Anda di halaman 1dari 19

SISTEM DAN DINAMIKA

DEMOKRASI DI
INDONESIA
(Bab 3 PPKN)
KELOMPOK 3
Anggota :
▸ Dela Adinda
▸ Delia Tri Lestari
▸ Dwi Indah Nurcahayani
▸ Dwi Yulia Ningrum
▸ Fahda Azizah Soraya
▸ Fatimah Azzahra

2
A. Pengertian Demokrasi
▸ Istilah Demokrasi pada awalnya berasal dari Bahasa
yunani kuno di abad 5 SM. Secara etimologis kata
demokrasi berasal dari Bahasa yunani “demos” yang
berarti masyarajat ( rakyat ) dan “krotos” yang berarti
aturan atau kekuasaan.
▸ Demokrasi adalah kekuasaan di tangan rakyar atau yang
lebih kita kenal sebagai pemerintahan dari rakyat, oleh
rakyat, dan untuk rakyat

3
Pengertian demokrasi menurut para ahli
• Abraham Lincoln
Demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. (Democracy id government on the people, by the
people, and for people).
• Henry B. Mayo
Demokrasi sebagai sistem politik merupakan suatu sistem yang menunjukkan bahwa kebijakan umum ditentukan atas dasar
mayoritas oleh wakil-wakil yang diawasi secara efektif oleh rakyat dalam pemilihan-pemilihan berkala yang didasarkan atas
prinsip kesamaan politik dan diselenggarakan dalam suasana terjaminnya kebebasan politik
• Solly Lubis
Demokrasi adalah pemerintahan dimana kekuasaan negara terletak di tangan sejumlah besar dari rakyat dan menjalankan
kekuasaan itu untuk kepentingan semua orang.
• Ensiklopedi Populer Politik Pembangunan Pancasila
Demokrasi adalah pola pemerintahan yang mengikutsertakan secara aktif semua anggota masyarakat dalam keputusan yang
diambil oleh mereka yang berwenang.
• Philippe C. Schmitter dan Terry Lynn Karl
Demokrasi sebagai suatu sistem pemerintahan dimana pemerintah dimintai tanggung jawab atas tindakan—tindakan mereka
diwilayah publik oleh warganegara, yang bertindak secara tidak langsung melalui kompetisi dan kerjasama dengan para wakil
mereka yang terpilih.
Ciri Pokok Berjalannya Proses Demokrasi
▸ Pemerintah menjalankan kehendak dan kepentingan rakyat
▸ Adanya pemisahan dan pembagian kekuasaan pemerintah
▸ Adanya mekanisme tanggung jawab dari pemeritah

Kriteria Menentuka Situasi Demokrasi


▸ Kekuasaan

▸ Keadilan

▸ Kesejahteraan

▸ Peradaban

▸ Afeksi

▸ Keamanan

▸ Kebebasan 5
Klasifikasi Demokrasi
Cara menyampaikan pendapat;
1. -Demokrasi langsung
2. -Demokrasi tidak langsung atau perwakilan
3. -Demokrasi perwakilan dengan sistem pengawasan langsung dari rakyat atau referendum
Titik berat perhatian
▸ Demokrasi dibedakan menjadi 3 sebagai berikut:
▸ 1. Demokrasi formal adalah demokrasi yang menjunjung tinggi persamaan dalam bidang politik,
tanpa mengurangi atau menghilangkan kesenjangan dalam bidang ekonomi.
▸ 2. Demokrasi materiil adalah demokrasi yang memandang manusia mempunyai kesamaan dalam
bidang sosial-ekonomi, sehingga persamaan bidang politik tidak menjadi prioritas.
▸ 3. Demokrasi campuran adalah demokrasi jenis ini berupaya mengambil kebaikan dan membuang
keburukan dari demokrasi formal dan materiil

6
Wewenang dan hubungan antaralat kelengkapan negara
Berdasarkan ewenang dan hubungan antaralat demokrasi di bedakan menjadi 2
sebagai berikut:
▸ Demokrasi parlementer adalah demokrasi dengan pemerintah yang di kuasai
oleh parlemen. Pada Demokrasi jenis ini kedudukan kepala negara adalah
sebagai simbol dan tidak dapat diganggu gugat.
▸ Demokrasi presidensiil adalah demokrasi dengan pemerintahan yang
dijalankan oleh presiden. Pada demokrasi Jenis ini kekuasaan eksekutif
dijalankan berdasarkan kedaulatan yang dipilih oleh rakyat secara langsung
maupun perwakilan
 

7
Ciri – ciri demokrasi
Menurut Henry B. Mayo dalam bukunya introduction to democratic theory, memberikan ciri- ciri demokrasi dari
sejumlah nilai (values) yaitu sebagai berikut:
▸ Menyelesaikan perselisihan dengan damai dan secara melembaga
▸ Menjamin terselenggaranya perubahan sexara damai dalam suatu masyarakat yang sedang berubah.
▸ Menyelenggara pergantian pemimpin secara teratur.
▸ Membatasi pemakaian kekerasan sampai minimum.
▸ Mengakui serta menganggap wajar adanya keanekaragaman dalam masyarakat
▸ Menjamin tegaknya keadilan.

Sementara menurut G. Bingham Powell (2009) menyebutkan 5 kriteria terwujudnya demokrasi, yaitu sebagai
berikut:
▸ Legitimasi pemerintah berdasarkan klaimnya mewakili keinginan para warga negara.
▸ Kalim pemerintah berdasarkan pemilu yang kompetitif dan dilaksanakan secara berkala.
▸ Kebanyakan orang dewasa dapat ikut serta dalam proses pemilu, baik sebagai pemilih maupun calon yang
dipilih.
▸ Para pemilih tidak dapat dipaksa dan suara mereka adalah rahasia.
▸ Para warga negara memiliki kebebasan berbicara, kebebasan pers, kebebasan berkumpul, kebebasan
berorganisasi, serta membentuk partai politik

8
Peinsip-prinsip demokrasi
Menurut Melvin Urofsky, Prinsip tersebut sebagai berikut:
▸ Pemerintahan Umum yang Konstitusional
▸ Pemilihan Umum yang Demokratis
▸ Pemerintahan Lokal (Desentraslisasi Kekuasaan)
▸ Pembuatan Undang-Undang
▸ Sistem Peradilan yang Independen
▸ Kekuasaan Lembaga Kepresidenan
▸ Peran Media yang Bebas
▸ Peran Kelompok-Kelompok Kepentingan
▸ Hak Masyarakat untuk Tahu
▸ Perlindungan Hak-Hak Minoritas
▸ Konstrol Sipil dan Militer 9
TINGKAT PERSAMAAN DALAM MASYARAKAT

Dalam teori dan praktik politik Demokrasi, masalah lain yang tidak kalah penting yaitu “Tingkat
Persamaan”. Lima ide terpisah berkenaan dengan masalah tingkat persamaan didalam
masyarakat;
1. Persamaan Politik,
2. Di Depan Hukum
3. Persamaan Kesempatan
4. Persamaan Ekonomi
5. Persamaan Sosial

10
B. Dinamika Penerapan Demokrasi di Indonesia
1. Prinsip-prinsip Demokrasi di Indonesia
a. Membangun Sistem Politik Demokrasi
▸ Indonesia membangun sistem politik demokrasi sejak menyatakan kemerdekaannya pada 17
Agustus 1945.
▸ Pada 18 Agustus 1945, persis sehari setelah proklamasi kemerdekaan, Indonesia menetapkan
UUD NRI Tahun 1945 sebagai konstitusi negara, Pancasila sebagai dasar negara, “Indonesia
Raya” sebagai lagu kebangsaan, bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan, bendera Merah
Putih sebagai bendera nasional dan presiden-wakil presiden, yaitu Soekarno-Hatta.
▸ Perangkat kenegaraan ini kemudian dilengkapi dengan adanya Komite Nasional Indonesia
Pusat (KNIP) yang dibentuk pada tanggal 29 Agustus 1945. KNIP semula berfungsi sebagai
pembantu presiden, selanjutnya beralih menjadi DPR/MPR.

11
b. Demokratisasi Indonesia
-Langkah awal demokratisasi di Indonesia dimulai saat diterbitkannya
Maklumat Wakil Presiden No. X.Tanggal 3 November 1945 yang berisi
anjuran untuk membentuk partai politik.
-Berikutnya merencanakan pelaksanaan pemilu untuk memilih anggota
DPR yang akan diselenggarakan pada tahun 1946. Terbitnya UU No. 7
Tahun 1953 kemudian menetapkan pelaksanaan pemilu pertama di
Indonesia.
-Pemilu ini terselenggara pada tahun 1955 dengan diikuti oleh lebih dari
tiga puluh peserta dari perorangan (independen) dan partai politik.
Memasuki era berikutnya, pelaksanaan pemilu sebagai sarana demokrasi,
baik pada masa Orde Baru maupun era reformasi terselenggara dengan
baik.
12
c. Prinsip-prinsip Demokrasi di Indonesia
Menurut Ahmad Sanusi (2006), 10 pilar demokrasi konstitusional
Indonesia menurut Pancasila dan UUD NRI Tahun 1945, yaitu
sebagai berikut.
▸ -Demokrasi yang Berketuhanan Yang Maha Esa
▸ -Demokrasi dengan kecerdasan
▸ -Demokrasi yang berkedaulatan rakyat
▸ -Demokrasi dengan rule of law
▸ -Demokrasi dengan pemisahan kekuasaan negara
▸ -Demokrasi dengan hak asasi manusia
▸ -Demokrasi dengan pengadilan yang merdeka
▸ -Demokrasi dengan otonomi daerah
▸ -Demokrasi dengan kemakmuran
▸ -Demokrasi yang berkeadilan sosial
13
2. Periodisasi Perkembangan Demokrasi di Indonesia
Setiap pelaksanaan model demokrasi memiliki ciri khas dan karakteristik tertentu. Periode perkembangan demokrasi yang
pernah dilaksanakan di Indonesia adalah sebagai berikut.
▸ A. Demokrasi Liberal(17 Agustus 1950-5 Juli 1959)
Sesuai Agresi Militer Belanda II pada tanggal 19 Desember 1945, terbentuklah Negara Republik Indonesia Serikat (RIS)
yang menerapkan sistem politik demokrasi liberal. Berikut adalah sejarah pergantian kabinet yang terjadi pada masa
demokrasi Liberal :

1. Kabinet Natsir (6 September 1950-27 April 1951)


Kabinet ini merupakan kabinet pertama yang memerintah pada masa demokrasi liberal. Natsir berasal dari partai
Masyumi.
2. Kabinet Sukiman Soewirjo (27 April 1951-3 April 1952)
Kabinet ini dipimpin oleh Sukiman Soewirjo dan merupakan kabinet koalisi Masyumi PNI.
3. Kabinet Wilopo (3 April 1952–3 Juni 1953)
Kabinet ini merintis sistem Zaken kabinet, yaitu kabinet yang dibentuk terdiri dari para ahli di bidang masing-masing.
4. Kabinet Ali I atau kabinet Ali Wongso (31 Juli 1953-12 Agustus 1955)
Kabinet ini merupakan kabinet terakhir sebelum diadakan pemilihan umum, didukung oleh PNI-NU, sedangkan Masyumi
menjadi oposisi. Pada kabinet ini, diselenggarakan konferensi Asia Afrika pada bulan April 1955.

14
5. Kabinet Bahanudin Harahap dan Masyumi (12 Agustus 1955-3 Maret 1956)
Pada masa kabinet ini pemilu yang demokratis untuk pertama kalinya berhasil dilaksanakan pada tanggal 29
September 1955 rakyat memilih anggota DPR dan pada 15 Desember 1955, rakyat memilih anggota
konstituante. Terdapat 70 partai politik yang terdaftar, tetapi hanya 27 partai yang lolos seleksi. Pemilu ini
menghasilkan 4 partai besar yang memperoleh suara terbanyak, yaitu PNI, NU, Masyumi, dan PKI
6. Kabinet Ali II (20 Maret 1956-14 Maret 1957)
Kabinet Ali II merupakan kabinet koalisi PNI, Masyumi, dan NU.
7. Kabinet Juanda (9 April 1957-10 Juli 1959)
Kabinet Juanda merupakan Zaken kabinet. Setelah pemilu 1955 berakhir, pergantian kabinet terus
berlangsung hingga dikeluarkan Dekret presiden pada 5 Juli 1959. Dekret presiden 1959 dilatarbelakangi
kegagalan badan konstituante untuk menetapkan UUD baru sebagai pengganti UUDS 1950.

15
B. Demokrasi Terpimpin (5 Juli 1959-1965)
Selama masa demokrasi Liberal, rakyat Indonesia sadar bahwa sistem demokrasi Liberal tidak
cocok dengan sistem politik Indonesia. Ketidakcocokan dapat dilihat dari dua hal berikut.
1. Sistem demokrasi Liberal bertentangan dengan nilai dasar Pancasila, khususnya sila ketiga
tentang persatuan Indonesia dan sila keempat tentang permusyawaratan yang dilandasi nilai
hikmat kebijaksanaan.
2. Ketidakmampuan konstituante untuk menyelesaikan masalah masalah kenegaraan, khususnya
pengambilan keputusan mengenai UUD NRI tahun 1945 sehingga sangat tidak menguntungkan
bagi negara Indonesia.

Dekret presiden memuat ketentuan pokok sebagai berikut


1. Menetapkan pembubaran konstituante
2. Menetapkan bahwa UUD NRI Tahun 1945 berlaku kembali bagi segenap bangsa Indonesia
3. Pembentukan majelis permusyawaratan rakyat sementara (MPRS) dan Dewan Pertimbangan
Agung Sementara (DPAS) dalam waktu singkat

16
C. Demokrasi Pancasila pada orde baru (1966-1998)
Sistem politik baru yang digunakan diberi nama "demokrasi konstitusional" atau demokrasi
Pancasila yang berdasarkan pada Pancasila dan UUD NRI tahun 1945. Selama masa orde
baru, pemerintah berhasil melaksanakan enam kali pemilihan umum, yaitu tahun 1971, 1977,
1985, 1987, 1992, dan 1997. Dalam setiap pemilu yang diselenggarakan selama masa
pemerintahan orde baru, partai Golkar ( golongan karya) selalu memperoleh mayoritas suara
dan memenangkan pemilu.

D. Demokrasi Era Reformasi


Era reformasi dimulai setelah presiden Suharto mengundurkan diri pada 21 Mei 1998 dan
digantikan oleh wakil presiden prof. Dr. B.J. Habibie.
Selanjutnya, pada 20 Oktober 1999, diadakan penyelenggaraan pemilihan presiden RI
Pemilihan dilakukan secara voting oleh MPR . Dengan demikian, presiden terpilih adalah
Abdurrahman Wahid, dengan didampingi Megawati Soekarnoputri sebagai wakil presiden.

17
• Pemilu diikuti oleh 24 partai dan dilakukan dalam tiga tahap sebagai berikut.
1. Pada tanggal 5 April 2004 dilaksanakan pemilihan anggota DPR, DPRD provinsi, DPRD
kota/kabupaten, dan DPD( Dewan perwakilan Daerah)
2. Pada tanggal 5 Juli 2004 dilaksanakan pemilihan presiden dan wakil presiden tahap pertama
3. Pada tanggal 20 September 2004 dilaksanakan pemilihan presiden dan wakil presiden tahap kedua.

• Hasil pemilihan presiden tahun 2004 menempatkan pasangan Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf
Kalla sebagai presiden dan wakil presiden Republik Indonesia periode 2004-2009. Pada tahun 2009
dilaksanakan pemilihan umum dengan sistem sama, yaitu pemilihan presiden dan wakil presiden
secara langsung. Pada pemilu 2009, akhirnya terpilih pasangan Susilo Bambang Yudhoyono dan
Boediono sebagai presiden dan wakil presiden RI periode 2009-2014.

• Pemilihan presiden tahun 2014 juga masih menggunakan sistem pemilihan presiden secara langsung.
Pemilihan presiden tahun 2014 menempatkan pasangan Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla
sebagai wakil presiden Republik Indonesia periode 2014-2029.

18
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai