PRINSIP
ANTI
KORUPSI
1
Setelah saudara mempelajari
faktor eksternal penyebab
korupsi, coba saudara
diskusikan prinsip-prinsip apa
saja yang harus ada dalam setiap
kegiatan agar faktor tersebut
dapat diminimalkan atau
diberantas sehingga korupsi
tidak terjadi
48
nt i -
ri ip a
n s
s i p -p
Prin korupsi
49
Akuntabilitas
◦
◦ Dengan harapan bahwa integritas atau
kesesuaian antara aturan dengan
pelaksanaan kerja pada diri mahasiswa
dapat semakin ditingkatkan
Transparansi
Transparansi: prinsip yang mengharuskan
semua proses kebijakan dilakukan secara
terbuka, sehingga segala bentuk
penyimpangan dapat diketahui oleh publik.
Laporan Pertanggungjawaban
Out Put
(Teknisi Fisik dan Administrasi)
56
Contoh: sipenmaru di Poltekkes
dilaksanakan dengan memperhatikan
5 proses transparansi. Proses
pengganggaran melibatkan peran aktif
jurusan dengan memperhatikan kuota,
daya tampung dan anggaran yang
tersedia, baru dirapatkan untuk
verifikasi tingkat Direktorat sebagai
bahan penyusunan kegiatan, kemudian
dibahas biaya apa saja yang boleh
dipungut oleh masing-masing jurusan
dengan mengacu pada kebijakan yang
berlaku,
Penentuan kelulusan ditetapkan mengacu pada kebijakan yang berlaku. Hasil
kegiatan tersebut dibuat laporan serta dipertanggungjawabkan oleh Direktur
Poltekkes kepada Kepala PPSDM Kesehatan serta diperiksa oleh ItJen Kemenkes
dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)
57
Dalam bentuk yg paling sederhana,
keterikatan interaksi antar dua individu atau
lebih mengharuskan adanya transparansi
mengacu pd keterbukaan & kejujuran untuk
saling menjunjung tinggi kepercayaan karena
kepercayaan, keterbukaan, & kejujuran mrpk
modal awal yg sangat berharga bagi mhs
untuk dapat melanjutkan tanggungjawabnya
pd masa kini dan masa mendatang
(Kurniawan, 2010)
58
lima langkah penegakan prinsip
fairness
1.Komprehensif dan disiplin:
mempertimbangkan keseluruhan aspek,
berkesinambungan, taat asas, prinsip
pembebanan, pengeluaran dan tidak melampaui
batas (off budget).
2. Fleksibilitas: adanya kebijakan tertentu untuk
efisiensi dan efektifitas.
3. Terprediksi: ketetapan dalam perencanaan
atas dasar asas value for money dan menghindari
defisit dalam tahun anggaran berjalan. Anggaran
yang terprediksi merupakan cerminan dari
adanya prinsip fairness di dalam proses
perencanaan pembangunan.
59
4. Kejujuran : adanya bias perkiraan
penerimaan maupun pengeluaran yang
disengaja, yang berasal dari pertimbangan
teknis maupun politis. Kejujuran bagian
pokok dari prinsip fairness.
5. Informatif : adanya sistem informasi
pelaporan yang teratur dan informatif
sebagai dasar penilaian kinerja, kejujuran
dan proses pengambilan keputusan. Sifat
informatif ciri khas dari kejujuran.
60
Contoh: dalam sipenmaru
dilaksanakan sesuai usulan dari
jurusan, dilakukan verifikasi oleh
direktorat dan seleksi sesuai kriteria.
Penentuan kuota mhs baru yg
diterima sesuai ketentuan, tetapi bila
pendaftar menurun pada saat daftar
ulang atau tidak mencapai kuota yang
sudah ditentukan akan dirapatkan
kembali untuk pengisian kuota yang
belum terpenuhi melalui jalur lain.
Pembuat
Isi
Kebijakan Antikorupsi
Kultur Pelaksana
63
4 Aspek Kebijakan ….
• Isi kebijakan: Kebijakan antikorupsi akan efektif
apabila di dalamnya terkandung unsur-unsur yang
terkait dengan persoalan korupsi.
• Pembuat kebijakan: Kualitas isi kebijakan tergantung
pada kualitas dan integritas pembuatnya.
• Pelaksana kebijakan: Kebijakan yang telah dibuat
dapat berfungsi apabila didukung oleh aktor-aktor
penegak kebijakan; yaitu kepolisian, kejaksaan,
pengadilan, pengacara, dan lembaga pemasyarakatan.
• Kultur kebijakan: Eksistensi sebuah kebijakan terkait
dengan nilai-nilai, pemahaman, sikap, persepsi, dan
kesadaran masyarakat terhadap hukum atau undang-
undang antikorupsi. Lebih jauh kultur kebijakan ini
akan menentukan tingkat partisipasi masyarakat dalam 64
◦ Contoh: sipenmaru di Poltekkes,
kebijakan/aturan penerimaan mahasiswa baru
yang isinya tergambar dalam aturan-aturan
seleksi penerimaan mahasiswa baru dilaksanakan
sesuai dengan buku pedoman, dimana pembuat
kebijakan penerimaan mahasiswa baru tersebut
adalah Badan PPSDM Kesehatan, dan apabila
penyelenggaraan tidak sesuai aturan yang
ditetapkan, hal tersebut akan menjadi temuan
ItJen Kemenkes. Seluruh perangkat pelaksana
sipenmaru di Direktorat menjalankan sesuai
dengan aturan-aturan yang sudah ditentukan.
65
Kontrol Kebijakan
66
3 Model Kontrol Kebijakan
a si Evolusi
s ip
r ti
Pa
KEBIJAKAN
Reformasi
67
3 Model Kontrol Kebijakan
Partisipasi:
Melakukan kontrol terhadap kebijakan
dengan ikut serta dalam penyusunan dan
pelaksanaannya.
Evolusi:
Mengontrol dengan menawarkan alternatif
kebijakan baru yang dianggap lebih layak.
Reformasi;
Mengontrol dengan mengganti kebijakan
yang dianggap tidak sesuai.
68
Contoh reformasi: jika pelaksanaan ujian
seleksi penerimaan mahasiswa baru aturan
yang berlaku belum efisien. Misalnya uji
tulis menggunakan paper base test masih
terdapat kecurangan, maka penyelenggaraan
selanjutnya perlu dipertimbangkan untuk
computer base test atau one day service.
69
Perbedaan kontrol
terhadap kebijakan
tergantung pada sistem
yang terbangun. Dalam
sistem demokrasi yang
sudah mapan
(established), kontrol
kebijakan tersebut dapat
dilakukan melalui
partisipasi, evolusi, &
reformasi.
70
71
KERANGKA BERFIKIR PBAK
Niat Kesempatan
72
◦Tugas kelompok :
◦Diskusikan salah satu contoh kegiatan
PBM/ penelitian/pengabdian masyarakat
yang menerapkan lima prinsip anti
korupsi, yang meliputi: akuntabilitas,
transparansi, kewajaran, kebijakan, dan
kontrol kebijakan. Apabila belum
diterapkan, bagaimana sebaiknya?
◦
73
TERIMA KASIH