FASILITATOR: DR ARIEF
RINALDY SPOG
Keluhan
Gatal sejak 2 minggu yang Pemeriksaan fisik didapatkan
lalu dibelakang telingan dan papul-papul eritem dengan
kepala oksipital paling terasa erosi, ekskoriasi, dan krusta
saat berkeringat, riwayat kekuningan. Terlihat juga
keluarga memiliki keluhan banyak telur dan tuma
yang sama
Pedikulosis capitis
STEP 5
Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan Pedikulosis capitis
Erupsi obat alergi
1. Definisi
1. Definisi
2. Etiologi dan factor resiko
2. Etiologi dan factor resiko (saya)
3. Klasifikasi
3. Patofisiologi
4. Patofisiologi 4. Manifestasi klinis
5. Manifestasi klinis 5. Diagnosis (saya)
6. Diagnosis
6. Diagnosis banding
7. Diagnosis banding
7. Tatalaksana dan pencegahan
8. Tatalaksana dan pencegahan
9. Komplikasi (saya)
8. Komplikasi
10. Prognosis 9. Prognosis
DEFINISI EOA
Definisi EOA Salah satu bentuk dari reaksi simpang obat (ringan-berat) berupa
kelainan kulit akibat reaksi hipersensitivitas (ditandai dengan adanya erupsi
kulit,demam,dan keterlibatan organ) terhadap obat dengan atau tanpa keterlibatan
mukosa kulit,biasanya sering disebabkan karena obat antibiotik
ETIOLOGI DAN FAKTOR
RESIKO
Faktor Risiko
Angka kejadian erupsi obat ditemukan lebih tinggi pada pasien yang mengalami imunosupresi
seperti pasien dengan HIV, lupus eritematosus sistemik, dan limfoma.
Pasien dengan HIV memiliki risiko 7 kali lebih tinggi mengalami reaksi erupsi obat dibanding
populasi pada umumnya. Erupsi obat juga ditemukan lebih sering pada lansia dan pada wanita.
Etiologi
erupsi obat adalah reaksi yang timbul akibat konsumsi obat-obatan. Hampir semua jenis obat
dapat menyebabkan erupsi obat. Antibiotik merupakan salah satu jenis obat penyebab tersering.
Secara keseluruhan, obat tersering yang dapat menyebabkan erupsi obat adalah ampicillin,
amoxicillin, penicillin semisintetik, kotrimoksazol, dan produk darah. Beberapa obat yang
banyak dilaporkan memberi reaksi serius antara lain obat antiinflamasi nonsteroid, captopril,
furosemide, allopurinol, obat antikonvulsan, dan golongan sulfa.
KLASIFIKASI
PATOFISIOLOGI ERUPSI OBAT ALERGI
Manifestasi klinis erupsi alergi obat
1. timbul bercak kemerahan di badan yang meluas ke lengan dan tungkai
DIAGNOSIS ERUPSI ALERGI
OBAT
pemeriksaan
Anamnesis
klinis
adanya hubungan
antara timbulnya adanya kelainan klinis
erupsi dengan sesuai dengan jenis
penggunaan obat masing-masing reaksi
radio
immunoasssay
diperantarai
antibodi
degranulasi
basofil
tes fiksasi
In vitro
komplemen
test
transformasi
limfosit
diperantarai sel
Pemeriksaan leucocyte
migration
Uji tempel inhibition test
(patch test)
uji tusuk
In vivo (prick/scrtch
test)
uji provokasi
(exposure test)
DIAGNOSIS BANDING
Eritroderma, disebabkan oleh perluasan penyakit seboroik dan psoriasis, atau akibat
keganasan
Eritema nodosum (EN), akibat kusta, demam rheuma dan keganasan
Eritema : morbili
Purpura : idiopatik, trombositopenik, purpura, dengue hemoragic fever
FDE : eritema multiforme bulosum
PEGA : psonasis pustular
SSJ : pemphigus vulgaris
NET : kombustio
TATALAKSANA DAN
PENCEGAHAN EOA
Tatalaksana :- Hentikan konsumsi obat yang dapat menyebabkan hipersensitivitas-
Sistemik :
1. Kortikosteroid : prednison peroral 30 mg perhari dibagi menjadi 3 dosis selama 7
hariJika EOA ringan : 0.5mg/kgBB/hariJika EOA berat : 1-4 mg/kgBB/hari
2. Antihistamin :Cetirizine peroral 2x10 mg /hari atauLoratadine peroral 1x10 mg /
hari selama 7 hari - TopikalTergantung kondisi dan luas lesi pada kulitBisa diberikan
bedak salisilat 2% untuk lesi kering dan kompres asam salisilat 1% untuk lesi basah
KOMPLIKASI
Komplikasi
Beberapa jenis erupsi obat yang kompleks seperti Sindroma Stevens Johnson (SJS)
dan Toxic Epidermal Necrolysis (TEN) dapat melibatkan organ-organ viseral.
Beberapa jenis obat tertentu juga dapat menimbulkan kerusakan atau gangguan pada
organ-organ viseral, misalnya munculnya hepatitis dan infectious
mononucleosis akibat administrasi antikonvulsan.
PROGNOSIS ALERGI OBAT
Pada umumnya reaksi alergi obat tanpa komplikasi dapat sembuh
dengan baik. Meskipun penghentian obat yang menimbulkan reaksi
telah dilakukan, erupsi obat masih dapat muncul secara lambat atau
memburuk dalam beberapa hari. Penghindaran obat tetrtentu
dikemudian hari perlu dilakukan pada pasien dengan riwayat alergi
obat. Pasien dan keluarganya harus mendapatkan informasi tertulis
mengenai obat-obatan yang harus dihindari. Catatan mengenai alergi
obat juga harus tercantum dalam rekam medis pasien.
PEDIKULOSIS CAPITIS
DEFINISI
Disebabkan oleh
Infeksi kulit dan
pediculus humanus
rambut kepala
var capitis
Disebabkan
oleh Phthirus
pubis
TATALAKSANA DAN
PENCEGAHAN
Tatalaksana
Metode secara kimiawi, yaitu penggunaan insektisida atau pedikulisida, secara luas
telah dipakai diseluruh dunia. Insektisida mudah dan nyaman untuk digunakan serta
hasilnya sangat efektif. Akan tetapi, terdapat adanya efek samping yang potensial dan
juga banyak ditemukan terjadinya resistensi tungau terhadap beberapa insektisida.
Metode fisik yang dapat digunakan adalah dengan mencukur rambut untuk mencegah
infestasi dan membantu agar obat topikal bekerja lebih baik dan tidak terhalang
rambut.
Macam-macam obat yang dapat digunakan untuk terapi Pediculosis capitis yaitu
piretrin yang berasal dari ekstrak alami bunga Chryantheum cineraria efolium tetapi
pada orang yang alergi terhadap tanaman chryantheums atau sari tanaman yang
terkait akan mengalami sesak nafas dan dispnea. . Insektisida ini tersedia dalam
bentuk lotion, shampoo, foam mousse dan krim. Produk piretrin dioleskan pada
kepala selama 10 menit lalu dibilas.
permetrin memiliki aktifitas residual selama 2 minggu setelah pengobatan tunggal
selama 10 menit. Permetrin krim di aplikasikan selama 10 menit, namun pengobatan
8-12 jam dengan krim 5% untuk penyakit kudis atau scabies adalah pengobatan
alternatif dan lebih efektif. Resistensi terhadap konsentrasi tinggi juga menjadi
masalah, terutama di daerah dimana terdapat resistensi DDT atau piretroid
Lindane adalah Chlorinatedhydro carbon, seperti DDT, dan kelas ini adalah senyawa
yang pada umumnya lambat membunuh. Tersedia dalam sediaan shampoo 1% yang
diaplikasikan selama 4 menit.
efek sampingnya yaitu bisa terjadi gangguan pada sistem saraf pusat (SSP). Obat ini
hanya dianjurkan untuk pasien yang gagal untuk respon terapi tungau
Carbaril adalah inhibitor cholinesterase. DiInggris dan dinegara-negara lain. carbaril
tersedia dalam bentuk lotion dan shampoo 0,5%.
Pengobatan secara topikal diantaranya dengan pemberian malathion yang
memberikan efek pedikulosid dengan cara
pemberian sebanyak 0,5% atau 1% dalam bentuk lotion atau spray. Lotion malathion
digunakan pada malam hari sebelum tidur setelah rambut dicuci dengan sabun,
kemudian kepala ditutup dengan kain. Keesokan harinya rambut dicuci lagi dengan
sabun dan disisir menggunakan sisir rapat atau serit. Pengobatan dapat diulangi satu
minggu kemudian jika masih terdapat telur.
Pada Infeksi sekunder terlebih dahulu diobati dengan antibiotik sistemik dan topikal
seperti Eritromisin, Cloxacilin dan Cephalexin kemudian diikuti dengan obat diatas
dalam bentuk shampoo
Pencegahan
Terdapat dua metode pencegahan yaitu mencegah penularan langsung dan tidak
langsung.
A. Metode pencegahan penularan kontak langsung: Menghindari adanya kontak
langsung rambut dengan rambut ketika bermain dan beraktivitas dirumah, sekolah,
dan dimanapun.
B. Metode pencegahan penularan tidak langsung :
1. Tidak menggunakan pakaian seperti topi, scarf, jaket, kerudung, kostum olahraga,
ikat rambut secara bersamaan.
2. Tidak menggunakan sisir, sikat, handuk secara bersamaan. Apabila ingin memakai
sisir atau sikat dari orang yang terinfeksi dapat melakukan desinfeksi sisir dan sikat
dengan cara direndam di air panas sekitar 130F selama 5-10 menit.
3. Mencuci dan menjemur pakaian, perlengkapan tempat tidur, karpet, dan barang-
barang lain.
4. Menyapu dan membersihkan lantai dan perabotan lainnya.
Komplikasi
Dermatitis atau peradangan pada lapisan dalam kulit. Gejalanya berupa bercak merah yang
gatal dan bersisik.
Infeksi bakteri akibat luka pada kulit kepala -> sepsis
Anemia
PROGNOSIS
Prognosis baik bila higine diperhatikan. Kegagalan terapi disebabkan oleh penggunaan
shampo yang tidak benar dan reinfestasi parasite.