Anda di halaman 1dari 70

Analisis Drainase Bawah Permukaan

• Penelitian menunjukkan kerusakan pada


perkerasan aspal akibat kadar air
menunjukkan bahwa kekuatan modulus
campuran aspal akan sangat merusak
dengan adanya air.
• Pumping material halus pada subgrade salah
satu kerusakan utama pada perkerasn kaku,
yang terjadi dengan adanya air bebas,
dengan lalulintas tinggi yang merusak base
dan terjadi rongga dibawah perkerasan.
• Disain yang baik, pemasangan, dan pemeliharaan
sistem drainase harus mempertimbangkan hal-hal
berikut ini :
1. Sumber air pada perkerasan, dan bagaimana
menghentikan air mencapai permukaan
perkerasan.
2. Kerusakan yang menyebabkan meningkatnya
kelebihan air pada system drainase.
3. Jenis dan komponen sistem drainase
4. Mengidentifikasi keuntungan dan kerugian
penyediaan sistem drainese tersebut.
Tiga pendekatan efektif untuk pengendalian atau
mengurangi masalah air adalah :

• Menyediakan lereng melintang yg cukup dan


lereng memanjang untuk mempercepat
drainase pada perkerasan, sehingga
mengurangi infiltrasi kedalam struktur
perkeran
• Penggunaan material yang distabilisasi
seperti CTB atau LCB yang tidak sensitive
terhadap air
• Membuang air yang masuk pada system
perkerasan dengan segera.
Profil muka air tanah dan sumber air
• Kemungkinan sumber air bawah tanah yang harus
dipertimbangkan sewaktu mendisain system
drainase bawah permukaan adalah drainase
gravity, dimana air bergerak lateral langsung pada
perkerasan dan aliran artesian, yang mengarah
aliran ke atas dari aquifer yang tertahan.
• Disamping itu kemungkinan beberapa situasi untuk
memotong semua aliran bawah tanah langsung
pada struktur perkerasan, dimana hal ini tidak
selalu memungkinkan, khususnya air yang datang
dari system artesian aquifer.
Gambar 2. Aliran (gravity) bawah tanah
langsung ke jalan.
Gambar 3. Aliran air dari sumber artesian aquifer.
Gaya kapiler dan Gerakan
penguapan air

• Gaya kapiler menyebabkan air naik dari


muka air tanah, bergerak ke bawah struktur
perkerasan. Ketinggian air naik akibat gaya
kapiler bervariasi, tergantung pada ukuran
butiran tanah.
• Hal ini berkisar 1,2 m sampai 2,4 m untuk
tanah kepasiran 3,0 m sampai 6,0 m untuk
tanah kelanauan dan 6,0 m lebih untuk tanah
lempung.
• Pertanyaan yang berkaitan perlunya drainase
secara akurat pada system perkerasan adalah :
1. Berapa banyak air bebas yang memasuki
lapisan perkerasan subbase dan base ?
2. Apakah adanya air ini berlangsung terus
dalam struktur perkerasan menyebabkan
kerusakan struktur dengan adanya beban lalu
lintas ?
3. Apakah air dapat dihilangkan secara cepat
dengan biaya efektif ?
Jenis-jenis perkerasan berkaitan dgn
keperluan drainase Drainase
Bawah Permukaan
• Parameter terbaik untuk menentukan kinerja
permeable base adalah berdasarkan waktu
lamanya untuk mendrainase. Standar disain ada
dua yang disarankan untuk menentukan waktu
lamanya mendrainase sesuai AASHTO yaitu
drainase 50 persen dan 85 persen kejenuhan.
• Waktu untuk mendrainase diasumsi bahwa bila
terjadi hujan dimana air masuk kepada
perkerasan sampai permeable base jenuh,
kelebihan air hujan tidak akan masuk perkerasan
Tabel 1. Rekomendasi AASHTO waktu yang diperlukan untuk mendrainase dari 100 ke 50 persen
kejenuhan air yang didrainase.
• Factor kunci penentuan perlunya drainase bawah
permukaan dapat dikategorikan sebagai berikut :
1. Beban Lalu lintas, yang meliputi volume dan
beban gandarnya.
2. Factor yang ditentukan banyaknya air masuk
pada perkerasan, factor meliputi iklim dan curah
hujan, muka air tanah, geometri jalan dan jenis
perkerasannya.
3. Factor potensi meningkatnya air berkaitan
dengan kerusakan perkerasan seperti lalu lintas,
jenis subgrade, kondisi dan kekuatannya, jenis
material yang digunakan dan keadaan
diasainnya.
• Sifat pundamental material yang penting dalam
membantu memperkirakan bagaimana kinerjanya,
khususnya berkaitan dengan kemampuan meloloskan
aliran air. Indek sifat material tersebut adalah antara
lain :
1. Karakteristik ukuran butiran, sesuai analisis ukuran
butiran ASTM 1978.
2. Batas Atterberg, atau karakteristik plastisitas
3. Klaifikasi tanah atau karakteristik kinerja, sifat
tersebut yang mengendalikan air bawah permukaan
yaitu; a) koefisient permeabilitas K, b) porositas efektif
n’ c) material yg mudah beku.
Table 4. Waktu yang diperlukan mendrainase
dari 100 persen ke 85 persen kejenuhan.
• Hal penting tahapan melakukan perlunya
mendrainase pada struktur perkerasan adalah
menentukan kuantitas air bebas yang akan
dikeluarkan dari perkerasan. Hal ini biasanya
jumlah air dari berbagai sumber yang dapat
masuk pasa perkerasan. Sumber yang paling
penting air yang mencapai subgrade antara lain ;
1. Infiltrasi (air hujan dan aliran artesian)
2. Muka air tanah (aliran gravity dan aliran artesian
)
3. Gaya kapiler (yang muncul dari muka air tanah)
Jenis Subgrade, Kekuatan dan Kondisinya

• Jenis subgrade, kekuatan dan permeabilitas


merupakan factor penting yang
mempengaruhi keputusan perlunya drainase
bawah permukaan , karena dukungan yang
diberikan oleh subgrade hal kritis pada
kinerja perkerasan.
• Modulus Resialient (Mr), yang merupakan
kekakuan tanah subgrade, bervariasi secara
signifikan dengan danya air pada material
tersebut. Resilient modulus subgrade
lempung kelanauan akan turun 50 persen
atau lebih pada keadaan jenuh.
• Index sifat material subgrade yang dapat
membantu dalam mengidentifikasi dan
mengklasifikasi material, yang juga menjadi
indicator kinerja materialnya. Sifat-sifat
utama yang mempengaruhi pada
phenomena seepage antara lain adalah :
1. Karakteristik ukuran butiran, ditentukan
analisis menurut ASTM 1978
2. Karakteristik plastisitas, atau Atterberg limit
3. Klasifikasi atau karakteristik kinerja yang
mengendalikan aliran air bawah
permukaan. 
Jenis dan Kondisi Perkerasan
• Jenis dan kondisi perkerasan factor penting
yang mempengaruhi keputusan perlunya
drainase bawah perkerasan. Sambungan
pada perkerasan beton, bila tidak di sealing
secara benar, memungkinkan air mengalir
dari permukaan kedalam perkerasan.
• Retak yang terjadi pada perkerasan Aspal
yang menua memungkinkan air merembes
kedalam struktur perkerasan. Sambungan
memanjang antara lajur dan bahu juga
memberikan jalan air masuk kedalam
perkerasan.
Beban Lalu Lintas
• Volume dan berat total lalu lintas factor
penting terhadap umur dan kinerja
perkerasan.
• Volume dan berat lalu lintas pada
perkerasan merupakan factor kunci dalam
disain tebal perkerasan dan juga perlunya
dipasang drainase bawah permukaan.
• Banyak kerusakan perkerasan dipercepat
dengan tingginya muatan beban lalu lintas.
Faktor yang mementukan perlunya
drainase bawah Permukaan
1. Topografi, yang dapat mempengaruhi grade
memanjang dan penampang melintang
jalan, yang berpengaruh pada pembuangan
air yang berlebih
2. Lokasi perkerasan yang khususnya
menanggung beban lalu lintas berat
Jenis-jenis system Drainase Bawah
Permukaan
• Dalam hal klasifikasi system drainase bawah
permukaan biasanya dibagi dalam lima jenis
yang berbeda.
• Antara lain drainase sisi
perkerasan/edgedrain melintang dan
horizontal, permeable base, drainase
blanket, dan system well/pengumpul.
• System drainase bawah permukaan jalan
dapat diklasifikasi menurut sumber air
bawah tanah hal tersebut didisain
mengendalikan, dan berfungsi sesuai lokasi
dan geometrinya.
• Tipikal system drainase bawah permukaan
harus terdiri dari elemen disain antara lain :
1. Permeable base lebar penuh, atau non –
erodible base dibawah perkerasan Aspal
atau Beton
2. Lapisan separator dibawah permeable base
untuk mencegah kontaminasi dari material
subgrade
3. Egdrains memanjang yang dekat dengan
outlet, atau edgedrain “daylighting”
laangsung ke dalam sisi saluran
Drainase Permeble Base

• Permeable base Base dibawah perkerasan harus


dibuat dengan berfungsinya drainase tersebut,
biasanya dalam bentuk drainase memenjang sisi
perkerasan dengan oautlet pipa.
• Drainase ini sering digunakan menggunakan
dayligting permeable base kedalam saluran.
Namun demikian hal ini kurang efektif bila
terlalu panjang karena lapisan - lapisan
daylighting sering tersumbat oleh kotoran dan
tanaman.
Drainase Memanjang

• Drainase memanjang biasanya berlokasi


parallel dengan as jalan, baik secara
horizontal maupun vertical. Jenis drainase ini
biasanya termasuk suatu pipa pengumpul
dan filter penyaring.
• Contoh jenis drainase memajang biasa
digunakan untuk mengendalikan resapan air
bawah tanah seperti pada gambar 15 dan
Gambar 16.
Gambar 16 pemasangan drainase
memanjang multi fungsi.
Gambar…15 Drainase pengumpul
memanjang digunakan untuk membuang
resapan air kedalam struktur
perkerasan.
Drainase Interceptor/Pemotong

• Pada banyak situasi sepenjang bukit sisi jalan dapat


menimbulkan air resapan dari tanah yang lebih tinggi,
yang dapat melemahkan lereng dan perkerasan. Air ini
juga merupakan sumber air untuk perkerasan. Profil
tanah pada dasar biasanya tidak bisa titembus air.
• Memasang drainase pemotong pada bagian atas
saluran, atau dekat saluran tersebut, dapat membantu
mengendalikan resapan air dan menurunkan aliaran
dibawah jalan, sehingga membuang sumber air
memasuki pondasi perkerasan. Dengan memasang
drainase pemotong aliran muka air tanah akan
kebawah drainase pemotong ini. Lihat Gambar 16.
Gambar 9. Drainase pemotong memanjang digunakan untuk memotong seepage dan menurunkan
muka air tanah.
Gambar 10 drainase memanjang simetris untuk menurunkan muka
air tanah dan mengumpulkan air yang meresap pada perkerasan
Gambar 17 pemasangan drainase memanjang multi fungsi.
 
Gambar 18 Pemasangan Drainase pemotong yang
melintang pada daerah galian
Gambar 19 Penggunaan drainase Blanket
secara horizontal
Gambar 20 Penggunaan drainase blanket horizontal untuk mengatasi artesian aquiver.
 
Gambar 21 Drainae Blanket (baji) pada lereng
galian dengan kolektor memanjang.
 
Gambar 22 drainase blanket disisi bukit timbunan dengan
pengumpul drainase.
Gambar 23 Titik masuknya air kedalam struktur jalan
Gambar 24 Jejak aliran permukaan dan bawah
permukaan air pada perkerasan Beton.
Gambar 25 Drainase melintang pada lengkungan super
elevasi.
Disain dan Pelaksanaan Drainase Bawah Permukaan

