Anda di halaman 1dari 11

Asuhan keperawatan

gerontik pada masalah


inkontinensia urin

Ns. Arief Andriyanto, M.Kep., Sp.Kep.Kom


Keluhan setiap keluarnya urine
yang tidak dapat dikendalikan
(definisi ini untuk keperluan studi
epidemiologi)

Pengertian
Keluarnya urine yang tidak dapat
dikendalikan yang menyebabkan
problem sosial dan hygiene
Klasifikasi inkontinensia
urin
– Urge incontinensi, keluhan keluarnya urine yang tidak
terkendali (ngompol) didahului adanya urgency.
– Stress inkontinensia, keluhan keluarnya urine yang tidak
terkendali (ngompol) disebabkan oleh aktifitas fisik, batuk
dan bersin.
– Mixed Inkontinensia, keluarnya urine yang tidak terkendali
(ngompol) didahului urgency dan juga aktifitas fisik, batuk
dan bersin.
penyebab

– Tekanan pada daerah perut terjadi ketika melakukan beberapa aktivitas seperti
batuk, bersin, mengangkat barang, olahraga. Hal ini juga dapat disebabkan oleh
kehamilan, melahirkan, atau penuaan
– Inkontinensia urin membuat urin dikeluarkan secara darurat dan dengan
frekuensi tinggi. Hal ini dapat disebabkan oleh merokok, kafein, alkohol, atau
penuaan
– Kandung kemih selalu penuh. Pasien merasa bahwa kandung kemih tidak
kosong dan urin akan menetes sepanjang hari. Banyak masalah dengan
kandung kemih yang memburuk setelah menopause
Tanda dan gejala

Untuk kasus yang sangat ringan, urin kadang menetes sedikit ketika
batuk atau bersin, atau pada saat berjalan ke toilet.

Untuk tingkat ringan hingga menengah, urin menetes setiap hari dan
Anda memerlukan semacam popok.

Untuk penyakit yang parah, urin dapat keluar hampir setiap jam per
hari. Inkontinensia urin dapat membatasi aktivitas sehari-hari.
↓ fungsi ↓ aliran
nefron darah ginjal
Perubahan yang
dialami oleh
↓ Perubahan
elastisitas degeneratif lansia
otot dalam pada
saluran korteks
kemih serebral
masalah lansia dengan inkontinensia urin

• ↓ kemampuan untuk mempertahankan homeostasis


• ↓ pembersihan beberapa obat
• ↓ kapasitas kandung kemih
• Urgensi
• Urin residual kronis
Pengkajian keperawatan

– Biasanya terjadi pada usia 65 tahun dan cenderung


perempuan
– Pola biasa asupan cairan dan elektrolit
– Faktor risiko (obat-obatan, penyakit,keterbatasan
fungsional)
– Hambatan lingkungan
– Tanda dan gejala gangguan fungsi perkemihan
– Sikap dan pengetahuan
Penegakan diagnosa
keperawatan
– Diagnosis keperawatan actual
clinical judgment yang menggambarkan respon yang tidak diinginkan klien terhadap
kondisi kesehatan atau proses kehidupan baik pada individu, keluarga, kelompok dan
komunitas
– Diagnosis keperawatan risiko atau risiko tinggi
clinical judgment yang menggambarkan kerentanan lansia sebagai individu, keluarga,
kelompok dan komunitas yang memungkinkan berkembangnya suatu respon yang
tidak diinginkan klien terhadap kondisi kesehatan/proses kehidupannya
– Diagnosis keperawatan sindrom
clinical judgement yang menggambarkan suatu kelompok diagnosis keperawatan yang
terjadi bersama, mengatasi masalah secara bersama dan melalui intervensi yang sama.
– Diagnosis keperawatan promosi kesehatan
Clinical judgement yang menggambarkan motivasi dan keinginan untuk meningkatkan
kesejahteraan dan untuk mengaktualisasikan potensi kesehatan pada individu,
keluarga, kelompok atau komunitas.
Diagnosa keperawatan

– Resiko infeksi b.d inkontinensia


– Resiko kerusakan integritas kulit b.d irigasi konstan urin
– Resiko ketidakefektifan penatalaksanaan program terapeutik b.d
kurangnya pengetahuan penyebab, gejala, penatalaksanaan, program
latihan
Intervensi
keperawatan
– Edukasi tentang fungsi kemih normal
– Edukasi tentang mencegah dan
mengurangi inkontinensia
– Pengelolaan inkontinensia (melatih
respon kandung kemih yang baik,
melatih perilaku berkemih, latihan
otot-otot dasar panggul, modifikasi
tempat untuk berkemih

Anda mungkin juga menyukai