Anda di halaman 1dari 59

KURIKULUM

SMK
Pusat Keunggulan
Pembelajaran dengan paradigma baru diorganisir berdasarkan
kerangka dasar kurikulum dan struktur kurikulum yang disesuaikan
untuk mencapai profil Pelajar Pancasila
Kerangka Dasar Kurikulum
Maka dilakukan penyesuaian
pengorganisasian pembelajaran
Peningkatan kualitas pendidikan di Sekolah Penggerak dan SMK
Pusat Keunggulan.
membutuhkan penyesuaian
kurikulum dan pembelajaran. Salah satu upaya untuk
pembaharuan pembelajaran
Kurikulum bersifat dinamis adalah dengan mengatur
sehingga harus selalu pembagian kewenangan antara
pemerintah pusat dan satuan
dikembangkan seiring dengan pendidikan dalam hal
kebutuhan perkembangan zaman pengelolaan pembelajaran.
maka perlu pembelajaran dengan
paradigma baru.
Kewenangan Pusat dan Satuan Pendidikan

Setiap satuan pendidikan memiliki


kewenangan untuk menyusun visi,
Pemerintah pusat memiliki misi, dan tujuan sekolah, kebijakan
kewenangan untuk menetapkan: sekolah terkait kurikulum,
1. Struktur Kurikulum pembelajaran, dan asesmen serta
mengembangkan kurikulum
2. Profil Pelajar Pancasila operasional yang menjadi kebijakan
3. Capaian Pembelajaran tentang pembelajaran di tingkat satuan
pendidikan.
4. Prinsip Pembelajaran dan
Asesmen
Pembelajaran dengan paradigma baru
Pembelajaran dengan paradigma baru dirancang berdasarkan prinsip pembelajaran yang
terdiferensiasi sehingga setiap siswa belajar sesuai dengan kebutuhan dan tahap perkembangannya
Mata pelajaran
●● Pembelajaran
Pembelajaran terdiferensiasi
terdiferensiasi
Berkebinekaan
●● Capaian
Capaian pembelajaran
pembelajaran disederhanakan
disederhanakan
Beriman kepada
Tuhan YME dan
Global ●● Siswa
Siswa memiliki
memiliki cukup
cukup waktu
waktu untuk
untuk mendalami
mendalami
berakhlak mulia konsep
konsep dan
dan menguatkan
menguatkan kompetensi
kompetensi
●● Guru
Guru leluasa
leluasa memilih
memilih perangkat
perangkat ajar
ajar sesuai
sesuai
kebutuhan
kebutuhan
Bergotong Dipelajari
Mandiri PELAJAR Royong melalui
PANCASILA Pembelajaran berbasis projek

●● Berorientasi
Berorientasi pada
pada pengembangan
pengembangan karakter
karakter dan
dan
Bernalar
Kritis
kompetensi
kompetensi umum
umum
Kreatif
●● Pembelajaran
Pembelajaran interdisipliner
interdisipliner di
di luar
luar kegiatan
kegiatan
kelas
kelas
●● Melibatkan
Melibatkan dunia
dunia kerja
kerja
●● Muatan
Muatan lokal
lokal dikembangkan
dikembangkan sesuai
sesuai dengan
dengan isu
isu
nasional
nasional dan
dan global
global

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Ringkasan Dimensi dan Elemen Profil
Pelajar Pancasila

Beriman, Berkebinekaan Bergotong Mandiri Bernalar kritis Kreatif


bertakwa kepada global royong • Pemahaman diri • Memperoleh dan • Menghasilkan
Tuhan YME, • Mengenal dan • Kolaborasi dan situasi memproses gagasan yang
dan berakhlak menghargai budaya • Kepedulian • Regulasi diri informasi dan orisinal
gagasan • Menghasilkan karya
mulia • Komunikasi dan • Berbagi
• Menganalisis dan dan tindakan yang
interaksi antar
• Akhlak beragama budaya mengevaluasi orisinal
• Akhlak pribadi • Refleksi dan penalaran • Memiliki keluwesan
• Akhlak kepada tanggung jawab • Merefleksi dan berpikir dalam
manusia terhadap mengevaluasi mencari alternatif
• Akhlak kepada pengalaman pemikirannya solusi permasalahan
kebinekaan sendiri
alam
• Akhlak • Berkeadilan soial
bernegara
Kegunaan Profil Pelajar Pancasila
Tujuan Pendidikan Ki Hadjar Dewantara telah
Nasional dalam Undang- mengkonstruksi visi
Undang Republik pendidikan Indonesia
Indonesia Nomor 20 yang penting untuk
Tahun 2003 tentang dijadikan acuan sistem
Sistem Pendidikan pendidikan nasional.
Nasional Pasal 3

Pendidikan diselenggarakan agar setiap


Profil
individu dapat menjadi manusia yang “beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
Pelajar
mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab”. Pancasila
Penerapan Profil Pelajar Intrakurikuler
Pancasila di sekolah
Muatan Pelajaran
Kegiatan/ pengalaman
Profil Pelajar Pancasila adalah belajar
karakter dan kemampuan yang
dibangun dalam keseharian dan
dihidupkan dalam diri setiap
individu pelajar melalui budaya Projek
sekolah, pembelajaran
intrakurikuler, kokurikuler, Pembelajaran berbasis
maupun ekstrakurikuler projek yang kontekstual
Pelajar
Indonesia dan interaksi dengan
lingkungan sekitar

Budaya Sekolah
Iklim sekolah, kebijakan,
pola interaksi dan Ekstrakurikuler
komunikasi, serta norma
Kegiatan untuk
yang berlaku di sekolah
mengembangkan minat
dan bakat
PENGAJARAN SESUAI DENGAN CAPAIAN ATAU TINGKAT KEMAMPUAN

• Merupakan sebuah pendekatan belajar yang mengacu pada


tingkatan capaian atau kemampuan peserta didik. Seringkali
disebut juga sebagai Teaching at the Right Level (TaRL)
• Pendekatan pembelajaran ini tidak mengacu pada tingkatan kelas
• Pembelajaran dibuat disesuaikan dengan capaian, tingkat
kemampuan, kebutuhan peserta didik, untuk mencapai capaian
pembelajaran yang diharapkan.
• Ini adalah bentuk implementasi yang sesuai dengan filosofi Pendidikan
Ki Hadjar Dewantara. Dengan memperhatikan capaian,tingkat
kemampuan, kebutuhan peserta didik sebagai acuan untuk
merancang pembelajaran, maka kita melakukan segala upaya kita
untuk berpusat pada peserta didik.
SEKILAS MENGENAI PENGAJARAN SESUAI DENGAN CAPAIAN ATAU TINGKAT
KEMAMPUAN
1. Tujuan pengajaran dengan 3.Setiap fase, ataupun tingkatan
menggunakan pendekatan ini tersebut mempunyai capaian
adalah penguatan kemampuan pembelajaran yang harus dicapai.
numerasi dan literasi pada peserta Proses pembelajaran peserta didik akan
disusun mengacu pada capaian
didik, serta pengetahuan pada pembelajaran tersebut, namun
mata pelajaran yang menjadi disesuaikan dengan karakteristik,
capaian pembelajaran. potensi, kebutuhan peserta didiknya.
2. Peserta didik tidak terikat pada 4.Kemajuan hasil belajar akan
tingkatan kelas. Namun ditentukan berdasarkan evaluasi
dikelompokkan berdasarkan fase pembelajaran. Peserta didik yang
perkembangan ataupun sesuai belum mencapai capaian
dengan tingkat kemampuan pembelajaran di fasenya, akan
mendapatkan pendampingan oleh
peserta didik yang sama. pendidik untuk bisa mencapai capaian
pembelajarannya
TAHAPA
N
Asesmen Perencanaan Pembelajaran
• Untuk bisa membuat • Setelah berhasil mengidentifikasi potensi, • Selama proses pembelajaran ini,
karakteristik, tingkat capaian,
pembelajaran yang berpusat perlu dibuat adanya asesmen-
kemampuan, maka bagian berikutnya
pada peserta didik, maka adalah menyusun proses pembelajaran asesmen berkala untuk melihat
asesmen menjadi tahap yang sesuai dengan data asesmen kita. proses pemahaman murid,
pertama yang harus kita • Perencanaan ini juga termasuk kebutuhan, kemajuan selama
pengelompokkan peserta didik pembelajaran atau biasa disebut
lakukan
dalam tingkat yang sama.
• Asesmen ini biasa disebut juga • Dengan penyusunan pembelajaran asesmen formatif.
asesmen diagnostik yang • Adapun asesmen sumatif, sebagai
• Yang perlu dikenali antara lain: sesuai dengan capaian ataupun tingkat proses evaluasi ketercapaian tujuan
kemampuan peserta didik ini, maka kita
potensi, karakteristik, pembelajaran di akhir suatu
menempatkan peserta didik sebagai
kebutuhan, tahap pusat utama pembelajarannya, sesuai pembelajaran juga diperlukan
perkembangan peserta didik, dengan filosofi Ki Hadjar Dewantara untuk membantu pendidik
tahap capaian pembelajaran merancang projek berikutnya
anak, dll
Pembaharuan pembelajaran di Sekolah Penggerak dan SMK Pusat Keunggulan
meneruskan proses peningkatan kualitas pembelajaran yang telah diinisiasi
kurikulum-kurikulum sebelumnya.

Berbasis kompetensi Pembelajaran yang fleksibel Karakter Pancasila


• Pengetahuan, keterampilan, dan • CP disusun dalam fase-fase (2- 3 • Sinergi antara kegiatan
sikap dirangkaikan sebagai satu tahun per fase), sehingga peserta pembelajaran rutin sehari-hari di
kesatuan proses yang didik memiliki kesempatan untuk kelas dengan kegiatan non- rutin
berkelanjutan sehingga belajar sesuai dengan tingkat (projek) interdisipliner yang
membangun kompetensi yang pencapaian (TaRL), kebutuhan, berorientasi pada pembentukan
utuh, dinyatakan sebagai kecepatan, dan gaya belajarnya. dan penguatan karakter
Capaian Pembelajaran (CP). • Muatan atau konten dikurangi berdasarkan kerangka Profil
agar peserta didik memiliki Pelajar Pancasila.
waktu yang memadai untuk
menguasai kompetensi yang
ditargetkan.

* TaRL: Teaching at the Right Level


Kebijakan kurikulum berbasis konteks satuan pendidikan yang telah
dimulai sejak dulu kembali dikuatkan di Sekolah Penggerak dan SMK
Pusat Keunggulan.

