Anda di halaman 1dari 46

SUMBER HUKUM bagi

HUKUM TATA NEGARA (HTN)

FAKULTAS HUKUM
Oleh:UNIVERSITAS MATARAM
SARKAWI, SH.,MH.
TAHUN 2013
HTN/SARKAWI,SH.,MH. 1
SUMBER HUKUM bagi
HUKUM TATA NEGARA (HTN)

1.Pengertian Sumber Hukum


2.Jenis Sumber Hukum
3.Sumber Hukum Tata Negara ( Sumber dalam arti formal dan materiil)
4.Hirarki Peraturan Perundang-undangan
a.Undang-Undang Dasar ( Pengertian, kedudukan, materi muatan, sifat, perubahan
b.UU/Perpu ( pengertian, pembentukan, jenis UU, materi muatan, fungsi)
c.Peraturan Pemerintah ( pembentukan, fungsinya)
d.Peraturan Presiden ( pembentukan, fungsinya)
e.Peraturan Daerah ( pembentukan, materi muatan
 ( 4 x pertemuan )

HTN/SARKAWI,SH.,MH. 2
PENGERTIAN SUMBER HUKUM

HTN/SARKAWI,SH.,MH. 5
ISTILAH SUMBER HUKUM

van Apelddoorn

1. Sumber hukum dl arti sejarah


2. Sumber hukm dlm arti sosiologis
3. Sumber hukum dlm arti filsafat
4. Sumber hukum dlm arti formal
ISTILAH SUMBER HUKUM

Menurut tinjauan Filsafat


1. Sumber untuk atau yg menentukan ISI HUKUM yaitu
apakah isi hukum tsb sudah tepat atau baik dan benar-
benar adil atau sebaliknya
2. Sumber utk menentukan KEKUATAN MENGIKAT suatu
kaidah hukum yaitu mengapa

3. hukum itu ditaati


ISTILAH SUMBER HUKUM

Menurut tinjauan sejarah

1. Stelsel apakah yg memainkan peranan pd waktu


hukum yg sedang berlaku sekarang (hukum fositif)
ditetapkan
2. Kitab-kitab hukum, dokumen-dokumen, surat –surat
manakah, dan sebagainnya yg tlh diperhatikan oleh
pembuat UU pd saat menetapkan hukum yg berlaku
sekarang
PENGERTIAN SUMBER HUKUM
C.S.T. Kansil Segala apa sj yg
menimbulkan aturan2 yg
mempunyai kekuatan yg
bersifat memaksa, yakni
aturan2 yg kalau dilanggar
mengakibatkan sanksi tegas
dan nyata
Sumber Hukum
JIMLY ASSHIDDIQIE. Tempat
darimana asal muasal suatu
nilai atau norma ttu berasal
Pasal 1 Tap MPR No
III/MPR/2000: Sumber yg
dijadikan bahan utk
penyusunan perat perUUan
PENDAPAT AHLI
TTG PENGERTIAN SUMBER HUKUM
1. Sbg asas hukum
2. Menunjukkan hk terdahulu yg memberi bahan2 pd
hk yg berlku skrg
Sudikno 3. Sumber berlakunya (memberi kekuatan berlaku)
Mertokusumo 4. Sumber dr mana kita dpt mengenal hukum
5. Sumber terjadinya hk /sumber yg menimbulkan hk

1. Sbg sumber hukum (sources of law)


Hans Kelsen 2. Utk menilai alasan (the reason for the validity of law)
3. Utk hal2 yg bersifat non yuridis seperti norma, moral
etika dsb

1. Sbg asalnya hukum yi keputs penguasa yg berwnang


Dalam ilmu 2. Sbg tempat ditemukaanya perat hukum yg berlaku
pengt hukum 3. Sbg hal2 yg dpt atau seyogyanya mempengaruhi
penguasa dlm menetukan hukum
JENIS SUMBER HUKUM

HTN/SARKAWI,SH.,MH. 12
1. Sumber hukum dlm arti formal (formele
zin)
ialah dlm bentuk tertulis dr mana suatu
kaidah hukum diambil
Utrecht 2. Sumber hukum dlm arti materil atau
substansial (in materiele zin)
adl tempat dari mana norma itu berasal,
baik yg berbentuk tertulis ataupun yg tidk
tertulis
Ciri - ciri hukum yg bersifat formal

Dirumuskan dalam suatu bentuk

Berlaku umum mengikat dan ditaati


• Bentuk produk legislasi ataupun produk
regulasi ttu (regels)
• Bentuk perjanjian atau perikatan ttu yg
mengikat antar para pihak (contract,
treaty)
Sumber hukum formal hrs • Bentuk putusan hakim ttu (vonnis)
memiliki Salah satu bentuk • Bentuk-bentuk keputusan administratif
al: (beschikking) ttu dri pemegang
kewenangan administrasi negara.
JIMLY ASSHIDDIQIE
Bagaimanakah Sumber Hukum
Tata Negara?

HTN/SARKAWI,SH.,MH. 16
SUMBER HUKUM TATA NEGARA

Pada umumnya, dpt dibedakan mnjd dua :

SUMBER HK MATERIAL,
SUMBER HK FORMAL,
yaitu sumber hk yg turut
yaitu sumber hk yg sudah
menentukan isi kaidah hk.
diberi bentuk tertentu. Agar
Sumber hk material ini berasal
berlaku umum, suatu kaidah
dr peristiwa2 dlm pergaulan
hrs diberi bentuk shg
masya. & peristiwa2 itu dpt
pemerintah dpt
mempengaruhi bahkan
mempertahankannya.
menentukan sikap manusia.
SUMBER HUKUM MATERIL

Sumber hukum historis (rechtsborn in historischezin)

Sumber hukum sosiologis/antropologis (rechtsborn in


sociologischezin)

Sumber hukum filosofis (rechttsbron in filosofischezin)

Faktor ekonomi

Faktor agama
SUMBER HUKUM
SUMBER HUKUM FORMAL
FORMAL
Peraturan perundang-undangan
( Tata urutan perUUan)

Kebiasaan/hukum adat ketatanegaraan


/hukum tidak tertulis (konvensi)

Yurisprudensi ketatanegaraan

Traktat (perjanjian internasional


ketatanegaraan)

Doktrin (pendapat/anggapan para ahli)


HIRARKI PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN

HTN/SARKAWI,SH.,MH. 20
Tata Urutan PerUUan berdasarkan
MPRS No. XX tahun 1966

UUD 1945
TAP MPRS
UU/Perpu
PP
Kepres
Peratran
pelksna
lainnya
Sumber hukum formil berdasarkan MPRS No. XX
tahun 1966
• Ketetapan tsb adl sebuah ketetapan ttg memorandum
DPR-GR tanggal 9 juni 1966.
• Memorandum tsb lahir sbg konsep mengatasi keadaan
hukum yg kacau balau pd awal perjalanan orde baru.
• Isi memorandum tsb ada 3 hal antara lain: (1) sumber
tertib hukum RI, tata urutan perUUan, Skema susunan
kekuasaan negara RI
• Yang diterima hanya Sumber tertib hukum dan tata
urutan perUUan.
Tata Urutan PerUUan menurut tap MPR RI No III/MPR/2000
ttg sumber hukum dan tata urutan perat perUUan

UUD 1945
TAP MPR RI
UU
Perpu
PP
Kepr
Perd
es
a
Sumber hukum brdsrkn tap MPR RI No III/MPR/2000 ttg sumber
hukum dan tata urutan perat perUUan

• Atas dasar pertimbangan bhw tap mprs 1966, menimbulkan


kerancuan pengertian, selain itu memantapkan perwujudan
Otonomi daerah. Mk lahir 2000
• Psl 2 Tap MPR No.III/MPR/2000, tata urutan perUUan yg mrpk
pedoman dlm pembuat aturan hukum adl sbb:
1. UUD 1945
2. TAP MPR RI
3. UU
4. PerPU (Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang)
5. PP
6. Kepres
7. Perda
Tata urutan perat perUUan menurut UU No 10 Tahun 2004

UUD 1945
UU/Perpu
PP
Perpres
Perda
Tata Urutan PerUUan menurut UU No 12 Tahun 2011
ttg pembentukan peraturan per undang-undangan
(bab III Pasal 7)

UUDN RI 1945
TAP MPR RI
UU/Perpu
PP
Perpre
s
Prda
Prda
prov
Kab
Bagaimanakah Peraturan Perundang-undangan
selain tersebut dlm slide di Atas???
Pasal 8 UU No. 12 tahun 20011

