Anda di halaman 1dari 26

HUKUM Perusahaan

(Universitas Muhammadiyah Bengkulu)

Oleh

Hendi Sastra Putra. S.H., M.H


• Pengusaha adalah orang perseorangan
atau persekutuan atau badan hukum
yang menjalankan suatu jenis usaha
(Pasal 1 UU No. 3 Tahun 1982).
• Usaha adalah setiap tindakan, perbuatan
atau kegiatan apa pun dalam bidang
perekonomian yang dilakukan oleh
setiap pengusaha untuk tujuan
memperoleh keuntungan atau laba.
• Perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang menjalankan
setiap jenis usaha yang bersifat tetap dan terus menerus dan
yang didirikan, bekerja dan berkedudukan di wilayah RI untuk
tujuan memperoleh laba
• Pengertian Perusahaan
• RUU KUHD oleh pemerintah Belanda: Keseluruhan perbuatan
yang dilakukan secara tidak terputus, dengan terang-terangan,
dalam kedudukan tertentu dan untuk mencari laba;
• Molengraaff: Keseluruhan perbuatan yang dilakukan secara
terus menerus, bertindak keluar, untuk mendapat penghasilan,
dengan cara memperniagakan barang-barang, menyerahkan
barang-barang, atau mengadakan perjanjian-perjanjian
perdagangan;
• Polak: Perusahaan ada bila ada perhitungan rugi laba yang
dapat diperkirakan dan dicatat dalam pembukuan.
• Unsur-unsur Perusahaan
• - dilakukan terus menerus }pekerjaan
• - dilakukan secara terang-terangan } Pekerjaan
• - Dalam kualitas tertentu
• - Menyerahkan barang-barang
• - Mengadakan perjanjian perdagangan
• - bertujuan mencari untung
• Urusan Perusahaan
 Segala sesuatu yang berwujud benda mau pun bukan
benda, baik bergerak maupun tidak (benda tetap)
dalam lingkungan perusahan tertentu.
 Benda tetap
 Bertubuh: gedung, kapal terdaftar, tanah;
 Tidak bertubuh: hipotik;
 Benda bergerak
 Bertubuh: furniture, stationary, mesin-mesin, mobil,
etc;
 Tidak bertubuh: piutang, gadai, nama perusahaan,
merek, etc;
 Bukan benda; utang, langganan, rahasia perusahaan,
relasi, etc.
Bentuk-bentuk Perusahaan

1. Bentuk perusahaan yang diatur dalam


KUHPerdata : Perseroaan (maatschap)
2. Bentuk perusahaan yang diatur dalam KUHD :
1) Perseroan Firma
2) Perseroan Komanditer (Commanditaire
Vennootshcap)
3) Perseroan Terbatas
3. Bentuk perusahaan yang diatur diluar KUHD
1) Koperasi
2) Perusahaan Negara/Persero/Perum/Perjan
Perserikatan Perdata
• Ps.1618 KUHPer: Perserikatan Perdata adalah suatu
perjanjian dimana dua orang lebih mengikatkan diri
untuk memasukkan sesuatu (barang, uang, tenaga)
ke dlm perserikatan dgn maksud untuk membagi
keuntungan atau kemanfaatan yg diperoleh (badan
usaha yang masuk dalam perdata umum).

• Ps. 1623 KUHPer: Perserikatan Perdata Khusus


adalah perserikatan perdata yang hanya mengenal
benda2 tertentu, maupun mengenai pelaksanaan
dari suatu perusahaan atau pekerjaan (persekutuan
perdata, diatur dlm hk dagang).
Persekutuan Firma (Fa)
• Ps.16-35 KUHD;
• Persekutuan Firma: persekutuan perdata yang didirikan
untuk menjalankan perusahaan dgn nama bersama;
• Ciri-Ciri
 menjalankan perusahaan,
 dgn nama bersama atau firma (menggunakan nama
sekutu: seorang, tambahan, kumpulan, atau nama tujuan
usaha perusahaan)
 pertanggungjawaban sekutu yang bersifat pribadi untuk
keseluruhan.
Persekutuan Komanditer (CV)
• Ps.19, 20, 21, dan 35 KUHD;
• Persekutuan firma yang mempunyai satu atau beberapa sekutu
komanditer;
• Sekutu komanditer adalah sekutu diam yang hanya
menyerahkan uang, barang atau tenaga, tetapi tidak ikut
campur dalam pengurusan atau penguasaan persekutuan;
tanggungjawab terbatas pada jumlah yang dimasukkan dlm
persekutuan; tidak boleh ikut campur dalam pengurusan jika
dilanggar akan memperluas tanggung jawab (Ps.21 KUHD);
• Sekutu yang bekerja = sekutu komplementer; memasukan
modal dan mengurus persekutuan; tanggung jawab pribadi
untuk keseluruhan.
Perseroan Terbatas
• UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas
(Baru)
• UU No. 1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas
(lama)
• Pasal 1 PT adalah Badan Hukum yang didirikan
berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha
dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam
saham, …
• Pasal 3 Pemegang saham tidak bertanggungjawab
secara pribadi atas perikatan yang dibuat atas nama
perseroan dan tidak bertanggungjawab atas kerugian
perseroan yang melebihi nilai saham yang
diambilnya
• Pasal 1 (UU Baru) Perseroan Terbatas, yang
selanjutnya disebut perseroan, adalah badan hukum
yang merupakan persekutuan modal, didirikan
berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha
dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam
saham dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan
dalam undang-undang ini serta peraturan
pelaksanaannya.
• Pasal 3
• (1) Pemegang saham Perseroan tidak bertanggung
jawab secara pribadi atas perikatan yang dibuat atas
nama Perseroan dan tidak bertanggung jawab atas
kerugian Perseroan melebihi saham yang dimiliki.
Unsur-unsur PT
• Badan Hukum;
• Didirikan berdasarkan perjanjian;
• Melakukan kegiatan usaha; dan
• Modalnya terdiri dari saham
• PT Terbuka Pasal 1 angka (7) Perseroan
Terbuka adalah Perseroan Publik atau
Perseroan yang melakukan penawaran
umum saham, sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan di bidang
pasar modal.
• PT. Tertutup : Pemegang saham umumnya
orang yang saling mengenal satu dengan
lainnya Jumlah modalnya tak begitu besar PT
Keluarga
Beda CV dengan PT
• Pengurus CV bertanggung jawab penuh;
pengurus PT bertanggung jawab terbatas;
• CV akan bubar bila salah satu sekutu
meninggal; PT akan terus berjalan walapun
ada pergantian pengurus sekalipun;
• CV yang yang terbagi atas saham mempunyai
komisaris yang bernama sekutu komanditer;
PT dinamakan komisaris;
• Pengurus CV mendapatkan izin; pengurus PT
mendapatkan kuasa.
Koperasi
• UU No.25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian;
• Koperasi adalah badan usaha yang
beranggotakan orang-orang (koperasi primer)
atau badan hukum koperasi (koperasi
sekunder) yang melandasakan kegiatannya
berdasarkan prinsip2 koperasi sekaligus
sebagai gerakan ekonomi rakyat yang
berdasar atas asas kekeluargaan;
• Koperasi mendapat status badan hukum
setelah akta pendiriannya disahkan oleh
pemerintah.
• Anggota koperasi adalah pemilik dan
pengguna produk koperasi;
• Modal: sendiri atau pinjaman;
• Modal sendiri: simpanan pokok,
simpanan wajib, cadangan dana, hibah;
• Modal pinjaman: dari anggota, koperasi
lain atau anggotanya, bank dan lembaga
keuangan lainnya, penerbitan obligasi
dan surat utang, sumber lain yang sah.
Yayasan
• UU No.16 Tahun 2001 tentang Yayasan (UUY) jo. UU No. 28 Tahun
2004;
• Yayasan adalah badan hukum yang terdiri atas kekayaan yang
dipisahkan dan diperuntukkan untuk mencapai tujuan ttt di bidang
sosial, keagamaan, dan kemanusiaan yang tidak mempunyai anggota;
• Yayasan didirikan oleh satu orang atau lebih dgn memisahkan
kekayaan pendirinya sebagai kekayaan awal;
• Pendirian harus dgn akta autentik yang memuat anggaran dasar dan
lain hal yg dianggap perlu;
• Yayasan mendapatkan status badan hukum setelah akta pendiriannya
mendapatkan pengesahan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi
Manusia atau Pejabat yang ditunjuk;
• Sebagai badan hukum, maka ada pemisahan antara
harta kekayaan yayasan dgn harta pribadi demikian
pula hak dan kewajiban;
• Akta pendirian yang telah mendapatkan pengesahan
sbg badan hukum atau perubahan anggaran dasar
yang telah disetujui harus diumumkan dalam
Tambahan Berita Negara; selama pengumuman
belum dilakukan maka tanggungjawab pengurus
adalah tanggung renteng;
• Kekayaan: berasal dari sejumlah kekayaan yang
dipisahkan dalam bentuk uang atau barang, dapat
pula berbentuk uang atau barang, dpt brp
sumbangan atau bantuan tidak mengikat, wakaf,
hibah, hibah wasiat dan perolehan lain yang tidak
bertentangan dgn AD dan/atau peraturan yang
berlaku.
Hubungan Hukum Harta Kekayaan Pribadi dan Perusahaan
• Ps.1131 KUHPer: Seluruh harta kekayaan debitur yang tetap
maupun yang bergerak, baik yang telah ada maupun yang akan
diperolehnya, merupakan jaminan bagi seluruh perikatan-
perikatan pribadinya;
• Ps.1132 KUHPer: Harta kekayaan tersebut merupakan jaminan
bagi semua krediturnya bersama-sama. Hasil penjualan dari
harta kekayaan itu dibagi menurut imbangan besar kecilnya
piutang masing-masing, kecuali bila di antara para kreditur itu
mempunyai alasan yang sah untuk didahulukan;
• Ps.6 KUHD: mewajibkan setiap orang yang menjalankan
perusahaan membuat pembukuan, yaitu catatan mengenai
harta kekayaan pribadi maupun harta kekayaan
perusahaannya, sedemikian rupa sehingga setiap saat dapat
diketahui hak dan kewajiban perusahaan;
• Ps.18 KUHD: tiap-tiap sekutu dari persekutuan firma
bertanggung jawab secara pribadi untuk seluruh ikatan dari
persekutuan firma itu.
Penyerahan Urusan Perusahaan
• Barang bergerak bertubuh: dari tangan ke tangan, atau
penyerahan kunci gudang dimana barang-barang yang akan
diserahkan terdapat (Ps.612 KUHPer);
• Surat piutang atas nama atau benda tidak bertubuh lainnya:
dengan cessie, yaitu dengan akta autentik atau bawah tangan
yang khusus dibuat untuk memindahtangankan piutang atau
benda tak bertubuh itu, dan harus diberitahukan kepada debitur
(Ps.613 (1) dan (2) KUHPer);
• Surat piutang atas unjuk: dari tangan ke tangan saja; surat
piutang atas pengganti: dengan endosemen (Ps.613 (3)) KUHPer);
• Penyerahan benda tetap yang berwujud tanah: UU Agraria dan
Peraturan Pelaksananya (PP No.10 Tahun 1961);
• Penyerahan benda bergerak khusus seperti kendaraan bermotor;
diatur dengan peraturan tersendiri (UU Lalu Lintas/UU
Berkendaraan) untuk memudahkan perpajakkan (mobil bisa
dikategorikan benda bergerak bertubuh, sehingga peralihan
dengan penyerahan kunci, Ps.612 KUHPer).
Pengusaha dan Menjalankan Perusahaan

• Pengusaha: orang yang melakukan usaha atau yang


menyuruhlakukan perusahaan;
• Dapat melakukannya sendiri;
• Dengan pembantu-pembantunya (pengusaha turut
serta: pengusaha dan pemimpin perusahaan);
• Menyuruh orang lain mengelola perusahaannya
dengan memberikan kuasa kepada pengelola ini
untuk menjalankan perusahaan atas nama
pengusaha yang menyuruhnya, pemberi kuasa
(pengusaha tidak turut serta: pengusaha, pemimpin
perusahaan= orang lain).
• Pembantu-pembantu Perusahaan
• Di dalam perusahaan: pimpinan perusahaan;
pimpinan cabang;
• Di luar perusahaan: agen, pengacara, notaris,
makelar, komisioner.
• Agen: pihak ketiga yang mendapatkan kuasa
dari pihak perusahaan untuk melakukan
segala sesuatu untuk kepentingan perusahaan
dan atas nama pengusaha (Pemberian kuasa:
Ps.1792-1819 KUHPer)
• Dalam melakukan usahanya, pengusaha dapat melakukan secara:
• a. Sendiri atau
• b. Dengan bantuan orang lain:
• - Perjanjian kerja
• - Perjanjian pemberian jasa/ pelayaanan berkala
• Perantara melakukan pelayanan berkala, diatur:
• a) Di dalam KUHD: - Makelar (Ps.62 KUHD)
• - Komisioner (Ps.76 KUHD)
• - Ekspeditur (Ps.86 KUHD)
• b) Di luar KUHD: - Pialang di bursa (UU No. 5 Tahun
• 1995)
• - Makelar efek
• - Makelar kopi/ tembakau
• Perbedaan antara makelar dengan komisioner:
• - Pengangkatan
• - Perbuatan atas nama
• - Kuasa
• - Jenis imbalan
Makelar

• Seorang perantara yang menghubungkan pengusaha


dangan pihak ketiga untuk mengadakan berbagai
macam perjanjian;
• Pengaturan: Ps.62-72 KUHD;
• Ciri khusus:
• 1) Pengangkatan resmi dari pemerintah (Menkeh);
dan
• 2) Mengangkat sumpah di PN;
• Mendapat provisi;
• Beda dengan agen: hubungan hukum makelar
dengan pengusaha = tidak tetap;
Komisioner
• Orang yang menjalankan perusahaan dengan membuat
perjanjian-perjanjian atas namanya sendiri, mendapat provisi
atas perintah dan atas pembiayaan orang lain (Ps.76 KUHD);
• Pengaturan: Ps.76-85a;
• Ciri-ciri khusus komisioner:
• Tidak ada syarat pengangkatan dan penyumpahan;
• Menghubungkan pengusaha (komiten) dengan pihak ketiga
atas namanya sendiri (sifat umum);
• Tidak wajib menyebut komiten. Terlibat dalam perjanjian; dan
• Dapat pula bertindak atas nama komitennya (mengikuti
peraturan pemberian kuasa; sifat khusus; berbeda dengan
makelar).
Referensi

• KUHD.
• Kansil, C.S.T., dkk., 1996, Hukum Perusahaan
Indonesia, Bagian 3.
• Purwosutjipto, H.M.N., Pengertian Pokok
Hukum Dagang Indonesia, Jilid 1, Penerbit
Djambatan.
• Sukardono, Hukum Dagang Indonesia, Jilid I,
Bagian 1.

Anda mungkin juga menyukai