Sumber Hukum Tata Negara
Sumber Hukum Tata Negara
FAKULTAS HUKUM
Oleh:UNIVERSITAS MATARAM
SARKAWI, SH.,MH.
TAHUN 2013
HTN/SARKAWI,SH.,MH. 1
SUMBER HUKUM bagi
HUKUM TATA NEGARA (HTN)
HTN/SARKAWI,SH.,MH. 2
PENGERTIAN SUMBER HUKUM
HTN/SARKAWI,SH.,MH. 5
ISTILAH SUMBER HUKUM
van Apelddoorn
HTN/SARKAWI,SH.,MH. 12
1. Sumber hukum dlm arti formal (formele
zin)
ialah dlm bentuk tertulis dr mana suatu
kaidah hukum diambil
Utrecht 2. Sumber hukum dlm arti materil atau
substansial (in materiele zin)
adl tempat dari mana norma itu berasal,
baik yg berbentuk tertulis ataupun yg tidk
tertulis
Ciri - ciri hukum yg bersifat formal
HTN/SARKAWI,SH.,MH. 16
SUMBER HUKUM TATA NEGARA
SUMBER HK MATERIAL,
SUMBER HK FORMAL,
yaitu sumber hk yg turut
yaitu sumber hk yg sudah
menentukan isi kaidah hk.
diberi bentuk tertentu. Agar
Sumber hk material ini berasal
berlaku umum, suatu kaidah
dr peristiwa2 dlm pergaulan
hrs diberi bentuk shg
masya. & peristiwa2 itu dpt
pemerintah dpt
mempengaruhi bahkan
mempertahankannya.
menentukan sikap manusia.
SUMBER HUKUM MATERIL
Faktor ekonomi
Faktor agama
SUMBER HUKUM
SUMBER HUKUM FORMAL
FORMAL
Peraturan perundang-undangan
( Tata urutan perUUan)
Yurisprudensi ketatanegaraan
HTN/SARKAWI,SH.,MH. 20
Tata Urutan PerUUan berdasarkan
MPRS No. XX tahun 1966
UUD 1945
TAP MPRS
UU/Perpu
PP
Kepres
Peratran
pelksna
lainnya
Sumber hukum formil berdasarkan MPRS No. XX
tahun 1966
• Ketetapan tsb adl sebuah ketetapan ttg memorandum
DPR-GR tanggal 9 juni 1966.
• Memorandum tsb lahir sbg konsep mengatasi keadaan
hukum yg kacau balau pd awal perjalanan orde baru.
• Isi memorandum tsb ada 3 hal antara lain: (1) sumber
tertib hukum RI, tata urutan perUUan, Skema susunan
kekuasaan negara RI
• Yang diterima hanya Sumber tertib hukum dan tata
urutan perUUan.
Tata Urutan PerUUan menurut tap MPR RI No III/MPR/2000
ttg sumber hukum dan tata urutan perat perUUan
UUD 1945
TAP MPR RI
UU
Perpu
PP
Kepr
Perd
es
a
Sumber hukum brdsrkn tap MPR RI No III/MPR/2000 ttg sumber
hukum dan tata urutan perat perUUan
UUD 1945
UU/Perpu
PP
Perpres
Perda
Tata Urutan PerUUan menurut UU No 12 Tahun 2011
ttg pembentukan peraturan per undang-undangan
(bab III Pasal 7)
UUDN RI 1945
TAP MPR RI
UU/Perpu
PP
Perpre
s
Prda
Prda
prov
Kab
Bagaimanakah Peraturan Perundang-undangan
selain tersebut dlm slide di Atas???
Pasal 8 UU No. 12 tahun 20011
HTN/SARKAWI,SH.,MH. 28
Brdsrkn TAP MPR RI No III/MPR/2000
ttg Sumber Hukum dan Tata Urutan Perat PerUUan
Psl 2 dan 3 :
UU mengatur hanya tata kehidupan masy yg lebih mendasar seperti: suruhan dan larangan utk
berbuat atau tidak berbuat, dan apabila perlu disertai sanksi pidana dan sanksi pemaksa
Penerapan sanksi pidana dan pemaksa dituangkan dlm UU yg pembentukannya hrs dilakukan
dg persetujuan rakyat atau dgpersetujuan wakil2nya
Sedangkan perat perUUan yg lebih rendah hanya dapat mencantumkan sanksi pidana bg
pelanggaran, apabila ketentauannya scr tegas ada atribusi oleh UU.peraturan kebiajakan hnya
dpt mencantumkan sanski administratif bg pelenggaran ketentuan2nya.
MATERI MUATAN HIRARKI PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN
Tata
urutan Pengerti keduduk materi Perubah pemben jenis
per-UU- an, an, muatan, sifat, an tukan, UU, Fungsi
an
Ketentuan PP berisi perat atau gabungan perat dan penetapan ttpi PP tdk
berisi penetapan semata-mata.
Tata
urutan Pengerti keduduk materi sifat, Perubah pemben jenis Fungsi
per-UU- an, an, muatan, an tukan, UU,
an
PerPU : Pasal 11: Materi muatan Peraturan Pemerintah Pengganti UndangUndang sama dengan materi
muatan Undang-Undang.
PP : Pasal 12: Materi muatan Peraturan Pemerintah berisi materi untuk menjalankan Undang-Undang
sebagaimana mestinya.
Kepres : Pasal 13: Materi muatan Peraturan Presiden berisi materi yang diperintahkan oleh Undang-Undang, materi
untuk melaksanakan Peraturan Pemerintah, atau materi untuk melaksanakan penyelenggaraan kekuasaan
pemerintahan.
Perda : Pasal 14 : Materi muatan Peraturan Daerah Provinsi dan Peraturan Daerah Kabupaten/Kota berisi materi muatan
dalam rangka penyelenggaraan otonomi daerah dan tugas pembantuan serta menampung kondisi khusus daerah
dan/atau penjabaran lebih lanjut Peraturan Perundang-undangan yang lebih tinggi.
Materi muatan mengenai ketentuan pidana menurut UU no 12
tahun 2011
(1) Materi muatan mengenai ketentuan pidana hanya dapat dimuat dalam:
a. Undang-Undang;
b. Peraturan Daerah Provinsi; atau
c. Peraturan Daerah Kabupaten/Kota.
(2) Ketentuan pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dan huruf c
berupa ancaman pidana kurungan paling lama 6 (enam) bulan atau pidana
denda paling banyak Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah).
Pasal 54 UU No. 10 tahun 2004, Segala sesuatu yg berkenaan dengan bentuk dan
pembentukan perat perUUan hrs tunduk pd ketentuan yg diatur oleh UU ini.
Keadaan atau hal mana uu yang dibuat sudah tidak ada lagi