(1) Jenis Peraturan Perundang-undangan selain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7


ayat (1) mencakup peraturan yang ditetapkan oleh Majelis Permusyawaratan
Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Mahkamah Agung,
Mahkamah Konstitusi, Badan Pemeriksa Keuangan, Komisi Yudisial, Bank Indonesia,
Menteri, badan, lembaga, atau komisi yang setingkat yang dibentuk dengan
Undang-Undang atau Pemerintah atas perintah Undang-Undang, Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah Provinsi, Gubernur, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Kabupaten/Kota, Bupati/Walikota, Kepala Desa atau yang setingkat.
(2) Peraturan Perundang-undangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diakui
keberadaannya dan mempunyai kekuatan hukum mengikat sepanjang
diperintahkan oleh Peraturan Perundang-undangan yang lebih tinggi atau dibentuk
berdasarkan kewenangan.
BAGAIMANAKAH PENGERTIAN, KEDUDUKAN, MATERI
MUATAN, SIFAT, PERUBAHAN DARI HIRARKI PERATURAN PER-
UU-AN TSB???

HTN/SARKAWI,SH.,MH. 28
Brdsrkn TAP MPR RI No III/MPR/2000
ttg Sumber Hukum dan Tata Urutan Perat PerUUan
Psl 2 dan 3 :

UUD 1945 : mrpkn hukum dsar tertulis negara RI

TAP MPR RI : Putusan MPR sbg pengemban kedaulatan rakyat

UU : utk melaks UUD 1945 serta Tap MPR RI

PerPU : dibuat dlm hal ihwal kegentingan yg memaksa

PP : dibuat utk melaks perintah UU

Kepres : mengatur utk menjalankan fungsi dan tugasnya utk mngtr


pelaks. administrasi neg dan administrasi pem-an
Perda : mrpk perat utk melaks. aturan hukum di atsnya dan
menampung kondisi khusus dr daerah.
Berdasarkan UU No 10 Tahun 2004

UUD 1945 : mrpkn hukum dsar tertulis negara RI

UU/ : utk melaks UUD 1945


PerPU : dibuat dlm hal ihwal kegentingan yg memaksa

PP : dibuat utk melaks perintah UU

Kepres : mengatur utk menjalankan fungsi dan tugasnya utk mngtr


pelaks. administrasi neg dan administrasi pem-an

Perda : mrpk perat utk melaks. aturan hukum di atsnya dan


menampung kondisi khusus dr daerah.
Hamid S. Attamimi (1992: 50-52); persamaan dan
perbedaan antara peraturan perUUan dan perat
kebijakan

• Sama-sama mrpk aturan yg berlaku


umum
• Perat perUUan dan perat kebijakan
PERSAMAA ditujukan kpd masya umum
N • Kewenangan pengaturan yg bersifat
umum/publik, dan ditetapkan oleh
lembaga/pejabat yg mempunyai
kewenangan umum/publik
PERBEDAAN
Pembentukan UU adl fungsi negara

Pembentukan Perat kebijakan mrpk fungsi pemerintah dlmarti sempit (eksekutif)

UU mengatur hanya tata kehidupan masy yg lebih mendasar seperti: suruhan dan larangan utk
berbuat atau tidak berbuat, dan apabila perlu disertai sanksi pidana dan sanksi pemaksa

Perat kebijakan hanya mengandung materi muatan yg berhubungan dg kewenangan


membentuk keputusan2 dlm arti beschikkingen, yakni kewenangan bertindak dlm bidang
hukum privat trmasuk pula kewenangan membuat perencanaan

Penerapan sanksi pidana dan pemaksa dituangkan dlm UU yg pembentukannya hrs dilakukan
dg persetujuan rakyat atau dgpersetujuan wakil2nya

Sedangkan perat perUUan yg lebih rendah hanya dapat mencantumkan sanksi pidana bg
pelanggaran, apabila ketentauannya scr tegas ada atribusi oleh UU.peraturan kebiajakan hnya
dpt mencantumkan sanski administratif bg pelenggaran ketentuan2nya.
MATERI MUATAN HIRARKI PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN
Tata
urutan Pengerti keduduk materi Perubah pemben jenis
per-UU- an, an, muatan, sifat, an tukan, UU, Fungsi
an

UUD N RI Adalh Tertinggi Cita2 st Mendasa MPR Grond Mengatur


1945 hukum bangsa, r/ dasar wet masalah
dsar yg garis kenegara
besar, asas
tertinggi dan tujuan
an dan
negara, sbg
pengaturan sumber
tata tertib bg semua
pelbagai perat
lembaga perUUan
negara, di
hak asasi
manusiaa, bawahny
perundang a
2an dan
sgl sstu yg
bersifat
pengaturan
scr
mendasar
Tata
urutan Pengerti keduduk materi Perubah pemben jenis
per-UU- an, an, muatan, sifat, an tukan, UU, Fungsi
an

UU Adl bentuk Paling Mengatur Hukum Legislasi organik Mengatur


peraturan tinggi lebih nasional, (DPR dan utk melaks
perUUan dibawah lanjut sektoral Preside) UUD dan
yg UUD ketentuan dan Psl 20 (1) mengatur
diadakan UUD N RI hukum UUD 1945 hal2 yg tdk
melaks 1945, al: pokok “Dewan diatur dlm
UUD HAM, Hak perwakilan UUD 1945
dan rakyat
kewajiban memegang
warga kekuasaan
negara, membentu
pelaks dan k UU”
penegakaa
n
kedaulatan
neg,
wilayah,
pendduk,
keuangan
neg
Tata
urutan Pengerti keduduk materi sifat, Perubah pemben jenis Fungsi
per-UU- an, an, muatan, an tukan, UU,
an

Perpu Adl Paling Mengatur Sementar Pengesaa Preside) Mengatur


bentuk tinggi lebih a, dlm n DPR Psl 5 (2) utk
peraturan dibawah lanjut keadaan UUD melaks
perUUan UUD ketentua darurat 1945 UUD dan
yg n UUD N “presiden mengatur
diadakan RI 1945, menetap hal2 yg
melaks al: kan PP tdk diatur
UUD HAM, utk dlm UUD
Hak dan menjalan 1945
kewajiba kan UU
n warga sbgmana
negara, mestinya
pelaks ”
dan Psl 22 (1)
penegaka dalam hal
an ihwal
kedaulata kegenting
n neg, an yg
wilayah, memaksa
pendduk,
keuangan
neg
Tata
urutan Pengerti keduduk materi sifat, Perubah pemben jenis Fungsi
per-UU- an, an, muatan, an tukan, UU,
an

PP Adl berisi umum Dibuat Pelaksan Mengatur


bentuk materi oleh a UU
peraturan utk Preside)
perUUan menjalan Psl 5 (2)
yg melaks kan UU UUD
UU sebagaim 1945
ana “presiden
mestinya menetap
kan PP
utk
menjalan
kan UU
sbgmana
mestinya

Hamid S. Attamimi (Maria Farida Indrati Soeprapto,
2002:99) Karakteristik Peraturan Pemerintah

PP tdk dapt dibentuk tanpa terlebih dahulu ada UU yg menjadi induknya

PP tdk dapt mencantumkan sanksi pidana apabila UU yg bersangkutan tdk


mencantumkan sanksi pidana

Ketentuan PP tdk dpt menambah atau mengurangi ketentuan UU yg


bersangkutan

Utk menjalankan, menjabarkan, atau merinci ketentuan UU, PP dpt


dibentuk meski ketentuan UU tsb tdk memintanya scr tegas

Ketentuan PP berisi perat atau gabungan perat dan penetapan ttpi PP tdk
berisi penetapan semata-mata.
Tata
urutan Pengerti keduduk materi sifat, Perubah pemben jenis Fungsi
per-UU- an, an, muatan, an tukan, UU,
an

Perpres Adalah Berisi Mengatur Oleh Melaks


perat yg materi yg presiden perintah
dibuat diperinta (pasal 11 UU atau
oleh hkan oleh UU no 10 melaks
presiden UU atau tahun peraturan
dlm materi 2004;;” pemerint
menyelen utk Berisi ah
ggarakan melaks materi yg
pemerint peraturan diperinta
ahan pemerint hkan oleh
negara ah (psl 11 UU atau
sbg UU No. materi
atribusi 10 tahun utk
dr psl 4 2004 melaks
(1) UUDN peraturan
RI 1945 pemerint
ah
Tata
urutan Pengerti keduduk materi sifat, Perubah pemben jenis Fungsi
per-UU- an, an, muatan, an tukan, UU,
an
Perda Adalah Menjabar Dlm Mengatur Adlh Melaks
perat yg kan rangka perat yg perintah
dibuat peraturan penyelen dibuat UU atau
oleh perUUan ggaraan oleh melaks
DPRD yg lebih otonomi DPRD peraturan
dan tinggi daerah dan pemerint
kepala dan tugas Kepala ah,
daerah pembant Daerah peraturan
uan, dan Pasl 7 (2) presiden
menamp UU No 10
ung tahun
kondisi 2004 ;
khusus perda
daerah prov ,
serta gub oleh
DPRD
dan gub,
walkot,
BPD
kades
Materi muatan perat perUUan menurut UU No. 12 Tahun 2011

UUD 1945 : mrpkn hukum dsar tertulis negara RI

TAP MPR RI : Putusan MPR sbg pengemban kedaulatan rakyat

UU : Pasal 10: utk melaks UUD 1945 serta Tap MPR RI


(1) Materi muatan yang harus diatur dengan UndangUndang berisi:
a. pengaturan lebih lanjut mengenai ketentuan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
b. perintah suatu Undang-Undang untuk diatur dengan Undang-Undang; c. pengesahan perjanjian internasional
tertentu; d. tindak lanjut atas putusan Mahkamah Konstitusi; dan/atau e. pemenuhan kebutuhan hukum dalam
masyarakat.
(2) Tindak lanjut atas putusan Mahkamah Konstitusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d dilakukan oleh
DPR atau Presiden.

PerPU : Pasal 11: Materi muatan Peraturan Pemerintah Pengganti UndangUndang sama dengan materi
muatan Undang-Undang.

PP : Pasal 12: Materi muatan Peraturan Pemerintah berisi materi untuk menjalankan Undang-Undang
sebagaimana mestinya.
Kepres : Pasal 13: Materi muatan Peraturan Presiden berisi materi yang diperintahkan oleh Undang-Undang, materi
untuk melaksanakan Peraturan Pemerintah, atau materi untuk melaksanakan penyelenggaraan kekuasaan
pemerintahan.
Perda : Pasal 14 : Materi muatan Peraturan Daerah Provinsi dan Peraturan Daerah Kabupaten/Kota berisi materi muatan
dalam rangka penyelenggaraan otonomi daerah dan tugas pembantuan serta menampung kondisi khusus daerah
dan/atau penjabaran lebih lanjut Peraturan Perundang-undangan yang lebih tinggi.
Materi muatan mengenai ketentuan pidana menurut UU no 12
tahun 2011

(1) Materi muatan mengenai ketentuan pidana hanya dapat dimuat dalam:
a. Undang-Undang;
b. Peraturan Daerah Provinsi; atau
c. Peraturan Daerah Kabupaten/Kota.

(2) Ketentuan pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dan huruf c
berupa ancaman pidana kurungan paling lama 6 (enam) bulan atau pidana
denda paling banyak Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah).

(3) Peraturan Daerah Provinsi dan Peraturan Daerah Kabupaten/Kota dapat


memuat ancaman pidana kurungan atau pidana denda selain sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) sesuai dengan yang diatur dalam Peraturan
Perundang-undangan lainnya.
Bagaimanakah nasib peraturan2 perUUan
lainnya..????
Pasal 7 ayat (4) UU No. 10 tahun 2004. Jenis peraturan Per-UU-an selain yg
ditentukan pada pasal 7 ayat (1) UU No. 10 tahun 2004, diakui keberadaannya dan
mempunyai kekuatan hukum mengikat sepanjang diperintahkan oleh peraturan
per UU an yg lebih tinggi

Pasal 54 UU No. 10 tahun 2004, Segala sesuatu yg berkenaan dengan bentuk dan
pembentukan perat perUUan hrs tunduk pd ketentuan yg diatur oleh UU ini.

Pasal 56 UU No. 10 tahun 2004; semua keputusan presiden, menteri, gubernur,


bupati/walikota atau keputusan pejabat lainnya sebagaimana yang dimaksud pasal
54 yg bersifat mengatur, yang sudah ada sebelum UU ini berlaku, harus dibaca
peraturan, sepanjang tidak bertentangan dg undang-undang ini.”
Asas peraturan per-UU-an
Undang-undang tidak beoleh berlaku surut

UU yg dibuat penguasa yg lebih tinggi mempunyai


kedudukan yg lebih tinggi pula (lex superior derogat legi
inferiori)
UU yg bersifat khusus mengenyampingkan UU yg bersifat
umum (lex specialis derogat legi generali)
UU yg berlaku kemudian membatalkan UU yg terdahulu yg
mengatur hal tertentu yg sama (lex posterior derogat legi
priori)

UU tak dapat diganggu gugat


UU tdk berlaku lagi apabila:

Jangka waktu berlakunya yg telah ditentukan oleh UU yg


bersngkutan sudah habis

Keadaan atau hal mana uu yang dibuat sudah tidak ada lagi

UU itu dicabut oleh instansi yg membuat atau instansi yg lebih


tinggi

Telah ada UU yg baru yg isinya bertentangan atau berlainan


dengan UU yg dahulu berlaku
46

Anda mungkin juga menyukai