Farmakokinetika Absorbsi Oral
Farmakokinetika Absorbsi Oral
A ABSORBSI ORAL
Tri Cahyani W., M.Sc., Apt
Farmakokinetik
ilmu yang mempelajari kinetika absorpsi, distribusi dan eliminasi
(yakni, ekskresi dan metabolisme) obat (Shargel & Yu, 1988 ;
Ganiswara, et al, 1995 ; Bauer, 2001) pada manusia atau hewan
dan menggunakan informasi ini untuk meramalkan efek
perubahan-perubahan dalam takaran, rejimen takaran, rute
pemberian, dan keadaan fisiologis pada penimbunan dan
disposisi obat (Lachman, et al, 1989).
Gambaran skematik peristiwa absorpsi, metabolisme, dan ekskresi dari obat-obat
setelah berbagai rute pemberian dapat dilihat pada gambar dibawah ini
(Ansel, 1989)
efek obat Kuantitatif
Fase Puncak:
Waktu kadar
Waktu , t Fase Eliminasi:
puncak, tmax
Model absorbsi orde nol
Laju absorbsi orde nol :
Dan
0
FKaDB
Cp (e Kt e Kat )
Kadar diklofenak dalam plasma (Cp), μg/ml
Vd ( K Ka)
Slo
=Kp
Slo
a
p =K
ln Ka
t max K
Ka K
t1/2
absorbsi
Ka = 0,693/t1/2 abs
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Waktu sampling, t, jam
Data kadar plasma
obat per oral sebagai
berikut. Tentukan 20,0
Cp = 13 (e-0,107t – e-0,347t)
A = 13mg/L
parameter-2 FK yang
12 11
sesuai, dan tuliskan
persamaan kurvanya. 10
Kadar plasma, Cp
10,0
9,0 X
(mg/L)
8,0
Kadar 7,0 X
Waktu, t
(jam)
obat, Cp
(mg/L)
6,0
** ****
5,2
5,0
*X **
1 3,13 4,0
4,0
*
2 4,93
3,0 * *
3 5,86
4,0 *
4 6,25 3,0
2,0
2,0 *
5 6,28
6 6,11
7 5,81 *
1,0
1,0
8 5,45 0,9
9 5,06 0,8
0,7
t1/2e=6,5 jam *
10 4,66 0,6
12 3,90 0,5 *
14 3,24 0,4
t1/2a=2 jam K=0,693/6,5 jam *
16 2,67 0,3 K= 0,107 jam-1
18 2,19
24 1,20 0,2
28 0,81 Ka= 0,693/2 jam
32 0,54 Ka= 0,347 jam-1
36 0,36
0,1
5 7
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 12
12 14 16 18,5 20
18 24 28 30 32 36 40 Waktu, t (jam)
Model Kompartemen satu
pemberian secara oral
Faktor penentu laju absorpsi
ekstravaskular
Bentuk sediaan:
o Padatan: Tablet, serbuk, kapsul
o Cair: larutan, eleksir, emulasi
o Padat/Cair: suspensi
Anatomi dan fisiologi tempat absorpsi:
o Saluran cerna:
• Luas permukaan dinding usus,
• Kecepatan pengosongan lambung,
• Pergerakan saluran cerna,
Hal di atas akan berpengaruh pada fraksi obat yang
terabsorpsi: (F)
Kompartemen-satu terbuka
pemberian obat per oral
Profil konsentrasi obat di darah
pada pemberian oral
Kompartemen-satu terbuka
pemberian obat per oral
Kompartemen-satu terbuka
pemberian obat per oral
Kompartemen-satu terbuka
pemberian obat per oral
Perhitungan konstanta laju eliminasi (ka)
dengan metode residual
Penomena “FLIP FLOP” ka
dan k
Menentukan ka dengan menggambarkan
prosen obat tidak terabsorpsi vs waktu
Menentukan ka dengan menggambarkan
prosen obat tidak terabsorpsi vs waktu
Menentukan ka dengan menggambarkan
prosen obat tidak terabsorpsi vs waktu
Pengaruh ka dan k pada
Cmaks, tmaks dan AUC
KEGUNAAN FARMAKOKINETIKA
1. Bidang farmakologi
Farmakokinetika dapat menerangkan mekanisme kerja suatu obat dalam tubuh, khususnya
untuk mengetahui senyawa yang mana yang sebenarnya bekerja dalam tubuh; apakah
senyawa asalnya, metabolitnya atau kedua-duanya. Data kinetika obat dalam tubuh sangat
penting untuk menentukan hubungan antara kadar/jumlah obat dalam tubuh dengan
intensitas efek yang ditimbulkannya. Dengan demikian daerah kerja efektif obat
(therapeutic window) dapat ditentukan. (Cahyati, 1985)
2. Bidang farmasi klinik
a) Untuk memilih route pemberian obat yang paling tepat.
b) Dengan cara identifikasi farmakokinetika dapat dihitung aturan dosis yang tepat untuk
setiap individu (dosage regimen individualization).
c) Data farmakokiketika suatu obat diperlukan dalam penyusunan aturan dosis yang
rasional.
d) Dapat membantu menerangkan mekanisme interaksi obat, baik antara obat dengan obat
maupun antara obat dengan makanan atau minuman.
3. Bidang toksikologi
Farmakokinetika dapat membantu menemukan sebab-sebab terjadinya efek toksik dari
pemakaian suatu obat.
TERIMA
KASIH