Anda di halaman 1dari 13

Assalamu’alaikum wr.

wb

KONSEP DAN ASUHAN


KEPERAWATAN PADA
URTIKARIA
Dewi Kristinawati (1801100476)
Jepri Daus (1801100487)
Cahyani Selvina (1801100474)
Defenisi Urtikaria

Urtikaria (urticaria, biduran, kaligata, liman) adalah reaksi alergi (melibatkan pembuluh darah atau
vaskuler) pada kulit (dan mukosa) yang ditandai dengan bentol-bentol (adakalanya hanya berupa bercak
merah) pada kulit, berwarna merah atau berwarna keputihan dan gatal, sebagai akibat
pembengkaan (edema) interseluler. Berdasarkan waktunya, urtikaria dapat berlangsung singkat (akut,
kurang dari 6 minggu), lama (kronis, lebih 6 minggu) dan berulang (kambuhan).
Etiologi Urtikaria

Urtikaria paling sering bersifat idiopatik, hampir 80% tidak diketahui penyebabnya. Diduga penyebab
urtikaria bermacam-macam, antara lain :
 Obat
 Makanan
 Gigitan atau sengatan serangga
 Bahan fotosenzitiser
 Inhalan
 Kontaktan
 Trauma Fisik
 Infeksi dan infestasi
 Psikologis
 Genetik
 Penyakt sistemik
Patofisiologi Urtikaria

Patofisiologi dari urtikaria ini sendiri mirip dengan reaksi hipersensifitas. Pada
awalnya alergen yang menempel pada kulit merangsang sel mast untuk membentuk
antibodi IgE, setelah terbentuk, maka IgE berikatan dengan sel mast. Setelah itu, pada
saat terpajan untuk yang kedua kalinya, maka alergen akan berikatan dengan IgE yang
sudah berikatan dengan sel mast sebelumbnya. Akibat dari ikatan tersebut, maka akan
mengubah kestabilan dari isi sel mast yang mengakibatkan sel mast akan mengalami
degranulasi dan pada akhirnya sel mast akan mengekuarkan histamin yang ada di
dalamnya. Perlu diketahui bahwa sanya sel mast adalah mediator kimia yang dapat
menyebabkan gejala yang terjadi pada seseorang yang mengalami urtikaria.
Manifestasi Klinis Urtikaria Klasifikasi Urtikaria

  URTIKARIA AKUT
Timbulnya bintik-bintik merah  URTIKARIA KRONIS
atau lebih pucat pada kulit.  URTIKARIA PIGMENTOSA
 Sering disertai rasa gatal yang  URTIKARIA SISTEMIK (PRURIGO
hebat dan suhu yang > panas. SISTEMIK)
 Terjadi angiodema Berdasarkan penyebabnya, urtikaria
 Adanya pembengkakan dapat dibedakan menjadi:
 heat rash
 urtikaria idiopatik
 cold urtikaria
 pressure urtikaria
 contak urtikaria
 aquagenic urtikaria
 solar urtikaria
 vaskulitik urtikaria
 cholirgening urtikaria
Penatalaksanaan Urtikaria

- Non Farmakologi
- Farmakologi

Pemeriksaan Diagnostik Urtikaria

- Laboratorium
- Radiografik
- Uji selektif
- Biopsi kulit
Komplikasi pada Urtikaria

 Urtikaria dan angiodema dapat menyebabkan rasa gatal yang menimbulkan ketidaknyamanan. Urtikaria
kronik juga menyebabkan stres psikologis dan sebaliknya sehingga mempengaruhi kualitas hidup
penderita seperti pada penderita penyakit jantung.
 Lesi-lesi urtikaria bisa sembuh tanpa komplikasi. Namun pasien dengan gatal yang hebat bisa
menyebabkan purpura dan excoriasi yang bisa menjadi infeksi sekunder. Penggunaan antihistamin bisa
menyebabkan somnolens dan bibir kering. Pasien dengan keadaan penyakit yang berat bisa
mempengaruhi kualitas hidup.
KONSEP ASUHAN
KEPERAWATAN
Pengkajian
Identitas Pasien
Keluhan Utama
Riwayat Kesehatan :
• Riwayat Penyakit Sekarang
• Riwayat Penyakit Dahulu
• Riwayat Penyakit Keluarga
• Riwayat Psikososial
• Riwayat Pemakaian Obat
Pemeriksaan fisik
Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan Integritas Kulit b.d dengan terpapar alergen
2. Resiko Infeksi b.d adanya luka akibat gangguan integritas
3. Nyeri Akut b.d adanya luka akibat gangguan integritas kulit
4. Gangguan Pola Tidur b.d dengan pruritus
5. Gangguan citra tubuh b.d penampakan kulit yang tidak bagus
Dx 1
Gangguan Integritas Kulit b.d dengan terpapar alergen (D.0129)
 Gejala dan Tanda Mayor :
Subjektif : -
Objektif :
- Kerusakan jaringan dan atau lapisan kulit
 Gejala dan Tanda Minor :
Subjektif : -
Objektif :
- Nyeri
- Kemerahan

OUTCOME
Integritas Kulit dan Jaringan (L.14125)
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1x24 jam diharapkan
gangguan integritas kulit menurun :
- Kerusakan jaringan : menurun
- Kerusakan lapisan kulit : menurun
- Nyeri : menurun
- Kemerahan : menurun
INTERVENSI

Perawatan Integritas Kulit (1.11353)


Observasi :
 Identifikasi penyebab gangguan integritas kulit (mis. Perubahan sirkulasi, perubahan status
nutrisi, penurunan kelembaban, suhu lingkungan ekstrem, penurunan mobilitas)
Terapeutik :
 Ubah posisi tiap 2 jam jika tirah baring
 Gunakan produk berbahan petrolium atau minyak pada kulit kering
 Gunakan produk berbahan ringan atau alami dan hipoalergik pada kulit sensitif
 Hindari produk berbahan dasar alkohol pada kulit kering
Edukasi :
 Anjurkan minum air yang cukup
 Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi
 Anjurkan meningkatkan asupan buah dan sayur
 Anjurkan menghindari terpapar suhu ekstrem
 Anjurkan menggunakan tabir surya SPF minimal 30 saat berada diluat rumah.
Dx 2
 Resiko Infeksi b.d adanya luka akibat gangguan integritas kulit (D.0142)
Dx 3
 Nyeri Akut b.d adanya luka akibat gangguan integritas kulit (D.0077)
Dx 4
 Gangguan Pola Tidur b.d dengan pruritus (D.0055)
Dx 5
 Gangguan citra tubuh b.d penampakan kulit yang tidak bagus (D.0083)

Implementasi Keperawatan

Evaluasi Keperawatan
Thank you
Wassalamu’alaikum wr.wb

CREDITS:
This presentation template was created by Slidesgo,
including icons by Flaticon, and infographics & images
by Freepik.
Please keep this slide for attribution.

Anda mungkin juga menyukai