Akuntansi Joint Venture - Kel6
Akuntansi Joint Venture - Kel6
JOINT VENTURE
AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PENGERTIAN
Joint venture adalah sebuah kesatuan yang dibentuk
antara dua pihak atau lebih untuk menjalankan aktivitas
ekonomi bersama, pihak-pihak itu setuju untuk
berkelompok dengan menyumbang keadilan
kepemilikan, dan kemudian saham dalam penerimaan,
biaya, dan kontrol perusahaan.
Selain itu, Joint ventures international yang dalam banyak kasus memiliki jangka hidup yang pendek, yang
memungkinkan perusahaan untuk membuat komitmen jangka pendek daripada komitmen jangka panjang.
Melalui joint ventures international, perusahaan diberikan kesempatan untuk meningkatkan margin
keuntungan, mempercepat pertumbuhan pendapatan mereka, menghasilkan produk baru, memperluas ke
pasar domestik baru, mendapatkan dukungan keuangan, dan ilmuwan saham atau profesional lain yang
memiliki kemampuan unik yang akan menguntungkan perusahaan.
JENIS-JENIS PERJANJIAN JOINT VENTURE
b) Perusahan Joint Venture tetap c) Resiko tertipu oleh partner usaha lebih besar
memiliki eksistensi dan kebebasan
masing-masing. d) Hutang perusahaan menjadi tanggung jawab
bersama, dan seluruh harta jadi jaminannya.
c) Dapat memanfaatkan skala ekonomi
dan spesialisasi.
Pembagian Laba dalam Perjanjian Joint
Venture
Seperti halnya persekutuan, maka laba joint venture juga hak para anggota. Oleh karana itu, laba joint venture akan
dibagikan kepada para sekutu. Cara (metode) pembagian labanya juga akan diatur di dalam perjanjian. Metode
pembagian laba yang dipakai juga sama dengan metode pembagian laba persekutuan, yaitu:
1. Laba dibagi sama
2. Laba di bagi dengan ratio tertentu
3. Laba dibagi sesuai dengan ratio modal, yaitu: Modal mula-mula, modal awal periode, modal akhir periode, modal rata-
rata.
4. Laba dibagi dengan memperhitungkan bunga modal
5. Laba dibagi dengan memperhitungkan gaji dan bonus
6. Laba dibagi dengan memperhitungkan bunga modal
Dalam hubungannya dengan joint venture yang belum selesai, timbul masalah akuntansi, yaitu mengenai pengakuan laba
atau rugi joint venture yaitu apakah perlu mengakui rugi-laba atas joint venture yang belum selesai. Perlu tidaknya
mengakui rugi-laba joint venture yang belum selesai harus memperhatikan prinsip-prinsip yang mendasari pengakuan
rugi laba (pendapatan dan biaya).
Dalam hal anggota joint venture mengakui laba atas joint venture yang belum selesai ini menimbulkan 2 masalah, yaitu
penentuan besarnya laba atau rugi yang diakui dan pencatatannya akan tergantung pada metode akuntansi yang
digunakan.
Akuntansi Joint Venture
Dalam akuntansi joint venture terdapat dua bentuk pencatatan akuntansi yang dikenal
dalam joint venture dengan menggunakan metode akuntansi terpisah dan metode
akuntansi tidak terpisah.
Diminta:
Buatlah pencatatan joint venture menggunakan buku terpisah.
Contoh Soal
Penyelesaian :
Pencatatan menggunakan buku terpisah dalam Jutaan rupiah.
Keterangan:
Laba Tanah = harga jual tanah – (nilai yang disepakati +
biaya peningkatan tanah)
= Rp2.500.000.000 – (Rp1.000.000.000 +
Rp600.000.000)
= Rp900.000.000