Anda di halaman 1dari 8

CHECK LIST TUGAS MATA KULIAH PATOFISIOLOGI PENYAKIT MENULAR

(TUGAS HARIAN)

Nama : Sarah Nur Aini Habibah

NIM : 6511422005

TOPIK : Faktor Risiko Terjadinya Kejadian Demam Berdarah Dengue Pada Anak

No Bagian Pertanyaan Jawaban dan Penjelasan


1. Judul Apakah sudah Judul jurnal “Faktor Risiko Terjadinya
menggambarkan isi Kejadian Demam Berdarah Dengue Pada
diskusi tentang Anak” membahas faktor-faktor risiko terjadinya
penyakit (kelompok demam berdarah dengue (DBD) yang
penyakit) atau disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti.
proses penyakit? Diskusi dalam jurnal ini mencakup berbagai
aspek, seperti hubungan antara suhu dan
kejadian DBD, kebiasaan tidur pagi dan sore,
penggunaan obat anti nyamuk, kepadatan
penduduk, kualitas perumahan, kelembaban,
curah hujan, serta faktor-faktor lingkungan
lainnya yang memengaruhi penularan penyakit
DBD. Jurnal ini secara keseluruhan membahas
faktor-faktor yang mempengaruhi proses
penularan penyakit DBD oleh nyamuk Aedes
aegypti.
2. Definisi Apakah seudah Penelitian yang dilakukan dalam jurnal ini
memberikan mengkaji berbagai faktor yang berhubungan
penjelasan definisi dengan DBD dan memberikan penjelasan yang
yang baik dan baik dan komprehensif tentang penyakit ini.
komprehensif? Penelitian ini menggunakan rujukan yang
Apakah penjelasan relevan dan valid, seperti penelitian yang
menggunakan dilakukan oleh Bella Rosita Fitriana et al.
rujukan yang relevan (2018), Mustafa (2017), dan Luqman Zaekasyi
dan valid (ilmiah)? et al. (2015).
Menurut jurnal ini, penelitian yang dilakukan
mengkaji hubungan antara demam berdarah
dengue (DBD) dan faktor-faktor yang berbeda.
Penelitian ini menggunakan pendekatan
komprehensif dan mengkaji berbagai aspek
yang berhubungan dengan DBD, seperti status
gizi, kelembaban, suhu, dan faktor imunologis.

Beberapa temuan penelitian yang relevan


dengan definisi DBD meliputi:
1. Penelitian Bella Rosita Fitriana et al. (2018)
menemukan bahwa suhu dan kelembaban
lingkungan mempengaruhi perkembangan
jentik dan intensitas gigikan nyamuk, yang pada
akhirnya mempengaruhi risiko DBD.
2. Penelitian Mustafa (2017) menunjukkan
bahwa pada rentang suhu ideal nyamuk, risiko
penularan penyakit DBD meningkat 3 kali lipat
lebih tinggi.
3. Penelitian Luqman Zaekasyi et al. (2015)
menemukan bahwa tidak ada hubungan antara
kebiasaan tidur pagi dan sore dengan DBD,
tetapi penelitian ini menyimpulkan bahwa
penggunaan obat anti nyamuk saat tidur dapat
mencegah gigikan nyamuk dan, di sebagian,
menurunkan risiko DBD.
3. Epidemiologi Apakah gambaran Jurnal tersebut membahas faktor risiko
penyakit telah terjadinya demam berdarah dengue (DBD) dan
digambarkan cara pencegahannya. Dalam jurnal tersebut,
distribusi dan telah digambarkan distribusi dan determinan
determinan penyakit penyakit yang didiskusikan, seperti faktor
yang didiskusikan? lingkungan, perilaku manusia dalam
Apakah penjelasan pemberantasan nyamuk, dan status gizi anak-
menggunakan anak. Penjelasan yang diberikan menggunakan
rujukan yang relevan rujukan yang relevan dan valid, seperti
dan valid (ilmiah)? penelitian yang dilakukan oleh Devi Yanuar
Permatasari dkk (2015), Lirin Novitasari dkk
(2018), dan Rinasari dkk (2016). Oleh karena
itu, jurnal tersebut dapat dianggap memberikan
gambaran yang cukup mengenai faktor risiko
dan cara pencegahan DBD.
4. Klasifikasi Bila ada klasifikasi Jurnal ini tidak berkaitan dengan klasifikasi
penyakit apakah penyakit dan tidak membahasnya. Oleh karena
sudah disebutkan itu, tidak ada penjelasan yang menggunakan
dan dijelaskan? rujukan yang relevan dan valid (ilmiah) terkait
Apakah penjelasan klasifikasi penyakit. Jurnal ini membahas faktor
menggunakan risiko terjadinya demam berdarah dengue
rujukan yang relevan (DBD) dan hubungannya dengan berbagai
dan valid (ilmiah)? variabel seperti suhu, kelembaban, kebiasaan
tidur, status gizi, dan lingkungan sekitar.
Namun, jurnal tersebut memberikan penjelasan
yang relevan dan valid (ilmiah) dengan
mengutip penelitian-penelitian terkait faktor
risiko tersebut.
5. Etiologi Apakah Jurnal ini tidak berkaitan dengan
mikroorganisme mikroorganisme penyebab DBD. Jurnal
penyebab penyakit tersebut membahas faktor risiko terjadinya
menular dijelaskan DBD, seperti status gizi, kepadatan hunian,
dengan baik kelembaban rumah, dan lain-lain.
termasuk
penggolongan (bila
diperlukan)?
Apakah penjelasan
menggunakan
rujukan yang relevan
dan valid (ilmiah)?
6 Kronologi/ Apakah mekanisme Mekanisme penyakit DBD sudah dijelaskan
Patofisiologi penyakit menular dengan baik, berdasarkan jurnal ini, Demam
sudah dijelaskan Berdarah Dengue (DBD) disebabkan oleh virus
dengan baik dan dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk
lengkap, dari cara Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Masa
penularan, masa inkubasi virus dengue berkisar antara 3-14 hari
inkubasi, serta setelah terinfeksi. Faktor risiko yang
faktor-faktor zag mempengaruhi terjadinya DBD meliputi faktor
gizi yang lingkungan, seperti kepadatan hunian,
mempengaruhi dari kelembaban, dan suhu lingkungan, serta faktor
tingkat makro perilaku, seperti kebiasaan tidur dan
(organ/jaringan yang penggunaan obat anti-nyamuk. Faktor gizi juga
terganggun) sampai mempengaruhi terjadinya DBD, dimana anak
tingkat seluler dan dengan status gizi kurang atau berlebih
molekuler? memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena
Apakah penjelasan infeksi virus dengue. Hal ini disebabkan
menggunakan rendahnya imunitas selular pada anak dengan
rujukan yang relevan status gizi kurang dan meningkatnya white
dan valid (ilmiah)? adipose tissue pada anak dengan status gizi
berlebih yang dapat mempengaruhi tingkat
keparahan DBD melalui inflammation
pathways. Penjelasan ini didukung oleh
beberapa penelitian yang relevan dan valid
secara ilmiah.
7 Manifestasi Klinis Apakah tanda dan Tanda dan gejala serta hasil pemeriksaan
gejala serta hasil kilinis, laboratoris dan penunjang sudah
pemeriksaan kilinis, diuraikan dengan baik
laboratoris dan Demam Berdarah Dengue (DBD) disebabkan
penunjang sudah oleh virus dengue yang ditularkan melalui
diuraikan dengan gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes
baik? albopictus. Masa inkubasi virus dengue berkisar
Apakah penjelasan antara 3-14 hari setelah terinfeksi. Faktor risiko
menggunakan yang mempengaruhi terjadinya DBD meliputi
rujukan yang relevan faktor lingkungan, seperti kepadatan hunian,
dan valid (ilmiah)? kelembaban, dan suhu lingkungan, serta faktor
perilaku, seperti kebiasaan tidur dan
penggunaan obat anti-nyamuk. Faktor gizi juga
mempengaruhi terjadinya DBD, dimana anak
dengan status gizi kurang atau berlebih
memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena
infeksi virus dengue. Hal ini disebabkan
rendahnya imunitas selular pada anak dengan
status gizi kurang dan meningkatnya white
adipose tissue pada anak dengan status gizi
berlebih yang dapat mempengaruhi tingkat
keparahan DBD melalui inflammation
pathways. Penjelasan ini didukung oleh
beberapa penelitian yang relevan dan valid
secara ilmiah.
8 Diagnosis Apakah kirteria Berdasarkan hasil penelitian yang disajikan
diagnosis penyakit dalam file yang diberikan, terdapat asosiasi
dijelaskan dengan yang signifikan antara jenis kelamin dan derajat
baik dan terintegrasi infeksi dengue, di mana responden perempuan
serta sinkron dengan memiliki peluang 3,333 kali lebih besar
manifestasi klinis? dibandingkan dengan laki-laki karena hormon
Apakah penjelasan gilikoprotein memengaruhi perkembangan sel
menggunakan granulosit sel fagosit mononuklear selaku
rujukan yang relevan respon kekebalan tubuh[1]. Selain itu, terdapat
dan valid (ilmiah)? asosiasi antara umur dengan kejadian DBD
karena faktor imunitas, di mana setiap golongan
umur memiliki tingkat risiko masing-masing
dan golongan umur kurang dari 15 tahun
memiliki peluang yang lebih besar untuk
terkena DBD karena faktor imun[1].

Penelitian ini juga menunjukkan bahwa respon


imun pada anak dibawah umur belum
sempurna, yang disebabkan oleh kurangnya
produksi interferon (IFN) yang berfungsi
menghambat replikasi virus dan mencegah
menyebarnya infeksi ke sel yang belum
terkena[1]. Selain itu, terdapat hubungan antara
kasus DBD dengan suhu, jenis kelamin, umur,
pekerjaan, menguras Tempat Perindukan
Nyamuk (TPA), dan pengetahuan[1].

Dengan demikian, berdasarkan penelitian yang


disajikan, kriteria diagnosis penyakit telah
dijelaskan dengan baik dan terintegrasi serta
sinkron dengan manifestasi klinis. Penjelasan
tersebut juga menggunakan rujukan yang
relevan dan valid ilmiah.
9 Dampak dan Apakah dampak Analisis mengenai dampak penyakit dan
Komplikasi penyakit serta komplikasi dijelaskan dengan lengkap dan baik
komplikasinya dengan menggunakan rujukan yang relevan dan
dijelaskan dengan valid (ilmiah). Menurut Devi Yanuar
lengkap dan baik? Permatasari dkk (2015) dan Lirin Novitasari
Apakah penjelasan dkk (2018), menunjukkan hubungan antara
menggunakan status gizi dengan kejadian DBD, di mana anak
rujukan yang relevan dengan kurangnya status gizi rentan terkena
dan valid (ilmiah)? infeksi virus dengue karena rendahnya imunitas
selular. Selain itu, penelitian juga menunjukkan
faktor risiko lain seperti kebiasaan hidup tidak
sehat, keberadaan jentik di rumah, kepadatan
hunian, kualitas perumahan, kelembaban
rumah, suhu lingkungan, dan kebiasaan tidur
pagi dan sore.

Dari penelitian yang disebutkan, dapat


disimpulkan bahwa faktor-faktor tersebut
memiliki dampak yang signifikan terhadap
kejadian DBD. Oleh karena itu, penjelasan
mengenai dampak penyakit dan komplikasinya
didukung dengan rujukan yang relevan dan
valid (ilmiah) dari penelitian-penelitian
tersebut.
10 Terapi dan Apakah terapi
Rehabilitasi seudah dijeskan
secra umum dan
spesifik juga
menjelaskan aspek
zat gizi pada terapi
suportifnya?
Apakah penjelasan
menggunakan
rujukan yang relevan
dan valid (ilmiah)?
11 Faktor Risiko dan Apakah faktor risiko Faktor risiko penyakit dijelaskan dengan baik,
Pencegahan penyakit dijelaskan termasuk dari faktor risiko nutrisi serta Upaya-
dengan baik, upaya pencegahan yang dapat dilakukan.
termasuk dari faktor Beberapa faktor risiko penyakit DBD, termasuk
risiko nutrisi serta faktor risiko nutrisi dan upaya pencegahan yang
upaya2 pencegahan dapat dilakukan. Beberapa hasil penelitian yang
yang dapat relevan dan valid (ilmiah) antara lain:
dilakukan
Apakah penjelasan 1. Faktor Risiko Penyakit DBD:
menggunakan - Status Gizi: Anak dengan kurangnya status
rujukan yang relevan gizi rentan terkena infeksi virus dengue karena
dan valid (ilmiah)? rendahnya imunitas selular.
- Obesitas: Obesitas dapat mempengaruhi
tingkat keparahan DBD melalui jalur
peradangan.
- Jenis Kelamin dan Umur: Terdapat asosiasi
antara jenis kelamin dan derajat infeksi dengue,
serta antara umur dengan kejadian DBD karena
faktor imunitas.

2. Upaya Pencegahan:
- Pengendalian Lingkungan: Kualitas
perumahan yang kurang baik, kepadatan
penduduk, dan kelembaban rumah dapat
mempengaruhi penularan penyakit DBD.
- Penggunaan Obat Anti Nyamuk:
Penggunaan kelambu dan lotion anti nyamuk
saat tidur dapat membantu mencegah gigitan
nyamuk.

Anda mungkin juga menyukai