Anda di halaman 1dari 7

METABOLISME

LEMAK DAN
METABOLISME
PROTEIN
KELOMPOK 4:
1. M. AIDZAR AL GIFARI
2. SITI NURHALIZAH ZAENAL
3. GHINA PRITA NABILA
PROSES METABOLISME LEMAK
1. Pembentukan Kilomikron
 Gliserol mempunyai sifat yang tidak bisa larut dalam air, sehingga gliserol akan masuk ke dalam vena
porta dan menuju ke hati.
 Selain gliserol, asam-asam lemak rantai pendek lainnya juga bisa melewati jalur ini.
 Sedangkan sebagian besar monogliserida dan asam lemak tidak mampu juga larut dalam air. Oleh sebab
itu, monogliserida dan asam lemak akan diangkut miselus serta dilepaskan dalam enterosit (sel epitel
usus).
 Pada sel tersebut monogliserida dan asam lemak akan berkumpul membentuk gelembung (kilomikron).
 Selain itu, dalam sel epitel usus tersebut akan terbentuk juga trigliserida (lipid) dari asam lemak dan
monogliserida.
 Kemudian kilomikron akan menuju ke vena kava dengan melalui pembuluh limfe sehingga menyatu
dengan peredaran darah.

2. Esterifikasi
 Esterifikasi merupakan sebutan dari proses pembentukan trigliserida. Kilomikron akan ditransportasikan
menuju jaringan adiposa serta hati.
 Lalu terjadi pemecahan kilomikron pada sel-sel hati dan jaringan adiposa. 
 Pada saat itu gliserol dan asam lemak dibentuk lagi dan disimpan sebagai simpanan trigliserida.
3. Lipolisis
Proses pecahnya lemak jaringan tersebut dinamakan dengan lipolisis.
Ketika tubuh seseorang membutuhkan energi dari lemak atau lipid, maka trigliserida akan dipecah menjadi
asam lemak dan gliserol.
Setelah itu, asam lemak dan gliserol tersebut dioksidasi dalam sel-sel membentuk energi.
Asam lemak hasil pemecahan lemak ditransportasikan ke jaringan yang membutuhkan oleh albumin.
Sebutan untuk asam lemak yang ditransporkan tersebut adalah asam lemak bebas (FFA/Free Fatty Acid).

4. Oksidasi Beta
Oksidasi beta merupakan proses di mana asam lemak dioksidasi dan menghasilkan asetil KoA.
Kemudian asetil KoA dari asam lemak dan asetil KoA dari metabolisme karbohidrat serta protein akan
masuk ke siklus asam sitrat.
Asetil KoA juga akan mengalami lipogenesis apabila kebutuhan energi pada tubuh telah terpenuhi.
Proses lipogenesis akan menghasilkan asam lemak lagi yang nantinya disimpan menjadi trigliserida.
Adapun sebagian lemak/lipid non gliserida yang disintesis dari asetil KoA.
Dengan begitu, asetil KoA mengalami proses kolesterogenesis dan berubah menjadi kolesterol.
Selain itu, asetil KoA juga memungkinkan untuk menghasilkan badan-badan keton, seperti aseton, aseto
asetat, dan hidroksi butirat.
Proses dihasilkannya badan-badan keton tersebut dinamakan dengan ketogenesis. Keseimbangan asam dan
basa dapat mengalami gangguan akibat adanya badan-badan keton.
Gangguan tersebut dinamakan dengan asidosis metabolik.
Jadi rangkaian reaksi berulang pada oksidasi beta meliputi:
Dehidrogenasi (asil KoA dehydrogenase),Hidrasi (enoil KoA hydratase),Dehydrogenase ,Tiolisis
PROSES METABOLISME PROTEIN
1. Transportasi Asam Amino 
 Asam amino ditransportasikan plasma darah melalui sistem sirkulasi menuju jaringan dalam tubuh.
 Asamamino akan digunakan untuk restitusi sel, mensintesis hormon dan enzim serta pertumbuhan dan
perkembangan.
 Lebih asam amino dioksidasi dengan respirasi agar menghasilkan energi baru.
 Substrat asam amino digunakan saat proses respirasi dan menghasilkan zat sisa berupa H 2O, NH4OH dan CO2.

2. Pengangkutan H2O dan CO2


 Dilakukanoleh plasma darah di pembuluh darah menuju paru-paru. Lalu diekskresikan keluar tubuh,(H 2O cair
dipindahkan ke kulit dan ginjal). 
 Di bagian kulit, H2O diekskresikan menjadi keringat. Di ginjal, maka menjadi urine.

3. Senyawa NH4OH dan NH3 Bersifat Racun


 NH4OH dan NH3 sifatnya beracun.
 Maka dari kedua senyawa ini akan dikeluarkan dari tubuh. 
 NH4OH dan NH3 akan diubah menjadi urea di bagian organ hati. Setelah berbentuk urea, langsung dibawa ke
ginjal dan diekskresikan untuk diubah lagi menjadi urine. 
REAKSI YANG TERJADI:
1. Transaminasi
 Reaksi ini merupakan awal mula terjadinya katabolisme. 
 Enzim yang terlibat adalah aminotransaminase atau transaminase yang lebih spesifik bagi ketoglutarat
(penerima gugus amino). Reaksi ini berperan sebagai senyawa yang membawa gugus amino menuju
ketoglutarat.
 Reaksi transaminasi memiliki tetapan seimbang hingga 1.0.
 Tujuan dari reaksi ini adalah dapat mengumpulkan berbagai macam gugus asam amino dan menjadi asam
amino glutamat.
 Setidaknya ada 12 asam amino protein yang mengalami degradasi. 

2. Deaminasi
 Deaminasi terjadi secara oksidatif maupun non-oksidatif. Asam glutamat yang dibantu NAD dan dikatalis
oleh enzim L-glutamat menjadi jenis asam amino yang bekerja pada proses deaminasi.
 Deaminasi non-oksidatif dilihat dari hilangnya gugus amino yang telah dikatalisasi serin dehidratase.
Selanjutnya menjadi katalis treonin dan berubah lagi menjadi keto butirat.
 Selain itu, ada pula proses dekarboksilasi asam amino untuk degradasi penyusun protein. 
 Degradasi yang terjadi akan menghasilkan amonia sebagai limbah nitrogen. Zat ini sifatnya beracun untuk
beberapa organisme tertentu. Agar tidak meracuni, gugus amino diekskresi oleh tubuh dengan bentuk urea
yang sifatnya tidak toxic. 
KETERKAITAN
Lemak dan protein bertemu dalam proses metabolisme, yaitu di dalam siklus Krebs yang terjadi didalam
hati. Sebagian besar pertemuannya berlangsung melalui pintu gerbang utama siklus Krebsyaitu koenzim
A. Akibatnya, kedua zat tersebut dapat saling mengisi sebagai bahan pembentuk semua zat tersebut.
Lemak dapat disintesis dari karbohidrat dan protein. Protein dapat disintesis dari lemak dan karbohidrat

Sintesis lemak dari protein dimulai saat protein diuraikan menjadi asam amino oleh enzim
protease. Asam amino yang terbentuk akan mengalami deaminasi. Selanjutnya masuk
kedalam siklus Krebs menjadi asam pirufat yang akhirnya menjadi 
asetil koenzim A. Asetilkoenzim A akan diubah menjadi asam lemak. Beberapa jenis asam
amino seperti serin, alaninedan leusin dapat diuraikan menjadi asam pirufat. Asam pirufat akan diubah
menjadi gliserol.Gliserol dan asam lemak akan membentuk lemak.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai