Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN

DENGAN GANGGUAN SISTEM KARDIOVASKULER


PADA KASUS ST ELEVASI MIOKARD INFARK (STEMI)
DI RUANG IGD RSUZA BANDA ACEH
Pengertian
STEMI (ST Elevasi Miokard Infark) adalah
suatu kondisi yang menyebabkan kematian sel
miosit jantung karena iskemia yang
berkepanjangan akibat oklusi korener akut
(Black & Hawk (2005), dalam Darliana, 2010).
Etiologi
• STEMI terjadi akibat stenosis total pembuluh
darah koroner sehingga menyebabkan
nekrosis sel jantung yang bersifat irreversible
(Brown & Edwars (2005) dalam Darliana,
2010).
Patofisiologi
Manifestasi klinis
• Nyeri dada berat dan menyebar
• Nyeri seperti ditusuk-tusuk dan ditindih benda
berat
• Nyeri berlangsung selama 20-30 menit
• Nyeri muncul secara spontan. Menetap selama
beberapa jam/hari dan tidak hilang dengan
istirahat
• Nyeri disertai sesak, pucat, dingin, pusing/kepala
ringan dan mual muntah
Pemeriksaan penunjang
• Enzim serum
• Elektrokardiogram (EKG)
• Ekokardiografi
Penatalaksanaan
• Pemberian oksigen
• Morfin
• Aspirin
• Beta blocker
• Terapi penurunan kadar lipid
• Terapi reperfusi

(Darliana, 2010)
Kasus
Tuan Z dengan no CM 1-27-98-64 datang ke rumah
sakit dengan keluhan nyeri di bagian dada sebelah kiri,
selama 5 jam yg lalu. nyeri yang dirasakan sepeti di
tusuk-tusuk dan ditindih benda berat. Nyeri timbul
pada saat aktivitas dan tidak hilang saat istirahat. Pasien
juga mengatakan sulit bernafas. Hasil pemeriksaan fisik
menunjukkan bahwa pasien tampak lemas, pucat dan
keringat dingin, TD=153/108 mmHg, HR=59x/menit,
RR=25 x/menit , T=36,3c
Hasil pemeriksaan penunjang menunjukkan ST Elevasi
pada pemerikasaan EKG
Pengkajian
A. Identitas Diri
Nama : Tn. Z
Umur : 54 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
No.RM : 1-27-98-64
B. Riwayat kesehatan
-Keluhan utama
pasien mengeluh nyeri di bagian dada sebelah kiri, sejak 5 jam
yang lalu. nyeri yang dirasakan sepeti di tusuk-tusuk dan
ditindih benda berat. Nyeri timbul pada saat aktivitas dan tidak
hilang saat istirahat. Pasien juga mengatakan sulit bernafas.
C. Pemeriksaan Fisik
- lemas
- keringat dingin
- kulit tampak pucat
- TD=153/108 mmHg HR=59x/menit, RR=25
x/menit , T=36,3c
D. Pemeriksaan Diagnostik
- ST elevasi pada pemeriksaan EKG
Diagnosa
• Nyeri akut berhubungan dengan infark
miokard yang ditandai dengan nyeri dada
• Penurunan curah jantung berhubungan
dengan perubahan kontraktilitas miokardial
• Gangguan pola nafas berhubungan dengan
hipoventilasi
Analisa Data
No. DATA ETIOLOGI MASALAH
1. DS: Infark miokard Nyeri akut
Sakit di bagian dada sebelah kiri, sakit seperti
tertusuk-tusuk dan ditindih benda berat.

DO:
• Meringis, lemah, GCS : 15
• Nyeri :
P: gangguan pd jantung
Q: tertimpa beban berat
R: dari dada menjalar ke bahu
S : 4 NRS
T : terus menerus
• TTV:
TD=153/108 mmHg,
HR=59x/menit,
RR=25 x/menit ,
T=36,3c
2.
DS:
Sulit bernapas dan nyeri dada selama 5 jam Perubahan kontraktilitas Penurunan curah jantung
yang lalu miokardial

DO:
- lemas
- Kulit tampak pucat
- Keringat dingin
- ST elevasi pada pemeriksaan EKG
- GCS : 15
3. DS: Hipoventilasi Gangguan pola
“saya merasa sesak dan susah nafas
bernafas”

DO:
• Terpasang oksigen 4L/menit
• RR : 25 x/menit
• GCS : 15
Perencanaan
Diagnosis Keriteria Hasil Itervensi
NANDA NOC NIC
1. Nyeri akut berhubungan Setelah dilakukan tindakan 3 x 1. Lakukan pengkajian nyeri
dengan infark miokard yang 24 jam diharapkan nyeri dpt 2. Observasi non verbal dari
ditandai dengan nyeri dada teratasi. ketidak nyamanan
Kriteia hasil : 3. Kontrol lingkungan yang
• Melaporkan nyeri hilang dapat mempengaruhi
• Mampu mengontrol nyeri nyeri
• Rasa nyaman setelah nyeri 4. Ajarkan tehnik
berkurang manajemen nyeri
5. Berikan analgeti kuntuk
mengurangi nyeri
2. Penurunan curah jantung
berhubungan dengan Setelah dilakukan tindakan 3 x 1. Evaluasi nyeri dada
perubahan kontraktilitas 24 jam diharapkan penurunan 2. Catat adanya distritmia
miokardial curah jantung dapat teratasi : jantung
TTV dalam bts normal 3. Monitor TTV
Dapat mentoleransi aktivitas 4. Monitor dyspnue, fatigue,
Tidak ada edema paru dan takipneu
asites 5. Anjurkan menurunkan
strees
Diagnosis Keriteria Hasil Intervensi
NANDA NOC NIC
3. Gangguan pola nafas Setelah dilakukan tindakan 1. Evaluasi fungsi
b.d hipoventilasi 3 x 24 jam diharapkan pola pernapasan
nafas menjadi efektif 2. Posisikan semi fawler
Kriteria hasil : 3. Monitor pola nafas
1. Pernapasan yang 4. Pertahankan jln nafas
efektif yng paten
2. Gejala berkurang 5. Berikan O2 sesuai
3. TTV dalam btas norm kebutuhan
EVALUASI KEPERAWATAN
1. DS:
Sakit bagian dada saya sudah mulai berkurang.
DO:
• lemah
• Nyeri :
P: gangguan pd jantung
Q: tertimpa beban berat
R: dari dada menjalar ke bahu
S : 4 NRS
T : terus menerus
TTV: TD=145/110 mmHg, HR=59x/menit, RR=25 x/menit , T=36,3c
A: nyeri akut teratasi sebagian
P: 1. Lakukan pengkajian nyeri
2. Observasi non verbal dari ketidak nyamanan
3. Ajarkan tehnik manajemen nyeri
4. Berikan analgeti kuntuk mengurangi nyeri
• 2
DS:
Dada saya sudah tidak terasa berat dan sudah tidak sesak
DO:
• Lemas
• Kulit tampak pucat
• Keringat dingin
• ST elevasi pada pemeriksaan EKG
A: penurunan curah jantung terasi sebagian
P: 1. evaluasi nyeri dada
2. Catat adanya distritmia
3. Monitor TTV
4. Monitor dispnue, fatigue da takipnue
3. DS:
“sesak saya sudah mulai berkurang”
DO:
Terpasang oksigen 4L/menit
RR : 24 x/menit
GCS : 15

A: gangguan pola nafas teratasi sebagian

P: 1. pantau TTV
2. Posisikan semi fawler
3. Berikan O2 sesuai kebutuhan
4. Monitor pola nafas
Nursing Note
• 17 Juli 2021
• 11.00
• A: Clear
• B: RR: 25x/m, SPO2 97%
• C: HR: 59x/m teraba lemah, akral dingin
• D: NTG (drip 6cc/1 jam), aspilet, aronostam,
laxadyn, alpharat
• E: nasal kanul 4L/m, syring pump (Drip NTG), IVD RL
• 12.30 (Nyeri dada mulai berkurang)
• 13:30 (Pasien pindah ke triase kuning 1)
• 15.00
A: Clear
B: RR: 20x/m, SaO2 98%
C: HR: 65x/m teraba lemah, akral dingin
D: NTG (drip 6cc/ jam), aspilet, aronostam,
laxadyn, alpharat
E: nasal kanul 4L/m, syring pump (Drip NTG)

• 17:30 (pasien di pindahkan ke ruang ICCU )


Daftar pustaka
• Smeltzer, S. C & Bare, B. G (2013). Buku ajar
keperawatan medikal-bedah. Jakarta: EGC
• Lemone, P & Burke, K. M (2015). Buku ajar
keperawatan medikal bedah. Jakarta: EGC
• Yasmara, D., Nursiswati & Arafat, R (2017).
Rencana asuhan keperawatan medikal bedah:
diagnosis nanda-I 2015-2017 intervensi nic
hasil noc. Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai