Anda di halaman 1dari 75

PEMBACAAN FOTO POLOS

KIDNEY URETER BLADDER (KUB)

dr. Sumiardi Karakata, Sp.U (K)


Kontributor Blok Sistem Urogenital
Fakultas Kedokteran
Universitas Islam Sumatera Utara
Syarat Foto Polos Kidney Ureter Bladder

 Persiapan Pasien :
 Pasien disuruh memakan makanan rendah serat
sehari sebelum pemeriksaan
 Pasien puasa kurang lebih 8 jam sebelum
pemeriksaan
 Pasien diberikan pencahar malam sebelum
pemeriksaan
 Pasien juga dianjurkan untuk tidak merokok dan
banyak berbicara untuk mencegah banyaknya
gambaran udara di usus yang dapat mengganggu
interpretasi foto
Syarat Foto Polos Kidney Ureter Bladder
 Kontras Foto
 Foto dengan kontras yang baik akan
menunjukkan perbedaan yang jelas antara soft
tissue dan tulang
 Sentrasi foto. Posisi foto tepat di tengah
(prosessus spinosus korpus vertebra terletak di
tengah)
 Posisi
 Batas atas foto KUB yang baik adalah kosta ke-
11, dan batas bawahnya adalah kurang lebih 3 jari
dari tepi bawah simfisis pubis
 Cantumkan posisi pengambilan foto, apakah A-P,
lateral, atau supine
Syarat Foto Polos Kidney Ureter Bladder
 Identitas pasien (nama, umur, jenis kelamin)
 Tanggal pembuatan foto harus dicantumkan
 Marker tanda kanan dan kiri foto harus
dicantumkan
 Perhatikan, apakah pada foto KUB tampak
gambaran colon (usus besar) yang banyak
berisi feses dan udara, sehingga dapat
mengaburkan pembacaan ginjal, ureter dan
kandung kemih
 Jika ini terjadi, foto dinilai tidak memenuhi
syarat, dan harus diulangi
Foto Polos Abdomen (KUB)

Foto Polos Abdomen (KUB) Normal


Foto Polos Abdomen (KUB)

Diagramatis Organ Abdomen KUB


Gambaran Udara Pada Usus Yang Dapat Mengganggu Penilaian Foto
Pembacaan Foto Polos Kidney Ureter Bladder

Dilakukan secara sistematis dengan


berpedoman pada metode ”4 S”, yaitu :
 Side (sisi)
 Skeleton (tulang)
 Soft Tissue (jaringan lunak)
 Stone (batu)
Side (sisi)
Perhatikan apakah penempatan sisi
kanan dan kiri sudah benar
Sisi kanan ditandai oleh bayangan
hepar
Sisi kiri dapat dikenali dengan adanya
bayangan gas pada lambung
Skeleton (tulang)
Perhatikan tulang kosta, vertebra, sakrum, dan
sendi sakroiliaka
 Adakah kelainan bentuk seperti kifosis,
skoliosis, atau fraktur
 Amatilah densitas tulang
 Apakah terdapat perubahan densitas tulang
(hipodens atau hiperdens) yang disebabkan
oleh proses metastasis keganasan dari tempat
lain, pengapuran tulang, atau berkurangnya
densitas tulang misalnya karena osteoporosis
Soft Tissue (jaringan lunak)
Perhatikan ada tidaknya pembesaran
organ seperti hepar, ginjal, dan kandung
kemih karena proses keganasan, atau
retensi urin
Perhatikan juga garis Psoas
 Dalam keadaan normal, garis Psoas
tampak lurus, dan terlihat pada sisi kanan
dan kiri
Soft Tissue (jaringan lunak)

Garis Psoas Terlihat Lurus Kanan Kiri Garis Psoas Kanan Tidak Terlihat
Stone (batu)
Perhatikan ada tidaknya bayangan opak
abnormal pada sistem urinaria, dari ginjal,
ureter, hingga ke kandung kemih, yaitu :
 Batu radioopak
 Flebolith
 Fecolith
 Benda asing, atau alat medis, misalnya
kateter atau stent
 Proses keganasan, dan lain sebagainya
Pig-Tail Stent +Batu Ginjal Kiri
Interpretasi Ginjal
Identifikasi Bentuk, dan Letak Ginjal
 Pada foto yang baik, biasanya bayangan
ginjal terlihat
 Bentuk ginjal seperti kacang dengan kutub
(pool) atas ginjal kiri setinggi vertebra torakal
ke-11
 Batas bawah setinggi korpus vertebra
lumbalis ke-3
 Ginjal kanan letaknya 2 cm lebih rendah dari
ginjal kiri
Interpretasi Ginjal
Identifikasi Ukuran Ginjal
 Ukuran ginjal yang normal adalah 11-15
cm pada orang dewasa
 Ginjal yang berukuran lebih besar, atau
lebih kecil dinyatakan abnormal
Interpretasi Ginjal
Identifikasi Garis Luar Ginjal
 Dalam keadaan normal, garis luar (permukaan) ginjal
tampak rata
 Bila ada penonjolan dapat difikirkan kemungkinan
adanya kista atau tumor
 Bila ada lekukan berarti mungkin terdapat pengisutan
pada jaringan ginjal
Interpretasi Ginjal

