Anda di halaman 1dari 16

Harmonisasi Hak Dan

Kewajiban Asasi Manusia


Dalam Perspektif Pancasila
Nama: Steven Vicent
Kelas: XI IPS
Pasal 1 UU NO.39 Tahun 1999 Tentang
HAM
HAM merupakan seperangkat hak yang melekat
pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai
makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan anugerah-Nya
yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan
dilindungi oleh negara, hukum pemerintah, dan
setiap orang demi kehormatan serta perlindungan
harkat dan martabat manusia.
Makna HAM
A. HAM merupakan hak alamiah yang melekat dalam diri setiap manusia sejak ia
dilahirkan ke dunia. Hak alamiah adalah hak yang sesuai dengan kodrat manusia
sebagai insan merdeka yang berakal budi dan berperikemanusiaan. Tidak ada
seorang pun yang diperkenankan merampas hak tersebut dari tangan pemiliknya.
Hal ini tidak berarti bahwa HAM bersifat mutlak tanpa pembatasan karena batas
HAM seseorang adalah HAM yang melekat pada orang lain. Bila HAM dicabut
dari tangan pemiliknya, manusia akan kehilangan eksistensinya sebagai manusia.

B. HAM merupakan instrumen atau alat untuk menjaga harkat dan martabat
manusia sesuai dengan kodrat kemanusiannya yang luhur. Tanpa HAM manusia
tidak akan dapat hidup sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiannya sebagai
makhluk Tuhan yang paling sempurna.
Sifat Dan Unsur Dari HAM
Sifat Sifat HAM: Unsur Unsur
HAM:
Universal atau
1. Keistimewaan
menyeluruh
(Previlege)
1. Utuh 2. Klaim (Claim)
2. Hakiki 3. Kuasa (Powe)
4. Kekebalan
3. Permanen atau
(Immunity)
kekal
Fungsi Dan Tujuan HAM
Fungsi:
Membuat pemegang hak menjadi lebih berdaulat.
Memperluas kepentingan.

Tujuan:
Melindungi orang dari kekerasan dan kesewenang-wenangan.
Mengembangkan rasa saling menghargai antarmanusia.
Mendorong tindakan yang dilandasi kesadaran dan tanggung jawab
untuk menjamin bahwa hak-hak orang lain tidak dilanggar.
Prinsip Prinsip HAM Menurut 2 Ahli
Manfred Nowak:
Rhona K.M. Smith:
Prinsip Universal
Prinsip Kesetaraan (Universality)
(Equality) Prinsip
Prinsip Pelarangan Ketergantungan
Diskriminasi (Non- (Interdependence)
Discrimination) 1. Prinsip Saling
Terkait(Interrelate
1. Prinsip Kewajiban
d) atau Prinsip
Positif Setiap
Tidak Terbagi
Negara
(Indivisibility)
Teori HAM
Teori hak alami atau kodrati (natural right theory)
hak kodrati (natural right) yang melekat pada setiap diri manusia, yaitu hak atas hidup, hak
kebebasan, dan hak milik. Hak kodrati ini terpisah dari pengakuan politisi yang diberikan
negara kepada mereka dan terlebih dahulu ada dari negara sebagai komunitas politik.
Teori hak positivisme
Teori positivisme secara tegas menolak pandangan teori hak-hak kodrati. Penganut teori ini
berpendapat, bahwa mereka secara luas dikenal dan percaya bahwa hak harus berasal dari
suatu tempat. Kemudian, hak seharusnya diciptakan dan diberikan oleh konstitusi, hukum
atau kontrak.
Teori relativisme budaya (cultural relativist theory)
Relativisme budaya adalah prinsip bahwa kepercayaan dan aktivitas setiap orang harus
dipahami menurut budaya orang itu sendiri. Prinsip ini dirintis sebagai aksioma dalam
penelitian antropologi Franz Boas pada beberapa dasawarsa pertama abad ke-20, lalu
dipopulerkan oleh para mahasiswanya
HAM dalam Dasar Negara, Konstitusi
Negara, dan Peraturan Perundang-undangan
1. Sila Pertama: Memeluk agama dan beribadah sesuai agama yang dianut.
2. Sila Kedua: Pengakuan manusia sebagai individu dan sebagai makhluk sosial.
3. Sila Ketiga: Setiap manusia mempunyai martabat dan hak-hak yang sama.
4. Sila Keempat: Hak untuk menyampaikan pendapat dan hak berkumpul dalam
kegiatan musyawarah.
5. Sila Kelima: Menghormati hak orang lain

Catatan: HAM dalam Konstitusi Negara Terdapat di Bab XA pasal 28A-28J UUD
NRI Tahun 1945
HAM dalam Peraturan Perundang-
undangan
Diantaranya:
1. Hak untuk Hidup
2. Hak Berkeluarga dan Melanjutkan Keturunan
3. Hak Mengembangkan Diri
4. Hak Memperoleh Keadilan
5. Hak atas Kebebasan Pribadi
6. Hak atas Rasa Aman
7. Hak atas Kesejahteraan
8. Hak Turut Serta dalam Pemerintahan
9. Hak Wanita
10. Hak Anak
Kategori HAM Dalam UUD NRI Tahun
1945
1. Pribadi
2. Politik
3. Ekonomi
4. Hukum
5. Peradilan
6. Sosial Budaya
Pelanggaran HAM Di Indonesia
Faktor Internal:
Sikap egoisme
1. Tingkat kesadaran
2. Sikap tidak toleran

Faktor External:
3. Ketidaktegasan aparat penegak hukum
4. Penyalahgunaan kekuasaan
5. Kesenjangan sosial dan ekonomi
Kasus Pelanggaran HAM
Ringan:
Memaksakan kehendak kepada orang lain.
1. Meminta orang lain sependapat dengan dirinya.
2. Melarang orang lain beribadah.
3. Melarang seseorang mendapatkan informasi atau pengajaran.
4. Melarang orang lain berpendapat.

Berat:
1. Kejahatan Genosida
Contohnya, membunuh anggota kelompok.

2. Kejahatan terhadap Kemanusiaan


Contohnya, pembunuhan, pemusnahan, dan perbudakan.
Pelanggaran HAM Masa Lalu
 Pengertian

Yaitu suatu pelanggaran HAM yang terjadi di masa


lampau atau masa lalu sehingga menjadi peristiwa yang
membekas hingga saat ini. Contohnya:
Peristiwa Tanjung Priok
Peristiwa Trisakti
Timor Timur pascajajak pendapat
Peristiwa di Abepura, Papua
Akibat Melanggar HAM
Menciptakan diskriminasi dan ketidakadilan.
1. Adanya rasa dendam dan kebencian antarsesama.
2. Merendahkan harkat, derajat, dan martabat
kemanusiaan.
3. Menciptakan kekerasan dan konflik antarsesama.
4. Menimbulkan penderitaan serta tersiksa lahir dan
batin pada diri korban.
Upaya Penegakan HAM dalam
Perspektif Pancasila
Pancasila sebagai dasar negara memiliki beberapa
kedudukan, salah satunya sebagai sumber dari
segala sumber hukum. Artinya, setiap peraturan
perundang-undangan di Indonesia harus mengacu
pada Pancasila dan tidak menyimpang dari
ketentuan serta asas-asas yang terkandung di
dalamnya.
Bentuk Upaya Penegakan
Represif:
HAM
1. Komnas HAM
2. Pengadilan hak asasi manusia
Preventif:
1. Membuat peraturan perundang-undangan HAM
2. Membentuk lembaga pemantau dan pengawas pelaksanaan HAM
3. Melakukan sosialisasi HAM kepada masyarakat
4. Memasukkan materi tentang HAM dalam mata pelajaran PPKN.

Anda mungkin juga menyukai