Anda di halaman 1dari 10

ASUHAN

KEBIDANAN KB
DAN KESPRO
TERAPI SULIH
HORMON
D III KEBIDANAN MAGELANG
Nama Anggota Kelompok
Safitri Puspita
Sari Ririn Shofiyanti Wulan Nur Aulya
(P1337424219028) (P1337424219033) (P1337424219044)

Intan Ayu
Firliya Anami Cahyaningrum
(P1337424219001) (P1337424219022)

Kelas : ROSELLA
Terapi Sulih Hormon
 Terapi Sulih Hormon atau HRT yang menggunakan estrogen dosis kecil (diberikan bersama
progestogen untuk wanita yang mempunyai rahim utuh), dapat mengurangi gejala-gejala
menopause seperti atrofi vagina atau ketidakstabilan vasomotor. Estrogen yang diberikan secara
sistemik pada masa pramenopause dan pascamenopause atau pemberian tibolon pada masa
pascamenopause juga dapat mengurangi osteoporosis pada masa pascamenopause, tetapi biasanya
obat-obaPengobatan jangka pendek atrofi vagina pada masa menopause, menggunakan sediaan
estrogen yang diberikan selama beberapa minggu dan bila perlu boleh diulang. Terapi sistemik
dengan estrogen atau obat-obatan dengan sifat estrogenik dapat mengurangi gejala-gejala
defisiensi estrogen seperti gejala vasomotot lain lebih disukai. Pengobatan jangka pendek atrofi
vagina pada masa menopause, menggunakan sediaan estrogen yang diberikan selama beberapa
minggu dan bila perlu boleh diulang. Terapi sistemik dengan estrogen atau obat-obatan dengan
sifat estrogenik dapat mengurangi gejala-gejala defisiensi estrogen seperti gejala vasomotor.
Akibat atau Efek
Samping Terapi
Hormonal
KANKER PAYUDARA
Diperkirakan bahwa penggunaan semua jenis
HRT, termasuk tibolon, dapat meningkatkan
risiko kanker payudara dalam waktu 1-2
tahun setelah mulai pengobatan. Peningkatan
risiko terkait dengan lamanya penggunaan
HRT (tetapi tidak terkait dengan umur saat
HRT mulai digunakan) dan risiko tersebut
akan hilang dalam waktu kira-kira 5 tahun
setelah pengobatan dihentikan
LANJUTAN…
Kira-kira 14 dari 1000 wanita yang berumur 50-64 tahun dan tidak menggunakan HRT
terdiagnosa memiliki kanker payudara setelah 5 tahun. Pada penggunaan HRT estrogen saja
selama 5 tahun, terdapat 1,5 kasus tambahan kanker payudara pada 1000 subyek. Pada
penggunaan HRT kombinasi selama 5 tahun, terjadi 6 kasus tambahan kanker payudara pada
1000 subyek. 31 dari 1000 wanita berumur 50 sampai 79 tahun yang tidak menggunakan HRT
terdiagnosa mengalami kanker payudara setelah 5 tahun. Pada penggunaan HRT yang hanya
mengandung estrogen tidak ada peningkatan kasus, tetapi pada penggunaan HRT kombinasi
terdapat peningkatan kasus kanker payudara sebanyak 4 kasus tambahan dari 1000
subyek.Tibolon dapat meningkatkan resiko kanker payudara tetapi lebih sedikit dibandingkan
dengan penggunaan HRT kombinasi.
Tromboemboli Vena
Terdapat peningkatan risiko trombosis vena dalam
dan emboli paru pada wanita yang menggunakan
HRT kombinasi atau HRT estrogen saja, terutama
pada tahun pertama penggunaan.
Diperkirakan terjadi tromboembolisme vena setelah
5 tahun pada 10 dari 1000 wanita berumur 50-59
tahun yang tidak menggunakan HRT. Jumlah ini
meningkat 1 kasus tambahan pada 1000 wanita yang
menggunakan HRT estrogen saja dan 4 kasus
tambahan pada 1000 wanita yang menggunaan HRT
kombinasi selama 5 tahun.
LANJUTAN…
Tromboembolisme vena terjadi setelah 5 tahun pada 20 dari 1000 wanita
berumur 60-69 tahun yang tidak menggunakan HRT. JumLah kasus ini
meningkat 4 kasus tambahan pada 1000 wanita yang menggunakan HRT
estrogen saja dan 9 kasus tambahan pada 1000 wanita yang menggunaan
HRT kombinasi selama 5 tahun. Tidak diketahui jika tibolon dapat
meningkatkan risiko terjadinya tromboembolisme vena. Pemberian HRT
pada wanita yang mempunyai faktor predisposisi (seperti riwayat
keluarga yang mempunyai trombosis vena dalam atau embol paru,
pembesaran pembuluh darah vena yang parah, obesitas, trauma, atau bed
rest yang lama) sebaiknya dipertimbangkan secara cermat, karena pada
beberapa kasus risiko pemberian obat mungkin lebih besar daripada
manfaatnya. Lihat petunjuk di bawah untuk kasus pembedahan.
Pada perjalanan yang menyebabkan tubuh tidak bergerak cukup lama
dapat meningkatkan resiko trombosis vena dalam.
KESIMPULAN
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa Terapi Sulih Hormon
(TSH) adalah perawatan medis yang menghilangkan gejala-gejala pada
wanita selama dan setelah menopause. Beberapa risiko akibat terapi
hormonal yaitu Kanker payudara, Kanker rahim, Problem kantung
empedu dan Tekanan darah tinggi. Terapi sulih hormon diperlukan
apabila mempunyai riwayat kanker payudara, kanker rahim, kelainan
hati,dan kelainan penggumpalan darah
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai