Anda di halaman 1dari 23

IDENTIFIKASI

MIKROORGANISME
 Pendahuluan.

Identifikasi ialah suatu cara yang dilakukan


untuk mengetahui suatu jenis mikroba yang
awalnya tidak diketahui, yang telah diisolasi,
dan diseleksi dengan cara melihat persamaan
struktur serta ciri dari mikroba yang kita amati
dari data yang telah ada.
 Pengelompokan Mikroba.

Mikroba merupakan mahluk hidup yang berukuran sangat kecil, yang tidak dapat
dilihat secara kasat mata. Mikroba yg baik adalah mikroba yang memiliki beberapa
keunggulan, seperti :
- galur harus kultur murni
- galur harus stabil secara genetik
- dapat memproduksi berbagai sel vegetatif

- harus mampu tumbuh cepat dan kuat setelah diinokulasi


- harus dapat menghasilkan produk yang diinginkan dalam waktu cepat
- mampu melindungi dirinya sendiri dari kontaminasi, dan
- mampu disimpan untuk/dalam jangka waktu yang panjang

Mikroba secara umum terdiri dari bakteri, kapang, khamir, alga, protozoa, dan
virus. Tetapi yang banyak digunakan dalam industri secara komersil ialah bakteri,
kapang, dan kamir.
A. BAKTERI
Bakteri umumnya memiliki ukuran 0,5-1,0 µm kali 2,0-
5,0 µm yang terdiri dari 3 bentuk dasar seperti bulat, batang,
dan spiral.

 Bakteri bulat dibedakan berdasarkan pengelompokan sel


- diplokoki (sel berpasangan/dua sel)
- streptokoki (rangkaian sel membentuk rantai
panjang/pendek)
- tetrad (empat sel membentuk persegi empat)
- stapilokoki (tidak beraturan seperti anggur)
- sarcinae (berbentuk kubus terdiri dari delapan sel/lebih)
 Bakteri bentuk batang
- diplobasili (bentuk berpasangan)
- streptobasili (membentuk rantai)
Dipengaruhi oleh tahap pertumbuhan atau kondisi
kultur

 Bakteri bentuk spiral


- tunggal
- spirillum
- jamak
- spirila
 Pengelompokan bakteri berdasarkan sifat

a. Pseudomonas
- mendapatkan sumber karbon dari senyawa yg
bukan karbohidrat
- dapat menggunakan senyawa-senyawa sumber
nitrogen sederhana
- tumbuh baik pada suhu rendah (37oC)
- tidak tahan terhadap panas dan kering
- bersifat oksidasi positif
b. Acetobacter dan gluconobacter
- bersifat motil (molar) atau non motil
- memproduksi asam asetat dari etanol

c. Halobacterium dan halococcus


- dapat tumbuh pada konsentrasi NaCl dengan kisaran 3,5 %
sampai jenuh
- dapat ditemukan dalam air laut dan garam

d. Alcaligenes
- sering menimbulkan masalah pada pendinginan makanan
karena bersifat psikrotropik
- bersifat proteolitik
- sering tumbuh pada keju
Susunan dinding sel

 Bakteri gram positif


Kandungan lipid 1-4 %

 Bakteri gram negatif


Kandungan lipid 11-22 %
B. KAPANG

Kapang merupakan jenis fungi yang


bersel multiseluler yang berfilamen dan
bersifat parasit atau saprofit serta pertumbuhan
nya dapat dilihat/tampak berserabut mirip
kapas.
Kapang berdasarkan struktur hifa

- hifa tidak bersekat (non septat) : inti sel


tersebar disepanjang hifa

- hifa bersekat (septat) : membagi hifa mangan


menjadi satu atau lebihinti sel
Sistem reproduksi kapang

- Reproduksi seksual
dimulai dari spora seksual (kapang yang
sempurna)

- Reproduksi aseksual
kapang dapat tumbuh dari miselium
Sifat-sifat fisiologi kapang

 Kebutuhan air
Kurang dari 14-15%
 Suhu pertumbuhan
Tumbuh baik pada suhu kamar 25-30oC
 Makanan
Makanan yg mengandung pati, pektin, protein, dan lipid
 Komponen penghambat
Anti biotik seperti penicilin
 Kebutuhan oksigen dan pH
- Membutuhkan oksigen untuk tumbuh karena bersifat aerobik
- Tumbuh pada kisaran pH 2-8,5
- Akan lebih baik bila/pada kondisi asam atau pH rendah
Identifikasi kapang

Biasanya dilakukan dengan melihat morfologi, seperti :


- Hifa septat atau non septat
- Miselium terang atau keruh
- Miselium bewarna atau tidak
- Memproduksi spora seksual atau tidak
- Jenis spora aseksualnya sporangiospora atau konidia
- Penampakan sporangifopra/konidiofopra sederhana atau bercabang
- Penampakan mikroskopik spora aseksual, bentuk, halus dan kasar, satu
atau banyak sel
- Adanya struktur atau spora spesifik : stolon, rhizoid, foot cell, apofisis,
sklerotia, dsb
- Ciri-ciri kepala pembawa spora
a. sporangium : ukuran, warna, bentuk, lokasi
b. konidia : tunggal, berantai, pertunasan atau kumpulan,
bentuk, dan rangkaian sterigmata
C. KHAMIR

Khamir termasuk fungi yang sifatnya


uniseluler, yang bereproduksi vegetatif dengan
tunas, dan memiliki ukuran yang besar
(panjang 1-5 mikro, lebar 1-10 mikro).

Bentuk khamir itu sendiri terdiri dari


berbagai macam bentuk, seperti bulat, oval,
silinder, ogival, dan masih banyak yang lain
lagi.
Morfologi sel khamir

 Dapat diamati langsung dengan mikroskop


 Pengamatan dengan mikroskop biasanya
setelah diwarnai dengan pewarna tertentu
 Pengamatan dengan mikroskop elektron
terhadap dinding sel yang telah dipisahkan
dari sel nya
 Pengamatan dengan mikroskop elektron
terhadap irisan sel khamir
Fisiologi khamir

Khamir tumbuh paling baik pada kondisi


persediaan air yang banyak, dapat dibedakan
pada medium dengan konsentrasi solut lebih
tinggi dari bakteri.
Masing-masing khamir mempunyai kisaran
aktifitas berbeda yang di pengaruhi oleh faktor
kandungan nutrisi, substrat, pH, suhu, oksigen,
senyawa penghambat, dsb.
Berdasarkan sifat metabolismenya khamir
terbagi menjadi dua, yaitu fermentatif dan
oksidatif.
Identifikasi khamir

Identifikasi khamir selain didasarkan atas


sifat morfologi, juga ditentukan oleh sifat-sifat
lain nya. Seperti sifat-sifat kultur, fisiologi,
dan reproduksi seksual.
 Sifat-sifat Morfologi

* Reproduksi vegetatif :
- pertunasan
- pembelahan
- pembelahan tunas
- pembentukan spora aseksual

* Sel vegetatif :
- bentuk
- ukuran
- warna
- ciri lain
Sifat-sifat Fisiologi

- Penggunaan senyawa karbon


- Penggunaan senyawa nitrogen
- Pertumbuhan dalam medium tanpa vitamin
- Pertumbuhan di dalam medium dengan tekanan osmotik tinggi
- Pertumbuhan pada suhu relatif tinggi
- Produksi asam
- Produksi senyawa ekstraseluler
- Hidrolisis urea
- Pemecahan lemak
- Pembentukan pigmen
- Produksi ester
- Ketahanan terhadap aktidion
- Pencarian gelatin
Reproduksi Seksual

 Karateristik askus dan askospora


 Infertilitas pada khamir ascomicetes
 Karateristik tellospora dan sporida
(basidiospora)

Anda mungkin juga menyukai