Struktur minimum Otonomi Sederhana Gotong royong


• Pemerintah menetapkan • Kurikulum memberikan • Perubahan yang • Pengembangan kurikulum
struktur kurikulum kemerdekaan pada satuan seminimal mungkin. dan perangkat ajarnya
minimum dan satuan pendidikan dan pendidik Namun beberapa aspek dilakukan dengan
pendidikan dapat untuk merancang proses berubah secara signifikan melibatkan puluhan
mengembangkan program dan materi pembelajaran dari kurikulum institusi termasuk
dan kegiatan tambahan yang relevan dan sebelumnya. Tujuan, arah Kemenag, universitas,
sesuai dengan visi misi kontekstual. perubahan, dan sekolah, dan lembaga
dan sumber daya yang • Pemerintah menyediakan rancangannya jelas dan pendidikan lainnya.
tersedia. buku teks dan perangkat mudah dipahami sekolah
ajar untuk membantu guru dan pemangku
yang membutuhkan kepentingan.
panduan dalam merancang
pembelajaran
CAPAIAN PEMBELAJARAN (CP)

“Secara sederhana CP bisa didefinisikan sebagai kompetensi


pembelajaran yang harus dicapai peserta didik pada setiap tahap
perkembangan peserta didik untuk setiap mata pelajaran pada
satuan pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Capaian
pembelajaran memuat sekumpulan kompetensi dan lingkup materi
yang disusun secara komprehensif dalam bentuk narasi.”
FORMAT RUMUSAN CAPAIAN PEMBELAJARAN

• Ditulis dalam bentuk paragraf, sehingga keterkaitan antara pengetahuan, keterampilan, dan
kompetensi umum terlihat jelas dan utuh sebagai satu kesatuan yang tak terpisahkan dalam
pembelajaran dan menggambarkan apa yang akan dicapai peserta didik di akhir pembelajaran
• Merupakan hasil peleburan kompetensi inti dan kompetensi dasar
• Capaian Pembelajaran dirumuskan dalam bentuk fase-fase yang menyatakan target capaian untuk
rentang waktu yang lebih panjang (bukannya per tahun seperti kurikulum terdahulu). Durasi setiap
fase dapat berbeda untuk setiap jenjang pendidikan
KOMPONEN CAPAIAN PEMBELAJARAN

1. Rasional Mata Pelajaran: Memuat alasan pentingnya mempelajari mata pelajaran tersebut dan
keterkaitan antara mata pelajaran dengan salah satu (atau lebih) Profil Pelajar Pancasila.

2. Tujuan Mata Pelajaran: Kemampuan atau kompetensi yang perlu dicapai peserta didik setelah
mempelajari mata pelajaran tersebut.

3. Karakteristik Mata Pelajaran: Deskripsi umum tentang apa yang dipelajari dalam mata pelajaran
serta elemen-elemen mata pelajaran, yang didalamnya terdapat kompetensi- kompetensi yang ingin
dicapai .

4. Capaian Pembelajaran Setiap Fase: Deskripsi yang mencakup pengetahuan, keterampilan, serta
kompetensi umum.
Secara umum, ada 2 langkah besar
dalam penyusunan perangkat ajar untuk suatu mata
pelajaran:
Ditetapkan oleh
Capaian Pembelajaran Pemerintah
Disusun dalam fase-
fase

Beberapa pathways menuju CP disediakan pemerintah untuk digunakan


sekolah
1. Penyusunan Alur & Alur pembelajaran adalah rangkaian tujuan pembelajaran yang disusun secara
logis menurut urutan pembelajaran sejak awal hingga akhir suatu fase. Alur ini
Tujuan Pembelajaran disusun secara linear sebagaimana urutan kegiatan pembelajaran yang dilakukan
dari hari ke hari

Seperti RPP, namun dilengkapi dengan berbagai materi pembelajaran,


lembar aktivitas siswa, dan asesmen untuk mengecek apakah tujuan
2. Pengembangan Modul pembelajaran dicapai siswa
Ajar Perangkat ajar diharapkan membantu guru mengajar menggunakan
metode terdiferensiasi
10
Konsep Alur Tujuan
Pembelajaran •
Capaian Pembelajaran (CP) adalah kompetensi yang diharapkan
dapat dicapai oleh siswa di akhir fase. CP terdiri dari 6 fase (A-F)
CAPAIAN atau tahapan yang meliputi seluruh jenjang pendidikan dasar dan
PEMBELAJAR menengah (SD, SMP, SMA).
AN • Fase tersebut adalah: Fase A (kelas 1 – 2), Fase B (kelas 3 – 4), Fase C
(kelas 5- 6), Fase D (kelas 7- 9), Fase E (kelas 10), dan Fase F (kelas 11
– 12)
• Alur Pembelajaran (AP) adalah rangkaian tujuan pembelajaran yang
tersusun secara sistematis dan logis di dalam fase secara utuh dan
ALUR
menurut urutan pembelajaran sejak awal hingga akhir suatu fase.
PEMBELAJAR Alur ini disusun secara linear sebagaimana urutan kegiatan
AN pembelajaran yang dilakukan dari hari ke hari untuk mengukur CP.
Alur Pembelajaran disusun untuk menjadi rangkaian tujuan
pembelajaran sejak awal hingga akhir setiap fase dari suatu Capaian
Pembelajaran.
- Alur ini menjadi panduan guru dan siswa untuk mencapai CP di
Capaian Pembelajaran akhir fase tersebut.
- Tujuan pembelajaran disusun secara kronologis berdasarkan
urutan pembelajaran dari waktu ke waktu.

1. Penyusunan Alur & Catatan


Penting!
Tujuan • Guru berhak untuk menyusun alur pembelajaran masing-masing,
Pembelajaran yang terdiri dari rangkaian tujuan pembelajaran.
• Pemerintah menyediakan beberapa set alur untuk digunakan sebagai
contoh pengembangan kurikulum yang siap digunakan satuan
pendidikan, dan panduan untuk penyusunan perangkat ajar.

