Anda di halaman 1dari 11

MAKNA DAN PERAN NILAI PUBLIK (PUBLIC

VALUES)
Dr. Sutomo, M.Si
Apakah pengertian nilai (values) dalam khasanah administrasi
public ?
Nilai adalah suatu obyek atau situasi yang dianggap sebagai sesuatu
yang sangat berharga, sesuatu yang mempunyai harga yang sangat
tinggi dan yang dicari.
Nilai merupakan sesuatu yang dianggap oleh seseorang sangat penting
dan sangat diharapkan (something one thinks is very important and
desirable).
Moore, M. (1995) Creating Public Value: Strategic management
in Government, Cambridge, MA, Harvard University Press.

Menyatakan bahwa Pengertian Nilai public adalah:

1. Nilai publik mengacu pada nilai yang diciptakan oleh pemerintah


melalui peraturan layanan, hukum dan tindakan lainnya.
2. Dalam demokrasi nilai ini pada akhirnya ditentukan oleh masyarakat
sendiri. Nilai ditentukan oleh preferensi warga, diungkapkan melalui
berbagai sarana dan dibiasakan melalui keputusan politisi yang
terpilih.
Sumber Nilai Publik
• Konstitusi
• Undang-undang dan peraturan turunannya.
• Preferensi warga .

Apa sumber pembentuk preferensi warga ?


Kepentingan-kepentingan yang dikonstruk oleh kelompok masyarakat.
Dinamika Kepentingan Public
Nilai Publik pada Pembukaan UUD 1945
1) Perlindungan, keamanan dan ketertiban
2) Keadilan bagi seluruh rakyat
3) Mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pendidikan
4) Kemakmuran dan kesejahteraan
5) Medapatkan Pekerjaan dan penghidupan yang layak
6) Kebebasan bekumpul dan menyampaikan pendapat
7) Bertanggungjawab terhadap kehidupan fakir, miskin dan anak terlantar
8) Hak-hak demokrasi.
9) Dan lain-lain.
Manfaat Konsep Nilai Publik
• Konsep nilai publik memberikan tolok ukur yang kasar   untuk mengukur
kinerja kebijakan dan lembaga-lembaga publik, membuat keputusan
tentang pengalokasian sumber daya dan memilih sistem yang
sesuai,Moore dan Khagram (2011).

Manfaat Nilai Publik bagi kehidupan masyarakat, birokrasi pemerintah dan


pejabat public adalah :
• Sebagai pertimbangan dalam setiap tahapan manajemen (perencanaan->
pengendaliannya)
• penentuan indicator capaiannya dan apa manfaat yang diperoleh dari sisi
sudut pandang warga negara.
• Penentuan metode yang akan dipergunakan.
Misalnya :

• Ada 3 kondisi yang ditemukan oleh pejabat public pada aktivitas sehari-harinya :
1. Kantor Dinas yang halamannya tidak tertata dengan baik., sehingga imajinasinya
adalah diperlukan taman dan ketersediaan kebutuhan pemeliharaannya.
2. Kondisi Gedung SD yang kurang layak dan peserta didik yang berkeliaran di
jalan.
3. Jembatan penghubung antar desa yang retak.
4. Kondisi masjid yang memprihatinkan/rusak

Menurut anda mana yang anda pilih untuk dijadikan obyek perencanaan
pembangunan ?
Apa pertimbangannya ?
Nilai Publik pada Kebijakan Publik, Fisterbusch (1983) dalam
Solichin Abdul Wahab (2017:111-132) :
• Keamanan (security)
• Hukum dan Ketertiban umum (law and order)
• Keadilan (justice)
• Kebebasan (Liberty)
• Kesejahteraan (welfare)

Nilai Publik di atas eksistensinya di kehidupan seringkali terjadi saling


bersaing dan mengarah pada pengurangan bahkan adanya perlu
pengorbanan pada nilai yang lainnya.
Model Pemerintahan Pluralist-Demokrasi, dengan bangun asumsi :
• Bahwa dalam masyarakat itu terdapat banyak sekali kelompok kepentingan
(interest groups) yang berbeda satu sama lain dan saling bersaing.
• Bahwa pemerintah itu harus menawarkan suatu akses dan sarana partisipasi yang
sama kepada kelompok-kelompok kepentingan tersebut.
• Bahwa pemerintah harus mempunyai banyak pusat-pusat kekuasaan yang
menyebar baik vertical maupun horizontal untuk menjamin keseimbangan.
• Bahwa pemerintah dan politik itu harus bisa dipahami sebagai suatu sarana
kompetisi diantara kepentingan-kepentingan minoritas.
• Bahwa ada probalitas yang tinggi bahwa suatu kelompok yang aktif dan legitimate
dalam suatu populasi bisa membuat dirinya mendengar secara efektif terhadap
tahapan2 yang krusial dalam proses pembuatan kebijakan public.
• Bahwa kompetisi diantara institusi pemerintah dan kelompok2 kepentingan non-
pemerintah bisa menyebabkan terjadinya suatu bargaining dan kompromi, dan
juga bisa menghasilkan suatu keseimbangan kekuasaan dalam masyarakat.
Saran Model Pluralist-Democracy, birokrasi pemerintah mewujudkan
hal-hal berikut :
• Menyedikan banyak pusat-pusat kekuasaan sebagai sarana
kesimbangan dan untuk mengecek terjadinya konsentrasi kekuasaan
• Menyediakan titik-tiktik akses yang berlipat ganda agar terjadi
perwakilan untuk kelompok-kelompok kepentingan.
• Memperkuat desentralisasi dan elemen2 nya
• Di dalam diri pemerintah dimotivasi untuk terjadinya kompetisi yang
sehat.
• Pemerintah harus terbuka dan partisipatif
• Pemerintah harus mampu menghasilkan proses bargaining yang luas.
Model Pemerintahan Administrative-Efficiensy
• Nilai utama dari proses kebijaksanaan public adalah efisiensi, yakni diperoleh suatu
hasil yang terbesar dengan biya yang terkecil.
• Birokrat haruslah pejabat yang professional, dipilih dan diangkat secara kompetitif
berdasarkan kompetensi dan merit.
• Sistem merit dan keahlian ditata dan diorganisasikan secara efektif ke dalam suatu
hierakhi yang soesialisasi fungsi dengan pertanggungjawaban dan kewajiban yang
jelas.
• Bahwa politik dan adminitrasi, demikian pula kenyataan (fact) dan nilai (values) harus
bisa dipisahkan.
• Perencanaan merupakan proses yang essensial bagi proses pembuatan keputusan
yang baik dan sentralisasi manajemen fiscal merupakan yang esensial.
• Koordinasi yang efektif yang mampu mensinergikan kemampuan menjadi bagian dari
sistem birokrasi publik yang diletakkan pada pejabat publik sebagai wakil dari
kepentingan rakyat.

Anda mungkin juga menyukai