Anda di halaman 1dari 23

KONSELING

PENDAHULUAN

 Konseling adalah hubungan pribadi yang


dilakukan secara tatap muka antara dua orang
dalam mana konselor melalui hubungan itu dengan
kemampuan-kemampuan khusus yang dimilikinya,
menyediakan situasi belajar.
PENDAHULUAN

 Dalam hal ini konseling dibantu untuk memahami


diri sendiri, keadaannya sekarang, dan
kemungkinan keadaannya masa depan yang dapat
ia ciptakan dengan menggunakan potensi yang
dimilikinya, demi untuk kesejahteraan pribadi
maupun masyarakat.
FUNGSI

 Fungsi Pemahaman, yaitu fungsi bimbingan dan


konseling membantu konseling agar memiliki
pemahaman terhadap dirinya (potensinya) dan
lingkungannya (pendidikan, pekerjaan, dan norma
agama).
FUNGSI

 Fungsi Preventif, yaitu fungsi yang berkaitan


dengan upaya konselor untuk senantiasa
mengantisipasi berbagai masalah yang mungkin
terjadi dan berupaya untuk mencegahnya, supaya
tidak dialami oleh konseling. 
FUNGSI

 Fungsi Pengembangan, yaitu fungsi bimbingan


dan konseling yang sifatnya lebih proaktif dari
fungsi-fungsi lainnya. Konselor senantiasa
berupaya untuk menciptakan lingkungan belajar
yang kondusif, yang memfasilitasi perkembangan
konseling.
FUNGSI

 Fungsi Penyembuhan, yaitu fungsi bimbingan


dan konseling yang bersifat kuratif. 
FUNGSI

 Fungsi Penyesuaian, yaitu fungsi bimbingan dan


konseling dalam membantu konseli agar dapat
menyesuaikan diri dengan diri dan lingkungannya
secara dinamis dan konstruktif. 
FUNGSI

 Fungsi Perbaikan, yaitu fungsi bimbingan dan


konseling untuk membantu konseli sehingga dapat
memperbaiki kekeliruan dalam berfikir,
berperasaan dan bertindak (berkehendak).
FUNGSI

 Fungsi Pemeliharaan, yaitu fungsi bimbingan dan


konseling untuk membantu konseling supaya dapat
menjaga diri dan mempertahankan situasi kondusif
yang telah tercipta dalam dirinya. 
ASAS konseling

  Asas Kerahasiaan (confidential)


 Asas Kesukarelaan
 Asas Keterbukaan
 Asas Kemandirian
 Asas Kekinian
 Asas Kedinamisan
 Asas Kenormatifan(norma-norma)
 Asas Tut Wuri Handayani;
PRINSIP KONSELING

 Bimbingan dan konseling diperuntukkan bagi semua orang


 Bimbingan dan konseling sebagai proses individuasi.
 Bimbingan menekankan hal yang positif.
 Bimbingan dan konseling Merupakan Usaha Bersama.
 Pengambilan Keputusan Merupakan Hal yang Esensial dalam
Bimbingan dan konseling.
 Bimbingan dan konseling Berlangsung dalam Berbagai Setting
(skenario) Kehidupan
Faktor-faktor

 Struktur dalam konseling diidentifikasikan


sebagai “kesepemahaman bersama antara konselor
dan klien dan memberikan arah yang benar;
melindungu hak, peran, dan kewajiban baik dari
konselor maupun klien; dan memastikan
kesuksesannya konseling 
Faktor-faktor

 Inisiatif dapat disebut juga sebagai motivasi untuk


berubah. Kebanyakan konselor dan teori konseling
menganggap bahwa klien akan bersifat bekerja
sama. Mereka merasa tegang dan khawatir
mengenai diri mereka sendiri ataupun orang lain.
Faktor-faktor

 Setting Konseling dapat dilakukan dimanapun,


tetapi ada beberapa setting yang meningkatkan
proses konseling lebih baik.
Faktor-faktor

 Kualitas Klien Hubungan konseling diawali sejak


kesan pertama, cara konselor dan klien saling
berkenalan merupakan hal yang vital dalam
membangun sebuah hubungan yang produktif. 
Faktor-faktor

 Kualitas pribadi dan profesional seorang konselor


sangatlah penting dalam memfasilitasi hubungan
yang sifatnya memberi bantuan. sangatlah sulit
untuk memisahkan karakteristik kepribadian
kepribadian si penolong dari tingkat dan gaya
dalam bekerja, karena keduanya saling
berhubungan.
Tujuan konseling

 Perubahan Perilaku
 Perubahan perilaku disini yang dimaksudkan
adalah hubungan dengan orang lain, situasi
keluarga, prestasi akademik, pengalaman
pekerjaan, dan semacamnya.
Tujuan konseling

  Kesehatan mental yang positif


 Jika tujuan kesehatan mental ini tercapai maka
individu mencapai integrasi, penyesuaian, dan
identifikasi positif dengan yang lainnya.
Tujuan konseling

  Pemecahan masalah
 membantu klien merubah perilaku sesuai
keinginannya.
Tujuan konseling

 Keefektifan personal
 memaksimalkan keefektifan individual dengan
memberinya kesanggupan mengontrol
lingkungannya dan response-response pada dirinya
yang ditimbulkan oleh lingkungan.
Tujuan konseling

 Pengambilan keputusan
 memungkinkan individu mengambil keputusan-
keputusan dalam hal-hal yang sangat penting bagi
dirinya. Keputusan tersebut merupakan pilihan dari
klien sendiri, tidak ditentukan oleh konselor.
End…......

Anda mungkin juga menyukai