13
Konsep Alur Tujuan
Pembelajaran
Contoh Alur Tujuan
Pembelajaran
Domain: BILANGAN
Capaian Pembelajaran: Di akhir fase E, peserta didik dapat menggeneralisasi sifat-sifat operasi bilangan berpangkat (eksponen) dan
logaritma, serta menggunakan barisan dan deret (aritmetika dan geometri).

Materi Eksponen dan Logaritma Modul JP


B.1 Siswa mampu menyatakan bilangan berpangkat bulat positif sebagai perkalian bilangan bulat berulang. 2 1
B.2 Siswa mampu menerapkan sifat-sifat bilangan berpangkat bulat positif untuk menyederhanakan ekspresi pangkat. 2 3
B.3 Siswa mampu menyatakan bilangan rasional ke dalam bentuk pangkat bilangan negatif. 2 1
B.4 Siswa mampu menyatakan bilangan akar ke dalam bentuk pangkat pecahan. 2 1
B.5 Siswa mampu menyederhanakan ekspresi yang memuat pangkat pecahan dan pangkat negatif. 2 3
B.6 Siswa mampu menyelesaikan persamaan eksponensial 2 3
B.7 Siswa mampu menjelaskan definisi dari logaritma dan mengaitkannya dengan eksponen. 3 1
B.8 Siswa mampu menerapkan sifat-sifat logaritma untuk menyederhanakan ekspresi logaritma 3 4
B.9 Siswa mampu menyelesaikan persamaan logaritma 3 3
B.10 Siswa mampu memodelkan permasalahan di kehidupan nyata ke dalam persamaan logaritma, kemudian 3 2
menentukan penyelesaiannya
Konsep Tujuan
Pembelajaran • Tujuan Pembelajaran (TP) merupakan deskripsi pencapaian tiga
aspek kompetensi yakni pengetahuan, keterampilan, dan sikap
yang diperoleh siswa dalam satu atau lebih kegiatan
pembelajaran, disusun secara kronologis berdasarkan urutan
pembelajaran dari waktu ke waktu yang menjadi prasyarat menuju
TUJUAN CP.
PEMBELAJAR • Rumusan tujuan pembelajaran tidak hanya mencakup tahapan
AN kognitif
(mengingat, memahami, mengaplikasi, menganalisis,
mengevaluasi, dan mencipta) dan dimensi pengetahuan
(faktual, konseptual, procedural, metakognitif) tetapi juga
mengikutsertakan perilaku capaian seperti kecakapan hidup
(kritis, kreatif, komunikatif, dan kolaboratif) serta profil pelajar
Konsep Tujuan
Pembelajaran
Secara operasional komponen Tujuan Pembelajaran dapat memuat 3 aspek berikut ini:

Kompetensi adalah kemampuan yang dapat didemonstrasikan oleh siswa


atau diaktualisasikan dalam bentuk produk atau kinerja (abstrak dan
konkret) yang menunjukkan siswa telah berhasil mencapai tujuan
pembelajaran.
Gunakan Kata Kerja Operasional dapat diamati, mengacu pada Taksonomi Bloom
KOMPETENS
yang direvisi.
I
Contoh: Peserta didik dapat menyajikan solusi utk menangani perubahan kondisi alam
di permukaan bumi akibat faktor manusia
Konsep Tujuan
Pembelajaran
Secara operasional komponen Tujuan Pembelajaran dapat memuat 3 aspek berikut ini:

Konten yaitu ilmu pengetahuan inti atau konsep utama yang diperoleh siswa
melalui pemahaman selama proses pembelajaran di akhir satu unit pembelajaran.

Apa ilmu pengetahuan inti atau konsep utama yang perlu dipahami di akhir satu unit
KONTE
pembelajaran? Pertanyaan apa yang perlu dapat dijawab siswa setelah mempelajari
N
unit tersebut?

Contoh: perubahan kondisi alam di permukaan bumi akibat faktor


manusia.
Konsep Tujuan
Pembelajaran
Secara operasional komponen Tujuan Pembelajaran dapat memuat 3 aspek berikut ini:

Variasi adalah sebuah keterampilan berpikir apa saja yang perlu dikuasai siswa untuk
dapat mencapai tujuan pembelajaran. Penggunaan keterampilan berpikir kreatif, kritis,
dan tingkat tinggi, seperti mengevaluasi, menganalisis, memprediksi, menciptakan, dan
lain sebagainya.

VARIA
Keterampilan berpikir apa saja yg perlu dikuasai siswa untuk dapat mencapai
SI
tujuan pembelajaran? Gunakan keterampilan berpikir yang bervariasi terutama
HOTS.
Contoh: Menganalisa hubungan antara kegiatan manusia dengan perubahan alam
di permukaan bumi dan menarik kesimpulan penyebab-penyebab utamanya.
--> Dimana untuk bisa menganalisa hubungan dan menarik kesimpulan, peserta
perlu mengetahui, memahami, mengaplikasi materi tersebut
Konsep Tujuan
Pembelajaran
Contoh Tujuan Pembelajaran dengan memuat 3 aspek yang telah
dijelaskan:
• Menjelaska hukum denganmenggunakan kata-kata danmenceritaka fenomen
n Newton sendiri n a
dalam keseharian
• Merancan yang menggambarkan hukum
solu untukmenyelesaikan dalam konservasi energi dalam
gNewton
rumah si permasalahan bidang skala
tangga.
Catata
n:
• Kompetensi (Kata kerja yang menunjukkan keterampilan/
aksi)
• Konten (materi yang
dipelajari)
• Variasi (penggunaan keterampilan berpikir kreatif, kritis, dan tingkat
tinggi)
PRINSIP PENYUSUNAN ALUR TUJUAN
PEMBELAJARAN

7
Sederha
na dan
Informat
if

Adaptif Esensial dan


dan
Fleksibel Kontekstu
al

Prinsip
Penyusunan
Alur dan Tujuan

PRINSI
Operasional Pembelajaran Berkesinambungan
dan
Aplikatif

Merdek Pengoptimalan 3
a Aspek Kompetensi
Belajar
PRINSIP PENYUSUNAN ALUR TUJUAN
PEMBELAJARAN
Perumusan ATP dipahami oleh penulis sendiri maupun pengguna/pembaca. Hal ini dapat
Sederhana dilakukan dengan menggunakan istilah atau terminologi yang umum dan tidak
dan bermakna ambigu atau tafsir ganda. Untuk penggunaan istilah khusus, penulis dapat
Informatif menyertakan penjelasan secukupnya dalam bentuk glosarium.

Memuat aspek pembelajaran yang sangat mendasar atau penting yakni kompetensi,
Esensial konten, dan hasil pembelajaran. Selain itu, juga mempertimbangkan penyediaan
dan pengalaman belajar yang relevan dengan kehidupan atau dunia nyata berupa
Kontekstual aktivitas yang menantang, menyenangkan dan bermakna.

Antarfase dan antartujuan pembelajaran saling terkait dan merupakan capaian


secara
runtut, sistematis, dan berjenjang untuk memeroleh CP yang telah ditetapkan
Berkesinambunga
dalam setiap mata pelajaran. Penyusunan dilakukan secara kronologis berdasarkan
n
urutan pembelajaran dari waktu ke waktu.
PRINSIP PENYUSUNAN ALUR TUJUAN
PEMBELAJARAN
Pengoptimalan tiga aspek kompetensi yaitu: pengetahuan, keterampilan, dan sikap
yang
berjenjang selaras dengan tahapan kognitif (mengingat, memahami, mengaplikasi,
Pengoptimal
menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta) serta dimensi pengetahuan (faktual –
an tiga aspek
konseptual – prosedural – metakognitif). Pengoptimalan juga dilakukan pada
kompetensi
penumbuhan kecakapan hidup (kritis, kreatif, komunikatif, dan kolaboratif) serta P3
(Beriman, berkebinekaan global, bergotong-royong, kreatif, bernalar kritis, dan
mandiri)
Prinsip utama penyusunan ATP adalah pemahaman istilah merdeka belajar antara lain: 1)
Memerdekakan siswa dalam berpikir dan bertindak pada ranah akademis dan
bertanggung
jawab secara moral. 2) Memfasilitasi dan menginspirasi kreativitas siswa dengan
Merdeka
mempertimbangkan keunikan individualnya (kecepatan belajar, gaya dan minat).
Belajar
3) Mengoptimalkan peran dan kompetensi guru dalam merumuskan perencanaan
dan pelaksanaan pembelajaran.
PRINSIP PENYUSUNAN ALUR TUJUAN
PEMBELAJARAN
Rumusan ATP memvisualisasikan dan mendeskripsikan proses pembelajaran dan
Operasional
penilaian secara utuh yang dapat menjadi acuan operasional yang aplikatif untuk
dan
merancang modul ajar.
Aplikatif
Sesuai dengan karakteristik mata pelajaran, karakteristik siswa, dan karakteristik
Adaptif
satuan pendidikan serta mempertimbangkan alokasi waktu dan relevansi antarmata
dan
pelajaran serta ruang lingkup pembelajaran yakni intra kurikuler, kokurikuler, dan
Fleksibel
ekstra kurikuler.
PRINSIP PENYUSUNAN ALUR TUJUAN
PEMBELAJARAN
Hal yang perlu
diingat!
• Perumusan dan penyusunan Alur dan Tujuan Pembelajaran berfungsi
mengarahkan guru dalam merencanakan, mengimplementasi dan
mengevaluasi pembelajaran secara keseluruhan sehingga capaian
pembelajaran diperoleh secara sistematis, konsisten, terarah dan terukur.
• Penggunaan kata kerja operasional dalam rumusan tujuan pembelajaran
memfasilitasi guru dalam mengidentifikasi indikator atau kegiatan/aktivitas
pembelajaran yang
tentunya sangat terkait dengan pemilihan materi ajar dan jenis evaluasi
pembelajaran baik formatif maupun sumatif.
PROSEDUR PENYUSUNAN ALUR TUJUAN
PEMBELAJARAN Melakukan analisis CP yang memuat materi
Bapak/Ibu pada saat menyusun Alur
1
dan kompetensi pengetahuan, keterampilan,
Tujuan Pembelajaran dengan mengikuti: dan sikap.

7
Ada enam fase CP,
yaitu.
• Fase A untuk kelas I dan II
• Fase B untuk kelas III dan IV

LANGKA
• Fase C untuk kelas V dan VI
• Fase D untuk kelas VII, VIII, dan
IX

H
• Fase E untuk kelas X
• Fase F untuk kelas XI dan XII
PROSEDUR PENYUSUNAN ALUR TUJUAN
PEMBELAJARAN Identifikasi kompetensi-kompetensi di akhir
Bapak/Ibu pada saat menyusun Alur
2
fase dan kompetensi-kompetensi sebelumnya
Tujuan Pembelajaran dengan mengikuti: yang perlu dikuasai peserta didik sebelum

7
mencapai kompetensi di akhir fase.
Melakukan analisis setiap elemen dan atau sub-
elemen Profil Pelajar Pancasila yang sesuai
dengan mata pelajaran dan Capaian

LANGKA Pembelajaran pada Fase tersebut.


Ada enam dimensi, yaitu:

3
1. beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang

H 2.
3.
Maha Esa dan berakhlak mulia,
mandiri,
bergotong-royong,
4. berkebinekaan global,
5. bernalar kritis, dan
6. kreatif
PROSEDUR PENYUSUNAN ALUR TUJUAN
PEMBELAJARAN Berdasarkan identifikasi kompetensi-
Bapak/Ibu pada saat menyusun Alur
kompetensi inti di akhir fase, rumuskan
Tujuan Pembelajaran dengan mengikuti: tujuan pembelajaran dengan

7
mempertimbangkan kompetensi yang akan
dicapai, pemahaman bermakna yang akan
dipahami dan variasi keterampilan berpikir
apa yang perlu dikuasai siswa untuk

LANGKA
mencapai tujuan pembelajaran.
Setelah tujuan pembelajaran dirumuskan,

5
susun tujuan pembelajaran secara linear
sebagaimana urutan kegiatan pembelajaran

H yang dilakukan dari hari ke hari.


PROSEDUR PENYUSUNAN ALUR TUJUAN
PEMBELAJARAN Tentukan lingkup materi dan materi utama
Bapak/Ibu pada saat menyusun Alur
6
setiap tujuan pembelajaran (setiap tujuan
Tujuan Pembelajaran dengan mengikuti: pembelajaran dapat memiliki lebih dari

7
satu lingkup materi dan materi utama)

Berdasarkan perumusan TP tentukan


jumlah jam pelajaran yang diperlukan.

LANGKA 7 Contoh: TP untuk mencapai suatu kompetensi


pengetahuan 120 menit, keterampilan 480,

H
dan
sikap 120 menit.
KONSEP MODUL
AJAR
• Modul ajar adalah sejumlah alat atau sarana
media, metode, petunjuk, dan pedoman yang
dirancang secara sistematis dan menarik.
• Modul ajar merupakan implementasi dari Alur
Tujuan Pembelajaran yang dikembangkan dari
Capaian Pembelajaran dengan Profil Pelajar
Pancasila sebagai sasaran.
• Modul ajar disusun sesuai dengan fase atau tahap
perkembangan peserta didik, mempertimbangkan
apa yang akan dipelajari dengan tujuan
pembelajaran, dan berbasis perkembangan jangka
panjang.
• Guru perlu memahami konsep mengenai modul ajar
agar proses pembelajaran lebih menarik dan
bermakna.
KOMPONEN MODUL
AJAR
• Guru dalam satuan pendidikan diberi
kebebasan untuk mengembangkan modul
ajar sesuai dengan konteks lingkungan dan
kebutuhan belajar peserta didik.
• Modul ajar dilengkapi dengan komponen
yang menjadi dasar dalam proses
penyusunan.
• Komponen modul ajar dalam panduan
dibutuhkan untuk kelengkapan
persiapan pembelajaran.
• Komponen modul ajar bisa ditambahkan
sesuai dengan mata pelajaran dan
KOMPONEN MODUL
AJAR
Mari kita mempelajari komponen- A. IDENTITAS MODUL
komponen dari modul ajar
Informasi tentang modul ajar yang

1
dikembangkan terdiri dari:
• Nama penyusun, institusi, dan tahun

INFORMASI disusunnya Modul Ajar.


• Jenjang sekolah (SD/SMP/SMA)
• Kelas

UMUM • Alokasi waktu (penentuan alokasi waktu yang


digunakan adalah alokasi waktu sesuai dengan jam
pelajaran yang berlaku di unit kerja masing-
masing)
KOMPONEN MODUL
AJAR
Mari kita mempelajari komponen- B. KOMPETENSI AWAL
komponen dari modul ajar
Kompetensi awal adalah pengetahuan

1
dan/atau keterampilan yang perlu dimiliki
siswa sebelum mempelajari topik tertentu.

INFORMASI Kompetensi awal merupakan ukuran seberapa


dalam modul ajar dirancang.

UMUM
KOMPONEN MODUL
AJAR
Mari kita mempelajari komponen- C. PROFIL PELAJAR PANCASILA
komponen dari modul ajar
Merupakan tujuan akhir dari suatu kegiatan

1
pembelajaran yang berkaitan erat dengan
pembentukan karakter peserta didik. Profil Pelajar

INFORMA Pancasila (PPP) dapat tercermin dalam konten


dan/atau metode pembelajaran.

SI UMUM
Di dalam modul pembelajaran, Profil Pelajar
Pancasila tidak perlu mencantumkan seluruhnya,
namun dapat memilih Profil Pelajar Pancasila yang
sesuai dengan kegiatan pembelajaran dalam modul
ajar.
KOMPONEN MODUL
AJAR
Mari kita mempelajari komponen- C. PROFIL PELAJAR PANCASILA
komponen dari modul ajar
Enam dimensi Profil Pelajar Pancasila saling

1
berkaitan dan terintegrasi dalam seluruh mata
pelajaran melalui (terlihat dengan jelas di dalam):

INFORMAS
• materi/isi pelajaran,
• pedagogi, dan/atau
• kegiatan projek

I UMUM
atau
• asesmen
Setiap modul ajar memuat satu atau beberapa unsur
dimensi Profil Pelajar Pancasila yang telah
ditetapkan.
KOMPONEN MODUL
AJAR
Mari kita mempelajari komponen- D. SARANA DAN PRASARANA
komponen dari modul ajar
Merupakan fasilitas dan bahan yang dibutuhkan

1
untuk menunjang kegiatan pembelajaran. Sarana
merujuk pada alat dan bahan yang digunakan,

INFORMAS sementara prasarana di dalamnya termasuk materi


dan sumber bahan ajar lain yang relevan yang
digunakan dalam kegiatan pembelajaran.

I UMUM Ketersediaan materi disarankan mempertimbangkan


kebutuhan peserta didik baik dengan keterbatasan
atau kelebihan. Teknologi, termasuk sarana dan
prasarana yang penting untuk diperhatikan, dan juga
dimanfaatkan agar pembelajaran lebih dalam dan
bermakna.
KOMPONEN MODUL
AJAR
Mari kita mempelajari komponen- E. TARGET PESERTA DIDIK
komponen dari modul ajar
Peserta didik yang menjadi target

1
yaitu;
• Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada
kesulitan dalam mencerna dan memahami

INFORMAS materi ajar.


• Peserta didik dengan kesulitan belajar: memiliki
gaya belajar yang terbatas hanya satu gaya

I UMUM
misalnya
dengan audio. Memiliki kesulitan dengan bahasa
dan pemahaman materi ajar, kurang percaya
diri, kesulitan berkonsentrasi jangka panjang,
dsb.
• Peserta didik dengan pencapaian tinggi:
mencerna dan memahami dengan cepat, mampu
mencapai keterampilan berfikir aras tinggi
KOMPONEN MODUL
AJAR
Mari kita mempelajari komponen- F. MODEL PEMBELAJARAN
komponen dari modul ajar
Merupakan model atau kerangka pembelajaran

1
yang memberikan gambaran sistematis
pelaksanaan pembelajaran. Model pembelajaran

INFORMAS dapat berupa model pembelajaran tatap muka,


pembelajaran jarak jauh dalam jaringan (PJJ
Daring), pembelajaran jarak jauh luar jaringan (PJJ

I UMUM
Luring), dan blended learning.
KOMPONEN MODUL
AJAR
Mari kita mempelajari komponen- A. TUJUAN PEMBELAJARAN
komponen dari modul ajar
Tujuan pembelajaran harus mencerminkan hal-hal

2
penting dari pembelajaran dan harus bisa diuji
dengan berbagai bentuk asesmen sebagai bentuk

KOMPONE dari unjuk pemahaman.


Tujuan pembelajaran menentukan kegiatan belajar,
sumber daya yang digunakan, kesesuaian dengan

N INTI
keberagaman murid, dan metode asesmen
yang digunakan.
Tujuan pembelajaran bisa dari berbagai bentuk:
pengetahuan yang berupa fakta dan informasi, dan
juga prosedural, pemahaman konseptual, pemikiran
dan penalaran keterampilan, dan kolaboratif dan
strategi komunikasi.
KOMPONEN MODUL
AJAR
Mari kita mempelajari komponen- B. PEMAHAMAN BERMAKNA
komponen dari modul ajar
Pemahaman bermakna adalah informasi tentang

2
manfaat yang akan peserta didik peroleh setelah
mengikuti proses pembelajaran. Manfaat tersebut

KOMPONE nantinya dapat peserta didik terapkan dalam


kehidupan sehari-hari.

N INTI
Contoh kalimat pemahaman
bermakna:
• Manusia berorganisasi untuk memecahkan
masalah dan mencapai suatu tujuan.
• Makhluk hidup beradaptasi dengan
perubahan habitat.
KOMPONEN MODUL
AJAR
Mari kita mempelajari komponen- C. PERTANYAAN PEMANTIK
komponen dari modul ajar
Pertanyaan pemantik dibuat oleh guru untuk

2
menumbuhkan rasa ingin tahu dan kemampuan
berpikir kritis dalam diri peserta didik. Pertanyaan

KOMPONE pemantik memandu siswa untuk memperoleh


pemahaman bermakna sesuai dengan tujuan
pembelajaran.

N INTI
Contohnya pada pembelajaran menulis cerpen,
guru dapat mendorong pertanyaan pemantik
sebagai berikut:
• Apa yang membuat sebuah cerpen menarik
untuk dibaca?
• Jika kamu diminta untuk membuat akhir cerita
yang berbeda, apa yang akan kamu usulkan?
KOMPONEN MODUL
AJAR
Mari kita mempelajari komponen- D. KEGIATAN PEMBELAJARAN
komponen dari modul ajar
Urutan kegiatan pembelajaran inti dalam

2
bentuk langkah-langkah kegiatan pembelajaran
yang dituangkan secara konkret, disertakan

KOMPONE opsi/pembelajaran alternatif dan langkah untuk


menyesuaikan dengan kebutuhan belajar siswa.

N INTI
Langkah kegiatan pembelajaran ditulis secara
berurutan sesuai dengan durasi waktu yang
direncanakan, meliputi tiga tahap, yakni pendahuluan,
inti, dan penutup berbasis metode pembelajaran
aktif.
KOMPONEN MODUL
AJAR
Mari kita mempelajari komponen- E. ASESMEN
komponen dari modul ajar
Asesmen digunakan untuk mengukur capaian

2
pembelajaran di akhir kegiatan. Kriteria pencapaian
harus ditentukan dengan jelas sesuai dengan

KOMPONE tujuan pembelajaran yang ditetapkan.

Jenis

N INTI
asesmen:
• Asesmen sebelum pembelajaran (diagnostik)
• Asesmen selama proses pembelajaran (formatif)
• Asesmen pada akhir proses pembelajaran
(sumatif).
KOMPONEN MODUL
AJAR
Mari kita mempelajari komponen- E. ASESMEN
komponen dari modul ajar
Bentuk asesmen yang bisa

2
dilakukan:
• Sikap (Profil Pelajar Pancasila) dapat berupa:
observasi, penilaian diri, penilaian teman

KOMPONE sebaya, dan anekdotal.


• Performa (presentasi, drama, pameran hasil
karya, jurnal, dsb.)

N INTI
• Tertulis (tes objektif: essay, pilihan ganda, isian,
jawaban singkat, benar-salah).
KOMPONEN MODUL
AJAR
Mari kita mempelajari komponen- F. PENGAYAAN DAN REMEDIAL
komponen dari modul ajar
Pengayaan adalah kegiatan pembelajaran yang

2
diberikan pada peserta didik dengan capaian tinggi
agar mereka dapat mengembangkan potensinya

KOMPONE secara optimal.

Remedial diberikan kepada peserta didik yang

N INTI
membutuhkan bimbingan untuk memahami materi
atau pembelajaran mengulang. Saat merancang
kegiatan pengayaan, perlu diperhatikan mengenai
diferensiasi contohnya lembar belajar/kegiatan
yang berbeda dengan kelas.
KOMPONEN MODUL
AJAR
Mari kita mempelajari komponen- A. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
komponen dari modul ajar

3
Lembar kerja siswa ini ditujukan untuk peserta didik
(bukan guru) dan dapat diperbanyak sesuai kebutuhan
untuk diberikan kepada peserta didik termasuk
peserta didik nonreguler.

LAMPIRA B. BAHAN BACAAN GURU &


PESERTA DIDIK
N Bahan bacaan guru dan peserta didik digunakan
sebagai pemantik sebelum kegiatan dimulai atau untuk
memperdalam pemahaman materi pada saat atau
akhir kegiatan pembelajaran.
KOMPONEN MODUL
AJAR
Mari kita mempelajari komponen- C. GLOSARIUM
komponen dari modul ajar

3
Glosarium merupakan kumpulan istilah-istilah dalam
suatu bidang secara alfabetikal yang dilengkapi
dengan definisi dan artinya. Glosarium diperlukan
untuk kata atau istilah yang memerlukan penjelasan

LAMPIRA lebih mendalam.

D. DAFTAR PUSTAKA

N Daftar pustaka adalah sumber-sumber referensi yang


digunakan dalam pengembangan modul ajar.
Referensi yang dimaksud adalah semua sumber
belajar (buku siswa, buku referensi, majalah, koran,
situs internet, lingkungan sekitar, narasumber, dsb.)
PRINSIP PENGEMBANGAN MODUL
AJAR
ESENSIAL

4
Pemahaman konsep dari setiap mata pelajaran

KRITERIA YANG melalui pengalaman belajar dan lintas disiplin.

HARUS MENARIK, BERMAKNA, MENANTANG


Menumbuhkan minat untuk belajar dan

DIMILIKI melibatkan peserta didik secara aktif dalam


proses belajar.

MODUL AJAR Berhubungan dengan pengetahuan dan pengalaman


yang dimiliki sebelumnya, sehingga tidak terlalu
kompleks, namun juga tidak terlalu mudah untuk
tahap usianya.
PRINSIP PENGEMBANGAN MODUL
AJAR

4
RELEVAN DAN KONTEKSTUAL

KRITERIA YANG Berhubungan dengan pengetahuan dan pengalaman


yang dimiliki sebelumnya, dan sesuai dengan konteks

HARUS
di waktu dan tempat peserta didik berada.

BERKESINAMBUNGAN
DIMILIKI Keterkaitan alur kegiatan pembelajaran sesuai

MODUL AJAR
dengan fase belajar peserta didik.
PROSEDUR
PENYUSUNAN MODUL
AJAR
Guru pada saat mengembangkan modul ajar
dapat mengikuti langkah-langkah sesuai dengan
infografis disamping.

Hasil yang didapatkan di Tahap 6: Evaluasi


dan Tindak Lanjut, digunakan untuk Tahap 1:
Analisis kondisi dan kebutuhan.
Menyusun Alur Tujuan Pembelajaran

01 02 03 04 05 06 07

Melakukan Analisis Tentukan


Analisis Elemen dan Susun Tujuan Jumlah Jam
Capaian atau Sub Pelajaran Yang
Pembelajara Elemen Profil Pembelajaran Diperlukan
n Pelajar Secara
Identifikasi Rumuskan Linear Tentukan
Pancasila
Kompetensi di Tujuan Lingkup Materi
Sesuai Mata
Akhir Fase dan Pembelajara dan Materi
Pelajaran dan
Kompetensi n Utama
Capaian
Awal
Pembelajara
n
MENYUSUN MODUL AJAR :
Analisis Kondisi dan Kebutuhan Guru, Peserta
01 Didik
dan Satuan Pendidikan
Identifikasi dan Tentukan
02 Dimensi
Profil Pelajar Pancasila
Tentukan Alur Tujuan Pembelajaran Yang Akan
03 Dikembangkan Menjadi Modul Ajar

04 Susun Modul Ajar


Berdasarkan Komponen Yang

5. Tersedia
Pelaksanaan
Pembelajaran
6. Evaluasi dan Tindak
Lanjut

Anda mungkin juga menyukai