Anda di halaman 1dari 10

ETIKA BISNIS DAN PROFESI

Dosen pembimbing:
D r. F I V I A N G G R A I N I S . E , M . S i , A k ,
CA

KELOMPOK 7
Anggota:
1. Fadila Aulia Fitri (1910011311069)
2. Wini Jumia Lestari (1910011311071)
3. Ahmad Falqi Yuddin (1910011311072)
4. Julia Rona Putri (1910011311074)
5. Clara Sinta Dewi (1910011311076)
6. Silvira Helmi (1910011311078)
7. Yudia Krisnahadi Siagian (1910011311079)
A Review of Empirical Studies Assessing Ethical
Decision Making in Business
Terry W. Loe, Linda Ferrell, and Phylis Mansfield

I. Pendahuluan
• Model pengambilan keputusan etis saat ini menyajikan banyak
variabel yang mempengaruhi pilihan etis dan bagaimana
keputusan etis dibuat dalam organisasi.
• Para sarjana menetapakan dua model pengambilan keputusan
etis. Pertama, Model pengambilan keputusan etis yang positif,
yang menggambarkan apa yang sebenarnya terjadi dalam
organisasi. Kedua, model normatif etika bisnis, yang
mengasumsikan kebenaran absolut tentang pengambilan
keputusan yang tepat dan membahas apa yang seharusnya
terjadi.
III. Studi empiris tentang pengambilan
keputusan etis dalam bisnis

Studi yang membahas proses pengambilan keputusan etis dalam


bisnis dapat dikategorikan menjadi dua pengejaran yang berbeda:
1) studi yang secara langsung memeriksa hipotesis yang
dikemukakan oleh model pengambilan keputusan etis,
2) studi yang mengidentifikasi moderator pengambilan keputusan
etis dalam organisasi.
4. Kode etik
Tujuh belas studi membahas peran kode etik dalam
mempengaruhi pengambilan keputusan etis organisasi. Mayoritas
penelitian mengungkapkan bahwa kode mempengaruhi etika
pengambilan keputusan dan membantu meningkatkan kesadaran
umum tentang masalah etika.
5. Kesadaran
Lima belas studi membahas kesadaran tentang masalah etika.
Beberapa mengevaluasi peran kode etik dalam menghasilkan
kesadaran tentang masalah etika.
6. Penghargaan dan sanksi
Penghargaan dan sanksi merupakan komponen utama diselidiki
dalam lima belas studi. Hubungan antara menghargai perilaku
dan penegakan sanksi mempengaruhi dalam masalah keputusan
etis.
7. Orang penting lainnya
Sebelas penelitian membahas orang-orang penting lainnya. Orang lain
yang signifikan (dalam organisasi) sangat memengaruhi keputusan etis
rekan kerja dan rekan mereka. Studi-studi ini menunjukkan dukungan
yang luar biasa akan pentingnya
mengelola hubungan dalam kelompok kerja
dan pengaruh yang meluas dari rekan-rekan dalam pengambilan
keputusan etis.

8. Kategori lain-lain
Bidang studi yang tersisa memberikan hasil yang sangat beragam
temuan (yaitu, peran kebangsaan) atau hanya beberapa studi yang membahas masalah tertentu (yaitu, perkembangan moral kognitif dalam

bisnis, agama, lokus kontrol, niat, peluang umum, dan intensitas moral). Bidang-bidang seperti intensitas moral merupakan topik yang relatif

baru untuk diselidiki. Bidang bidang ini juga sangat mempengaruhi dalam pengambilan keputusan etis.
IV. Diskusi dan kesimpulan
• Teori pengambilan keputusan etis organisasi perlu diuji secara
empiris untuk memajukan pengetahuan kita di bidang etika bisnis.
• Banyak peneliti telah berkontribusi pada pengetahuan kita di bidang
ini melalui pengujian model pengambilan keputusan etis saat ini.
Beberapa peneliti (yaitu .. Ford dan Richardson, 1994; Tsalikis dan
Fritzsche, 1989) telah memberikan ulasan bermanfaat dari penelitian
etika. Artikel ini menghidupkan kembali studi empiris yang terkait
dengan teori pengambilan keputusan etis organisasi dan
mengevaluasi temuan umum sambil mengamati area yang akan
mendapat manfaat dari penyelidikan lebih lanjut.
• Ada perbedaan antara mempelajari etika dalam kehidupan pribadi
individu dan keputusan etika yang dibuat dalam organisasi.
• Meskipun semua konstruksi yang ditetapkan dalam pengambilan
keputusan etis telah diperiksa secara empiris, penelitian lebih lanjut
perlu dilakukan pada intensitas niat dan moral.

Anda mungkin juga menyukai