BUKTI AUDIT � Defenisi bukti menurut kamus bahasa Indonesia adalah sesuatu yang dijadikan sebagai keterangan nyata, sesuatu yang dipakai sebagai landasan keyakinan kebenaran terhadap kenyataan, sesuatu yang menyatakan kebenaran peristiwa; hal yang menjadi tanda perbuatan yang diperlukan untuk penyidikan perkara pidana (Bastian, 2013). � Bukti audit menurut Mulyadi (2002) adalah segala informasi yang mendukung angka-angka atau informasi lain yang disajikan dalam laporan keuangan, yang dapat digunakan oleh auditor sebagai dasar untuk menyatakan pendapatnya. � Arens et. al. (2012) memberikan defenisi bukti audit sebagai setiap informasi yang digunakan oleh auditor untuk menentukan apakah informasi yang diaudit telah dinyatakan sesuai dengan kriteria yang ditetapkan. Bukti audit yang mendukung laporan keuangan terdiri dari data akuntansi dan semua informasi penguat yang tersedia bagi auditor (corroborating information). Informasi tersebut sangat bervariasi sesuai dengan kemampuannya dalam meyakinkan auditor bahwa laporan keuangan telah disajikan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum. 1. Data akuntansi, dibagi menjadi catatan akuntansi berdasarkan laporan keuangan dan pengendalian intern. 2. Informasi lain yang menguatkan catatan akuntansi dan mendukung alasan logika auditor mengenai kebenaran penyajian dalam laporan keuangan, Jenis-jenis bukti audit ini menurut Arens et. al. (2012) dibagi menjadi beberapa kategori, sebagai berikut: a) Pemeriksaan fisik b) Konfirmasi c) Dokumentasi, d) Prosedur analitis, e) Tanya jawab dengan klien, f) Penghitungan ulang, g) Pengerjaan ulang h) Pengamatan, i) Bukti dari para ahli, Mulyadi (2002) menambahkan bukti dari para ahli sebagai bukti audit. Ahli/spesialis merupakan orang atau lembaga yang memiliki keahlian/pengetahuan khusus selain akuntansi dan auditing, seperti: geologist, appraiser, teknik sipil dan sebagainya. TRANSAKSI DAN BUKTI TRANSAKSI PELAKU/PIHAK YANG TERLIBAT DALAM TRANSAKSI KEUANGAN PUBLIK • Bendahara umum daerah (BUD) adalah pejabat yang diberi tugas untuk melaksanakan fungsi bendahara umum daerah; • Kuasa bendahara umum negara (Kuasa BUN) adalah pejabat yang diangkat BUN untuk melaksanakan tugas kebendaharaan dalam rangka pelaksanaan APBN dalam wilayah kerja yang ditetapkan; • Kantor pelayanan perbendaharaan negara (KPPN) adalah instansi vertical direktorat jenderal perbendaharaan yang memperoleh kuasa dari BUN untuk melaksanakan sebagian fungsi kuasa BUN; • Kuasa bendahara umum daerah (Kuasa BUD) adalah pejabat yang diberi kuasa untuk melaksanakan sebagian tugas BUD; • Pejabat penatausahaan keuangan SKPD adalah pejabat yang melaksanakan fungsi tata usaha keuangan pada SKPD; • Pejabat pelaksana teknis kegiatan (PPTK) adalah pejabat pada unit kerja SKPD yang melaksanakan satu atau beberapa kegiatan suatu program sesuai dengan bidang tugasnya; � Pejabat pembuat komitmen (PPK) adalah pejabat yang diberi kewenangan oleh PA/KPA untuk mengambil keputusan dan/atau melakukan tindakan yang dapat mengakibatkan pengeluaran anggaran belanja negara; � Pejabat penandatangan surat perintah membayar (PPSPM) adalah pejabat yang diberi kewenangan oleh PA/KPA utuk melakukan pengujian atas permintaan pembayaran dan menerbitkan perintah pembayaran; � Bendahara penerimaan adalah orang yang ditunjuk untuk menerima, menyimpan, menyetorkan, menatausahakan, dan mempertanggungjawabkan uang pendapatan Negara dalam rangka pelaksanaan APBN/APBD pada kantor/satuan kerja kementerian negara/lembaga/pemerintah daerah; � Bendahara pengeluaran adalah orang yang ditunjuk untuk menerima, menyimpan, membayarkan, menatausahakan, dan mempertanggungjawabkan uang untuk keperluan belanja negara/daerah dalam rangka pelaksanaan APBN/APBD pada kantor/satuan kerja kementerian negara/lembaga/pemerintah daerah; � Tim anggaran pemerintah daerah (TAPD) adalah tim yang dibentuk dengan keputusan kepaa daerah dan dipimpin oleh sekretaris daerah yang mempunyai tugas menyiapkan serta melaksanakan kebijakan kepala daerah dalam rangka peyusunan APBD yang anggotanya terdiri dari pejabat perencana daerah, PPKD dan pejabat lainnya sesuai dengan kebutuhan. SYARAT SAH BUKTI KEUANGAN PUBLIK Syarat sah bukti transaksi adalah : � Bukti transaksi dibuat oleh penyedia layanan/penjual;
� Pada bukti transaksi, diberi nama penerima, ditandatangani/diparaf
dan dicap oleh penerima transaksi atau pimpinan organisasi; � Tertuis keterangan waktu terjadinya transaksi (tanggal, bulan,tahun);
� Tertulis barang/jasa apa saja yang ditransaksikan;
� Tertulis jumlah uang yang ditransaksikan sesuai dengan pertukaran
baran/jasa yang dilakukan; � Adanya materai pada jumlah transaksi tertentu, misalnya transaksi diatas Rp.1.000.000,-, maka pada nota/kuitansi ditempel materai Rp.6000. Syarat sah bukti transaksi inni berlaku pada seluruh organisasi sektor publik, baik organisasi pemerintah pusat, pemerintah daerah, yayasan, LSM maupun partai politik. TEKNIK VERIFIKASI BUKTI TRANSAKSI
� Verifikasi adalah satu bentuk pengawasan melalui
pengujian terhadap dokumen keuangan secara administratif dengan pedoman dan kriteria yang berlaku. Tujuan verifikasi adalah : � Mencegah terjadinya penyimpangan yang dapat merugikan negara; � Adanya kebenaran formal dan substantif serta kelengkapan dokumen yang dikirimkan ke kantor pelayanan perbendaharaan negara (KPPN); � Mengetahui apakah peraturan perundang-undangan yang berlaku telah ditaati oleh satuan kerja. Ruang lingkup verifikasi mencakup aspek-aspek sebagai berikut 1. Aspek ketersediaan dana � Apakah pengeluaran tersebut tersedia dalam jumlah yang mencukupi dalam dokumen pelaksanaan anggaran. 2. Aspek ketepatan tujuan pengeluaran � Apakah tujuan pengeluaran dalam dokumen sesuai dengan dalam kontrak/surat perjanjian kerja; � Apakah tujuan pengeluaran dalam kontrak/surat perjanjian kerja sesuai dengan dalam dokumen pelaksanaan anggaran; � Apakah volume dan jenis pekerjaan/barang dalam dokumen pengeluaran telah sesuai demean dalam dokumen pelaksanaan anggaran. 3. Aspek kebebanan pembebanan anggaran � Apakah pembebanan anggaran dalam dokumen telah sesuai dengan dokumen pelaksanaan anggaran. 4. Aspek kebenaran tagihan � Menyangkut dipenuhinya persyaratan tanda bukti pengeluaran, prosedur pengadaan, tarif, potongan. 5. Aspek kelengkapan bukti pengeluaran dan dokumen pendukungnya. Pelaksanaan verifikasi � Verifikasi ketersediaan dana
Dengan mengecek pengeluaran dengan dana tersedia dalam
dokumen pelaksanaan anggaran � Verifikasi ketepatan tujuan
Dengan mengecek kesesuaian tujuan pengeluaran dalam dokumen
dengan yang tercantum dalam dokumen pelaksanaan anggaran. � Verifikasi kebenaran pembebanan anggaran
Dengan mengecek pembebanan anggaran dalam dokumen
pengeluaran apakah sesuai dengan dokumen pelaksanaan anggaran � Verifikasi kebenaran tagihan
Melalui pengecekan atas kebenaran pengisian, perhitungan, dan
prosedur pengadaan barang/jasa dari dari dokemen pengeluaran. � Verifikasi kelengkapan bukti pengeluaran � Bukti Transaksi Realisasi Anggaran Pendapatan Belanja Negara
Transaksi keuangan merupakan segala kejadian-kejadian atau
peristiwa yang mempengaruhi suatu posisi keuangan negara yang dapat dinilai dengan uang.
Bukti transaksi realisasi anggaran pendapatan dan belanja negara
dapat dipahami sebagai dokumen yang diterbitkan oleh lembaga keuangan yang berwenang atas transaksi realisasi anggaran pendapatan dan belanja negara berikut nomor transaksinya (contoh nomor tnsaksi penerimaan negara, nomor transaksi bank, atau nomor transaksi pos).
contoh bukti transaksi realisasi anggaran pendapatan belanja negara
antara lain : nota kredit bank, bukti transfer, nota kredit bank, surat perintah pemindahbukuan, dan lainnya. (2) Bukti transaksi dalam prosedur akuntansi pengeluaran kas pada SKPD.
Bukti transaksi yang digunakan dalam prosedur akuntansi
pengeluaran kas mencakupi: a. Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D), yaitu dokumen yang digunakan sebagai dasar pencairan dana yang diterbitkan oleh BUD berdasarkan SPM., atau b. Nota Debet Bank., atau c. Bukti Transaksi Pengeluaran Kas lainnya. Bukti transaksi dilengkapi dengan : � Surat Perintah Membayar (SPM) yaitu dokumen yang digunakan/diterbitkan oleh Pengguna Anggaran/ Kuasa Pengguna Anggaran untuk menerbitkan SP2D atas beban pengeluaran DPA-SKPD., dan/atau � Surat Penyediaan Dana (SPD), yaitu dokumen yang menyatakan tersedianya dana untuk melaksanakan kegiatan sebagai dasar penerbitan SPP dan/ atau � Kwitansi Pembayaran dan Bukti Tanda Terima Barang/Jasa. 3. Bukti Tansaksi dalam Prosedur Akuntansi Aset pada SKPD.
Bukti transaksi yang digunakan dalam prosedur akuntansi
asset berupa bukti memorial dilampiri dengan : 1. Berita Acara Penerimaan Barang; 2. Berita Acara Serah Terima Barang; 3. Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan; 4. Bukti Transaksi dalam Prosedur Akuntansi selain Kas Pada SKPD.
Bukti transaksi yang digunakan dalam prosedur akuntansi selain
kas berupa bukti memorial yang dilampiri dengan : 1. Pengesahan Pertanggungjawaban Pengeluaran (pengesahan SPJ)., 2. Berita Acara Penerimaan Barang., 3. Surat Keputusan Penghapusan Barang., 4. Surat Pengiriman Barang., 5. Surat Keputusan Mutasi Barang (antar SKPD)., 6. Berita Acara Pemusnahan Barang., 7. BErita Acara Serah Terima Barang.,dan 8. Berita Acara Penilaian. 2. Akuntansi Keuangan Daerah pada Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah (SKPKD). 1. Bukti Transaksi dalam prosedur akuntansi Penerimaan Kas pada SKPD.
� Bukti Transaksi yang digunakan dalam prosedur akuntansi penerimaan kas
mencakup : a. Bukti Transfer; b. Nota Kredit Bank; dan c. Surat Perintah Pemindahbukuan
� Bukti transaksi dilengkapi dengan :
a. Surat Tanda Setoran (STS) b. Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKP-Daerah) c. Surat Ketetapan Retribusi (SKR) d. Laporan Penerimaan Kas dari Bendahara Penerimaan e,. Bukti transaksi penerimaan kas lainnya. 2. Bukti transaksi dalam Prosedur Akuntansi Pengeluaran Kas pada SKPKD. a. Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D), yaitu dokumen yang digunakan sebagai dasar pencairan dana yang diterbitkan oleh BUD berdasarkan SPM., atau b. Nota Debet Bank., atau
Bukti transaksi dilengkapi dengan :
c. Surat Penyediaan Dana (SPD), yaitu dokumen yang menyatakan tersedianya dana untuk melaksanakan kegiatan sebagai dasar penerbitan SPP; d. Surat Perintah Membayar (SPM) yaitu dokumen yang digunakan/diterbitkan oleh Pengguna Anggaran/ Kuasa Pengguna Anggaran untuk menerbitkan SP2D atas beban pengeluaran DPA- SKPD., dan/atau e. Laporan pengeluaran kas dari bendahara pengeluaran;dan f. Kwitansi Pembayaran dan Bukti Tanda Terima Barang/Jasa. 3. Bukti Tansaksi dalam Prosedur Akuntansi Aset pada SKPKD.
� Bukti transaksi yang digunakan dalam prosedur
akuntansi asset berupa bukti memorial dilampiri dengan : a. Berita Acara Penerimaan Barang; b. Surat Keputusan Penghapusan Barang; c. Surat Keputusan Mutasi Barang (antar SKPD); d. Berita Acara Pemusnahan Barang; e. Berita Acara Serah Terima Barang; f. Berita Acara Penilaian; g. Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan; 4. Bukti Transaksi dalam Prosedur Akuntansi selai Kas Pada SKPKD.
� Bukti transaksi yang digunakan dalam prosedur akuntansi
selain kas berupa bukti memorial yang dilampiri dengan : a. Berita Acara Penerimaan Barang., b. Surat Keputusan Penghapusan Barang., c. Surat Keputusan Mutasi Barang (antar SKPD)., d. Berita Acara Pemusnahan Barang., e. Berita Acara Serah Terima Barang.,dan f. Berita Acara Penilaian. g. Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan