yang diserbukkan. Diracik dengan cara mencampur bahan obat satu persatu, sedikit demi sedikit dimulai dengan bahan obat yang jumlahnya sedikit, kemudian diayak, biasanya dengan pengayak No 60 dan dicampur lagi Pulveres = serbuk bagi
Serbuk yang dibagi-bagi dalam bobot yang lebih kurang
sama, dibungkus dengan pengemas yang cocok untuk sekali minum Sebuk yang mengandung bahan yang mudah meleleh dibungkus dengan kertas perkarmen/ kertas lilin Tanpa penimbangan untuk menjamin pembagian yang sama maka pembagian dilakukan paling banyak hanya 20 bungkus apabila > 20 bungkus, maka serbuk dibagi dalam beberapa bagian dengan penimbangan Penyimpanagan paling besar 10 % Pulvis adspersorius = serbuk tabur
Serbuk yang bebas dari butiran kasar dan digunakan
untuk obat luar mengandung satu atau lebih zat berkhasiat dan bahan pengisi (talkum, kaolin/bolus alba dan bahan mineral lainnya) Harus memenuhi syarat bebas dari bakteri clostridium tetani, clostridium felchii dan bacillus antricis yang disterilkan dengan cara sterilisasi D ( pemanasan kering pada suhu 150⁰C selama 1 jam) Tidak boleh digunakan untuk luka Pengayak
Dibuat dari kawat logam/bahan lain yang cocok,
dengan penampang melintang yang sama diseluruh bagian Jenis pengayak dinyatakan dengan nomor yang menunjukkan jumlah lubang tiap 2,54 cm dihitung searah dengan panjang kawat Contoh ayakan No 60 = panjang kawat 2,54 cm mempunyai 60 lubang Jenis ayakan mulai No 5 s/d N0 300 Derajat kehalusan serbuk
Serbuk sangat kasar = serbuk 5/8
Serbuk kasar = serbuk 10/40 Serbuk agak kasar = serbuk 22/60 Serbuk agak halus = serbuk 44/85 Serbuk halus = serbuk 85 Serbuk sangathalus = serbuk 120 Serbuk sangathalus sekali = serbuk 200/300 Derajat kehalusan menurut Pharmaceutical formulasi
Serbuk no 20-30 = serbuk kasar
Sebuk no 80 – 120 = serbuk halus Derajat halus dinyatakan dengan 1 nomor /2 nomor Dgn 1 nomor : semua serbuk dapat melalui pengayak dgn no tsb Jika dinyatakan dgn 2 nomor : semua serbuk dpt melalui pengayak dengan no terendah dan tidak boleh lebih dari 40 % melalui pengayak dgn no tertinggi Contoh serbuk 22/60 : semua serbuk dapat melalui pengayak no 22 dan tidak lebih dari 40 % melalui pengayak no 60 Derajat kehalusan menurut FI edisi III
Serbuk sangat halus (120) = norit, asam borat,
belerang endap, magnesium karbonat, talkum Sebuk halus (100) = daun digitalis, serbuk opii, ZnO, kaoilin Serbuk agak halus (44/85) = laktosa Sebuk kasar, terutama simplisia nabati, simplisia setelah dirajang, dikeringkan dengan cahaya matahari/oven pada suhu 45-50⁰C, kemudian digerus halus lalu diayak sesuai dgn derajat kehalusannya. Contoh : herba belladon (100), cengkeh (44), adas (44) Cara menyerbuk simplisia nabati
Simplisia yang telah kering ditumbuk/digerus halus
lalu diayak dengan derajat kehalusan tertentu, sisa yang belum terayak digerus/ditumbuk lagi lalu diayak lagi dst sampai semua terayak hasil ayakan lalu dicampur, diaduk sampai homogen hingga semua zat berkhasiat terbagi rata dalam serbuk, hasil ayakan pertama tidak boleh langsung digunakan karena zat berkhasiat belum terbagi rata Cara pencampuran serbuk
Serbuk diracik dengan cara mencampur satu persatu
sedikit demi sedikit dimulai dari bahan yang jumlahnya sedikit, kemudian diayak biasanya menggunakanpengayak No 60 dan dicampur lagi Hal-hal yang perlu diperhatikan
Untuk mencampur obat berkhasiat keras
gunakanlah mortir, agar tidak banyak tertinggal pada mortir, masukkan dulu zat tambahan/SL lalu dicampur bahan berkhasiat keras digerus homogen +kan sedikit demi sedikit bahan lain Untuk menjamin homogenitas pada obat keras dengan memberi zat warna merah/carmyn digerus homogen lanjutan
Untuk mencampur serbuk yang berbeda BJ nya,
masukkanlah dulu yang BJ nya besar + kan BJ nya kecil sedikit demi sedikit lalu diaduk homogen Contoh :BJ bismuth sub carbonas > Bj MgO Jangan menggerus bahan-bahan serbuk sekaligus dalam jumlah banyak untuk menghindari masih ada serbuk yang belum halus, sebaiknya masing-masing serbuk digerus halus kemudian baru dicampurkan. Lanjutan
Dalam membuat serbuk lebih baik bahan baku
serbuk kering, maka untuk menghaluskan serbuk kristal lebih baik menggunakan mortir panas, caranya tuang mortir dan stamfer dgn air panas, biarkan beberapa menit sampai dinding mortir terasa panas air dibuang lalu dikeringkan dgn kain lap ex : KBr, NaCl Jgn menggunakan mortir panas pada bahan yang mudah menguap ex : Ammonium carbonas, salol, Na bicarbonas, Ammonium klorida Cara mencampur camphora dalam serbuk
larutkan camphora dalam mortir dengan sedikit
spiritus fortior sampai cukup larut, lalu diaduk dengan SL sedikit demi sedikit hingga spiritusnya menguap baru dicampur dgn bahan-bahan lain. Pada pengadukan jgn terlalu ditekan agar camphoranya tidak menggumpal kembali Cara mencampur stibii pentasulpidum
Kedalam mortir dimasukkan sebagian SL
lalu masukkan serbuk stibii pentasulfidum dan tambahkan SL sisanya atau serbuk lain baru diaduk dan digerus tanpa tekanan, untuk menghindari melekatnya dan memberi warna pada dinding atau dasar mortir diaduk hingga homogen dan warna merata. Serbuk dgn ekstrak kental
Ekstrak kental digerus dalam mortir panas
diencerkan dgn cairan pengeringnya. Seperti dgn spiritus dilutus/spiritus 90 % secukupnya diserbukkan dengan zat tambahan yang cocok sprt SL atau amylum oryzae, Sacch album, calcii carbonas, liquiritiae racidis Macam cairan pengering
hampir kering lalu diserbukkan dgn bahan yang cocok sprti : SL agar tidak melekat, masa dilepaskan dgn spatel didinding mortir Pada bahan berkhasiat tidak menguap
Bila sedikit, digunakan mortir panas dan
dikeringkan dgn SL Bila bahan banyak diuapkan dulu dalam cawan penguap diatas waterbath, setelah cairan tinggal sedikit dipindahkan kedalam mortir dan dikeringkan dgn SL, cairan yang tinggal dalam cawan diambil sudip bahan berkhasiat mudah menguap
Diambil isi zat berkhasiat saja mis : pada tinctura opii
benzoica, camphora solutio spirituosa dan iodii tinctura Bila tidak dapat diganti dengan zat berkhasiatnya, tinctura diuapkan dengan pemanasan serendah mungkin dgn cara cawan diisi SL diatas waterbath diteteskan tingtur sambil diaduk tetes demi tetes diaduk hingga kering Contoh pada opii aromatica tinctura, valerianae tictura, nitro glycerini solutio spirituosa karena jumlah kecil langsung dapat dikeringkan dengan penambahan campuran yang lain Elaeosacchara (gula berminyak)
Campuran 2 gram SL dgn 1 tetes minyak atrsiri
sprti : oleum foeniculi (elaeosaccahara foeniculi), oleum anisis (elaeosacchara anisi), ol MP (elaeosacchara Menthae piperitiae) Elaeosaccahara harus dibuat baru, tidak boleh disimpan sbg persediaan, dikeringkan dgn kertas perkarmen, jgn kertas paraffin sbb minyak atsiri nya akan diserap Campuran serbuk yang menjadi basah atau cair
Karena campuran serbuknya lebih hygroskopis dari
masing-masing serbuknya, sehingga campuran serbuk menjadi basah Karena campuran serbuk/kristal menyebabkan turunnya TL campuran serbuk tsb dibanding TL masing-masing serbuk tsb, contohnya campuran menthol dgn camphora Campuran serbuk menyebabkan keluarnya air kristal
Terjadinya senyawa rangkap menyebabkan
keluarnya air kristal MgSO4 . 7H2O + Na2SO4. 10H2O -> Na2SO4 MgSO4 . 4 H2O + 13H2O Terjadinya senyawa baru, keluar air kristal MgSO4. 7H2O + 2NaHCO3 -> MgCO3 + Na2SO4 + CO2 + 8H2O Cara mencampur zat yang menjadi basah atau mencair dalam serbuk kemudian dicampurkan diaduk homogen Pulveres dgn campuran tablet
Bila tersedia zat aktif dalam tablet sebaiknya diganti
dengan zat aktifnya yang sesuai, sebaiknya zat berkhasiat bisa diganti dengan tabletnya jika zatnya terlalu sedikit, bila tidak tablet digerus dulu diayak dulu dicampur dengan serbuk Serbuk tabur
Serbuk yang mengandung lemak harus diayak
dengan pengayak no 44 Cara membuat serbuk tabur yang mengandung : Adeps lanae, vaselin, plumbi oxydi emplestrum ialah dgn melarutkan zat tsb dalam eter/aceton, lalu ditambahkan sebagian talk diaduk sampai eter/aceton menguap setelah itu ditambahkan bahan lainnya. Lanjutan
Paraffin liq dan ol ricini dicampur dulu dgn talk
sama banyak lalu ditambah sedikit demi sedikit dan diaduk sambil yg melekat pada dinding mortir dilepaskan dgn spatel atau kertas film Ichtyol diencerkan dulu dgn eter cum spiritus lalu dikeringkan dgn talk yaitu sambil diaduk dibiarkan eter cum spiritusnya menguap lalu ditambahkan sisa talk dan serbuk lainnya sambil yang melekat pada dinding mortir dilepaskan dgn spatel/kertas film Lanjutan
Minyak-minyak eter dan formaldehida solutio
dicampur terakhir dengan cara memasukkan zat tsb dalam mortir lalu ditambahkan campuran serbuk yang telah diayak sedikit demi sedikit Aturan pembuatan serbuk tabur
Yang tidak mengandung zat berlemak diayak dgn
ayakan no 100 Yang mengandung zat berlemak diayak dgn ayakan no 44 Serbuk tabur harus terayak semuanya yang tertinggal diayak dihaluskan lagi sampai seluruhnya terayak Lanjutan
Bagian zat berlemak tidak terayak dibasahi lagi dgn
eter lalu diaduk serbuk yang telah terayak, juga utk serbuk yg mengandung ichtyol dilakukan sprti diatas. Setelah semua serbuk diayak dicampur dan diaduk lagi hingga campuran serbuk homogen seluruhnya. Serbuk tabur resep 1
R/ acid salycil 2
balsamum peruvianum 2 sulfur praecipitatum 2 ZnO 10 talkum ad 100 s bedak tabur Resep 2
R/ ichtyol 0,5
talk 10 adeps lanae 0,5 sol formaldehida 3 bolus alba ad 30 m f pulv adsper Resep 3