Anda di halaman 1dari 20

Askep Haemoroid

By:
Ns. Siti Rochani M.Kep
Pengertian
• Hemoroid adalah bagian vena yang berdilatasi dalam
kanal anal. (Smeltzer, 2002).
• Hemoroid merupakan pelebaran dan inflamasi pembuluh
darah vena di daerah anus yang berasal dari plexus
hemorrhoidalis.
– Di bawah atau diluar linea dentate pelebaran vena yang berada
di bawah kulit (subkutan) disebut hemoroid eksterna.
– Diatas atau di dalam linea dentate, pelebaran vena yang
berada di bawah mukosa (submukosa) disebut hemoroid
interna (Sudoyo, 2006).
• Hemoroid adalah vena-vena yang berdilatasi,
membengkak
Klasifikasi Hemoroid
• Hemoroid eksternal, berasal dari dari bagian
distal dentate line dan dilapisi oleh epitel
skuamos yang telah termodifikasi serta banyak
persarafan serabut saraf nyeri somatik
• Hemoroid internal, berasal dari bagian
proksimal dentate line dan dilapisi mukosa.
• Hemoroid internal-eksternal dilapisi oleh
mukosa di bagian superior dan kulit pada bagian
inferior serta memiliki serabut saraf nyeri
Derajat Hemoroid Internal
• Derajat I, hemoroid mencapai lumen anal canal.
• Derajat II, hemoroid mencapai sfingter eksternal
dan tampak pada saat pemeriksaan tetapi dapat
masuk kembali secara spontan.
• Derajat III, hemoroid telah keluar dari anal canal
dan hanya dapat masuk kembali secara manual
oleh pasien.
• Derajat IV, hemoroid selalu keluar dan tidak dapat
masuk ke anal canal meski dimasukkan secara
manual.
Etiologi
• Faktor risiko
– Faktor mengedan pada buang air besar yang sulit, pola buang air besar yang salah (lebih
banyak memakai jamban duduk, terlalu lama duduk di jamban sambil membaca, merokok),
– Peningkatan tekanan intra abdomen, karena tumor (tumor usus, tumor abdomen),
kehamilan (disebabkan tekanan janin pada abdomen dan perubahan hormonal), usia tua,
konstipasi kronik, diare kronik atau diare akut yang berlebihan, hubungan seks peranal,
kurang minum air, kurang makanmakanan berserat (sayur dan buah), kurang
olahraga/imobilisasi. (Sudoyo, 2006)
• Faktor penyebab hemoroid
– Terjadi karena kebiasaan buang air besar tidak tentu dan setiap kali BAB mengedan terlalu
keras, terlalu lama duduk sepanjang tahun, infeksi, kehamilan dapat merupakan faktor-
faktor penyebab hemoroid. (Oswari, 2003)
• Faktor predisposisi terjadinya hemoroid
– adalah herediter, anatomi, makanan, pekerjaan, psikis, dan senilitas.
• Faktor presipitasi
– adalah faktor mekanis (kelainan sirkulasi parsial dan peningkatan tekanan intraabdominal),
fisiologis dan radang.Umumnya faktor etiologi tersebut tidak berdiri sendiri tetapi saling
berkaitan. (Mansjoer, 2000)
Anatomi haemoroid
Anatomi Haemoroid
Patofisologi
• Hemoroid timbul akibat kongesti vena yang
disebabkan oleh gangguan aliran balik dari vena
hemoroidalis. Telah diajukan beberapa faktor etiologi
yaitu konstipasi, sering mengejan, kongesti pelvis
pada kehamilan, pembesaran prostat, dan tumor
rektum. Penyakit hati kronis yang disertai hipertensi
portal sering mengakibatkan hemoroid, karena vena
hemoroidalis superior mengalirkan darah ke sistem
portal. Selain itu sistem portal tidak mempunyai
katup, sehingga mudah terjadi aliran balik.
Manifestasi Klinis
• Hemoroid menyebabkan rasa gatal dan nyeri, dan
sering menyebabkan perdarahan berwarna merah
terang pada saat defekasi.
• Hemoroid eksternal dihubungkan dengan nyeri
hebat akibat inflamasi dan edema yang disebabkan
oleh thrombosis. Thrombosis adalah pembekuan
darah dalam hemoroid. Ini dapat menimbulkan
iskemia pada area tersebut dan nekrosis.
• Hemoroid internal tidak selalu menimbulkan nyeri
sampai hemoroid ini membesar dan menimbulkan
perdarahan atau prolaps. (Smeltzer, 2002)
Penatalaksanaan Medik
• Hygiene personal yang baik dan menghindari mengejan berlebihan selama
defekasi.
• Diet tinggi serat yang mengandung buah dan sekam mungkin satu satunya
tindakan yang diperlukan; bila tindakan ini gagal, laksatif yan berfungsi
mengabsorpsi air saat melewati usus dapat membantu.
• Rendam duduk dengan salep, dan supositoria yang mengandung anestesi,
astringen (witch hazel) dan tirah baring adalah tindakan yang memungkinkan
pembesaran berkurang.
• Tindakan nonoperatif.
– Fotokoagulasi inframerah, diatermi bipolar, dan terapi laser adalah teknik terbaru yang
digunakan untuk melekatkan mukosa ke otot yang mendasarinya.
– Injeksi larutan sklerosan juga efektif untuk hemoroid berukuran kecil dan berdarah.
Prosedur ini membantu mencegah prolaps.
• Tindakan operatif
– Hemoroidektomi kriosirurgi adalah metode untuk mengangkat hemoroid dengan cara
membekukan jaringan hemoroid selama waktu tertentu sampai timbul nekrosis.. Metode
pengobatan hemoroid tidak efektif untuk vena trombosis luas, yang harus diatasi dengan
bedah lebih luas.
• Hemoroidektomi atau eksisi bedah,
– Dilakukan untuk mengangkat semua jaringan sisa yang
terlibat dalam proses ini.
– Selama pembedahan, sfingter rektal biasanya didilatasi
secara digital dan hemoroid diangkat dengan klem dan
kauter atau dengan ligasi dan kemudian dieksisi.
– Setelah prosedur operatif selesai, selang kecil
dimasukkan melalui sfingter untuk memungkinkan
keluarnya flatus dan darah; penempatan Gelfoan atau
kasa Oxygel dapat diberikan diatas luka kanal.
(Smeltzer, 2002)
Komplikasi

• Thrombosis dan strangulasi.


– Hemoroid strangulasi adalah hemoroid yang prolaps dengan suplai
darah dihalangi oleh sfingter ani.
• Luka dengan tanda rasa sakit yang hebat sehingga pasien takut
mengejan dan takut BAB. Karena itu, tinja makin keras dan
makin memperberat luka di anus.
• Infeksi pada daerah luka sampai terjadi nanah dan fistula
(saluran tak normal) dari selaput lendir usus/anus. Perdarahan
akibat luka, bahkan sampai terjadi anemia.
• Jepitan, benjolan keluar dari anus dan terjepit oleh otot lingkar
dubur sehingga tidak bisa masuk lagi. Sehingga, tonjolan
menjadi merah, makin sakit, dan besar. Dan jika tidak cepat-
cepat ditangani dapat busuk.
Pengkajian
• Aktivitas/ istirahat
– Gejala : Kelemahan, malaise.
• Sirkulasi
– Tanda:Takikardi (nyeri ansietas), pucat (kemungkinan adanya perdarahan)
• Eliminasi
– Gejala :Riwayat adanya hemoroid, ketidakmampuan defekasi (konstipasi),
– rasa tidak puas waktu defekasi.
– Tanda : Konstipasi (kerasnya) terdapat goresan darah atau nanah, keluar
darah sesudah atau sewaktu defekasi, perdarahan biasanya berwarna
merah segar karena tempat perdarahan yang dekat.
– Hemoroid interna seringkali berdarah waktu defekasi, sedangkan
hemoroid eksterna jarang berdarah.
• Makanan/ cairan
– Gejala : Anoreksia, mual dan muntah
• Nyeri/ kenyamanan
– Gejala : Terjadi saat defekasi, duduk dan berjalan
Tanda : Terus menerus atau berjangka waktu,
tajam atau berdenyut
• Keamanan
– Gejala : Gangguan dalam terapi obat yang
mengakibatkan konstipasi
– Tanda : konstipasi
Diagnosa keperawatan
• Pre operasi
1. Nyeri akut bd proses inflamsi
2. Gangguan eliminasi:konstipasi berhubungan
dengan ketakutan untuk BAB
3. Cemas berhubungan dengan kurang
pengetahuan tentang proses penyakit
4. Resiko perdarahan
Post Operasi
1. Nyeri berhubungan dengan diskontinuitas
jaringan
2. Gangguan integritas kulit berhubungan
dengan adanya luka insisi
3. Gangguan mobilitas fisik berhubungan
dengan kelemahan fisik
4. Resiko infeksi berhubungan dengan proses
invasi kuman

Anda mungkin juga menyukai