Anda di halaman 1dari 5

Indische

Partij (IP)
KENIKA AYULIAN TYASANI
XI IPA 1
Tiga Serangkai Dan Berdirinya
Indische Partij
Indische Partij didirikan oleh tiga serangkai yang terdiri dari Ernest Douwes Dekker, dr. Cipto Mangunkusumo
dan Ki Hajar Dewantara. Ernest Douwes Dekker awalnya bertemu dengan dr. Cipto Mangunkusumo saat sedang
melakukan propaganda di pulau Jawa. Gerakan ini kemudian mendapatkan dukungan dari Ki Hajar Dewantara di
Bandung sehingga lahirlah Indische Partij.
Organisasi Indische Partij (IP) didirikan pada 25 Desember 1912. Para pendiri partai politik ini sering disebut juga
dengan tiga serangkai. Partai ini merupakan organisasi pertama yang dengan tegas menyatakan kalau dirinya
berpolitik dan bersifat politik murni dengan semangat nasionalisme modern.
Indische Partij awalnya dibentuk untuk memperbaiki nasib dan memperjuangkan kesetaraan bagi seluruh rakyat
Indonesia. Indische Partij berhasil membuat 30 cabang dengan 700 anggota. Semakin lama indische partij
semakin banyak mendapatkan dukungan dari masyarakat sehingga jumlah anggotanya mencapai hampir 6000
orang . Tentu saja pencapaian ini dilihat sebagai ancaman bagi para kolonial belanda. Indische Partij pun akhirnya
di cap sebagai partai terlarang oleh belanda. Inilah yang menyebabkan umur IP tidak panjang. Akhir dari partai ini
bermula dari kritikan Ki hajar Dewantara di harian De Express. Pada saat itu belanda ingin merayakan peringatan
kemerdekaan di tanah jajahannya, maka dari itu Ki Hajar Dewantara menulis artikel berjudul ‘’andai aku seorang
belanda’’. Tulisan itu memancing reaksi keras dari belanda yang akhirnya menangkap tiga serangkai dan
mengasingkan mereka ke belanda. Setelah itu indische partij dibubarkan.
Pembuangan tiga serangkai itu membawa dampak luas tidak saja di Hindia Belanda akan tetapi juga di
Negara Belanda. Di Hindia Belanda keberadaan mereka semakin mendorong bumiputera untuk
memperjuangakan hak-haknya. Sementara di Negeri Belanda menjadi perdebatan politik di kalangan
Dewan Perwakilan Rakyat Belanda tentang pergerakan rakyat Indonesia.
Karena alasan kesehatan, pada 1914 Cipto Mangunkusumo dipulangkan ke Indonesia. Ernest Douwes
Dekker dipulangkan pada tahun 1917 dan Ki Hajar Dewantara dipulangkan pada 1918. Setelah IP
dibubarkan dan pimpinanya menjalankan pembuangan organisasi itu kemudia diberi nama insulinde.
Namun organisasi itu kurang mendapat sambutan dari masyarakat. Kemudian tahun 1919 berganti nama
menjadi National Indische Partij (INP). Ki Hajar Dewantara kemudian mendirikan Perguruan Taman
Siswa (1922), sebagai perjuangan kebudayaan dan perjuangan politik.
Kegiatan Indische Partij
VISI
“Indische los van Holland” Hindia bebas dari Belanda
“Indie voor Indrers” Hindia untuk orang-orang Hindia
= Semangat rasa kebangsaan
MISI
1. Cita Cita Nasionalisme
2. Persamaan Hak Bagi Hindia
3. Pro-Hindia Dari Pemerintah
4. Anti-Benci Sara
5. Anti-Kesenjangan Sosial
6. Pendidikan Ekonomi
Anggaran Dasar
- Membangun Patriotisme
- Memajukan Hindia
- Mempersiapkan Kehidupan Merdeka
THANKS!

Anda mungkin juga menyukai