Konseling adalah hubungan pribadi yang dilakukan secara tatap muka antara dua
orang dalam mana konselor melalui hubungan itu dengan kemampuan-kemampuan
khusus yang dimilikinya. Dalam hal ini konseli dibantu untuk memahami diri sendiri,
keadaannya sekarang.
Komalasari, dkk (2011) menyatakan bahwa konseling adalah bentuk pertolongan
yang berfokus pada kebutuhan dan tujuan individu. Dalam hal ini konseling berperan
untuk dapat membantu individu dalam memahami kebutuhannya dan mencapai suatu
tujuan yang lebih baik
Tujuan dan Fungsi Bimbingan Konseling bagi
pekerja
Tujuan konseling kerja menurut Corey (dalam Hartono dan Soedarmadji, 2014)
sebagai berikut:
Konseli menerima tanggung jawab yang lebih besar atas siapa dirinya, menerima
perasaannya sendiri, menghindari tindakan menyalahkan lingkungan dan orang
lain atas keadaan dirinya, dan menyadari bahwa sekarang dia bertanggung jawab
untuk apa yang dilakukannya.
Konseli memperjelas atas masalah-masalah yang dihadapinya, dan menemukan
dalam dirinya sendiri penyelesaian-penyelesaian bagi konflik-konflik yang
dialaminya.
Konseli belajar mengambil resiko yang akan membuka pintu-pintu ke arah cara-
cara hidup yang baru serta menghargai kehidupan dengan ketidakpastiannya,
yang diperlukan bagi pembangunan landasan untuk pertumbuhan.
Konseli menjadi lebih mempercayai diri serta bersedia mendorong dirinya sendiri
untuk melakukan apa yang dipilih untuk dilakukannya.
konseli dapat mengubah perilakunya ke arah yang lebih maju (progressive
behavior changed). Melalui terlaksananya tugas-tugas perkembangan secara
optimal, kemandirian, dan kebahagiaan hidup
Fungsi Bimbingan Konseling
Fungsi pemahaman
Fungsi pencegahan
Fungsi pengentasan
Fungsi Pemeliharaan dan Pengembangan
Fungsi Advokasi
Pertemuan pertama
Pertemuan Kedua
Masalah yang dihadapi :
1. Sebelum bekerja
2. Sesudah bekerja
Solusi penyelesaian masalah
Kesimpulan