Anda di halaman 1dari 15

PBL SK 4

BLOK INDERA
Nama : Arsy Ahmad Kadafi Rahim
NIM : 201983140
1. Definisi etiologi dan faktor resiko terkait sindrom mata kering
2. Alur penegakan diagnosis ( anamnesis, interpretasi pemfis dan
pemeriksaan penunjang)
3. Tatalaksana pada kasus terkait skenario
4. Komplikasi yang dapat terjadi
5. Diagnosis banding terkait skenario
6. Prognosis dan edukasi terkait skenario
1
Definisi etiologi dan faktor resiko terkait
sindrom mata kering
Definisi, Etiologi dan Faktor Risiko
Difinisi

Dry eye disease (DED) atau penyakit mata kering didefinisikan sebagai penyakit multifaktorial yang
ditandai dengan hilangnya homeostasis air mata, dan disertai oleh gejala di mata, di mana
ketidakstabilan lapisan air mata, hiperosmolaritas, inflamasi, dan abnormalitas neurosensori memiliki
peran penting.

Referensi : Casey, A. (2021). Klasifikasi , diagnosis , dan pengobatan saat ini untuk penyakit mata kering. Intisari Sains Medis, 12(2), 640–644.
https://doi.org/10.15562/ism.v12i2.998
Usia Lanjut Jenis Kelamin

Faktor pemakaian obat-obatan


yang menurunkan

Risiko produksi air mata

kebiasaan membaca buku dan faktor lingkungan


menatap layar komputer/gadget (misal air
terus menerus conditioning)

Referensi : Swasty, S., & Tursinawati, Y. (2021). Kejadian Dry Eye Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang
Dipengaruhi Oleh Paparan Ac. Syifa’ MEDIKA: Jurnal Kedokteran Dan Kesehatan, 11(2), 96. https://doi.org/10.32502/sm.v11i2.2927
2
Alur penegakan diagnosis ( anamnesis,
interpretasi pemfis dan pemeriksaan
penunjang)
Alur Penegakan Diagnosis Penegakkan diagnosis diperlukan untuk
membedakan antara DED, infeksi, dan alergi
yang mana ketiganya memiliki gejala klinis
yang serupa, tetapi penatalaksanaan yang
berbeda.

Anamnesis

Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan Penunjang

Referensi : Casey, A. (2021). Klasifikasi , diagnosis , dan pengobatan saat ini untuk penyakit mata kering. Intisari Sains Medis, 12(2), 640–644.
https://doi.org/10.15562/ism.v12i2.998
Anamnesis Onset

Penegakkan diagnosis diperlukan untuk Keluhan


membedakan antara DED, infeksi, dan
alergi yang mana ketiganya memiliki
gejala klinis yang serupa, tetapi
penatalaksanaan yang berbeda. faktor risiko (pekerjaan,
lingkungan)

riwayat penyakit sistemik (Grave’s


disease, Sjogren syndrome, diabetes
mellitus, penyakit vaskular kolagen)

riwayat pengobatan harus


ditanyakan

Referensi : Casey, A. (2021). Klasifikasi , diagnosis , dan pengobatan saat ini untuk penyakit mata kering. Intisari Sains Medis, 12(2), 640–644.
https://doi.org/10.15562/ism.v12i2.998
3
Tatalaksana pada kasus terkait
skenario
Tatalaksana DED cukup rumit karena etiologinya yang
multifaktorial. Menentukan faktor penyebab utama
DED sangat penting untuk tatalaksana yang tepat.
Tujuan akhir tatalaksana DED adalah untuk
mengembalikan homeostasis permukaan okuler dan
lapisan air mata dengan memutus vicious cycle
penyakit

Referensi : Iskandar, F. (2020). Diquafosol Tetrasodium : Tatalaksana Terkini untuk Dry Eye Disease ( DED )? Cdk-288, 47(7),
542–546.
Referensi : Iskandar, F. (2020). Diquafosol Tetrasodium : Tatalaksana Terkini untuk Dry Eye Disease ( DED )? Cdk-288, 47(7),
542–546.
Referensi : Iskandar, F. (2020). Diquafosol Tetrasodium : Tatalaksana Terkini untuk Dry Eye Disease ( DED )? Cdk-288, 47(7),
542–546.
4
Komplikasi yang dapat
terjadi
5
Diagnosis banding terkait
skenario
6
Prognosis dan edukasi terkait
skenario

Anda mungkin juga menyukai