Anda di halaman 1dari 37

KESETIMBANGAN

KIMIA

KIMIA DASAR 2021


Riesta P
PENGERTIAN KESETIMBANGAN KIMIA
Pada suatu reaksi bolak balik berikut ini :

Pada awal reaksi yaitu tahap Kinetic Region, semula hanya ada senyawa pereaksi A dan B saja, kemudian
keduanya bereaksi membentuk senyawa baru C, dapat dilihat adanya penambahan jumlah C disertai
berkurangnya jumlah A dan B secara proporsional pada satu waktu. Kemudian pada suatu saat ketiga
senyawa berada pada jumlah yang sama dan seolah-olah reaksi berhenti sehingga tidak ada perubahan,
disebut dengan tahap Equilibrium Region
PENGERTIAN KESETIMBANGAN KIMIA

Keadaan kesetimbangan :
• kecepatan reaksi ke kanan = kecepatan
reaksi kekiri  reversible
• Jumlah molekul/ion yang terurai = jumlah
molekul/ion yang terbentuk dalam satu
satuan waktu  jadi sesungguhnya reaksi
tidak berhenti, hanya saja jumlah senyawa
yang terbentuk sama dengan yang terurai
• Disebut dengan kesetimbangan yang
dinamis  in constant motion

Contoh dalam kehidupan sehari-hari :


 Uap mengembun dengan laju yang sama dengan air menguap
 Pelarutan padatan, sampai pada titik laju padatan yang terlarut sama
dengan padatan yang mengendap saat konsentrasi larutan jenuh (tidak
ada perubahan konsentrasi)
TETAPAN KESETIMBANGAN
Pada suatu reaksi bolak balik berikut ini, dilakukan percobaan dengan beberapa
komposisi pereaksi yang berbeda seperti tampak pada tabel berikut :
N2O4(g)  2NO2(g)
[ ] awal [ ] kesetimbangan Nisbah [ ] saat kesetimbangan
[NO2] [N2O4] [NO2] [N2O4] [NO2]/[N2O4] [NO2]2/[N2O4]
1 0,000 0,670 0,0547 0,643 0,0851 4,65  10-3
2 0,050 0,446 0,0457 0,448 0,1020 4,66  10-3
3 0,030 0,500 0,0475 0,491 0,0967 4,60  10-3
Kondisi 1 : hanya dengan pereaksi N2O4 saja
Kondisi 2 : menggunakan pereaksi NO2 dan N2O4 dengan jumlah NO2 lebih besar
Kondisi 3 : menggunakan pereaksi NO2 dan N2O4 dengan jumlah NO2 lebih kecil
Pada saat kesetimbangan terjadi, diperoleh hasil jumlah masing-masing senyawa yang
berbeda-beda, demikian juga jika jumlah hasil reaksi dibandingkan dengan jumlah awal
[NO 2 ]2
pereaksi hasilnya berbeda.
Namun ketika dihitung nisbah
[N2O 4 ] ternyata diperoleh nilai yang relatif konstan,
sehingga kemudian nisbah ini disebut dengan tetapan kesetimbangan (λ).
TETAPAN KESETIMBANGAN

Pada saat terjadi kesetimbangan kimia maka berlaku hukum berikut


:

HUKUM GULDBERG DAN WANGE:

• Dalam keadaan kesetimbangan pada suhu tetap, maka


hasil kali konsentrasi zat-zat hasil reaksi dibagi
dengan hasil kali konsentrasi pereaksi yang sisa
dimana masing-masing konsentrasi itu dipangkatkan
dengan koefisien reaksinya adalah tetap.
TETAPAN KESETIMBANGAN
Hukum Empiris Aksi Massa (Guldberg & Wange)
dinyatakan dalam persamaan tetapan kesetimbangan
empiris berikut ini

aA + bB cC + dD

Tetapan kesetimbangan empiris (KC)

KC = [C]c [D]d
[A]a [B]b

Untuk reaksi dalam larutan, jumlah senyawa


dinyatakan dalam konsentrasi (C).
TETAPAN KESETIMBANGAN
Tetapan kesetimbangan dapat berubah sesuai dengan reaksi yang
terjadi sbb :

1. ADDING EQUATIONS FOR REACTIONS (penambahan reaksi)


Reaksi 1 : S(s) + O2(g) ⇄ SO2(g) K1 = [SO2] / [O2]
Reaksi 2 : SO2(g) + 1/2 O2(g) ⇄ SO3(g) K2 = [SO3] / [SO2][O2]1/2
NET EQUATION
S(s) + 3/2 O2(g) ⇄ SO3(g)
Maka tetapan kesetimbangan baru adalah =

[SO3 ]
Knet  = K1 • K 2
[O2 ]3/2
TETAPAN KESETIMBANGAN

2. CHANGING COEFFICIENTS (merubah koefisien


pereaksi)
[SO3 ]
S(s) + 3/2 O2(g) ⇄ SO3(g) K
[O2 ]3/2

2 S(s) + 3 O2(g) ⇄ 2 SO3(g) [SO3 ]2


Knew 
[O2 ]3

Maka tetapan kesetimbangan baru adalah =


[SO3 ]2
Knew  = (Kold )2
[O2 ]3
TETAPAN KESETIMBANGAN

3. CHANGING DIRECTION (merubah arah reaksi)


S(s) + O2(g) ⇄ SO2(g) K  [SO2 ]
[O2 ]

SO2(g) ⇄ S(s) + O2(g) [O2 ]


Knew 
[SO2 ]

Kesetimbangan baru =
[O2 ] 1
Knew  =
[SO2 ] Kold
TETAPAN KESETIMBANGAN

TETAPAN KESETIMBANGAN TEKANAN PARSIAL

Untuk kesetimbangan yang melibatkan fase gas, dapat pula


ditentukan tetapan kesetimbangan tekanan parsial, dimana
tekanan parsial digunakan untuk menggantikan konsentrasi.

[pC]c [pD]d
Kp = [pA]a [pB]b

p = tekanan parsial
Kp = tetapan kesetimbangan parsial
TETAPAN KESETIMBANGAN
HUBUNGAN KP DENGAN KC
Untuk reaksi fase gas: a A(g) + b B(g)  c C(g) + d D(g)
[C] c [D] d ( pC) c ( pD) d
KC  dan KP 
[A] a [B]b ( pA) a ( pB) b

Menurut hukum gas ideal:


pV = nRT  p = (n/V)RT = [ ] RT
Karena itu,
( pC) c ( pD) d [C] c (RT) c [D] d (RT) d [C]c [D] d ( c  d ) ( a b )
KP    (RT)
( pA) a ( pB)b [A]a (RT) a [B]b (RT) b [A]a [B]b
n g
K P  K C (RT) ng =  koef gas produk –  koef gas reaktan
CONTOH
(1) 4 NH3(g) + 7 O2(g)  4 NO2(g) + 6 H2O(g)
[NO 2 ] 4 [H 2 O] 6 ( pNO 2 ) 4 ( pH 2 O) 6
KC  KP 
[NH 3 ] 4 [O 2 ] 7 ( pNH 3 ) 4 ( pO 2 ) 7
(2) CH3OH(l) + CH3COOH(l)  CH3COOCH3(l) + H2O(l)

(3) CaCO3(s)  CaO(s) + CO2(g)

K C  [CO 2 ] K P  p (CO 2 )

(4) BaCl2(aq) + Na2SO4(aq)  BaSO4(s) + NaCl(aq)


[NaCl]
KC 
[BaCl 2 ][Na 2 SO 4 ]

Tidak ada KP untuk reaksi (2) dan (4), karena tidak ada zat yang berfase gas.
ARTI NILAI TETAPAN KESETIMBANGAN

Nilai numeris Kc atau Kp yang sangat besar menandakan bahwa reaksi


berjalan ke kanan sebagaimana dituliskan, berlangsung sempurna atau
mendekati sempurna

Nilai numeris Kc atau Kp yang sangat kecil menyatakan bahwa reaksi ke


kanan sebagaimana dituliskan tidak berlangsung besar-besaran
LATIHAN

Tuliskan rumus Kc dan KP untuk reaksi-reaksi berikut:

(a) 2 ZnS(s) + 3 O2(g) 2 ZnO(s) + 2 SO2(g)


(b) 2 HCrO4-(aq) Cr2O72-(aq) + H2O(l)

Apakah reaksi-reaksi di atas termasuk kesetimbangan homogen atau


heterogen?

Jawab:
(a)
[SO 2 ] 2 p(SO 2 ) 2
KC  3
KP  Kesetimbangan heterogen
[O 2 ] p(O 2 ) 3
(b) 2-
[Cr2 O 7 ]
KC  - 2
Tidak ada KP Kesetimbangan homogen
[HCrO 4 ]
LATIHAN
(a) Pada suhu tertentu, untuk reaksi N2O4(g)  2NO2(g) pada saat
kesetimbangan terdapat 0,1 mol N2O4 dan 0,06 mol NO2 dalam volume 2
L. Hitunglah nilai Kc.
Jawab: [NO 2 ] 2 (0,06 mol/2 L) 2
Kc    1,8  10 2
[N 2 O 4 ] (0,1 mol/2 L)

(b) Pada suhu yang sama, ke dalam wadah bervolume 2 L dimasukkan 0,8 mol
N2O4. Hitunglah konsentrasi zat-zat dalam reaksi pada kesetimbangan yang
baru.
Jawab:
N2O4(g)  2 NO2(g)
Mula-mula 0,8 mol
Reaksi –x +2x
Setimbang 0,8 – x 2x
LATIHAN

(2 x mol/2 L) 2
Kc 
(0,8 - x) mol/2 L

2x 2  x2 + 0,009x – 0,0072 = 0
1,8  10  2  x = 0,0809 mol
(0,8 - x)

Jadi, pada saat kesetimbangan tercapai


[NO2] = 2x mol/2L = 0.0809 M
[N2O4] = (0,8 – x) mol/2 L = 0,7191 mol/2 L
= 0,3595 M
MACAM KESETIMBANGAN KIMIA

(a) Kesetimbangan fisika : melibatkan 1 zat dalam 2 fase


yang berbeda
Contoh:
H2O(l)  H2O(g)

(b) Kesetimbangan kimia : melibatkan zat yang berbeda


sebagai reaktan dan produk

Contoh:
N2O4(g) (tak berwarna)  2NO2(g) (cokelat gelap)
MACAM KESETIMBANGAN KIMIA

1. Kesetimbangan dalam sistem homogen


a. Kesetimbangan dalam sistem gas-gas
Contoh: 2SO2(g) + O2(g)  2SO3(g)
b. Kesetimbangan dalam sistem larutan-larutan
Contoh: NH4OH(aq)   NH4+(aq) + OH- (aq)
2. Kesetimbangan dalam sistem heterogen
a. Kesetimbangan dalam sistem padat gas
Contoh: CaCO3(s)    CaO(s) + CO2(g)
b. Kesetimbangan sistem padat larutan
Contoh: BaSO4(s)    Ba2+(aq) + SO42- (aq)
c. Kesetimbangan dalam sistem larutan padat gas
Contoh: Ca(HCO3)2(aq)      CaCO3(s) + H2O(l) + CO2(g)
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESETIMBANGAN
KIMIA

Prinsip Le Chatelier
Usaha untuk mengubah suhu, tekanan atau konsentrasi pereaksi dalam suatu
sistem dalam keadaan setimbang merangsang terjadinya reaksi yang
mengembalikan kesetimbangan pada sistem tersebut
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESETIMBANGAN
KIMIA
Prinsip Le Chatelier
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESETIMBANGAN
KIMIA

Bila suatu sistem dalam kesetimbangan mendapat gangguan


eksternal maka sistem tersebut akan melakukan perubahan yang
mengatasi gangguan tersebut, dan menyusun ulang kesetimbangan
baru dengan Kc yang sama

1. Perubahan Konsentrasi
Konsentrasi hasil reaksi Ke arah reaktan
2. Perubahan Volume dan Tekanan
N2O4 (g) 2NO2 (g)
V↑ → Ke arah reaktan
V↓ → Ke arah produk
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESETIMBANGAN
KIMIA

 Perubahan tekanan hanya berpengaruh untuk gas.


 Fase padat dan cair pengaruh tekanan diabaikan.
 Sesuai hukum Boyle maka :
 Jika tekanan diperbesar (volume diperkecil) maka reaksi
bergeser ke arah jumlah mol gas yang terkecil.
 Jika tekanan diperkecil (volume diperbesar) maka reaksi
bergeser ke arah jumlah mol gas yang terbesar.
 Karena koefisien reaksi menyatakan perbandingan mol maka
cukup memperhatikan jumlah koefisien gas pada masing-
masing ruas.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESETIMBANGAN
KIMIA

3. Perubahan Suhu
Reaksi endoterm  kenaikan suhu meningkatkan nilai K.
Contoh:
CH4(g) + H2O(g)  CO(g) + 3 H2O(g) K = 1,78  10-3 (800 °C)
K = 4,68  10-2 (1000 °C)
K = 5,67 (1500 °C)

Reaksi eksoterm  kenaikan suhu justru menurunkan


nilai K.
Contoh:
H2(g) + I2(g)  2 HI(g) K = 49,5 (440 °C)
K = 54,3 (430 °C)
LATIHAN

Ke arah manakah reaksi di bawah ini bergeser bila pada suhu


yang tetap, tekanan diperbesar (volume diperkecil) ?
a. CaCO3 (p) ⇄ CaO (p) + CO2 (g)
b. PCl5 (g) ⇄ PCl3 (g) + Cl2 (g)
c. H2 (g) + CO2 (g) ⇄ H2O (g) + CO (g)
d. N2 (g) + 3H2 (g) ⇄ 2NH3 (g)

Penyelesaian:
a. kiri c. tidak terjadi
b. kiri d. kanan
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESETIMBANGAN
KIMIA

4. Pengaruh Kekuatan Ion


= pengaruh konsentrasi

5. Peranan Katalisator
• Katalisator adalah zat yang dapat mempercepat reaksi tapi
tidak ikut bereaksi.
• Sesuai dengan fungsinya mempercepat reaksi maka akan
mempercepar tercapainya proses kesetimbangan, dengan cara
mempercepat reaksi maju dan reaksi balik sama besar.
• Fungsi katalisator pada awal reaksi (sebelum kesetimbangan
tercapai).
• Jika kecepatan reaksi maju = kecepatan reaksi balik maka
katalis berhenti berfungsi.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESETIMBANGAN
KIMIA
EFFECT OF A
CATALYST
• There are two factors E
regarding the speed of kinetic
reactions: kinetics and
thermodynamics.
• Kc and Kp are
thermodynamic thermodynamic
parameters, related to DG o.
Thus, the equilibrium
constants are not affected
by a catalyst.
• Catalyst only affect
Reaction
reaction constant k, which
is related to the activation
energy.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESETIMBANGAN
KIMIA

5. Peranan Katalisator

• Katalis dalam reaksi dapat balik dapat mempercepat reaksi baik


kekanan atau kekiri. Keadaan kesetimbangan tercapai lebih cepat
tetapi tidak mengubah jumlah kesetimbangan dari spesies-spesies
yang bereaksi.
• Peranan katalis adalah mengubah mekanisme reaksi agar tercapai
energi aktivasi yang lebih rendah.
• Keadaan kesetimbangan tidak bergantung pada mekanisme reaksi
• Sehingga tetapan kesetimbangan yang diturunkan secara kinetik
tidak dipengaruhi oleh mekanisme yang dipilih.
Activation Energy

Reactants:
2 H2 + O2

Activation energy
Energy

Difference in
Products: 2 H2O
energy between
reactants and products

Time
Stepped Art
Fig. 4-4, p. 65
LATIHAN

1. 0,1 mol HI dimasukkan dalam tabung 1 lt dan terurai


sesuai reaksi : 2HI H2 + I2. Jika I2 yang
terbentuk adalah 0,02 mol, berapa harga K?

2. Tetapan kesetimbangan untuk reaksi :


A + 2B AB2 adalah 0,25.
Berapa jumlah mol A yang harus dicampurkan pada 4
mol B dalam volume 5 lt agar menghasilkan 1 mol AB2?
LATIHAN
Jawaban no 1.
2 HI ⇄ H2 + I2
Mula-mula : 0,1
Terurai : 2 x 0,02 = 0,04
Setimbang : 0,1-0,04=0,06 0,02 0,02

[HI] = mol / lt = 0,06 / 1 lt = 0,06


[H2] = mol / lt = 0,02 / 1 lt = 0,02
[I2] = mol / lt = 0,02 / 1 lt = 0,02

K = [H2] [I2] = 0,02 x 0,02 = 1,1 x 10 -1


[HI]2 (0,06)2
LATIHAN
Jawaban no 2.

Misal mol A mula-mula = x mol


A + 2B ⇄ AB2
Mula-mula : x 4
Terurai : 1 2
Setimbang : x-1 4-2 = 2 1

[AB2] = mol / lt = 1 / 5 lt = 1/5


[A] = mol / lt = x-1 / 5 lt = (x-1)/5
[2B] = mol / lt = 2 / 5 lt = 2/5

K = [AB2] ¼= 1/5 x = 26
[A][B]2 (x-1)/5.(2/5)2
PENDUGAAN ARAH REAKSI
Pada setiap saat selama berlangsungnya reaksi dapat dirumuskan
nisbah konsentrasi-konsentrasi yang bentuknya sama dengan
rumus tetapan kesetimbangan. Nisbah ini disebut kuosien reaksi
[C ]c [ D ]d ...
Q
[ A]a [ B ]b ...

Apabila nilai yang disubstitusikan kedalam kuosien reaksi Q


merupakan konsentrasi-konsentrasi dalam keadaan setimbang,
maka Q akan sama dengan K.
PENDUGAAN ARAH REAKSI
Arah reaksi dapat diduga dg menghitung kuosien hasil reaksi
(Q)
Rumus Q = K, tetapi nilainya belum G
tentu sama:

Q = K  reaksi dalam Q<K


keadaan setimbang ΔG < 0

Q < K  produk < reaktan; Q>K


reaksi bergeser ke kanan (ke ΔG > 0
arah produk)

Kesetimbangan
Q > K  produk > reaktan; ΔG = 0
reaksi bergeser ke kiri (ke
Reaktan Produk
arah reaktan) murni murni
PENDUGAAN ARAH REAKSI

Pada awal reaksi

Kita tentukan Kc = 54 pada 425,4oC


Jika kita mempunyai campuran sbg berikut,perkirakan arah
dari reaksi
PENDUGAAN ARAH REAKSI

Karena Q < Kc, maka sistem tidak dalam


berkesetimbangan dan akan reaksi berlangsung
kearah kanan
SELAMAT
BELAJAR…!

Anda mungkin juga menyukai