Gambaran Ginjal Pada Foto KUB


Ginjal Terlihat Pada Sisi Kanan dan Kiri Garis Psoas
Gambaran Opak Abnormal Ginjal
Dapat disebabkan oleh berbagai kelainan,
terutama oleh batu ginjal, nefrokalsinosis,
dan batu kandung empedu
 Batu ginjal akan terlihat berada di dalam
bayangan ginjal, apapun posisi pasien
 Batu ginjal bisa tunggal atau multipel,
halus atau kasar, biasanya amat dense,
dan bisa juga bilateral
 Bentuk batu dapat sesuai dengan bentuk
pelvis dan kaliks renal
Gambaran Opak Abnormal Ginjal

Batu Ginjal Tunggal (soliter) Medullary Sponge Kidney


Batu Kandung Empedu
Sulit dibedakan dengan batu ginjal pada
posisi foto antero-posterior
Terletak pada daerah kuadran atas kanan
Pada foto KUB tampak berlapis-lapis
Dapat dibedakan dengan membuat foto
posisi lateral dimana batu akan terlihat
pada bagian anterior vertebra
Membedakan Batu Empedu dengan Batu Ginjal
Gambaran Opak Abnormal Ginjal
Bila batu mengisi pielum, dan lebih dari
dua kaliks ginjal, disebut batu ”staghorn”,
karena bentuknya yang menyerupai
tanduk rusa
Nefrokalsinosis dapat dibedakan dengan
batu ginjal, sebagai gambaran opak yang
tersebar tidak merata pada parenkim ginjal
Gambaran Opak Abnormal Ginjal

Batu Staghorn Ginjal Kiri Nefrokalsinosis Ginjal Bilateral


Interpretasi Ureter
 Identifikasi Letak Garis Ureter
 Garis ureter, merupakan garis khayal
(imajiner) yang memanjang vertikal dekat
prosessus transversus vertebra lumbalis,
pada sisi kiri dan kanan kolumna vertebralis,
serta melengkung sedikit keluar sebelum
memasuki kandung kemih pada rongga
pelvis
Interpretasi Ureter
 Identifikasi Gambaran Opak Abnormal Ureter
 Terutama disebabkan oleh batu
 Batu bisa terdapat di mana saja di sepanjang
garis ureter
 Batu ureter bisa tunggal atau multipel
 Batu ureter bahkan bisa amat kecil dan tidak
terlihat secara radiologis
 Batu ureter bisa juga tertutup bayangan usus
sehingga dibutuhkan pemeriksaan dengan
kontras
Interpretasi Ureter
 Batu ureter harus dibedakan dengan kalsifikasi
kelenjar limfe dan flebolith (perkapuran vena)
 Kalsifikasi kelenjar limfe bisa tunggal atau multipel,
tetapi jarang terdapat pada jalan atau garis ureter
 Flebolith hampir selalu multipel, berbentuk bulat
dengan dengan bagian tengah lebih lusen, dan
ukurannya bermacam-macam. Flebolith biasanya
terlihat di dalam pelvis
 Bila terdapat keluhan dan gejala klinis, dilakukan
juga pemeriksaan pielografi intravena, untuk
mengetahui ada tidaknya batu non opak, misalnya
batu asam urat, batu sistin, atau batu xanthin
Interpretasi Ureter

Batu Pada Garis Ureter Kanan-Kiri Batu Vesico-Ureter Junction Kiri


Interpretasi Kandung Kemih
 Identifikasi Bentuk, Letak, dan Batas Kandung
Kemih
 Kandung kemih terlihat sebagai ”bola”
dengan batas yang tegas, di dalam rongga
pelvis
 Batas dinding kandung kemih tampak
membesar bila kandung kemih terdistensi
karena penuh dengan urin, atau adanya
keganasan pada kandung kemih
 Batas dinding kandung kemih akan tampak
mengecil pada infeksi kandung kemih karena
TB atau Schistosomiasis
Interpretasi Kandung Kemih
 Identifikasi Gambaran Opak Abnormal Kandung Kemih
 Gambaran opak abnormal kandung kemih dapat disebabkan
oleh berbagai sebab, seperti batu kandung kemih, infeksi
kandung kemih (sistitis), adanya benda asing yang radioopak
serta proses keganasan seperti teratoma
 Batu kandung kemih dapat tunggal atau multipel, besar atau
kecil, dan sering berlapis-lapis
 Infeksi, misalnya pada tuberkulosis atau schistosomiasis,
dapat menyebabkan terjadinya kalsifikasi pada dinding
kandung kemih, sehingga dapat memberikan gambaran opak
abnormal di sekeliling dinding kandung kemih, dan dinding
kandung kemih dapat terlihat lebih jelas karena mengalami
kalsifikasi
 Proses keganasan seperti teratoma dapat memberikan
gambaran opak abnormal, disertai dengan gambaran opak
abnormal jaringan ektoderm seperti rambut atau gigi
Interpretasi Kandung Kemih

Batu Radioopak Kandung Kemih Schistosomiasis


Interpretasi Uretra
 Identifikasi Letak Uretra
 Gambaran uretra terutama pada wanita, tidak
terlalu jelas pada foto polos abdomen KUB
karena struktur anatominya yang pendek dan
lurus
 Letak uretra pada pria, lebih mudah ditentukan
yaitu di sepanjang bayangan soft tissue penis,
yang menandakan uretra anterior, hingga pada
sekitar daerah bawah simfisis pubis, yang
menandakan uretra posterior
Interpretasi Uretra
 Gambaran Opak Abnormal Uretra
 Gambaran opak abnormal uretra, terutama disebabkan oleh
adanya batu pada uretra, baik pada uretra bagian anterior
maupun posterior
 Batu uretra sangat jarang ditemukan, dan angka kejadiannya
hanya sekitar 1% dari seluruh batu saluran kemih
 Gambaran opak abnormal pada uretra juga disebakan
karena adanya benda asing pada uretra, terutama uretra
anterior
 Benda asing biasanya dimasukkan secara sengaja oleh
pasien dengan gangguan kejiwaan, atau dimasukkan untuk
memenuhi hasrat seksual yang menyimpang
 Pasien biasanya datang dengan keluhan nyeri (disuria), sulit
berkemih, atau berkemih bercampur darah, karena terjadi
iritasi atau obstruksi saluran uretra oleh benda asing tersebut
Interpretasi Uretra

Batu Pada Uretra Anterior Benda Asing Pada Uretra


PEMBACAAN FOTO
INTRAVENOUS UROGRAPHY

dr. Sumiardi Karakata, Sp.U (K)


Kontributor Blok Sistem Urogenital
Fakultas Kedokteran
Universitas Islam Sumatera Utara
Indikasi Foto IVU
Hematuria
Nyeri pinggang
Kolik ginjal
Infeksi saluran kemih yang berulang
Dicurigai terdapat tumor ginjal
Syarat Foto IVU

Sama dengan syarat foto polos abdomen


kidney, ureter, dan bladder
Kontraindikasi foto IVU
• Pasien dalam keadaan uremia
(kreatinin>2mg%). Dalam keadaan uremia
tindakan IVU akan memperberat fungsi
ginjal dan zat kontras tidak tampak
dieksresikan.
• Alergi zat kontras
Tahapan Pembuatan Foto Intravenous Urography

 Mula-mula dibuat foto polos (KUB) sebagai foto


kontrol. Periksa apakah terdapat kalsifikasi atau
kelainan lain
 Setelah foto polos diperiksa dan bila diagnosa
tidak jelas, bahan kontras bisa disuntikkan
dengan cepat secara intravena. Buatlah foto
segera setelah injeksi kontras, yang bertujuan
untuk mengamati ginjal
 Buat foto lagi 10 menit setelah injeksi. Kemudian
amatilah ginjal, ureter dan kandung kemih. Bila
organ-organ ini sudah jelas terlihat tidak perlu
dibuat foto IVU lagi
Tahapan Pembuatan Foto Intravenous Urography

Bila sebagian traktus urinarius tidak


terlihat dengan baik, buat foto tambahan
dengan posisi pasien telungkup 15 menit
kemudian (25 menit setelah injeksi)
Bila ingin memeriksa kandung kemih,
buatlah foto 20 menit setelah injeksi
kontras
Buatlah foto pasca miksi untuk menilai
residu urin dan untuk mengetahui ada
tidaknya divertikel pada kandung kemih
Foto Intravenous Urography

Gambaran Foto IVU


Pembacaan Foto IVU

 Foto Sesaat Injeksi Kontras (nefrogram)


 Foto Untuk Menilai Kaliks, Pelvis Ginjal,
Ginjal dan Ureter (5-10 menit / pielogram)
 Foto Untuk Menilai Kandung Kemih (20
menit)
Foto Sesaat Injeksi Kontras (nefrogram)
Nefrogram : Foto yang dibuat setelah
injeksi kontras, yang memperlihatkan
ginjal dengan densitas yang meningkat
karena adanya bahan kontras dalam
jaringan ginjal
Hal-hal yang dapat dinilai dari nefrogram
adalah :
 Fungsi Ginjal
 Ukuran Ginjal
 Garis Bentuk Ginjal
Nefrogram

Nefrogram 30 Detik Pasca Injeksi Kontras


Nefrogram
Fungsi Ginjal
 Bila fungsi ginjal baik, ginjal akan segera
terlihat pada menit-menit awal
 Bila ginjal tidak segera terlihat setelah
injeksi kontras, kemungkinannya adalah
penurunan fungsi ginjal, ginjal tidak ada,
atau ginjal bergeser dari kedudukan
normal
Nefrogram
 Ukuran Ginjal
 Ukuran ginjal yang membesar :
 Hidronefrosis atau pienefrosis yang mengikuti obstruksi
ureter oleh berbagai sebab,
 Pembesaran ginjal sebagai kompensasi tidak
berfungsinya ginjal yang lain
 Serta adanya massa abnormal pada ginjal
 Massa abnormal ginjal dapat berupa kista atau tumor
 Bila tidak ada peningkatan densitas dapat difikirkan
kemungkinan adanya kista
 Bila terdapat peningkatan densitas dibandingkan dengan
bagian ginjal lain, yang kemungkinan yang dapat
difikirkan adalah tumor
Nefrogram

Massa Pada Ginjal Kiri (Kista Ginjal Soliter Kiri)


Nefrogram
 Ukuran Ginjal Mengecil :
 Hipoplasia ginjal
 Pembentukan sikatriks setelah infeksi
kronis
 Pengurangan aliran darah ke ginjal
 Ginjal pada stadium akhir penyakit ginjal
Nefrogram
Garis Bentuk Ginjal
Pada keadaan normal garis ginjal
tampak rata
Garis bentuk ginjal yang tidak rata
menunjukkan adanya suatu jaringan
parut atau massa
Pielogram
Pada stadium ini, kaliks, pelvis renalis dan
setidaknya sebagian ureter terlihat
Kontras biasanya akan mengisi kaliks dan
pelvis renal dalam 2-3 menit setelah injeks
Pada menit ke-5, akan terlihat bahwa
seluruh collecting system dan ureter
proksimal terlihat opak
Pielogram akan tampak lebih jelas bila
pada saat pengambilan foto, dilakukan
kompresi abdomen
Pielogram
 Perhatikanlah gambaran kaliks dan pelvis ginjal
yang terlihat. Normalnya seluruh kaliks terlihat
cekung, membentuk mangkok yang mengelilingi
papilla renalis, dan simetris kanan dan kiri
 Perhatikan ada tidaknya variasi anatomi kaliks
dan pelvis renalis
 Biasanya terdapat 3 kaliks mayor, masing-
masing dengan 2 kaliks minor di ujungnya.
 Bisa saja terdapat 2 kaliks mayor, dan pelvis
renalis bisa terbagi 2, atau terdapat satu pelvis
renalis yang besar dengan kaliks minor yang
langsung bermuara ke dalamnya
Struktur Anatomi Ginjal
Pielogram

Pielogram Sebelum dan Sesudah Kompresi Abdomen


Pielogram

Variasi Anatomy (multipel calyx) Double Collecting System Ginjal Kanan


Pielogram
Gambaran kelainan pada kaliks dan pelvis
renalis lainnya yaitu :
 Distorsi sistem pelvikalises
 Irregularitas sistem pelvikalises
 Perubahan bentuk sistem pelvikalises, misalnya
pada hidronefrosis
 Filling defect
 Filling defect dapat disebabkan oleh adanya
batu radiolusen, tuberkuloma, hemangioma,
atau karsinoma pelvis renalis
Pielogram

Multipel Ireguler Filling Defect Pada Transitional Cell Ca


Derajat Hidronefrosis
 Derajat Satu. Bila terjadi pelebaran sistem
pelvikalises, tetapi ujung kaliks masih terlihat
cekung
 Derajat Dua. Bila terjadi pelebaran sistem
pelvikalises, dengan ujung kaliks yang terlihat
datar
 Derajat Tiga. Bila terjadi pelebaran sistem
pelvikalises, dengan ujung kaliks yang terlihat
cembung
 Derajat Empat. Bila terjadi pelebaran sistem
pelvikalises dengan ujung kaliks yang terlihat
menggelembung seperti balon
Hidronefrosis Ginjal

Hidronefrosis Ginjal Grade 1


Hidronefrosis Ginjal Kanan Grade III ec Batu Ureter Kanan Setinggi VL 5
Ginjal Pada Pielogram
 Pada foto 10 menit nefrogram pada kedua ginjal
harus sudah berkurang, dan kedua ginjal harus
mempunyai densitas yang sama
 Bila ginjal terlihat lebih dense dibanding yang
lain, hal ini dikarenakan menetapnya bahan
kontras dalam ginjal (pola nefrogram persisten),
dan dapat menandakan adanya obstruksi ureter
 Bila ginjal tidak terlihat setelah 10 menit injeksi
kontras, kemungkinannya adalah ginjal tidak
ada, ginjal bergeser dari kedudukan normal,
atau ginjal tidak berfungsi
Ginjal Pada Pielogram

Ginjal Kanan Tidak Berfungsi Ren Mobilis Kanan+Umbrella Sign


Ginjal Pada Pielogram
 Kelainan anatomi ginjal yang mungkin dapat
terlihat pada pielogram :
 Ginjal yang dupleks
 Ginjal letak rendah dan terputar
 Ginjal tapal kuda (horse-shoe kidney), yaitu 2
ginjal yang bersatu dan melewati garis tengah
 Dupleks ”horse-shoe kidney, atau ginjal ektopik
yang menyilang (crossed ectopic kidney)
 Pada ginjal tapal kuda, kaliks terlihat tidak
mengarah ke lateral tapi mengarah ke medial
atau ke belakang dan ureter bukan muncul dari
sisi medial, tetapi dari sisi lateral bawah
Ginjal Pada Pielogram

Crossed Ectopic Kidney Ginjal Tapal Kuda


Ureter Pada Pielogram
Dalam keadaan normal, garis ureter
yang terisi kontras akan tampak jelas
Bila terdapat obstruksi pada ginjal,
atau garis ureter proksimal akan
tampak jelas adanya gangguan
pengisian ureter
Ureter Pada Pielogram

Aliran Normal Kontras Gangguan Pengisian Ureter


Ureter Pada Pielogram
 Berbagai kelainan pada ureter yang dapat terlihat pada
pielogram :
 Ureter ganda baik pada satu sisi maupun kedua sisi
 Filling defect ureter (daerah yang tidak terisi kontras),
akibat adanya obstruksi saluran ureter
 Dilatasi ureter
 Penyempitan ureter
 Ureterocele (ujung distal ureter tampak seperti kepala
ular kobra disertai dengan adanya filling defect pada
kandung kemih)
 Megaloureter (ureter yang terlihat sangat besar)
 Ureter yang berpindah letaknya
Ureter Pada Pielogram

Ureter Ganda Sebelah Kiri Dilatasi Ureter Kiri


Ureter Pada Pielogram

Ureterocele Megaloureter
Foto Untuk Menilai Kandung Kemih (20 menit)

Bila kandung kemih akan diperiksa


setelah urografi intravena, lihatlah
pada foto menit ke-20
Pastikan pasien tidak buang air kecil
selama menunggu waktu tersebut
Foto Untuk Menilai Kandung Kemih (20 menit)
 Kelainan yang muncul dapat berupa kandung
kemih yang besar, karena obstruksi prostat,
obstruksi urethra, atau paralisis
 Kandung kemih yang kecil, biasanya terjadi
setelah infeksi tuberkulosis, schistosomiasis,
setelah radiasi pelvis atau operasi
 Garis bentuk buli-buli yang tidak teratur atau
kasar, misalnya pada sistitis
 Batu pada kandung kemih
 Kalsifikasi kandung kemih
 Divertikel kandung kemih
 Gambaran filling defect
Foto Untuk Menilai Kandung Kemih (20 menit)

Sistitis dan Divertikel Kandung Kemih


Foto Untuk Menilai Kandung Kemih (20 menit)

Filling defect adalah daerah yang tampak


tidak terisi oleh kontras pada foto IVU,
penyebab filling defect :
 Karsinoma kandung kemih
 Batu non-opaque
 Ureterocele
 Bila defek terlihat pada dasar kandung
kemih,dapat disebabkan oleh tumor atau
prostat yang membesar. Dinamakan
”umbrella sign” karena gambaran yang
terbentuk, terlihat menyerupai payung
Filling Defect Pada Kandung Kemih

Filling Defect (tumor) Filling Defect (umbrella sign)


Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai