Anda di halaman 1dari 22

Perkembangan pendidikan

dan inovasi pendidikan di


Indonesia dan negara Barat
Sebelum tahun 2000

Moh Jazuli
Abidin Ajitama
Pendidikan Masa Orde
POIN Lama (1950-1966)
Pendidikan Masa Orde
BAHASA Baru

N Pendidikan di Barat

9/3/20XX Presentation Title 2


Pendidikan Masa Orde Lama (1950-
1966)
• Berdasarkan intsruksi Menteri Pendidikan Dasar dan Kebudayaan No. 2 tanggal 17 Agustus 1961, diadakan
perincian yang lebih lanjut mengenai Pantja Wardhana/Hari Krida. Untuk menyesuaikan kebijakan pendidikan
dengan Manipol diinstruksikan sebagai berikut :
1. Menegaskan Pancasila dengan Manipol sebagai pelengkapnya sebagai asas pendidikan Nasional.
2. Menetapkan Panca Wardhana sebagai sistem pendidikan yang berisi prinsip-prinsip :
a. Perkembangan cinta bangsa dan tanah air, moral nasional/ internasional/keagamaan.
b. Perkembangan kecerdasan.
c. Perkembangan emosional artistik atau rasa keharuan dan keindahan lahir batin.
d. Perkembangan kerajinan tangan
e. Perkembangan jasmani
3. Menyelenggarakan “hari krida” atau hari untuk kegiatan-kegiatan lapangan kebudayaan, kesenian, olahraga,
dan permainan pada tiap-tiap hari Sabtu

9/3/20XX Presentation Title 3


Pendidikan Masa Orde Lama (1950-
1966)
Di perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta, Pancasila
dan Manipol diajarkan sebagai mata pelajaran. Demikian
pula pendidikan agama diberikan dengan pengertian bahwa
mahasiswa berhak tidak ikut serta apabila menyatakan
keberatannya. Perguruan tinggi telah dijadikan saran
melaksanakan kehidupan politik yang hidup pada masa itu.

9/3/20XX Presentation Title 4


KURIKULUM MASA ORDE
LAMA
1.Rentang Tahun 1945-1968
2.Rencana Pelajaran Terurai 1952
3.Kurikulum 1964

9/3/20XX Presentation Title 5


Pendidikan Islam di Masa Orde
Lama
Pada tahun 1953, Departemen Agama memulai proyek
Mainstreaming mata pelajaran umum di Madrasah. Ini ditandai
dengan pembukaan Madrasah Menengah Pertama (MMP) pada
tahun 1956, dan Madrasah Menengah Atas (MMA) pada tahun 1959.
Disebut berbeda dengan Madrasah Ibtidayah dan Madrasah
Tsanawiyah yang telah ada sebelumnya karena komposisi
kurikulum MMP dan MMA ini adalah 60% pelajaran agama dan 40%
pelajaran umum

9/3/20XX Presentation Title 6


RANGKUMAN PENDIDIKAN
MASA ORDE LAMA
Praktik pendidikan zaman Indonesia merdeka sampai tahun 1965 bisa dikatakan banyak
dipengaruhi oleh sistem pendidikan Belanda. Praktek pendidikan selepas penjajahan menekankan
pengembangan jiwa patriotisme. Pada masa ini, lingkungan politik terasa mendominir praktek
pendidikan. Upaya membangkitkan patriotisme dan nasionalisme terasa berlebihan, sehingga
menurunkan kualitas pendidikan itu sendiri. Kebijaksanaan politik pendidikan para menteri yang
bertugas antara tahun 1945-1950 dapat dikatakan belum bisa dirasakan atau belum terlihat
hasilnya. Penyelenggaraan pendidikan agama setelah Indonesia merdeka mendapat perhatian
serius dari pemerintah, baik di sekolah Negeri maupun Swasta. Secara umum pendidikan orde
lama sebagai wujud interpretasi pasca kemerdekaan di bawah kendali kekuasaan Soekarno cukup
memberikan ruang bebas terhadap pendidikan. Pemerintahan yang berasaskan sosialisme
menjadi rujukan dasar bagaimana pendidikan akan dibentuk dan dijalankan demi pembangunan
dan kemajuan bangsa Indonesia di masa mendatang.

9/3/20XX Presentation Title 7


Pendidikan Di Indonesia Pada Masa
Orde Baru
Orde Baru identik dengan ideologi atau slogan
pembangunan. Begitu pula arah dan kebijakan pendidikan
disesuaikan dengan gerakan pembangunan. Di dalam
mengatualisasi pembangunannya, Orde Baru setiap lima
tahun memiliki program pembangunan, yang dikenal
dengan istilah Pelita (Pembangunan Lima Tahun).

9/3/20XX Presentation Title 8


Pendidikan Di Indonesia Pada Masa
Orde Baru
Pada Pelita I, pemerintah mendirikan di lingkungan
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan suatu lembaga baru,
yaitu Badan Pengembangan Pendidikan (BPP). Tugas BPP ialah
mengadakan penelitian dan pengembangan untuk menunjang
program-program pendidikan. Demikianlah rencana bidang
pendidikan di dalam Pelita I mulai disempurnakan berdasarkan
informasil dan data yang dikumpulkan oleh BPP

9/3/20XX Presentation Title 9


KURIKULUM PADA MASA ORDE
BARU
• Kurikulum 1968
• Kurikulum 1975
• Kurikulum 1984
• Kurikulum 1994

9/3/20XX Presentation Title 10


Perkembangan pendidikan
dan inovasi pendidikan di
barat sebelum tahun 2000
LEVEL PENDIDIKAN DI BARAT
• Pendidikan pra-sekolah dasar
• Pendidikan dasar
• Pendidikan menengah pertama
• Pendidikan menengah atas
• Pendidikan non-tersier pasca-sekolah menengah
• Pendidikan tersier (Tipe A dan Tipe B)

9/3/20XX Presentation Title 12


Pendidikan pra-sekolah dasar
• Sebagian besar telah dilembagakan sejak abad ke-19 kecuali
di Finlandia, Israel, dan Portugal
• Di Belanda tidak ada pendidikan anak usia dini, tapi sejak
tahun tahun 1850 Belanda sudah memiliki pusat-pusat
penitipan anak maupun kelompok bermain
• Pada tahun 1920, berfokus pada kesejahteraan anak

9/3/20XX Presentation Title 13


Total perbaikan untuk program paud
di eropa

9/3/20XX Presentation Title 14


Pendidikan pra-sekolah dasar
• Kurikulum dipengaruhi oleh Friedirich Frobel
yang menciptakan konsep taman kanak kanak
• Dipengaruhi juga oleh Montessori

9/3/20XX Presentation Title 15


PENDIDIKAN DASAR DAN
MENENGAH
• Berfungsinya sistem pendidikan dasar pada awal abad ke-20 oleh
karena itu semuanya diatur oleh undang-undang yang berasal dari
abad ke-19
• Selama abad ke-20, reformasi yang dilakukan oleh sebagian besar
negara termasuk perpanjangan sekolah wajib dan penerapan langkah-
langkah untuk memastikan bahwa semua siswa akan memperoleh
sertifikat pendidikan dasar, termasuk metode baru yang berpusat pada
peserta didik.
9/3/20XX Presentation Title 16
Table
Category 1 Category 2 Category 3 Category 4

Item 1 4.5 2.3 1.7 5

Item 2 3.2 5.1 4.4 3

Item 3 2.1 1.7 2.5 2.8

Item 4 4.5 2.2 1.7 7

9/3/20XX Presentation Title 17


Tabel Jumlah Perbaikan Kurikulum
dan Program

9/3/20XX Presentation Title 18


1866 Landasan sistem Sekolah Rakyat Finlandia (6 tahun pendidikan).
Undang-undang tentang wajib belajar umum. Pendidikan wajib diselesaikan setelah anak berhasil
menyelesaikan Sekolah Rakyat (6 tahun) atau silabus yang sesuai dengan cara lain. Setelah
1921 menyelesaikan Sekolah Rakyat, siswa dapat melanjutkan ke sekolah sipil, yang menawarkan
pendidikan 2‐ atau 3 tahun. setelah sekolah sipil, dimungkinkan untuk naik ke sekolah kejuruan,
misalnya.

Reformasi sistem sekolah dan pendidikan wajib: Perubahan bertahap dari sistem dua tingkat -
terdiri dari Sekolah Rakyat (4 atau 6 tahun sekolah dasar) dan sekolah menengah (lebih banyak
cabang akademik setelah menyelesaikan 4 tahun di Sekolah Rakyat) - menjadi sistem yang
1970-an komprehensif. Sekolah Rakyat, sekolah sipil, dan sekolah menengah pertama sebelumnya
digantikan oleh sekolah komprehensif 9 tahun yang menawarkan pendidikan dasar
umum; dan sekolah menengah atas dipisahkan dari sekolah menengah untuk membentuk lembaga
yang berbeda.
"Oppetajankoulutuslaki", 844/1971: Undang-undang Pendidikan Guru meningkatkan dan
1971 mentransfer pelatihan awal untuk pendidikan dasar dari perguruan tinggi pelatihan guru ke
lembaga pendidikan universitas.
1972‐ Pelaksanaan progresif dari sekolah wajib sembilan tahun ("peruskoulu") dengan pembagian
1977 administratif antara tingkat menengah pertama dan atas.
Keputusan 530/1978 tentang Studi Pendidikan: persyaratan untuk guru di pendidikan menengah
pertama ditingkatkan dari gelar universitas "kandidaatin tutkinto" (diberikan setelah 3
1978
tahun studi universitas penuh waktu ) menjadi "maisterin tutkinto" (5 tahun studi universitas
penuh waktu).
9/3/20XX Presentation Title 19
Kesepakatan guru memperkenalkan peningkatan gaji awal untuk guru baru dan perubahan signifikan
1984
dalam sistem kesepakatan bersama di sektor pendidikan.
Undang-Undang Sekolah Komprehensif ("peruskoululaki"): langkah pertama menuju otonomi
1985 sekolah. Individualisasi pengajaran karena lebih banyak keragaman kelompok, dan peningkatan jumlah
guru paruh waktu karena jumlah kursus pilihan yang lebih tinggi .
Undang-Undang Dewan Pendidikan Nasional (182/1991) dan Keputusan Dewan Pendidikan Nasional
1991 (183/1991) menyelaraskan administrasi pendidikan dan memperkuat inspektorat nasional. Tujuan:
meningkatkan otonomi dan tanggung jawab sekolah dan guru perorangan.
Langkah-langkah untuk mengurangi pengeluaran pendidikan: meningkatkan jumlah minimum siswa
1992 yang dibutuhkan untuk pemeliharaan pos pengajaran dan penyebaran penempatan guru pengganti
selama jangka waktu tertentu.
1993-
Alokasi waktu baru dan kurikulum nasional untuk sekolah komprehensif: peningkatan pilihan mata
tahun
pelajaran dan peningkatan kekuatan pengambilan keputusan lokal.
1994
Keputusan tentang Gelar dalam Pendidikan dan Pendidikan Guru (576/1995)
1995
memperluas kualifikasi profesional guru .
1996 Lebih banyak sumber daya pemerintah dialokasikan untuk pelatihan in-service.

Undang-Undang Pendidikan Dasar (628/1998) dan Keputusan (852/1998) penyeragaman pelatihan


1998 awal guru dan penghapusan pembagian administrasi pendidikan menengah ke tingkat menengah
pertama dan atas yang diadopsi pada awal tahun 1970-an → pendidikan dasar berstruktur tunggal.

9/3/20XX Presentation Title 20


1998‐ Survei Nasional (OPEPRO) bertujuan untuk menentukan kebutuhan pelatihan awal dan
2000 lanjutan bagi para guru dan untuk membuat proposal terkait tahap pelatihan guru.
Perubahan terhadap SK tentang Kualifikasi Tenaga Kependidikan (986/1998): guru
1999
diwajibkan telah menyelesaikan studi mata pelajarannya dengan minimal 35 SKS (1.400 jam).
Program OPE.FI yang dipimpin oleh Kementerian Pendidikan bertujuan untuk
2000‐
mengembangkan keterampilan dasar yang dibutuhkan untuk menggunakan TIK untuk tujuan
2004
pendidikan (kursus sesuai dengan 1 sks).
Keputusan Pemerintah tentang tujuan dan pembagian jam pelajaran dalam pendidikan dasar
2001
(1435/2001).
2001- Program yang diluncurkan oleh Kementerian Pendidikan untuk memperluas pelatihan guru
2003 guna menambah jumlah guru sebanyak 3000 guru.

9/3/20XX Presentation Title 21


TERIMAKASIH
---------

9/3/20XX Presentation Title 22

Anda mungkin juga menyukai