Tetap menjadi
satu keutuhan
dalam kebersamaan
 Fungsi : Sebagai karya
seni murni
untuk estetika yang dapat
dinikmati
pesan dan
bentuknya
 Konsep Pameran : Pameran Temporer

13
DOLOROSA SINAGA

Dolorosa Sinaga (lahir di Sibolga, Sumatra Utara, Indonesia, 31


Oktober 1953; umur 66 tahun) adalah seorang
pematung Indonesia. Karyanya banyak menampilkan keimanan,
krisis, solidaritas, multikulturalisme, dan perjuangan wanita. Ia
juga pernah menjadi dekan Fakultas Seni Rupa Institut Kesenian
Jakarta dan sampai sekarang masih aktif mengajar di institusi
yang sama.Dolorosa adalah pendiri Somalaing Art Studio, yang
ia dirikan dekat rumahnya di Pinang Ranti, Jakarta Timur, sejak
tahun 1987.
Karyanya cenderung memperlihatkan emosi tinggi yang khas,
kebanyakan berwarna hijau dan memiliki bentuk sederhana.
Kebanyakan figur berbentuk wanita. Namun pada pameran
Soliloquy, ia memperlihatkan karya-karya dengan detail tinggi
dengan penggarapan lipatan kain yang sangat baik.

14
NILAI ESTETIKA
➜ Balance ➜ Bentuk ➜ aksentuasi
Karya seni rupa ini Bentuk pada karya seni rupa aksentuasi pada karya
memiliki unsur ini menjurus ke bentuk seni rupa patung ini
balance pada bagian relatif. Karena bentuk ini berasal dari keseluruhan
pewarnaan dan menggambarkan wajah badan patung itu sendiri,
bagian kepala sampai seseorang. Sosok-sosok yang dimana menceritakan
kaki yang memang terekspresikan secara abstrak tentang kebersamaan
sengaja di buat ini menjadi ungkapan
balance untuk ekspresionis yang kuat ➜ Karakteristik
membingkai wajah bahwa karya seni rupa
yang menjadi pusat ➜ Proporsi patung ini dibuat dengan
perhatian dari karya Menurut saya karya seni rupa teknik cor berbahan
ini. ini sudah memiliki proporsi utama pembuatan berupa
yang pas di semua bagian perunggu.

15
P
O
W
T
A
R
N
E
I
T
T
A 16
POTRET WANITA

 Nama Seniman : Hendro


Djasmoro
 Judul Karya : Potret Wanita
 Ukuran : 33 x 35 x 60 cm
 Tahun Pembuatan : -
 Jenis : Patung Boss
 Tema : manusia dengan
dirinya sendiri
 Fungsi : Sebagai karya
seni murni untuk estetika
yang dapat
dinikmati pesan dan
bentuknya
 Konsep Pameran : Pameran Temporer

17
HENDRO DJASMORO
Pelukis yang lahir di Kebumen, 11 Januari 1915, lebih dikenal
sebagai seorang pematung. Karya patungnya, Ibu Kartini yang
bergaya realis, menghiasi halaman 12 Majalah Mingguan
Umum Pembangoenan nomor 61, 24 Agustus 1940. Ini berarti
berjarak hampir 10 tahun lebih awal dari patung Jenderal
Sudirman karya Hendra Gunawan yang dibuat 1948, dan
dikatakan banyak orang sebagai karya patung realis modern
Indonesia pertama. Sebelumnya Hendro Djasmoro adalah
pelukis naturalis. Ia jago membuat lukisan untuk dekor ketoprak.
Tahun 1936 ikut pameran di Bandung, yang diselenggarakan
oleh Jaarmark. Tahun 1950 ia tercatat sebagai siswa angkatan
pertama di ASRI, dan kemudian berlanjut sebagai tenaga dosen
hingga masa pensiunnya, 1977. Meninggal di Yogyakarta, 8 Juni
1987.

18
NILAI ESTETIKA

➜ Balance ➜ Karakteristik ➜ Proporsi


Karya seni rupa ini Dapat dilihat bahwa Menurut saya karya
memiliki dibuat karya seni rupa ini seni rupa ini sudah
dengan seimbang dari dibuat dengan teknik memiliki proporsi
bagian kepala hingga pahat dan dibuat dari yang pas di semua
bahu sehingga bahan batu. bagian
proporsinya enak
dilihat dan tidak ➜ Bentuk ➜ aksentuasi
jomplang Bentuk pada karya aksentuasi pada karya
seni rupa ini seni rupa ini
menjurus ke bentuk dipusatkan di bagian
relatif. Karena bentuk ukiran wajah yang
ini menggambarkan terletak di tengah
wajah seseorang karya seni rupa ini

19
“THE
DOO
RAM
RAM

20
THE DOO RAM RAM
 Nama Seniman : Altje Ully
 Judul Karya :The Doo Ram Ram
 Ukuran : 70 x 50 x 80 cm
 Tahun Pembuatan : 2008
 Jenis : Patung Zonde
 Tema : Empati terhadap
sosok perempuan
 Fungsi : Sebagai karya
seni murni untuk
estetika yang dapat
dinikmati
pesan dan
bentuknya
 Konsep Pameran : Pameran Temporer

21
ALTJE ULLY
Altje Ully Pandjaitan adalah pematung yang lahir
di Tarutung, Sumatera Utara pada 19 Juni 1958. Ia
belajar patung di IKJ dari tahun 1977 sampai
1980. Altje Ully beberapa kali mengikuti pameran
di Pontificia Universitas Gregoriana di Roma Italia.
Pameran tunggal di Galeri Lontar Jakarta tahun
2000 

22
NILAI ESTETIKA
➜ Balance ➜ Karakteristik ➜ Bentuk
Karya seni rupa ini Digambarkan oleh Bentuk pada karya seni
memiliki unsur dua figur yang sedang rupa ini yaitu bentuk
balance pada bagian intens dalam figuratif atau realis. Patung
pewarnaan dan geraknya yang jenis ini merupakan tiruan
bagian bentuk karya, membahas isu dari bentuk alam (manusia,
bentuk karya ini persoalan perempuan binatang dan tumbuhan)
serupa, baik pada dan juga diperdalam yang perwujudannya nyata.
patung depan dan dengan pengalaman
➜ aksentuasi
patung yang pribadi yang
belakang. bersumber dari dunia aksentuasi pada karya seni
spiritual. Dan dapat rupa ini dipusatkan
➜ Proporsi dilihat bahwa karya dibagian ukiran wajah yang
Menurut saya karya seni rupa patung ini terletak di kedua wajah
seni rupa ini sudah dibuat dengan serbuk pada karya seni rupa ini,
memiliki proporsi batu serta dibagian bentuk tubuh
dengan pose yang unik.
yang pas di semua
bagian

23
POTR PEJUAN
ET G

24
POTRET PEJUANG
 Nama Seniman : S. Sudjojono
 Judul Karya : Potret Pejuang
 Ukuran : 8 x 39 x 50 cm
 Tahun Pembuatan : 1953
 Jenis : Patung Boss
 Tema : Potret manusia
dengan objek
orang lain.
 Fungsi : Sebagai karya
seni murni untuk
estetika yang dapat
dinikmati pesan dan
bentuknya
 Konsep Pameran : Konsep Temporer

25
S. SUNDJOJONO
S. Sudjojono lahir di Kisaran, Sumatera Utara 14 Desember 1913,
dan wafat  di Jakarta 25 Maret 1985. Soedjojono lahir dari keluarga
transmigran asal Pulau Jawa. Ayahnya, Sindudarmo, adalah mantri
kesehatan di perkebunan karet Kisaran, Sumatera Utara, beristrikan
seorang buruh perkebunan. Ia lalu dijadikan anak angkat oleh
seorang guru HIS, Yudhokusumo. Oleh bapak angkat inilah, Djon
(nama panggilannya) diajak ke Jakarta (waktu itu masih bernama
Batavia) pada tahun 1925. Ia menamatkan HIS di Jakarta, lalu
melanjutkan SMP di Bandung, dan menyelesaikan SMA di
Perguruan Taman Siswa di Yogyakarta. Di Yogyakarta itulah ia
sempat belajar montir sebelum belajar melukis kepada R.M.
Pringadie selama beberapa bulan. Sewaktu di Jakarta, ia belajar
kepada pelukis Jepang, Chioji Yazaki.

26
NILAI ESTETIKA

➜ Balance ➜ Karakteristik
➜ Bentuk
Karya seni rupa patung Dapat dilihat bahwa
Bentuk pada karya
ini memiliki unsur karya seni rupa
seni ini berupa bentk
balance atau patung ini dibuat
figuratif atau realis.
keseimbangan yang dengan teknik cor
Patung jenis ini
bertujuan untuk berbahan utama
merupakan tiruan dari
mempusatkan objek semen
bentuk alam
wajah atau tokoh pada (manusia, binatang,
karya ini ➜ aksentuasi
dan tumbuhan) yang
aksentuasi pada karya
perwujudannya nyata
➜ Proporsi ini berupa ukiran
Menurut saya karya seni wajah objek atau
rupa ini sudah memiliki tokoh yang menjadi
proporsi yang pas di pusat utama karya
semua bagian seni ini.

27
28
Jelaskan aksentuansi pada karya

29

Anda mungkin juga menyukai