Anda di halaman 1dari 29

PENGANTAR HUKUM DAGANG

M. Hawin

Fakultas Hukum UGM


Beberapa Materi dalam
Hukum Dagang
• Hukum Perusahaan;
• Hukum Penanaman Modal:
– Penanaman Modal dalam Negeri
– Penanaman Modal Asing
• Hukum Hak Kekayaan Intelektual (HKI);
• Hukum Pasar Modal;
• Hukum Asuransi;
• Hukum Surat Berharga;
• Hukum Perbankan;
• Perjanjian – Perjanjian dalam World Trade Organization;
• Hukum Jual beli Internasional:
– Hukum Pengangkutan;
– Incoterms;
– Letter of Credit
.
Perusahaan
• Setiap bentuk usaha yang melakukan
kegiatan:
– Secara terus menerus;
– Terang-terangan;
– Untuk mencari laba.
• Menjalankan
“perusahaan” berbeda
dengan melakukan
“pekerjaan”.
Perusahaan
• Perusahaan Perseorangan (Sole Trader /
Sole Proprietorship)

• Persekutuan
Persekutuan
A. Bukan Badan Hukum (Partnerships)
1. Persekutuan Perdata
2. Persekutuan Firma (Vennootschap onder Firma)
3. Persekutuan Komanditair (Commanditaire
Vennootschap = C.V.)

B. Badan Hukum
1. Perseroan Terbatas (Naamloze Vennootschap).
2. Koperasi
• Apa itu Badan Hukum?
• Badan Hukum = Legal entity = legal person
• Badan Hukum mempunyai hak, kewajiban dan
tanggung jawab yang mandiri.
PERSEKUTUAN PERDATA (PERSERIKATAN
PERDATA KHUSUS)
• Pasal 1618:“Perserikatan Perdata adalah suatu
perjanjian, dengan mana dua orang atau lebih
mengikatkan diri untuk memasukkan sesuatu ke dalam
perserikatan dengan maksud untuk membagi
keuntungan atau kemanfaatan yang diperoleh
karenanya”.
• Pasal 1623: “Perserikatan perdata khusus adalah
perserikatan perdata yang hanya mengenai benda-
benda tertentu saja, baik mengenai pemakaiannya, atau
hasil yang akan diperolehnya, atau suatu usaha
tertentu, maupun mengenai pelaksanaan dari suatu
perusahaan atau pekerjaan
• Cara pendirian Persekutuan Perdata:
– Lisan;
– Tertulis;
– Tersirat (implied);
– Tanpa permohonan ke Pemerintah;
– Tanpa persetujuan dari Pemerintah.
• Karena Persekutuan Perdata adalah
perjanjian, berarti berlaku Pasal 1320 tentang
syarat sahnya perjanjian:
– Kesepakatan para pihak;
– Kecakapan para pihak;
– Objek tertentu;
– Kausa yang halal.
• Pemasukan (inbreng/contribution):
– Uang;
– Barang;
– Tenaga (effort / skill)
Pemasukan berupa barang tidak harus dengan
memindahkan kepemilikan barang tersebut,
tetapi bisa berupa hak penggunaan barang
tersebut.
• Dalam Persekutuan Perdata, tanggung
jawab para sekutu adalah tanggung
jawab pribadi (tanggung jawab tidak
terbatas)
FIRMA
• Pengaturan:
– Pasal 16 – 35 KUHD;
– Kecuali ditentukan lain dalam KUHD, Pasal 1618 –
1652 KUHPerd berlaku juga bagi Firma
• Firma adalah: perserikatan perdata yang
menjalankan perusahaan dengan nama
bersama (Pasal 16 KUHD).
Misal:
“Firma Salim Bersaudara”
Perbedaan antara Firma dan
Persekutuan Perdata
Firma Persekutuan Perdata
- Menggunakan nama - Tidak (harus)
menggunakan nama
- Harus didaftarkan di - Tidak
Kepaniteraan PN - Tidak
- Harus diumumkan di
tambahan berita negara
RI
Pendirian Firma
• Dapat didirikan secara tertulis atau secara lisan.
Pasal 22 KUHD:
“Tiap-tiap perseroan firma harus didirikan dengan
akta otentik, akan tetapi ketiadaan akta yang
demikian tidak dapat dikemukakan untuk merugikan
pihak ketiga.”
• Dalam praktek, Firma didirikan dengan perjanjian
tertulis atau akta otentik.
• Harus didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri
dan dalam Daftar Perusahaan.
• Harus diumumkan dalam Berita Negara.
• Firma bukan badan hukum karena
kedudukan badan hukum hanya dapat
lahir karena adanya pengesahan dari
Pemerintah dan karena para sekutu
dalam Firma bertanggung jawab secara
pribadi (tanggung jawab tidak terbatas) .
PERSEKUTUAN KOMANDITER (C.V.)
• Adalah persekutuan Firma yang mempunyai
satu atau beberapa sekutu pasif (sekutu
komanditer). Jadi ada sekutu aktif dan sekutu
pasif.
• Sekutu pasif hanya memberikan modal
(pamasukan) tanpa ikut mengurus
persekutuan
Pengaturan
• Pasal 19, 20, 21 KUHD;
• Pasal 16-18, 22-35 KUHD
Perbedaan antara sekutu aktif dan
sekutu pasif
Sekutu aktif Sekutu pasif
-Punya hak untuk -Tidak
mengurus C.V.

-Bertanggung jawab -Bertanggung jawab


secara pribadi. hanya sampai sebatas
nilai pemasukannya.
Cara Pendirian C.V.
• Sama dengan cara pendirian persekutuan
Firma
• CV bukan badan hukum karena
kedudukan badan hukum hanya dapat
lahir karena adanya pengesahan dari
Pemerintah dan karena para sekutu aktif
dalam CV mempunyai tanggung jawab
secara pribadi (tanggung jawab tidak
terbatas).
PERSEROAN TERBATAS
Perseroan Terbatas yang selanjutnya disebut
Perseroan adalah Badan hukum yang
merupakan persekutuan modal, didirikan
berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan
usaha dengan modal dasar yang seluruhnya
terbagi dalam saham dan memenuhi
persyaratan yang ditetapkan dalam UU beserta
peraturan pelaksananya ( Pasal 1 ayat (1) UU 40
tahun 2007)
Hukum yang mangatur
• Undang-Undang Nomor 40 2007 tentang
Perseroan Terbatas
Pendirian
- Minimal oleh dua orang. Ini karena PT (Akte Pendirian)
merupakan suatu perjanjian.
- Setiap pendiri wajib mengambil bagian saham pada saat PT
didirikan.
- PT menjadi Badan Hukum pd tgl diterbitkannya KepMen ttg
pengesahan badan hukum PT.
- Apabila kemudian (setelah berdiri) hanya ada satu pemegang
saham, maka pemegang saham tersebut harus mengalihkan
sebagian sahamnya kepada orang lain dalam waktu 6 bulan
atau PT mengeluarkan saham baru kpd org lain. Apbl tdk
dipatuhi, maka pemegang saham bertanggung jwb secara
pribadi; PN bisa membubarkan.
(Lihat Pasal 7 UUPT)
Pendirian (lanjutan)
• Akte Pendirian yang berupa akte notaris harus dibuat. PT tanpa Akte
semacam ini dianggap batal demi hukum. (Lihat Pasal 7);
• Permohonan melalui jasa teknologi informasi sistem administrasi badan
hukum secara elektronik;
• Akte Pendirian bersama dengan Anggaran Dasar harus diserahkan kepada
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia untuk mendapatkan pengesahan.
• Untuk menjadi Badan Hukum, PT harus mendapatkan pengesahan dari
Menteri.
• Pendaftaran (Daftar Perseroan) dan pengumuman dalam Tambahan
Lembaran Negara dilakukan oleh Menteri.

(Lihat Pasal 9, 10 dan 29).


Organisasi PT
• Rapat Umum Pemegang Saham
• Direksi
• Komisaris
Tanggung jawab pemegang saham
Seorang pemegang saham bertanggung jawab hanya sebatas nilai
saham-saham yang ia miliki kecuali sebagai berikut:
– persyaratan perseroan sebagai badan hukum belum atau tidak
terpenuhi;
– pemegang saham yang bersangkutan baik langsung maupun tidak
langsung dengan itikad buruk memanfaatkan perseroan semata-mata
untuk kepentingan pribadi.
– pemegang saham yang bersangkutan terlibat dalam perbuatan
melawan hukum yang dilakukan oleh perseroan; atau 
– pemegang saham yang bersangkutan baik langsung maupun tidak
langsung secara melawan hukum menggunakan kekayaan perseroan,
yang mengakibatkan kekayaan perseroan menjadi tidak cukup untuk
melunasi utang perseroan.

Lihat Pasal 3 (2)


• Dalam PT, tanggung jawab pemegang saham
adalah terbatas kecuali terjadi salah satu
keadaan yang tercantum dalam Pasal 3(2)
UUPT.
• Pasal 3(2) UUPT mengadopsi prinsip “Piercing
The Corporate Veil.”

Anda mungkin juga menyukai