Anda di halaman 1dari 12

AKUNTANSI

JOINT VENTURE
AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PENGERTIAN
Joint venture adalah sebuah kesatuan yang dibentuk
antara dua pihak atau lebih untuk menjalankan aktivitas
ekonomi bersama, pihak-pihak itu setuju untuk
berkelompok dengan menyumbang keadilan
kepemilikan, dan kemudian saham dalam penerimaan,
biaya, dan kontrol perusahaan.

Joint venture atau usaha patungan yang merupakan


persetujuan diantara dua pihak atau lebih untuk
melakukan kerjasama di dalam suatu proyek.
Seringkali suatu joint venture dilakukan apabila
perusahaan-perusahaan dengan teknologi yang saling
melengkapi ingin menciptakan barang atau jasa yang
akan saling memperkuat posisi masing-masing
perusahaan.
MANFAAT DARI KONTRAK JOINT
VENTURE
Manfaat joint venture diantaranya pembatasan resiko, pembiayaan, menghemat tenaga, rentabilitas,
kemungkinan optimasi know-how, kemungkinan pembatasan kongkurensi/saling ketergantungan.
Manfaat yang terkait dengan joint ventures international adalah bahwa perusahaan menyediakan kesempatan
untuk mendapatkan kapasitas yang baru dan keahlian mereka dan memungkinkan perusahaan untuk masuk
ke bisnis terkait atau pasar geografis baru atau mendapatkan pengetahuan teknologi baru.

Selain itu, Joint ventures international yang dalam banyak kasus memiliki jangka hidup yang pendek, yang
memungkinkan perusahaan untuk membuat komitmen jangka pendek daripada komitmen jangka panjang.

Melalui joint ventures international, perusahaan diberikan kesempatan untuk meningkatkan margin
keuntungan, mempercepat pertumbuhan pendapatan mereka, menghasilkan produk baru, memperluas ke
pasar domestik baru, mendapatkan dukungan keuangan, dan ilmuwan saham atau profesional lain yang
memiliki kemampuan unik yang akan menguntungkan perusahaan.
JENIS-JENIS PERJANJIAN JOINT VENTURE

Joint venture Joint venture


domestik internasional
Joint venture domestik Joint venture internasional ini
didirikan antara perusahaan didirikan di Indonesia oleh dua
yang terdapat di dalam negeri. perusahaan dimana salah satunya
perusahaan asing.
BENTUK DAN SUBSTANSI
KONTRAK JOINT
VENTURE
Unsur-unsur pokok yang perlu termuat dalam kontrak Joint Venture:
1. Uraian tenteng pihak-pihak di dalam kontrak
2. Pertimbangan atau konsiderans
3. Uraian tentang tujuan
4. Waktu
5. Ketentuan-ketantuan perselisihan
6. Organisasi dari Kerjasama
7. Pembiayaan
8. Dasar penilaian
9. Hubungan khusu antara partner dan perusahaan Joint Venture
10. Peralihan saham
11. Bentuk hukum dan pilihan hokum
12. Pemasukan oleh partner
KEUNTUNGAN KELEMAHAN
a) Kekuasaan dan hal suara didasarkan a) Tanggung jawab terhadap semua resiko
pada banyaknya saham yang dibagi antar masing-masing patner.
ditanam oleh masing-masing
perusahaan pendiri. b) Resiko rahasia tersebar lebih besar.

b) Perusahan Joint Venture tetap c) Resiko tertipu oleh partner usaha lebih besar
memiliki eksistensi dan kebebasan
masing-masing. d) Hutang perusahaan menjadi tanggung jawab
bersama, dan seluruh harta jadi jaminannya.
c) Dapat memanfaatkan skala ekonomi
dan spesialisasi.
Pembagian Laba dalam Perjanjian Joint
Venture
Seperti halnya persekutuan, maka laba joint venture juga hak para anggota. Oleh karana itu, laba joint venture akan
dibagikan kepada para sekutu. Cara (metode) pembagian labanya juga akan diatur di dalam perjanjian. Metode
pembagian laba yang dipakai juga sama dengan metode pembagian laba persekutuan, yaitu:
1. Laba dibagi sama
2. Laba di bagi dengan ratio tertentu
3. Laba dibagi sesuai dengan ratio modal, yaitu: Modal mula-mula, modal awal periode, modal akhir periode, modal rata-
rata.
4. Laba dibagi dengan memperhitungkan bunga modal
5. Laba dibagi dengan memperhitungkan gaji dan bonus
6. Laba dibagi dengan memperhitungkan bunga modal

Dalam hubungannya dengan joint venture yang belum selesai, timbul masalah akuntansi, yaitu mengenai pengakuan laba
atau rugi joint venture yaitu apakah perlu mengakui rugi-laba atas joint venture yang belum selesai. Perlu tidaknya
mengakui rugi-laba joint venture yang belum selesai harus memperhatikan prinsip-prinsip yang mendasari pengakuan
rugi laba (pendapatan dan biaya).
Dalam hal anggota joint venture mengakui laba atas joint venture yang belum selesai ini menimbulkan 2 masalah, yaitu
penentuan besarnya laba atau rugi yang diakui dan pencatatannya akan tergantung pada metode akuntansi yang
digunakan.
Akuntansi Joint Venture
Dalam akuntansi joint venture terdapat dua bentuk pencatatan akuntansi yang dikenal
dalam joint venture dengan menggunakan metode akuntansi terpisah dan metode
akuntansi tidak terpisah.

A. Metode Akuntansi Terpisah


Apabila joint venture menyelenggarakan akuntansi dengan metode ini maka besarnya
laba adalah selisih antara pendapatan dan biaya. Apabila diperlukan maka untuk
menghitung laba atau rugi tersebut diperlukan penyesuaian. Laba atau rugi tersebut akan
dibagi sesuai dengan rasio atau metode pembagian laba yang disepakati. Dengan
metode ini maka masing-masing sekutu hanya akan mencatat bagian laba atau rugi yang
menjadi haknya.

B. Metode Akuntansi Tidak Terpisah


Apabila joint venture menggunakan metode akuntansi tidak terpisah maka besarnya
laba/rugi dapat diketahui dari saldo rekening joint venture, yaitu :
a. Laba, apabila rekening Joint venture bersaldo kredit
b. Rugi, apabila rekening Joint venture bersaldo debit.
Contoh Soal
Tuan A, Tuan B, dan  Tuan C bergabung menyelesaikan proyek pengembangan dan penjualan kapling tanah setelah ditingkatkan.
Tuan A ditunjuk sebagai sekutu pimpinan dan untuk itu dia diberikan kompensasi Rp50.000.000. Pada akhir proyek mereka
membagi laba dengan perbandingan 100 : 60 : 40.

Dan berikut ini transaksi yang terjadi:


1. Tuan A menyerahkan tanah kepada joint venture pada harga yang disepakati yaitu Rp1.000.000.000 dengan harga pokok
Rp750.000.000,-
2. Tuan B membayar kontrak peningkatan tanah, saluran air, dan perbaikan lainnya senilai Rp600.000.000,-
3. Tuan C menyerahkan kas kepada A untuk Joint Venture Sebesar Rp400.000.000,-
4. Tuan A membayar biaya iklan, komisi dan biaya penjualan lainnya sebesar Rp375.000.000,-
5. Kapling dijual dengan harga Rp2.500.000.000 dengan menerima Rp500.000.000 tunai dan Rp2.000.000.000,- wesel tagih.
6. Wesel tagih dijual dengan diskon 10% tanpa jaminan ( without recourse ).
7. Penghasilan joint venture ditutup  ke akun masing-masing sekutu:
Penghasilan bersih Rp325.000.000,- Kompensasi untuk Tuan A (Rp50.000.000).
Saldo dibagi diantara sekutu Rp275.000.000,- yaitu: Tuan A sebesar Rp137.500.000,- Tuan B sebesar Rp  82.500.000,- Tuan C
sebesar Rp  55.000.000,-
8. Pembagian kas dalam penyelesaian joint venture.

Diminta:
Buatlah pencatatan joint venture menggunakan buku terpisah.
Contoh Soal
Penyelesaian :
Pencatatan menggunakan buku terpisah dalam Jutaan rupiah.

Keterangan:
Laba Tanah = harga jual tanah – (nilai yang disepakati +
biaya peningkatan tanah)
= Rp2.500.000.000 – (Rp1.000.000.000 +
Rp600.000.000)
= Rp900.000.000

Modal A= Lihat Keterangan No.7 Pada soal dimana


bagian A adalah
Rp137.500.000 + Kompensasi yang diterima A
Rp50.000.000

Modal A Akhir = Modal Awal + Kompensasi + bagian dari


penghasilan
= Rp1.000.000.000 + Rp50.000.000 + Rp137.500.000
= Rp1.187.500.000
KELOMPOK 6

Audina Cintya Devi Nadia Mutiara Yasmin


43219210035 43219210031
THANKS!
CREDITS: This presentation template was created
by Slidesgo, including icons by Flaticon, and
infographics & images by Freepik.

Anda mungkin juga menyukai