Anda di halaman 1dari 11

INDISCHE

PARTIJ
Risky Taufiqurrahman 21220020
Yuni Habibatul Rohmah 21220001
Bag”oes Mahendra 21220024
MATERI Yang Akan Di Bahas
01 Latar Belakang Terbentuknya Indische Partij

02 Kiprah Indische Partij Pada Abad Ke 20

03 Pemberedelan Indische Partij Oleh


Pemerintahan Hindia Belanda
04 Terbentuknya Insulinde
LAtar Belakang Terbentuknya Imdische
Partij
Indischice Partij berdiri di Bandung pada tanggal 25 Desember 1912. Indishice Partij ini didirikan oleh tiga
serangkai diantaranya adalah Douwes Deker (Danudirdja Setia budhi), Dr. Cipto Mangunkusumo dan juga
Soewardi Soerjaningrat (Ki Hajar Dewantara). Organisasi ini merupakan organisasi yang bersifat nasional
modern. Indishice Partij ini merupakan organisasi pertama yang menangani dalam hal politik di
Indonesia. Indishice Partij ini adalah organisasi yang menggantikan organisasi sebelumnya yang
bernama Indishice Bond.
Keanggotaan Indische PArtij tersebar pada 30 cabang dengan jumlah anggota seluruhnya 7.300 orang,
sebagian besar golongan Indonesia. Sedangkan jumlah anggota golongan bumiputera adalah 1.500
orang, kebanyakan golongan terpelajar. Indische Partij Cabang antara lain adalah Semarang, dengan
jumlah anggota 1.300 orang, Surabaya dengan jumlah anggota 850 orang, Bandung dengan jumlah
anggota 700 orang, Batavia dengan Jumlah anggota 654 orang
Jika dibandingkan dengan Budi Utomo dan Sarekat Islam, maka keanggotaan Indische Partij lebih kecil
jumlahnya. Mungkin hal ini disebabkan karena adanya perasaan takut untuk memasuki dunia politik
karena adanya pasal 111 Regerings-Reglement (RR), yang berbunyi "Bahwa perkumpulan-perkumpulan
atau persidangan-persidangan yang membicarakn soal pemerintahan (politik) atau membahayakan
keamanan umum dilarang di Hindia Belanda". Pasal ini merupakan tembok penghalang yang sukar
ditembus oleh Indische Partij dalam mengembangkan jumlah anggotanya.
Gagasan dari para tokoh dalam mendirikan indische partij
• Douwes Daker melakukan perjalanan propaganda pada
tanggal 15 September sampai dengan 3 Oktober 1912, mereka
mengadakan berbagai rapat-rapat yang dilakukan di
yogyakarta, surakarta, madiun, surabaya, semarang, tegal,
pekalongan dan cirebon lalu di teruskan juga ke kota-kota jawa
barat.
• pada tahun 1905 Dr. Tjipto Mangunkusumo ikut dalam dunia
pergerakan nasional. Karena banyal ekploitasi serta
kolonialisme yang sangat banyak terjadi di Indonesia maka dari
pada itulah Dr. Tjipto Mangunkusumo berjuang untuk
mengakhiri hal tersebut.
• Tokoh berikutnya dalam Indische Partij yaitu Suwardi
Suryaningrat yang kemudian di kenal dengan Ki Hajar
Dewantara. Ia telah banyak melakukan kritikan terhadap
pemerintahan kolonial kritikanya itu telah banyak dimuat dalam
koran dan majalah seperti: Het Tijdschrift dan De Express.
Menurutnya dimisi golongan belanda harus diakhiri karena
mereka telah sangat membuat Indonesia menderita entah
dalam hal politik maupun di luar politik
Kiprah Indische
Partij Pada Abad Ke
20
Kiprah Indische Partij ini tidak lepas dari peranan sang pemimpin yaitu Francois Eugene
Douwes Deker Awal mula pada pagi tanggal 15 September 1912, Douwes Daker tiba dii
stasiun Bandung yang di temani dengan timnya yaitu J.D Brunsveld Van Hulten dan Van
Der Poel melakukan tur propaganda untuk menyebarkan Indische Partij di tanah jawa.
Dalam buku “The Lion” karya Pail Van Der Veur, setelah kedatanganya ke tanah jawa
Douwes Deker mengadakan pidatonya dengan tujuan mengenalkan Indische Partij dan
mendapatkan sambutan yang baik. Malam harinya Douwes Daker dan pemimpin
Insulinde Semarang G.L Toope menyampaikan pidatonya. Yang mereka bahas pada
pidato tersebut adalah tentang diskriminasi pemerintahan bangsa belanda terhadap
warga Indonesia. Kemudian insulinde membentuk aliasnsi antara kelompok Eurasia
atau Indonesia Belanda Dan juga kaum terpeljar Indonesia agar memperoleh hak
serta serta dengan kaum pendatang dari Eropa dan mempromosikan nasionalisme
Hindia. Dan diitanggal tanggal 25 Desember 1912 di Bandung berhasil menyusun
anggaran-anggaran dasar Indische Partij.
Tujuan indische partij

Untuk membangun patriotism


semua bangsa Hindia kepada Menganjurkan kerjasama
tanah air yang telah member
lapangan hidup kepadanya. 01 02 atas dasar
ketatanegaraan.
persamaan

03 04
Memajukan tanah air Mempersiapkan kehidupan
Hindia. rakyat yang merdeka.
Usaha yang dilakukan
01 02
Memelihara Nasionalisme Hindia Menyingkirkan kesombongan rasial dan
dengan meresapkan cita-cita keistimewaan ras, baik dalam bidang
kesatuan kebangsaan semua ke tatanegaraan maupun dalam bidang
bangsa Hindia kemasyarakatan

03 04
Memeriksa usaha kemajuan dari Penghapusan ketidaksamaan hak kaum
individu bangsa Hindia dalam bidang Hindia, Memperkuat daya pertahanan
teknik dan penguasaan diri serta bangsa Hindia untuk mempertahankan
pola berfikir dalam hal kesusilaan. tanah air dari serangan asing.
Pemberedelan Indische Partij Oleh
Pemerintahan Hindia Belanda
Pada tangga 31 Maret 1913 Indische Partij (IP) dibubarkan
paksa oleh pemerintahan Hindia belanda. Pembubaran ini
dilakukan karena Indische Partij mulai mengganggu eksistensi
belanda. Deru perlawanan itu membuat Belanda ambil sikap.
Belanda pun ingin membubarkan IP. Ketiga dedengkotnya pun
diasingkan ke Belanda  karena melempar kritik dan propaganda.
Dengan bubarnya Indische Partij banyak yang terinspirasi untuk
memperjuangkan kemerdekaan bangsa Indonesia salah satunya
Soekarno, ia sangat terinspirasi untuk melanjutkan perjuan dari
Indische Partij. Bahkan Soekarno menjadikan Dr. Tjipto
Mangoenkoesomo sebagai mentor politiknya. Ketiga tokoh
pendiri indische partij diasingkan karena kerap memberikan kritik
terhadap hinida belanda dan di bulan agustus 1913 mereka
diasingkan ke belanda.
Sehingga semakin lama kekuatan indische partij menurun yang
kemudian di gantikan namanya dan di bentuk lah insulinde
Terbentuknya
Insulinde
Insulinde dicetuskan oleh Eduard Douwes Dekker. setelah Penangkapan dan
pengasingan tiga serangkai tidak menghentikan jalannya pergerakan. Ternyata
anggota Indische Partij melanjutkan perjuangan di bawah panji Insulinde. Insulinde
merupakan nama baru bagi organisasi indische partij ditahun 1914. Setelah sekitar
satu tahun menjalani pengasingan di negeri Kincir Angin, Dr. Tjipto Mangoenkoesomo
dipulangkan lebih dahulu ke tanah air dengan alasan kesehatan. Setibanya pada
pertengahan 1914, ia kembali bergabung dengan Insulinde, yang bermarkas di
Semarang. Anggota dari insulinde tidak hanya tetapi juga golongan tionghoa
Peranakan dan intelektual.
pergerakan Insulinde ini menjadi (NIP) National Indische Partij atau yang disebut
dengan Sarekat Hindia.
pada 1921 Nasional Indische Partij resmi dibubarkan pemerintah Hindia Belanda
dengan dalih bahwa perhimpunan itu membahayakan keamanan dan ketenteraman
umum. Meskipun National Indische Partij telah tamat.
Terimakasih

Jika ada yang ingin di tanyakan di persilah


Jangan yang sulit
Karena yang sulit itu melupakan Rehan

Anda mungkin juga menyukai