GALUH
ARTI KATA GALUH SECARA ETIMOLOGI
a. Galuh : kelas nomina/kata benda. Galuh dapat menyatakan nama orang, tempat, atau semua benda dan
b. Perak, permata
b. Galuh : galu (nama sebuah permata yang paling bagus), dapat diartikan juga sebagai galeuh.
c. Galuh : merujuk kepada nama sebuah Kerajaan Sunda Hindu di wilayah Ciamis.
1. Menurut Poerbatjaraka
a. galuh (Sansekerta ; galu yang berarti perak atau permata)
b. galu juga biasa dipergunakan untuk menyebut putri raja (yang sedang
menerima) dan belum menikah.
2. Galuh : sebuah nama kabupaten di dalam Karesidenan Cirebon (Lubis,
2013).
3. H.N van der Tuuk mengartikan kata Galuh
c. putri dan permata,
d. nama sebuah kerajaan masa lampau di tanah Jawa;
4. A.A. Fokker mengartikan kata Galuh sebagai mahkota yang belum menikah (ongehuwde
kroon-prinses).
5. Ph.S. van Ronkel yang mengartikan Galuh sebagai gelar untuk putri jawa (titel voor java
prinsesen) (Saringendyanti, et al., 2019).
6. Iskandar (1997: 96), menyebutkan bahwa secara tradisional oleh orang Jawa
Barat, Galuh itu sama dengan galeuh atau inti. Dari pengertian tersebut timbul
pergeseran kata inti menjadi hati, sebagai inti dari manusia.
7. Sukardja (2002: 2), menyebutkan bahwa kata galuh
a. terkait dengan ilmu kagaluhan, yakni ilmu yang mengajarkan tentang
falsafah kehidupan manusia.
b. galuh diartikan sebagai permata, tetapi bukan permata yang berkilauan
melainkan permata kehidupan. Permata kehidupan kelak itu letaknya di
tengah-tengah hati, istilah dalam bahasa Sunda Galuh Galeuhna Galih.
8. W.J. van der Meulen (1988: 76), mengungkapkan bahwa kata galuh berasal
dari kata saka loh yang berarti dari sungai asalnya, dan dalam dialek Banyumas
menjadi sagaluh atau segaluh.
GALUH SECARA HISTORIS
sebagai berikut
1) Serat Babad No. 1 yang disimpan di Lembaga Bahasa dan Budaya (kini: Pusat
2) Babad Tanah Jawi (edisi Meinsma), galuh adalah sebagai negeri Arya Bangah.
3) Serat Aji Saka, sebagi kerajaan Raja Sindula, Rama Sang Dewata Cengkar.
Negeri Galuh ini diceritakan ketika diserang oleh Dewata Cengkar, sekonyong-
konyong hilang sirna menjadi hutan (Serat Aji-Saka “gancaran” oleh C.F. Winter
1857).
untuk mengasingkan diri oleh Sang Jayakatwang, raja di Kediri; dan oleh Raden
6. Ada nama galuh pula yang ditambah awalan pra jadi ‘Pragaluh’, yaitu nama desa
atau daerah yang tercatat pada batutulis yang terdapat di Desa Gandasuli (Kedu)
7. Galuh sebagai betul-betul nama ilmu bumi di Tanah Jawa terdapat di dalam
karangan C.M. Pleyte, seorang yang boleh dianggap ahli dalam Ilmu Kesundaan yang
mengatakan bahwa, Galuh sekarang ialah (ongeveer) Ciamis (Pleyte; 1913: 282).
Kesimpulannya, Galuh sebagai nama tempat yang letaknya di tanah Jawa
tulen ada di arah barat sehingga artinya bahwa, tanah-, daerah-, atau negeri
Galuh itu ialah tanah-, daerah-, atau negeri perak. Poerbatjaraka juga
pupuh ke-78 bait/pada ke-5, sebagai desa merdeka agama Wisnu yang
Seperti juga galuh itu di dalam carita ‘riwayat’ Sunda memang nama
Galuh Pakwan.
“De handeling (van Loetoeng Kasaroeng) valt voor is Pasir Batang anoe girang, het
voormalige rijk van Galoeh, het welk omvatte Banjoemas, Zuid-Tjirebon en de Oost-
Preanger‘
Lakon Lutung Kasarung itu terjadi di Pasir Batang yang tinggi, yakni Kerajaan Galuh jaman
dahulu yang memuat Banyumas, Cirebon Selatan dan Priangan Timur’” (Pleyte, 1911).
maka seluruh daerah aliran sungai Begawan-Serayu-Citanduy, jaman dulu ada di bawah
kekuasaan Kerajaan Galuh yang pusatnya ada di daerah Ciamis jaman sekarang.
BEBERAPA NASKAH YANG MENCERITAKAN
TENTANG KERAJAAN GALUH