Anda di halaman 1dari 15

APARATUR SIPIL NEGARA (ASN)

SEBAGAI PROFESI

Septiana Dwiputrianti, M. Com (Hons), Ph.D.


Nilai Dasar (ANEKA)
ASN Sebagai Profesi
• ASN sebagai profesi berlandaskan pada
ASN sebagai profesi berlandaskan pada prinsip NILAI DASAR ANEKA:
prinsip sebagai berikut: • Akuntabilitas
• Nilai dasar; • Nasionalisme
• Kode etik dan kode perilaku; • Etika Publik
• Komitmen, integritas moral, dan • Komitmen Mutu
tanggung jawab pada pelayanan • Anti Korupsi
publik;
• Kompetensi yang diperlukan sesuai • Untuk menjadi ASN yang professional
dengan bidang tugas; hendaknya memiliki Karakter ANEKA.
• Kualifikasi akademik; • Sudah seharusnya ASN
• Jaminan perlindungan hukum dalam mengimplementasikan nilai-nilai
melaksanakan tugas; dan ANEKA dalam kehidupannya sehari-
• Profesionalitas jabatan. hari.
JABATAN ASN
JABATAN ASN
 Jabatan Administrator bertanggungjawab memimpin pelaksanaan seluruh
kegiatan pelayanan publik serta adm pemerintahan dan pembangunan
 Jabatan Pengawas bertanggungjawab mengendalikan pelak kegiatan yang
dilakukan oleh pejabat pelaksana
 Jabatan Pelaksana bertanggungjawab melaksanakan kegiatan pelayanan
Jabatan publik serta administrasi pemerintahan dan pembangunan
Administrasi

Jabatan Fungsional Keahlian Jabatan Fungsional Keterampilan


• Ahli Utama • Penyelia
Jabatan • Ahli Madya • Mahir
• Ahli Muda • Terampil
Fungsional • Ahli Pertama • Pemula

Jabatan Pimpinan Tinggi Utama Tingkat Nasional dpt berasal dari non
Jabatan Pimpinan Tinggi Madya PNS ditetapkan oleh Pansel
Jabatan Pimpinan Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama Dilakukan PNS antar kab/kota dalam
Tinggi satu provinsi
Syarat Jabatan Pimpinan Tinggi :
- Kompetensi
- Kualifikasi
- Kepangkatan
- Pendidikan dan Pelatiham
- Rekam jejak jabatan
- Integritas
- Syarat lain yang dibutuhkan
ASN Kategori ASN
• ASN terdiri dari dua kategori, yaitu PNS dan PPPK.
• PNS adalah WNI yang memenuhi syarat tertentu,
diangkat sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh
pejabat Pembina kepegawaian untuk menduduki
jabatan pemerintahan.
• PPPK adalah WNI yang memenuhi syarat tertentu,
yang diangkat berdasarkan perjanjian kerja untuk
jangka waktu tertentu dalam rangka melaksanakan
tugas pemerintahan.
• Pegawai ASN berperan sebagai perencana,
pelaksana, dan pengawas penyelenggaraan tugas
umum pemerintahan dan pembangunan nasional
melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan
publik yang professional, bebas dari intervensi
politik, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan
nepotisme.
Kewajiban ASN
ASN a. setia dan taat pada Pancasila, Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara
Kesatuan Republik Indonesia, dan pemerintah yang
sah;
b. menjaga persatuan dan kesatuan bangsa;
c. melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat
pemerintah yang berwenang;
d. menaati ketentuan peraturan perundang-undangan;
e. melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh
pengabdian, kejujuran, kesadaran, dan tanggung
jawab;
f. menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap,
perilaku, ucapan dan tindakan kepada setiap orang,
baik di dalam maupun di luar kedinasan;
g. menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat
mengemukakan rahasia jabatan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
h. bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
Pegawai ASN
PNS Diangkat sebagai Pegawai Tetap oleh Pejabat
Pembina Kepegawaian dan memiliki NIP

Pelaksana Kebijakan Publik


Fungsi Pelayanan Publik
Perekat dan Pemersatu Bangsa
UU NO. 5 TH 2014 Melaksanakan Kebijakan Publik
Pegawai
Aparatur Sipil Tugas Memberikan Pelayanan Publik
Negara
ASN
Mempererat persatuan dan kesatuan

Perencana, pelaksana dan pengawas


Peran penyelenggaraan tugas umum
pemerintahan dan pembangunan

Pegawai ASN
PPPK Diangkat sebagai Pegawai dengan perjanjian
kerja oleh Pejabat Pembina Kepegawaian
sesuai kebutuhan
PELANGGARAN
KODE ETIK DAN KODE PERILAKU
APARATUR SIPIL NEGARA (ASN)
Penegakan Kode Etik

◍ Sanksi moral berupa :



◍ PNS yg melakukan pelanggaran Kode Etik dikenakan sanksi moral

◌ Pernyataan secara tertutup (hanya diketahui PNS ybs, pejabat


yang menyampaikan pernyataan, dan pejabat terkait yang
pangkatnya tidak boleh lebih renda); atau
◌ Pernyataan secara terbuka (dapat disampaikan melalui forum
pertemuan resmi, upacara bendera, media masa dan/atau forum
lain)
◍ Selain sanksi moral dapat dikenakan tindakan administratif sesuai
PP No. 53/2010 atas rekomendasi Majelis Kode Etik.

8
PENGGOLONGAN KASUS PIDANA
BERDASARKAN DATA
NARAPIDANA AKTIF SEBAGAI
PNS 8%
58% Kasus Perlindungan Anak
Kasus Korupsi Berdasarkan data Kasus
Berdasarkan data Kasus perlindungan anak menempati
Korupsi menempati posisi ketiga dengan jumlah kasus
posisi pertama dengan sebanyak 152kasus
jumlah kasus sebanyak
5%
1082 kasus
Kasus Penipuan
Berdasarkan data Kasus Penipuan
17% menempati posisi keempat dengan
Kasus Narkoba jumlah kasus sebanyak 95 kasus
Berdasarkan data Kasus
Narkoba menempati 12%
posisi kedua dengan Kasus Lainnya
jumlah kasus sebanyak Berkaitan dengan kasus jabatan,
penggelapan, pembunuhan, KUHP
382 kasus

*Sumber data SDP tanggal 7 November 2017, Kementerian Hukum dan HAM narapidana yang berstatus aktif sebagai PNS (masa tahanan 2014 – 2017)
9
DATA NARAPIDANA AKTIF SEBAGAI PNS
BERDASARKAN PENGGOLONGAN USIA

Usia 20 sampai 30 Tahun Usia 50 Tahun ke atas


Meski sangat jarang ditemui akan Berdasarkan data yang didapat sebagian
9%
tetapi beberapa kasus besar PNS yang melakukan tindak kejahatan/
pelanggaran berkaitan dengan 39% berstatus narapidana berusia di atas 50
22%
narkotika dan kekerasan. tahun.
Hal ini mengindikasikan kejahatan dilakukan
Usia 31 sampai 40 tahun ketika mereka sudah memiliki jabatan atau
Merupakan masa dimana PNS 30%
karena culture PNS masa lalu masih terbawa
sudah menjadi senior dalam hingga mereka berusia senior.
bidang pekerjaan. Namun masih
ditemukan beberapa kasus Usia 41 sampai 50 tahun
berkaitan dengan narapidana
Usia 41 tahun merupakan usia dimana
dengan kasus Korupsi dan
rata – rata PNS sudah memiliki jabatan,
Narkotika
meski terdapat beberapa kasus
berkaitan dengan penipuan, kekerasan
*Sumber data SDP tanggal 7 November 2017, Kementerian Hukum dan HAM
rumah tangga dll.
narapidana yang berstatus aktif sebagai PNS (masa tahanan 2014 – 2017) 10
PENGKAJIAN
TINGKAT KORUPSI YANG TINGGI

Indeks Persepsi Korupsi 2017 • Indeks Persepsi Korupsi tahun 2017, masih
38 rendah, nilainya hanya 37 poin.
37
37 37 • Indeks persepsi korupsi di Indonesia hanya
36 meningkat dari 32 poin di tahun 2012 ke 37
36
point di tahun 2018
35
• dalam jangka waktu 7 tahun peningkatan
34
34 indeks presepsi korupsi hanya naik 7,4%.
33

32 32
32

31
“indeks presepsi korupsi di Indonesia masih
berjalan ditempat. “
30

29
Sumber data Indeks presepsi korupsi indonesia, https://www.transparency.org/
2012 2013 2014 2015 2016 2017
FAKTOR PENYEBAB
TERJADINYA KORUPSI
a. Penegak hukum tidak konsisten
b. Penyalahgunaan kekuasaan/wewenang
c. Langkanya lingkungan Antikorupsi
d. Rendahnya pendapatan penyelenggara
negara
e. Kemiskinan, keserakahan
f. Budaya memberi upeti, imbalan jasa &
hadiah
g. Konsekuensi bila ditangkap lebih rendah dari
pada keuntungan korupsi
h. Budaya permisif/serba membolehkan
i. Gagalnya pendidikan agama dan etika
• Merugikan Keuangan Negara
• Suap
• Gratifikasi
• Penggelapan dalam Jabatan
• Pemerasan
• Perbuatan Curang
• Konflik Kepentingan

KLASIFIKASI KORUPSI

Anda mungkin juga menyukai