Resume Pmi Cut
Resume Pmi Cut
Internal
kegiatan pencegahan dan
pengawasan yang dilaksanakan
oleh setiap laboratorium klinik
secara terus- menerus,
menggunakan serum kontrol agar
diperoleh hasil pemeriksaan yang
tepat. Kegiatan ini mencakup tiga
tahapan proses, yaitu pra-analitik,
analitik dan paska analitik.
Akurasi
Akurasi atau ketepatan adalah kesesuaian antara
hasil pemeriksaan dengan “nilai benar/sebenarnya”
(True Value)
2. analytIcal PhaSe
⚫ 5. Kalibrasi peralatan
Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi hasul pemeriksaan
laboratorium adalah peralatan laboratorium, oleh karena itu alat
perlu dipelihara dan dikalibrasi secara berkala sesuai dengan
petunjuk pabrikan. Kalibarasi peralatan untuk alat yang
dikeluarkan oleh pabrik tertentu dapat dilakukan oleh pabrik
yang memproduksi alat tersebut. Untuk alat-alat yang tidak
dikeluarkan oleh pabrik tertentu dapat dilakukan oleh
badan/institusi yang berwenang. Kalibrasi dilakukan dengan
kalibrator, dilakukan pada pertama kali alat dioperasikan, secara
berkala, bila kontrol tidak memenuhi syarat atau pada saat
⚫ 6. Pemilihan metode pemeriksaan
Menggunakan metode pemeriksaan yang sudah baku,
dan
dianjurkan oleh Badan/Lembaga internasional.
Menggunakan reagensia yang stabil. Reagen mempunyai
nilai sensitivitas spesivitas yang baik Sebaiknya digunakan
metode yang mudah dilakukan. Periksa adanya
kesinambungan dari reagen.
1. Persiapan Pasien
2. Pengambilan dan Penanganan Spesimen
3. Pemeliharaan Peralatan
4. Uji Kualitas Reagen Giemsa
5. Prosedur Tetap (Protap)
6. Pencatatan dan Pelaporan
Pemantapan Mutu Internal Bidang Mikrobiologi
6. Timer
Within 5% of dial
indicator setting
4.Media SelektiF (Inokulasi dengan kuman kontrol positif dan negatif yang
dikenal )
7. Pencatatan/dokumentasi
1) Pengujian pH.
Media harus steril ketika akan digunakan untuk inokulasi. Tiap batch media
harus dilakukan uji sterilitas. Sisihkan 1-5 % dari batch dan letakkan didalam
inkubator dengan suhu 35oC selama 48 jam. Sisanya disimpan dalam lemari
pendingin. Jika tumbuh kontaminan dalam media karena sterilisasi tidak baik,
maka harus dibuat media baru. Wadah yang digunakan untuk uji sterilitas harus
dibuang karena terjadinya dehidrasi setelah inkubasi 48 jam dalam inkubator.
Jika didapatkan lebih dari dua koloni pada setiap plat, buang seluruh batch
tersebut.
3) Pertumbuhan Media
Tujuan menginokulasi media untuk melihat reaksi spesifik, misal fermentasi atau
produksi H2S atau gas digunakan satu spesies saja yang akan memproduksi reaksi
yang diharapkan.
5) Media Selektif
1) Metode Dilusi
Untuk memperkirakan secara kuantitatif aktivitas antibiotik,
pengenceran antibiotik dalam broth atau media agar dan
kemudian di dengan organisme yang akan diuji.
Konsentrasi inokulasi yang mencegah pertumbuhan setelah
terendah disebut minimum inhibitory concentration
inkubasi semalam
(MIC).
2) Metode Difusi
Cakram kertas yang akan diisi antimikroba dosis tertentu
diletakkan pada media agar yang sudah dengan
organisme yang akan diuji. Metode
dinokulasi
yang direkomendasi oleh
NCCLS/CLSI adalah modifikasi metode Kirby-Bauer.
Standar Turbiditas
i. Beri jarak antar cakram antibiotik untuk menghindari zona hambatan yang
bertumpuk.
Ex : bahan kedaluarsa
( catat alasan dan lakukan tes ulang.)
01 02
03
Penggunaannya harus Setiap akan digunakan, Simpan pada suhu yang
mengikuti petunjuk antigen atau antibodi dianjurkan
pabrik dalam botol harus
dikocok dahulu dan
sesuaikan suhunya
dengan suhu kamar
UJI KUALITAS ANTIGEN-
ANTIBODI
Sebelum melakukan pemeriksan imunoserologi, hal-hal penting yang
harus diperhatikan dalam penggunaan antigen dan
antibodi
04 05 06
10
kualitas
antigen dan
antibodi dapat 02 Uji kualitas antibodi
dilakukan,
dengan
beberapa uji
yaitu
1. Uji Kualitas
Uji Biokimia Uji titrasi Uji binatang percobaan
Uji antigen dari kuman Uji antigen dengan antibodi Uji yang biasanya
Antigen
hidup (mikrobiologi) yang sudah standar dan nilai digunakan untuk penelitian,
dengan tabel yang sesuai cut-offnya sudah diketahui untuk mengetahui respon
pada suhu, pH dan waktu tubuh terhadap antigen
yang tertentu. Bila ada titer
aglutinasi positif (+) yang
Uji kemurnian
berada di bawah nilai cut-
Uji antigen secara aglutinasi off, maka berarti ada
dengan berbagai antibodi kontaminasi dan antigen
untuk melihat adanya reaksi harus dibuang
silang. Bila ada lebih dari Uji fisik-kimia
satu reaksi yang positif,
berarti ada reaksi silang
Uji antigen dengan hapusan
untuk mendapatkan kuman
yang spesifik
Uji aglutinasi
02
01
Sensitif dan mudah dilakukan Mekanisme terjadinya reaksi aglutinasi
adalah reaksi antara antigen dengan
salah satu reseptor pengikat yang
03 terdapat pada antibodi
Untuk memantau performen
pemeriksaan imunoserologi
menggunakan bahan kontrol. 04
Produsen telah menyediakan panel
serum yang mengandung antigen dan
05 serum yang mengandung sejumlah
antibodi yang telah diketahui dan
Performen reagen yang benar harus dikerjakan secara rutin ketika
ditunjukkan oieh rekasi yang pemeriksaan terhadap sampel
diharapkan dilakukan
PEMANTAPAN MUTU INTERNAL IMUNOSEROLOGI KUALITATIF
2. Metode Tes
Rapid
01 02
a. Kontrol internal b. Kontrol eksternal
• Setiap reagen rapid mempunyai kontrol internal yang • Kontrol ini merupakan material kontrol yang telah
menyatu dengan alat diketahui reaktif dan non reaktif yang disediakan dalam
• Kontrol internal pada strip bervariasi tergantung pabrik setiap kit atau bisa dibeli secara terpisah dari pabrik
yang memproduksi sehingga penjelasan dari pabrik pada tertentu
kit insert harus dibaca dan dipahami mengenai fungsi • Kontrol eksternal merupakan sampel pengganti yang
kontrol internal yang dipakai digunakan untuk mengevaluasi integritas dan sistem dan
• Kontrol internal harus dievaluasi daIam setiap kali mengetahui apakah petugas laboratoium melakukan
pengujian pemeriksaan dengan benar.
• Jika kontrol internal tidak memberikan hasil yang • Pemeriksaan kontrol eksternal dengan hasil invalid atau
diharapkan, maka hasil pemeriksaan pasien adalah mencurigakan harus dilakukan pencarian untuk
invalid, tidak boieh dilaporkan dan harus diulang. menemukan apakah masalah yang terjadi berasal dari
• Jika hasii invalid terjadi 2 kali, maka kontrol internal prosedur pemeriksaan yang tidak tepat atau sesuatu terjadi
harus dievaluasi sebelum mengulang pemeriksaan yang pada spesimen.
ke tiga • Kontrol positif dan negatif harus diuji jika terjadi dua
hasil invalid berturut-turut pada seorang pasien
• Jika hasil kontrol eksternal valid, masalah mungkin
disebabkan oleh substansi yang mengganggu
spesimen
Penggunaan kontrol eksternal direkomendasikan
untuk dilakukan pada kondisi berikut
PEMANTAPAN MUTU
Jika terjadi masalah, biasanya dilakukan kalibrasi ulang,
INTERNAL
IMUNOSEROLOGI 07 kalibrasi dengan lot baru atau perawatan mayor. Dalam kondisi
tersebut, bahan kontrol tambahan dapat dilakukan untuk
rneningkatkan sensitivitas terhadap erorr
KUANTITATIF
Bahan kontrol dari pabrik bisa digunakan sebagai kontrol
08 pelengkap atau multilevel kontrol dari laboratorium bisa
dijalankan secara duplo
penggunaan
spesimen 5. Nilai OD/ atau cut- 6. Tentukan validitas
PMI dan off yang diperoleh pemeriksaan dengan
dari spesimen PMI menggunakan aturan
dibuat westgard
diplot secara
dengan cara berurutan setiap
sebagai dilakukan
pemeriksaan
berikut :
7. Kejadian mayor seperti perubahan no batch dari kit dan instrument yang
digunakan harus dicatat pada kartu
•Aturan westgard digunakan
untuk menganalisis data pada
kartu kontrol shewhart
Berikut aturan Westgard Multirule System meliputi :
1. Aturan 𝟏𝟐𝒔
•Westgard rule digunakan untuk 2. Aturan 𝟏𝟑𝒔
menentukan batas penampilan 3. Aturan 𝟐𝟐𝒔
4. Aturan 𝑹𝟒𝒔
spesifik untuk pemeriksaan tertentu 5. Aturan 𝟒𝟏𝒔
dan dapat digunakan untuk 6. Aturan 10x