• Salah satu factor kritis dalam menentukan


validitas disain system drainase adalah
ketepatan dan kompetensi data yang akan
dipakai untuk perhitungannya. Parameter yang
diperlukan untuk merencanakan system drainase
dapat diperkirakan dari data iklim yang tersedia,
tanah dan data topografi.
• Data yang diperlukan untuk analisis dan disain
drainase bawah permukaan dapat di
kelompokan dalam empat kategori umum antara
lain :
• Domein Geomertik aliran
• Sifat material
• Data klimatologi
• Dan lainnya
Rekomendasi pemasangan system drainase
bawah permukaan akan dibuat
berdasarkan catatan survey lapangan
antara lain :
1. Kerusakan akibat air antara lain stripping, rutting
dan retak pada perkerasan aspal, atau punping,
faulting dan retak pada perkerasan Beton.
2. Penampang memanjang perkerasan yang
mendekati 0 persen (-0,5 sampai +0,5 %)
3. Penampang perkerasan pada galian
4. Catatan adanya drainase yang jelek, seperti
adanya genangan pada saluran sisi, adanya
tumbuhan yang biasa pada daerah genangan.
Infiltrasi

• Air sampai ke permukaan perkerasan dapat


masuk kedalam lapisan subgrade melalui
ketidak seragaman permukaan seperti
sambungan, retak, sisi bahu dan kerusakan
lainnya pada permukaan perkerasan.
Penelitian menunjukkan infiltrasi permukaan
menjadi sumber paling besar berkaitan
dengan masalah air pada perkerasan.
• Air sampai ke permukaan perkerasan dapat
masuk kedalam lapisan subgrade melalui
ketidak seragaman permukaan seperti
sambungan, retak, sisi bahu dan kerusakan
lainnya pada permukaan perkerasan.
Penelitian menunjukkan infiltrasi permukaan
menjadi sumber paling besar berkaitan
dengan masalah air pada perkerasan.
Disederhanakan menjadi :
• Infiltrasi rasio C, adalah bagian curah hujan
yang masuk pada perkerasan melalui
sambungan dan retak. Untuk disain koefisian
ini 0,33 sampai 0,50 untuk perkerasn Aspal dan
0,50 sampai 0,67 untuk perkerasan Beton.
Untuk menyederhanakan diambil nilai 0,50
saja.
• Crack Infiltrasi menggunakan rumus berikut :
• Data minimal angka dapat diambil tingkat
crack infiltrasi adalah 2,4 cu.ft/hari/ft.
• Jumlah retak memanjang tergantung pada
geometri perkerasan, dimana factor jumlah
ini kontribusi dari lajur lalu lintas dan
penampang yang seragam atau crorwned
pavement.
• Jumlah sambungan atau retak dapat
diperkirakan rumus berikut :
Gambar 27 Layout Retak .
 
Gambar 28 penampang melintang Layout Retak.
 
Contoh perhitungan metoda Infiltrasi Rasio

Diketahui intensitas hujan R suatu daerah


adalah 1,2 inci/jam 9 , dan Infiltrasi rasio diambil
C= 0,5, tentukan qi atau infiltrasi air pada
perkerasan ?
Jawaban :
R = 1,2 inci/jam
C = 0,5
Maka : qi = 2 C R = 2x0,5x1,2 = 1,2 cu
ft/hari/sq ft
• Jadi apabila lebar perkerasan adalah 15 ft,
aliran drainase yang diperlukan untuk
perkerasan adalah 1,2 cu ft/hari/sq ft x (15 ft)
= 18 cu ft/hari/ ft .
• Jumlah air ini yang harus ditampung oleh
permeable base dan egedrains.
Contoh Metode Infiltrasi Retak

• Dihetahui jLn dua Jalur 12 ft dari perkerasan


beton dengan 10 ft bahu Aspal masing-
masing sisi, dengan penampang tanpa
punggung, lebar permeable base sama
dengan lebar perkerasan beton.
• Jarak antar sambungan 20 ft. Tentukan
infiltrasi kedalam perkerasan ini ?
Diketahui :
Rasio infiltrasi retak (Ic) = 2,4 cu ft/hari/ft retak
Jumlah Lajur yang berkontribusi (N) = 2
Panjang melintang retak (Wc) = 24 ft
Jarak antar sambungan (Cs) = 20 ft
Lebar permeable base (W) = 24 ft
Permeabilitas perkeraaan (kp) = 0
Jawaban :
Tentukan jumlah retak yang berkontribusi
Nc = N + 1 = 2 + 1= 3
Gunakan rumus berikut :
Debit permeable base ditentukan dengan rumus :
qd = qi Lr
Dimana :
qd = tingkat debit permeabel base, cu ft/hari/ft base
qi = intiltrasi perkerasan, cu ft/hari/sq ft
• Lr = resultan panjang base
• Debit qd menunjukkan aliran panjang ft
permeable base kedalam system edgedrain.
Groundwater
• Aliran air bawah tanah kedalam perkerasan oleh
gaya aliran gravity , aliran lateral air bawah
tanah langsung ke struktur perkerasan ditentukan
oleh tingginya muka air tanah di sisi jalan,
beberapa aliran ini bisa dipotong oleh saluran sisi
jalan apabila ada, atau oleh drainase pemotong
aliran. Sebagian akan memasuki penampang
melintang perkerasan. Dalam merencanakan
tingkat aliran q dapat diperkirakan menggunakan
Gambar 29.
• Tahap pertama hitung untuk menentukan “daerah
yg terpengaruh” atau jarak pengaruh drowdown,
dimana secara praktis digunakan rumus :
Li = 3,8 (H-Ho)
Li= jarak yg terpengaruh
(H-Ho) adalah drawndown.
Contoh Perhitungan:
• Aliran air bawah permukaan secara
Gravitasi. Permeable base diasumsi sama
dengan lebar perkerasan ditambah bahu.
Tentukan aliran air bawah permukaan.
• Diketahui jalan lebar W = 44 ft
• Kedalaman batas tanah impermeable Ho = 5
ft
• Elevasi muka air tanah untuk drawdown = 15
ft
• Hydrolic conditivity tanah K = 3 ft/hari
• Pemecahan :
• Pengaruh Li diperkirakan dari rumus Li = 3,8 (H-Ho)
= 3,8 (15-5) = 38 ft
• Kemudian hitung W/Ho = 44/10 = 4,4 dan (Li+0,5
W)/Ho = (38 + 22)/5 = 12 menurut grafik gambar 29
masukan angka 12 pada absis dan 4,4 pada sumbu
vertikal nilai K (H-Ho)/ 2q2 = 5,5 maka nilai q2 = ((3,0)
(15-5)/2(5,5) = 4,09 cu ft/ hari/ ft panjang. Nilai ini q 2
digunakan untuk merencanakan drainase dan
tebal permeable base.
• Nolai q g = q2/(0,5 W)= 4,09/22 = 18 cu ft/hari/sq ft.
• Aliran lateral air bawah permukaan
langsung masuk kedalam drainase q2 yang
dihitung dari
• q2 = K(H-Ho)^2/2Li = (3,0)(15-5)/2(38) = 3,95 cu
ft/hari/ ft panjang. Bagian aliran ini tidak
mengalir melalui permeable base, tetapi
mengalir langsung kedalam saluran
drainase.
5.0. Drainase Sisi perkerasan Memanjang

• Drainase Sisi perkerasan Memanjang adalah


elemen kunci untuk mengalirkan air bebas
yang dapat dikumpulkan oleh system
drainase perkerasan. Komponen penting
dalam disain dan pemasangannya adalah
bahwa harus ada system aliran untuk
pembuangannya sesuai kapasitas yang ada.
Ada tiga dasar jenis drainase ini, dimana
berupa agregrat, pipa dan geokomposit
drain.
Gambar 22. Permeable base dengan drainase Sisi perkerasan.
 
Gambar 23. Agregat yang tidak Erosi
dengan pipa drainase sisi perkerasan
 
Gambar 24. Penampang Perkerasan Dengan Pipa
Drainase Sisi Perkerasan Pada Full Depth Aspal
5.1. Drainase Sisi Perkerasan dengan Prefabricated.

• Geokomposit prefabricated adalah drainase,


yang terdiri dari drainase plastic yag
dibungkus dengan geotektil. Keuntungan
utama jenis ini adalah memudahkan
pemasangan dan lebih murah dari jenis
lainnya. Disebabkan terbungkus geotektil,
hal ini mudah tersumbat. Biasa hanya
digunakan untuk perbaikan drainase yang
sudah ada saja.
Gambar 25. Penampang Perkerasan dengan Drainase Prefabricated.
 
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai