Anda di halaman 1dari 17

DISTRIBUSI OBAT

DI DALAM TUBUH
DISTRIBUSI OBAT DALAM
TUBUH

 Distribusi obat adalah proses-proses yang berhubungan


dengan transfer senyawa obat dari satu lokasi ke lokasi
lain di dalam tubuh.
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI PROSES DISTRIBUSI

1. Permeabilitas antar jaringan, terutama antara jaringan


dan darah.
2. Aliran darah
3. Tingkat perfusi jaringan
4. Kemampuan senyawa obat untuk membentuk ikatan
dengan protein plasma
ADA BEBERAPA HAL YANG DIPERHATIKAN
SAAT MERANCANG SEDIAAN OBAT YANG ADA
HUBUNGANNYA DENGAN DISTRIBUSI OBAT.

 Misalnya pada penggunaan obat untuk ibu hamil.


Apabila melalui uji klinis terlihat bahwa senyawa obat
dapat melintasi plasenta dan senyawa tersebut
berbahaya bagi janin, maka obat tidak boleh
dikonsumsi oleh ibu hamil. Membran otak juga adalah
salah satu jaringan yang dihindari pada proses ditribusi
obat. Sedikit perubahan struktur pada senyawa obat
dapat memodifikasi pola distribusi sehingga obat tidak
ditransfer melalui membran otak.
Senyawa yang terdapat pada sebuah sediaan obat, selain
zat aktif yang digunakan untuk pengobatan, juga ada
senyawa-senyawa yang membantu proses  distribusi zat
aktif.
Oleh sebab itu tidak dianjurkan kepada pasien atau
tenaga medis merubah bentuk sediaan tanpa
berkonsultasi dengan apoteker. Misalnya merubah tablet
menjadi puyer, apabila dalam bentuk puyer ketersediaan
hayati obat tersebut menjadi berkurang.
DISTRIBUSI OBAT (BAGAIMANA TUBUH
MENYEBARLUASKAN OBAT?)

Distribusi meliputi transport (pengangkutan) molekul obat di dalam


tubuh.
Setiap kali obat disuntikan atau diabsorbsi ke dalam aliran darah,

obat di bawa oleh darah dan cairan jaringan ke tempat aksi obat (aksi
farmakologi), tempat metabolisme, dan tempat ekskresi.
Kebanyakan obat masuk dan meninggal aliran darah di tingkat

kapiler, melewati celah antara sel yang membentuk dinding kapiler.


Distribusi bergantung besarnya kecukupan
sirkulasi darah. Obat di distribusikan cepat
kepada organ yang menerima suplai darah dalam
jumlah banyak seperti jantung, hati dan ginjal.
Distribusi ke oran dalam lainnya seperti lemak

otot, dan kulit biasanya lebih lambat.


Faktor penting dalam distribusi obat adalah

ikatan protein.
Protein utama adalah albumin yang bertindak
sebagai pembawa obat.
Molekul obat yang berikatan dengan protein

plasma adalah farmakologi inaktif karena ukuran


kompleknya (ikatan albumin+obat) yang besar,
mencegah obat meninggalkan aliran darah
melalui lubang kecil di dinding kapiler dan
mencapai tempat aksi, metabolisme, dan
ekskresi.
Hanya bagian obat yang bebas atau tidak terikat

yang dapat beraksi di dalam tubuh sel.


Sebagai obat yang bebas obat beraksi di dalam sel,
terjadi penurunan tingkat plasma obat karena beberapa
ikatan obat terlepas.
 Ikatan protein membolehkan bagian dari dosis obat 
untuk disimpan dan dilepaskan jika dibutuhkan.
 Beberapa obat juga disimpan di jaringan otot, lemak,
dan jaringan tubuh lainnya. dan dilepaskan sedikit-
demi sedikit ketika tingkat plasma obat menurun
METABOLISME OBAT DALAM TUBUH

 Metabolisme sering disebut biotransformasi dan


merupakan suatu istilah yang menggambarkan
metabolisme obat.
 Kebanyakan obat akan mengalami biotransformasi
terlebih dahulu agar dapat dikeluarkan dari badan.
 Pada dasarnya tiap obat merupakan zat asing yang
tidak diinginkan oleh badan dan badan berusaha
merombak zat tersebut menjadi metabolit yang bersifat
hidrofil agar lebih lancar diekskersikan melalui ginjal,
jadi reaksi biotransformasi yang merupakan peristiwa
detoksifikasi.
 Reaksi biotransformasi dapat berupa oksidasi, hidrolisa
dan konjugasi.
 Biotransformasi berlangsung terutama di hati, di
saluran pencernaan, tetapi beberapa obat mengalami
biotransformasi di ginjal, plasma dan mukosa
intestinal, meskipun secara kuantitatif letak tersebut
dipandang tidak penting,
 Perubahan yang terjadi disebabkan oleh reaksi enzim
dan digolongkan menjadi 2 fase, yaitu fase pertama
merupakan reaksi perubahan yang asintetik dan fase
kedua merupakan reaksi konjugasi.
PROSES PERJALANAN OBAT
Proses Perjalanan Obat melalui 3 fase:
1. Fase Farmasetik, yaitu fase dimana zat aktif
dilepaskan dari sediaan
2.Fase Farmakokinetik. Fase ini menggambarkan
nasib obat dalam tubuh, yaitu apa yang dilakukan tubuh
terhadap obat.
3.Fase Farmakodinamik: menggambarkan kerja obat
terhadap tubuh/reseptor, yaitu apa efek obat terhadap
tubuh.
 Obat

 Pelepasan

 Absorpsi

 deposit ← Distribusi → metabolisme, eliminasi

 Tempat kerja (organ/reseptor)

 Efek farmakologi (efek klinis/efek toksik)
Bagan di atas menggambarkan keadaan Farmasetik
pada saat zat aktif lepas dari sediaan obat,
Farmakokinetik pada saat terjadi absorpsi, distribusi,
metabolisme, eliminasi, atau deposit setelah zat aktif
dilepaskan,
Farmakodinamik, yaitu setelah obat mengalami
berbagai proses, maka obat akan menghasilkan efek
pada tempat kerja/reseptor.
KESIMPULAN

 Distribusi adalah proses dimana obat menjadi berada di


dalam cairan tubuh dan jaringan tubuh.
TERIMAKASIH...

Anda mungkin juga menyukai