* BUSINESS LAW *
SIAPA PENGUSAHA
Pengusaha : orang perorangan atau
persekutuan atau badan hukum yang
menjalankan suatu jenis usaha.
Menjalankan usaha : bila seseorang
secara terus menerus, terangterangan dan tidak terputus-putus
berhubungan dengan pihak ketiga
untuk tujuan mendapatkan
keuntungan atau laba.
4
APA KEWAJIBAN
PENGUSAHA
Membuat Daftar Perusahaan ( UU
No.3/82).
Membuat Dok Perusahaan ( UU No.8/97 ).
Daftar Perusahaan : bertujuan mencatat
bahan keterangan yang dibuat secara
benar dari suatu perusahaan dan
merupakan sumber informasi resmi untuk
pihak yang berkepentingan mengenai data
serta keterangan lain tentang suatu
perusahaan.
5
DOKUMEN
PERUSAHAAN
DOKUMEN
PERUSAHAAN
BENTUK PERUSAHAAN
Perusahaan : Perusahaan Perorangan, mis : PB, UD,
Suplier, dsb.
Bukan Badan Hukum : Partenership ( Maatschap,
Perserikatan Perdata ) Ps 1618 1652 KUHPdt ,
Partnership ( Vennootschap Onder Firma, Firma),
Limited partnership ( Commanditaire Vennootschap,
Persekutuan Komanditer ) Ps 15 35 KUHD .
Badan Hukum : Corporation ( Corp ), Limited
Liability Company ( Ltd ) , Besloten Vennootschap
( BV ) , Naamlose Vennoootschap ( NV ), Perseroan
Terbatas ( PT ) Tbk atau Tertutup. UU No.40
Tahun 2007 Tg PT jo UU No.8 Thn 1995 Tg PM.
BADAN HUKUM
Badan Hukum : sesuatu oleh hukum diakui
atau dianggap sbg subyek hukum seperti
halnya orang. Subyek hukum : penyandang,
pembawa hak dan kewajiban. Orang adalah
terminoligi juridis yang dibedakan dengan
manusia sbg terminologi biologis. Orang
( de heersende leer/ajaran umum ) : orang
perorangan ( naturlijk persoon dan badan
hukum rechtspersoon ).
Ciri
badan hukum : kekayaan terpisah;
tujuan tertentu; kepentingan sendiri ;
organisasi yg teratur.
9
DOKTRIN KEKAYAAN
TERPISAH
DOKTRIN KEKAYAAN
TERPISAH
Demikian pula ketika orang mempelajari bentuk-
DOKTRIN KEKAYAAN
TERPISAH
DOKTRIN KEKAYAAN
TERPISAH
Jika suatu perusahaan didirikan dengan cara demikian,
KEKAYAAN TERPISAH VS
KEUANGAN NEGARA
TUNDUK UU MANA
BUMN ?
TUNDUK UU MANA
BUMN ?
Sementara ada pihak yang mengatakan boleh
HUTANG PIUTANG
BUMN
?
Perdebatan berlanjut
terkait dengan masalah hutang
UU NOMOR 1 TAHUN
2004
UU NOMOR 1 TAHUN
2004
SK MENKEU
NO.300/2002
PP NO.14/2005 TG
PENGHAPUSAN PIUTANG
Tahun 2005 keluar
: PP No.14 tahun 2005
NEGARA
PP NO.33/2006 TG
PENGURUSAN PIUTANG
Di dalam PP
No.33/2006
jo PMK
BANK
BUMN
26
41
TIMBUL PERDEBATAN
Dari dua difinisi ini saja orang bisa
berdebat, jika mengacu kepada UU Tipikor ,
keuangan negara berarti seluruh
kekayaan negara .....dst , sedangkan jika
mengacu kepada UUKN , keuangan negara
berarti hak dan kewajiban ....dst.
Samakah makna hukumnya antara seluruh
kekayaan negara dengan hak dan
kewajiban negara. Jawabannya pasti beda.
Yang satu wujudnya atau unsurnya adalah
seluruh kekayaan ( benda ) atau dapat
diperluas dengan istilah seluruh harta
kekayaan negara, sedang yang lain wujud
atau unsurnya adalah hak dan kewajiban .
47
UU TIPIKOR VS UUKN
Jika dikupas lebih lanjut hak dan
kewajiban itu terkait erat dengan
kedudukan subyek hukum . Subyek
hukumlah yang menurut hukum dapat
menyandang hak dan kewajiban. PT
( Persero ) adalah subyek hukum ,
karena PT ( Persero ) adalah badan
hukum , sedang harta kekayaan adalah
sesuatu atau obyek yang dapat dimiliki
atau dikuasai oleh suatu subyek hukum
yang dapat menyandang hak dan
kewajiban itu.
48
UU TIPIKOR VS UUKN
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa
UU Tipikor mengartikan keuangan negara
dari sudut obyeknya, sedang UU KN
mengartikan keuangan negara dari sudut
subyeknya.
Dari sini saja jika masing-masing siapapun
yang terlibat dalam pelaksanaan undangundang tersebut tidak menggunakan kriteria
yang sama atau pendekatan yang sama ,
dapat dipastikan dalam pelaksanaannya
akan menimbulkan permasalahan.
49
SEKEDAR CONTOH
Kami ambil contoh , pada masa Pemerintah Orde Baru
disamping didirikan Persero , banyak pula didirikan
Yayasan oleh lembaga-lembaga atau instansi Pemerintah
baik di pusat maupun di daerah termasuk oleh BUMN dan
BUMD.
Pembentukan Persero dan Yayasan tersebut telah
membawa konsekuensi hukum sebagian keuangan
negara dipisahkan untuk dijadikan modal atau
kekayaan awal Persero atau Yayasan tersebut.
Posisi atau status Negara atau Pemerintah dalam Persero
adalah Pemegang saham atau Pemilik Modal dan status
Pemerintah dalam Yayasan adalah Pendiri Yayasan.
Kemudian jika Persero mendirikan Yayasan, maka status
Persero adalah Pendiri Yayasan.
Di sini seharusnya tidak ada lagi istilah masih menjadi
bagian dari kekayaan negara. Kekayaan itu sudah
menjadi kekayaan entitas hukum yang didirikan tersebut,
terpisah dari induknya.
50
SEKEDAR CONTOH
Kedudukan lembaga Pemerintah sebagai pendiri
Persero atau Yayasan atau kedudukan Persero
sebagai pendiri Yayasan pada umumnya diwakili
oleh pejabat pada lembaga atau Persero yang
bersangkutan baik secara ex offisio maupun secara
pribadi.
Praktek di Era Orde Baru , walaupun bertindak
secara pribadi, namun kewenangan-kewenangan
publik yang melekat pada dirinya sering
dimanfaatkan untuk kepentingan-kepentingan
tertentu atau untuk memupuk kekayaan yayasan.
Bagi Yayasan-yayasan yang berada di bawah
Departemen atau Persero dalam kiprahnya tersebut
tampak seperti dikuasai oleh Pemerintah atau
Persero tersebut.
51
SEKEDAR CONTOH
Namun demikian jika dikupas secara yuridis,
Persero atau Yayasan menurut hukum adalah
entitas hukum privat yang mandiri terlepas dari
para pendirinya termasuk di dalamnya kekayaan
Persero atau kekayaan yayasan adalah terlepas
dari kekayaan para pendiri tersebut. Yang
kemudian menimbulkan permasalahan adalah
sekalipun Persero atau Yayasan yang dibentuk
oleh Pemerintah atau oleh Persero yang secara
yuridis diakui sebagai entitas hukum privat ,
namun di dalam praktek ada pihak-pihak yang
masih mempersoalkan apakah kekayaan Persero
atau Yayasan di bawah Departemen atau Yayasan
yang didirikan oleh Persero boleh atau tidak
diperiksa oleh BPK atau BPKP ?.
52
SEKEDAR CONTOH
Yang berpandangan bahwa Persero dan Yayasan
adalah entitas hukum privat mengatakan bahwa
pemeriksaan tersebut tidak tepat. Yang benar
adalah diperiksa oleh Akuntan Publik yang
fungsinya sama dengan BPK atau BPKP.
Sementara pihak yang berpandangan bahwa
kekayaan negara yang dipisahkan itu masih
merupakan bagian dari keuangan negara
mengatakan bahwa pemeriksaan itu tentunya
harus dibolehkan.
Pro kontra demikian tidak kunjung selesai, karena
pengertian kekayaan negara yang dipisahkan
tidak jelas batasan normatifnya di dalam
peraturan perundang-undangan yang berlaku
saat itu. Sekali lagi korporasi secara kikuk
diperlakukan sebagai birokrasi .
53
57
FILOSOFI MENDIRIKAN BH
Filosofi orang mendirikan badan hukum adalah bahwa
dengan kematiannya, maka harta kekayaannya
diharapkan masih dapat bermanfaat bagi orang lain.
Oleh karena alasan filosofi itu, maka hukum
menciptakan suatu kreasi sesuatu yang oleh
hukum kemudian dianggap atau diakui sebagai
subyek hukum mandiri seperti halnya orang
( natuurlijk persoon ).
Kemudian sesuatu itu oleh ilmu hukum disebut
sebagai badan hukum ( rechtspersoon ) yang
dapat menjadi subyek hukum dan menyandang hak
dan kewajiban seperti halnya orang ( natuurlijk
persoon ). Agar badan hukum itu dapat bertindak
seperti halnya orang sungguhan ( natuurlijk
persoon ) , maka diperlukan organ , sebagai alat
dari badan hukum itu dalam menjalin hubungan
hukum dengan pihak ketiga.
63
FILOSOFI MENDIRIKAN BH
Agar badan hukum itu dapat berinteraksi
dalam pergaulan hukum seperti : membuat
perjanjian, melakukan kegiatan usaha
tertentu, diperlukan modal.
Modal awal badan hukum itu datang dari
kekayaan si pendiri yang dipisahkan,
displits menjadi kekayaan badan hukum itu,
terpisah, terlepas dari kekayaan si pendiri.
Oleh sebab itu salah satu ciri utama suatu
badan hukum , seperti halnya PT ( termasuk
PT Persero ) adalah adanya kekayaan terpisah
ini, yaitu kekayaan yang terpisah dari
kekayaan pribadi si pendiri badan hukum itu.
64
SUMBER HUKUM
PERUSAHAAN
Sumber Hukum Perusahaan : asal darimana kewenangan
dan kekuatan memaksa hukum positif diperoleh.
Sumber Hukum Perusahaan : KUHPdt, KUHD,UU No. 1 Thn
1995 jo UU No. 40 Thn 2007 Tg PT, UU No.8 Thn 1995 Tg
Pasar Modal ,UU No. 7 Thn 1992 jo UU No.10 Thn 1998 Tg
Perbankan, UU No.3 Thn 2004 Tg BI , UU No.8 Thn 1997 Tg
Dokumen Perusahaan, UU No.3 Thn 1982 Tg Wajib Daftar
Perusahaan, UU No.4 Thn 1998 JO uu No.37 Thn 2004 Tg
Kepailitan; UU No.19 Thn 2003 Ttg BUMN, uu No.5 Thn 99
Tg Anti Monopoli, UU No. 25 Thn 2007 Tg Penanaman
Modal, UU No.25 Thn 92 Tg Koperasi, dan lain-lain UU diluar
KUHD dan KUHPdt yang mngatur tentang lingkungan bisnis
dan PP, Kepres, Kep.Menteri dan sebagainya sebagai
bentuk peraturan pelaksanaan atas UU terkait; Kebiasaan
dan Jurisprudensi serta Doktrin ( Pendapat Ahli yang sdh
menjadi Communis Opinio Doctorum ).
92
BENTUK-BENTUK
PERUSAHAAN
PARTNERSHIPS
PARTNERSHIP
PARTNERSHIP
CONTOH
A, B dan C sepakat mendirikan Partnership
dg Nama A & Assosiated. A bertindak keluar
membuat
perjanjian
dg
D
misalnya.
Sekalipun ia mengatasnamakan A &
Assosiated, secara yuridis hanya A yg terikat
kepada D, kecuali jika perbutan itu
mengutungkan
Partnership
.
Jika
yg
bertindak keluar itu A dan B , maka A dan B
terikat sama besar thp pihak ketiga.
Kesannya janggal atau tidak adil, namun
itulah prinsip partnership-kerjasama utk
kepentingan bersama.
95
PARTNERSHIP
SIFAT KEPRIBADIAN
Dlm Partnership sifat kepribadian antar anggota
sekutu masih dominan, krn tanpa saling mengenal
antar anggota niscaya terjadi kerjasam utk tujuan
dan kepentingan bersama. O.k.i masing2 anggota
hrs saling mengenal utk terjadinya kerjasama.
Tujuan kerjasama ini yg membedakan antara
perjanjian pada umumnya ( ex Ps 1313 KUHPdt dg
Perjanjian Partnership ). Perj (Ps 1313 KUHPdt )
masing-masing berhadapan ( timbal balik ) hak dan
kewajiban timbal balik, sedang dlm partnership tdk
demikian, situasinya paralel, kerjasama utk tujuan
bersama mencari keuntungan.
96
PARTNERSHIP
CARA MENDIRIKAN
Prinsip : lisan sdh lahir atau berdiri partnership,
krn partnership adl perjanjian ex 1313 j0 1618
KUHPdt.
Praktek : selalu dibuat dg Akta Notaris. Fungsi
akta hanya sbg alat bukti existensi Partnership
thp pihak ketiga.
Akta
didaftarkan
di
Kantor
Kepaniteraan
Pengadilan Negeri, sekarang seharusnya di
Kantor Pendaftaran Perusahaan ex UU No.3 Thn
82 Tg WDP utk tujuan publikasi.
Sbg persh juga perlu NPWP, SITU,Ijin HO,SIUP,dll.
97
TAGGUNG JAWAB
ANGGOTA PARTNERSHIP
TANGGUNG JAWAB
ANGGOTA
Ekternal terhadap Pihak Ketiga.
Jika tdk ada surat kuasa khusus utk bertindak thp
pihak ketiga, maka p 3 hanya dapat minta
pertanggung jawaban thp sekutu ybs.
Ps 1642 KUHPdt : Para anggota sekutu tidaklah
terikat masing2 utk seluruh utang Partnership dan
masing2 sekutu bisa mengikat sekutu lain, bila
mereka tidak telah memberikan kuasa kepadanya
untuk itu.
Pengecualiannya
:
jika
perbuatan
itu
menguntungkan partnership, mk p 3 dpt
menggugat anggota sekutu yg lain ex Ps 1644
KUHPdt.
99
PEMBAGIAN HASIL
PEMBAGIAN UNTUNG RUGI
Pada prinsipnya anggota bebas mengatur tentang bgmn
cara membagi keuntungan dan kerugian perusahaan. Bila
mereka tdk mengatur secara khusus, mk Ps 1635 KUHPdt
menetapkan bhw keuntungan atau kerugian akan dibagi
seimbang dengan kontribusi masing2 anggota dan anggota
yg hanya memasukkan ketrampilan, akan memperoleh
keuntungan atau kerugian seimbang dg anggota yg
kontribusinya paling kecil baik berupa uang atau barang.
Ada ketentuan KUHPdt yg wajib diikuti dlm mengelola
Partnership, yaitu Ps 1634. Ps 1634 menentukan : para
sekutu tidak diperkenankan memperjanjikan bhw mereka
akan menyerahkan tg besarnya bagian keuntungan masing2
kpd salah seorang anggota sekutu saja. Janji yg demikian hrs
dianggap tdk perbah ada atau batal. Namun janji yg
menyatakan bhw semua kerugian akan ditanggung oleh
salah seorang anggota sekutu atau lebih, diperbolehkan.
Rationya : perjanjian tg keuntungan tadi melanggar asas
kerjasama, sedang perjanjian tg kerugian tidak.
100
PENGALIHAN ANGGOTA
PENGALIHAN KEANGGOTAAN
Kepentingan atau keanggotaan persekutuan
tdk dpt dialihkan tanpa persetujuan sekutu yg
lain, kecuali telah diperjanjikan sebelumnya
dalam pendirian. O.k.i , kecuali dijanjikan lain
seblumnya, kematian, penempatan dibawah
pengampuan, kepailitan anggota sekutu,
akan menyebabkan partnership bubar.
Memasukkan pihak ketiga menjadi anggota
sekutu hanya berarti terikat kepada anggota
yang memasukkan itu, tdk dg anggota sekutu
yg lain.
101
PEMBUBARAN
PARTNERSHIP
PEMBUBARAN PARTNERSHIP
Pasal
1646
KUHPdt
menentukan
:
partnership bubar bila telah terjadi salah
satu dari :
1) lewatnya waktu yang ditentukan dlm perjanjian
pendirian ;
2) musnahnya
barang
atau
diselesaikannya
perbuatan yg menjadi pokok persekutuan;
3) atas kehendak semata-mata dari beberapa atau
seorang anggota sekutu;
4) jika salah satu anggota sekutu meninggal,
ditempatkan dibawah pengampuan atau pailit.
102
PEMBUBARAN
PARTNRSHIP
PARTNERSHIP DI AS
1. General Partnership (GP)
Governed by a Partnership Agreement;
Each partner has unlimited individual liability
for debts of the partnership;
Evenly split between partners : equal
authority, each is an agent for the
partnership, each partner is jointly and
severally liable and aprtnership files tax
return but partners are all the taxed
individually (pass thruogh entity or flow
through entity).
104
PARTNERSHIP DI AS
2. Limited Partnership (LP)
At least one generakl partner and one limited
partner;
General partner is an active managing partner;
Limited partner acts more than like an investor
with little or no input in day to day business
decisions;
Governed by statute ( such as the Uniform
Limited Partnership Act and the partnership
agreement );
Created by filing document with a state;
105
PARTNERSHIP DI AS
Requires a written agreement among the
partners;
Liability : GP is fully liable and LP is liable to the
extent of investment;
GP has full authority to bind the LP;
LP may freely transfer their interest unless the
partnership agreement provides otherwise.
However, a GP cannot tranfer their interest
unless all of the other GP and LP consent;
Generally, treated as a partnership for tax
purposes;
106
FIRMA
PENGATURAN
Diatur dlm Ps 15 sd 35 KUHD.
Firma : tiap persekutuan perdata yang didirikan untuk
menjalankan perusahaan dengan memakai nama
bersama atau firma. Mis : Firma Nindyo & Assosiated.
Firma adalah bentuk Partnership khusus.
Kekhususannya : pasti menjalankan perusahaan, dg
memakai nama bersama ( firman), mempunyai
sistem pertanggungjawaban secara pribadi antar
sekutu untuk seluruhnya.
O.k.i ketentuan KUHPdt tg Partnership juga berlaku
sejauh tdk diatur khusus dlm KUHD dan akta
pendirian.
107
FIRMA
SIFAT KEPRIBADIAN
Oleh krn Firma adl Partnership khusus, mk
sifat kepribadian anggota juga masih
dominan spt pd Maatschap.
Sdh jarang dijumpai dlm praktek. Tdk
begitu
diminati
masyarakat.
Hasil
penelitian FH UGM ada kecenderungan
hanya utk kongsi dan menyelamatkan
harta warisan utk tdk dibagi antar keluarga.
108
FIRMA
CARA MENDIRIKAN
Pada prinsipnya cukup lisan spt pd partnership.
Praktek selalu dibuat dg Akta Notaris, dg ketentuan
harus didaftarkan dan diumumkan dlm TBNRI.
Praktek tdk pernah diumumkan, hanya didaftarkan
di Kepaniteraan PN, seharusnya di Kantor
Pendaftaran Perusahaan ex UU No.3 Thn 1982 Tg
WDP.
Fungsi akta sama dg partnership, hanya utk alat
bukti tg eksistensi Firma pd pihak ketiga.
Praktek sbg perusahaan juga perlu NPWP, SITU,
SIUP, Ijin HO, TDP,dll.
Praktek selalu membuat pembukuan layaknya
perusahaan pd umumnya.
109
FIRMA
FIRMA
PERBEDAAN DAN PERSAMAAN FIRMA DG
MAATSCHAP
I. Firma
1. Ada pertanggungjawaban secara pribadi utk seluruhnya
dan pertanggungjawaban sec tanggung renteng dan pada
maatschap tdk ada;
2. Tdk perlu ada surat kuasa khusus ;
3. Bukan badan hukum;
4. Membuat harta kekayaan terpisah ( pembukuan ) ;
5. Didirikan atas dasar perjanjian , dg akta otentik,
didaftarkan dan diumumkan di TBNRI ;
6. Fungsi akta hanya sbg alat bukti, bukan syarat berdirinya
Fa;
7.Pembagian keuntungan berdasarkan perbandingan besar
kecilnya inbreng masing2.
112
FIRMA
II. Maatschap
1) Ada pertanggungjawaban sendiri2 dan para sekutu
terikat masing2 utk seluruh utang maatschap;
2) Masing2 anggota tdk dpt mengikat anggota sekutu
lain, kecuali dg surat kuasa khusus;
3) Bukan badan hukum;
4) Praktek jarang membuat kekayaan terpisah
( pembukuan) , namun sudah ada yg mulai membuat
pembukuan;
5) Didirkkan berdasarkan perjanjian, tdk harus dg akta
otentik, ada yg membuat akta otentik;
6) Tdk ada keharusan pendaftaran dan pengumuman dlm
TBNRI;
7) Fungsi akta hanya sbg alat bukti.
113
FIRMA
HUBUNGAN DG PIHAK KETIGA
Jika dlm Maatschap, hubungan anggota sekutu
tdk dg sendirinya mengikat sekutu lain, kecuali
ada kuasa utk itu dan menguntungkan
maatschap, dlm Firma setia Firman berhak
bertindak atas nama Fa dlm lingkup
kegiatannya dan mengikat pihak ketiga kecuali
pihak ketiga dengan tegas menolak hak
tersebut.
Setia sekutu bertanggung jawab masing2 dan
utk seluruhnya thp perikatan Firma dg pihak
ketiga.
114
FIRMA
ADANYA SEKUTU BARU
Jika krn kematian dari anggota sekutu atau
krn sebab lain anggota sekutu harus diganti,
maka caranya :
1) lama dpt dibubarkan dan didirikan Fa baru;
2) Fa lama diteruskan dg memasukkan anggota baru
utk menggantikan anggota lama yg meninggal
atau keluar.
Perbedaan kedua cara ini hanya terletak pd
tanggung jawab dari Firma terhadap hutang lama.
Jika fa bartu didirikan, maka hutang lama bukan
tanggung jawabnya, namun jika Fa diteruskan
maka Fa masih bertanggung jawab utk hutang
lama.
115
FIRMA
PEMBUBARAN FIRMA
Oleh karena Fa pada dasarnya dalah
Partnership Khusus, mk cara mengakhiri Fa spt
diatur di dalam Ps 1646 KUHPdt berlaku pula
bagi Fa, kecuali diatur lain di dalam Akta
Pendirian.
Likuidasi biasanya diselsaikan dulu melalui
kekayaan Fa yg dipisahkan. Jika ternyata
kurang maka harta pribadi anggota sekutu
dijadikan jaminan atas piutang Fa thp pihak
ketiga.
116
COMMANDITAIRE
VENNOOTSCHAP (CV)
C.V. adalah perusahaan yg didirikan oleh satu orang
atau lebih dengan satu orang atau lebih yg lain
sebagai pelepas uang atau sekutu komanditer.
Diatur di dlm Ps 19 sd 21 KUHD.
Disebut Persekutuan Komanditer, krn memilik sekutu
pelepas uang yg disebut sekutu komanditer, yi :
sekutu yg hanya melepaskan sejumlah uangnya sbg
bagian
dri
modal
persekutuan
dan
hanya
bertanggung jawab sebats modal yg dilepaskan
tersebut dan tdk ikut dalam pengurusan persekutuan.
CV memp 2 sekutu : sekutu aktif ( sekutu kerja,
sekutu komplementer, sekutu pengurus ) dan sekutu
pasif ( sleeping partner, sekutu diam, sekutu tdk
kerja, sekutu komanditer ).
117
CV
SIFAT KEPRIBADIAN
Sifat kepribadian sudah mulai ditinggalkan.
Sektu komanditer hanya berada dibelakang
layar, tdk ikut mengurus perusahaan.
Jika ketentuan ini dilanggar, ia akan
dipertanggungjawabkan seperti sekutu kerja.
Sekutu
komanditer
dapat
terdiri
dari
beberapa orang, demikian pula sekutu kerja.
Sekutu kerja di dalam praktek sering disebut
Direktur , Manager, Pimpinan CV.
118
CV
Perbedaan Sekutu Diam dg Sekutu Kerja
Sekutu kerja sebagai pengurus atau
pengelola CV, sedang sekutu pasif tidak;
Sekutu Kerja bertanggung jwb secara
pribadi utk seluruh utang CV, sedang sekutu
pasif hanya sebatas uang yg dia masukkan;
Perbedaan CV dg PT
1. Pengurus CV bertanggung jwb
Pengurus PT terbatas;
penuh,
119
CV
2. Bila sekutu CV meninggal maka CV
bubar, namun tdk demikian halnya
pada PT. Jika Pengurus meninggal dpt
digantikan orang lain melalui RUPS;
3. Sekutu kerja menjabat seumur hidup,
Direksi PT terbatas sesuai AD;
4. CV Atas saham mempunyai Komisaris
spt PT yg diangkat dari sekutu
komanditer, sama spt dalam PT juga
punya Komisaris.
120
CV
CARA MENDIRIKAN
Tdk berbeda dg Maaatschap dan Fa,
secara yuridis cukup lisan.
Praktek selalu dibuat dg akta notaris, yg
berfungsi sebagai alat bukti adanya CV.
Status hukumnya tetap bukan badan
hukum menurut KUHD.
Praktek
selalu
membuat
kekayan
terpisah ( pembukuan ).
121
CV
MACAM CV
CV Diam-diam : Tampil keluar sbg Fa, ke dlm
didalam akte dikenal adanya sekutu
komplementer dan sekutu komanditer.
CV terang2an : tampil keluar terbuka sbg
CV, baik melalui Kop Surat, Papan Nama,
Cap,dsb.
CV Atas Saham : Membagi pemasukan
modal dari sekutu komanditer, diganti
dalam ujud saham oleh perusahaan. Mrpkn
bentuk terminal ke bentuk PT.
122
CV
BERAKHIRNYA CV
Pada hakekatnya sama dg Maatschap
dan Firma dan AD CV.
123
PERSEROAN TERBATAS
PENGERTIAN DAN STATUS BH PT
PT adalah badan hukum yg mrpkn persekutuan
modal , didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan
kegiatan usaha dg modal dasar yg seluruhnya
terbagi dlm saham dan memenuhi persyaratan yg
ditetapkan dalam UU ini serta PPnya ( Ps 1 Ay (1)
UUPT ).
Perseroan memperoleh status BH dahulu menurut
UU No.1/95 adalah setelah Akta pendiriannya
disahkan Menteri Kehakiman & HAM. UU No.40/07 :
.. Pada tgl diterbitkannya Kepmen mengenai
pengesahan BH PT ( Ps 7 (4) UU No.40/07 ( UUPT).
124
PROSEDUR
MENDIRIKAN
orang
( kecuali BUMN ) datang ke PT
Notaris
Dua
mohon
dibuatkan Akta pendirian PT yg berisi AD PT.
Akta Notaris adalah syarat adanya PT ( syarat mutlak ).
Akta Pendirian tersebut oleh Notaris akan dimintakan
pengesahan kpd Menteri Kehakiman. Skrng melalui sistem
administrasi badan hukum ( sisminbakum ) secara on-line
dg prosedur yg cepat. Permohonan hrs dilengkapi NPWP,
Bukti ( kuitansi ) setoran saham, dll.
Akta yg sdh mendapat pengesahan Menteri hrs diumumkan
di TBNRI oleh Menteri dulu oleh Direksi -- ( Ps 30 UUPT ) utk
tujuan publikasi dan diumumkan serta didaftarkan di Kantor
Pendaftaran Perusahaan sesuai UU No.3 Thn 1982 Tg WDP.
Faham yg dianut adalah faham perjanjian, kecuali
PT( Persero yg 100 % sahamnya dimiliki negara dan
PT.BEI,LKP,LPP, lembaga lain) yang tunduk pada UUBUMN
dan UUPM .
125
KEADAAN PS 1 ORANG ?
Setelah PT menjadi BH, PS kurang dari 2
orang, maka dalam waktu paling lama 6
bulan terhitung sejak keadaan tersebut
pemegang
saham
wajib
mengalihkan
sebagian sahamnya kepada orang lain atau
mengeluarkan saham baru kpd orang lain
(Ps 7 ay 5 UUPT ).
Dlm hal jngka waktu tsb telah dilampaui, PS
tetap 1 orang, maka PS bertanggung jwab
secara pribadi atas segala perikatan dan
kerugian PT, dan atas permohonan pihak
yang
berkepentingan,
PN
dapat
membubarkan PT tsb ( Ps 7 Ay 6 UUPT ).
126
PIHAK YG
BERKEPENTINGAN ?
Pihak yang berkepentingan adalah Kejaksaan
untuk kepentingan umum, Pemegang
Saham, Direksi, Dewan Komisaris, Karyawan
Perseroan, Kreditor dan/atau Pemangku
Kepentingan ( Stake Holder ) (Penjelasan Ps 7
Ayat 6 UUPT ).
Ada kejanggalan dalam penjelasan ayat 6 ini,
yaitu : PS sebagai pihak yang berkepentingan.
Mengapa PS menjadi pihak yg berkepentingan
di sini ?. Apa kira2 kepentingannya utk
membubarkan PT ?.
127
MACAM-MACAM PT
Ada dua : PT Terbuka ( Tbk ) dan PT Tertutup.
PT Terbuka dibelakang nama PT ada tanda Tbk,
biasanya Go Public ke Pasar Modal atau pemegang
sahamnya lebih dari 100 pihak atau modal dasarnya
lebih 3 miliar atau suatu jumlah tertentu yg
ditentukan oleh peraturan perundang-undangan.
PT
Tertutup
tdk
tegas
diatur
didlm
UUPT.
Indikatornya : dimiliki oleh keluarga, kerabat, teman
dekat. Tdk menggunakan tanda Tbk dibelakang nama
PT, modal dasar Rp.50 juta, tdk go public ke Pasar
Modal.
Di Belanda PT Tbk = NV, PT tertutup BV. Di AS PT Tbk
= Publik Company (Corporation ), PT tertutup =
Private Company.
128
CIRI KHAS PT
Sbg badan hukum mandiri ( persona standi in judicio ),
legal entity, legal body.
Sbg asosiasi modal
Mempunyai kekayaan terpisah;
Pertanggungjawaban terbatas bagi para pemegang saham
sebatas saham yg dimilikinya;
Pemegang saham tdk bertanggung jwb atas kerugian PT
melebihi saham yg dimiliki, kecuali terkena ketentuan Ps 3
Ay 2 UUPT ( Piercing the Corporate veil );
Adanya pemisahan tegas antara fungsi pemegang saham (
RUPS ) dg fungsi Direksi dan Komisaris;
Memiliki Komisaris sbg Supervisor Direksi;
RUPS sbg pemegang kekuasaan tertinggi dalam arti
kekuasaan yg tdk diberikan kpd Direksi dan Komisaris.
129
ORGAN PT
Organ PT terdiri : RUPS, Komisaris dan Direksi.
RUPS : pemegang kekuasaan tertinggi dalam
struktur PT, dlm arti kekuasaan yg tdk diberikan
kepada Direksi dan Komisaris.
Komisaris : pengawas perbuatan pengurusan yg
dilakukan Direksi dan pemberi nasehat bagi
Direksi.
Direksi : wakil PT baik di dalam maupun diluar
Pengadilan. Direksi PT mengurus PT dg tanggung
jwb dan itikad baik utk kepentingan dan tujuan
PT.
130
Beheer en Beschikking
Daden
AJARAN HUBUNGAN
ANTAR ORGAN PT
Pandangan klasik ketiga organ,
kedudukannya berjenjang.
RUPS : Pemegang kekuasaan tertinggi
( centrum ) . Kekuasaan Direksi dan Komisaris
hanya limpahan kekuasaan RUPS.
Konsekuensinya : setiap waktu dpt saja
dicabut.
Akibatnya : orientasi kebijakan direksi adalah
kepentingan RUPS ( Pemegang saham ).
132
AJARAN HUBUNGAN
ANTAR ORGAN PT
Pandangan modern berubah ( Faham
Institusional/Institutionale opvating ).
Kedudukan ketiga organ tdk lagi
berjenjang.
Organ yg satu tdk untergeordnert
thp yg lain, tetapi neben .
Wewenang Direksi dan Komisaris bukan
limpahan RUPS, melainkan berdasar
kekuatan UU dan AD PT.
133
AJARAN HUBUNGAN
ANTAR ORGAN PT
Masing2 tugas dan wewenang organ PT :
otonom.
UUPT mengadopsi faham ini misalnya di
dlm Ps 1 ayat (5) jo Ps 92 UUPT : Orientasi
kebijakan Direksi dalam menjalankan
kepengurusan PT : untuk kepentingan dan
tujuan PT ( het vennootschap belang ).
Otonomi penting utk mencapai tujuan
perseroan.
134
Perlindungan Modal PT
lanjutan
Saham
Saham
UU PT skrg hanya mengenal 1 (satu)
jenis saham , yaitu op naam
(registered share) .
Nilai
nominal
saham
harus
dicantumkan dalam mata uang rupiah
dan saham tidak boleh diterbitkan
tanpai nilai nominal (share without par
value), kecuali yg diatur oleh UUPM . 151
Saham
Saham .(lanjutan)
Setoran Saham
Penyetoran saham
Pada waktu pendirian PT, modal yang disetor
merupakan kekayaan pertama PT dan merupakan
kekayaan sendiri PT. UUPT telah mengatur
sedemikian rupa sehingga PT benar-benar
mempunyai kekayaan riil, yaitu dengan ketentuan
bahwa penyetoran berupa uang harus dibuktikan
dengan kuitansi yang sah.
Fungsi kekayaan PT : Disamping merupakan
kekayaan realitas PT, dilain pihak sebagai jaminan
terhadap pihak ketiga dari utang-utang yang
dibuat PT. Untuk itu UUPT mengatur perlunya
dana cadangan yang harus diadakan oleh PT.
155
Penyetoran
in
natura
harus
bernilai
ekonomis
yang
dibuktikan
oleh
ahli
independen dan jika setoran dilakukan pada
waktu pendirian harus dicantumkan didalam
akta PT, jika dilakukan setelah pengesahan
PT sebagai badan hukum perlu persetujuan
RUPS. Untuk inbreng benda tidak bergerak
harus diumumkan dalam 2 surat kabar
harian.
Quasi-inbreng : semacam inbreng dimana
calon pemegang saham menjual benda tidak
bergeraknya kepada PT dan dari hasilnya
digunakan untuk penyetoran sahamnya.
156
Laporan Keuangan PT
Pemeriksaan PT
RESTRUKTURISASI MODAL
DAN PRIVATISASI
Dewasa ini dalam rangka memperbaiki struktur modal, PTPT baik PT Terbuka maupun PT Tertutup , termasuk BUMN
banyak yang melakukan restrtukturisasi modal dengan
berbagai cara, antara lain
(1)dalam strategi pengembangan perusahaan telah
dilakukan berbagai upaya dengan menerapkan fit and
proper untuk pemilihan direksi.
(2) mendorong perusahaan lebih efisien dengan jalan
privatisasi perusahaan dan sebagainya.
Langkah ini ditempuh karena dalam memasuki era
persaingan global, ada pendapat yang mengatakan bahwa
kunci keberhasilan suatu usaha khususnya perusahaan yang
berbentuk PT adalah soal daya saing dan efisiensi.
Oleh karena itu trend ke depan, tampaknya bentuk PT
termasuk PT ( Persero ) akan mendominasi bentuk
perusahaan baik swasta maupun BUMN. Dengan keluarnya
UU No.19/2003 Ttg BUMN bentuk Perjan sudah tidak dipakai
lagi.
159
161
162
163