0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
34 tayangan13 halaman
Glomerulonefritis adalah peradangan pada glomerulus ginjal yang disebabkan oleh kompleks antigen-antibodi. Glomerulonefritis akut dan kronis memiliki gejala seperti hematuria, proteinuria, dan penurunan fungsi ginjal. Diagnosa didukung dengan hasil pemeriksaan darah dan biopsi ginjal."
Glomerulonefritis adalah peradangan pada glomerulus ginjal yang disebabkan oleh kompleks antigen-antibodi. Glomerulonefritis akut dan kronis memiliki gejala seperti hematuria, proteinuria, dan penurunan fungsi ginjal. Diagnosa didukung dengan hasil pemeriksaan darah dan biopsi ginjal."
Glomerulonefritis adalah peradangan pada glomerulus ginjal yang disebabkan oleh kompleks antigen-antibodi. Glomerulonefritis akut dan kronis memiliki gejala seperti hematuria, proteinuria, dan penurunan fungsi ginjal. Diagnosa didukung dengan hasil pemeriksaan darah dan biopsi ginjal."
Glomerulonefritis Akut/Kronis Definisi Glomerulonefritis Sindrom ditandaiperadangan dari glomerulus diikuti pembentukan beberapa antigen endogenus (seperti sirkulasi tiroglobulin) atau eksogenus (agen infeksius atau proses penyakit sistemik yang menyertai) GNA inflamasi glomeruli terjadi ketika kompleks antigen- antibodi terjebak dalam membran kapiler glomerular GNK glomerulonefritis tingkat akhir (“and stage”) dengan kerusakan jaringan ginjal akibat proses nefrotik dan hipertensi sehingga menimbulkan gangguan fungsi ginjal yang irreversible Etiologi GNA pada semua usia (pria : wanita (2 : 1), diawali infeksi ekstra renal (di traktus respiratorius bagian atas dan kulit oleh kuman streptokokkus beta hemolitikus gol A), faktor iklim, keadaan gizi, keadaan umum dan factor alergi GNK Lanjutan GNA, sering tanpa riwayat infeksi, DM, hipertensi kronik, penyebab lain tidak diketahui pada stadium lanjut Manifestasi Klinik
GNA Hematuri, edema, hipertensi, suhu tubuh
meningkat, Mual, tidak ada nafsu makan, Ureum dan kreatinin meningkat, oliguri dan anuria GNK Biasanya tidak ada keluhan s/d gagal ginjal, lemah, yeri kepala, gelisah, mual, coma dan kejang (stadium akhir), edema (bertambah jelas memasuki fase nefrotik), suhu subfebril, kolestrol darah naik, penurunan kadar albumin, fungsi ginjal menurun, ureum kreatinin meningkat, anemia, TD mendadak tinggi,terkadang ada serangan ensefalopati hipertensi, gagal jantung, BB menurun, rasa haus dan miksi pada malam hari (nokturia), hematuria. Komplikasi GNA
Oliguri s/d anuria akibat berkurangnya filtrasi
glomerulus. Esefalopati hipertensi karena spasme pembuluh darah local, anoksia dan edema otak gangguan penglihatan, pusing, muntah, dan kejang-kejang. Gangguan sirkulasi (dispneu, orthopneu, ronchi basah, pembesaran jantung dan meningkatnya TD menetap karena spasme pembuluh darah, bertambahnya volume plasma jantung membesar dan terjadi Gagal Jantung Anemia karena hipervolemia, sintesis eritropoetik menurun Pemeriksaan Diagnostik Urinalisis hematuria,proteinuria (3+ s/d 4+),BJ peningkatan sedang Pemeriksaan darah Komplemen serum dan C3 menurun, BUN dan kreatinin meningkat, titer DNA – ase antigen B meningkat, LED meningkat, albumin menurun, titer anti streptolisin – O (ASO) meningkat Biopsi ginjal menunjukkan obstruksi kapiler glomerular dan memastikan diagnosis Pemeriksaan radiologi foto thorak gambaran edema paru atau payah jantung ECG adanya gambaran gangguan jantung Pengkajian
dalam batas normal (urine output 1 - 2 ml/kg BB/jam) dan atau klien tidak menunjukan kelebihan volume cairan NIC DX 2 Timbang BB/hari, monitor output urine/ 4 jam R/ Peningkatan BB indikasi adanya retensi cairan , penurunan output urine indikasi munculnya gagal ginjal Kaji adanya edema, ukur lingkar perut / 8 jam (anak laki-laki cek adanya pembengkakan pada skrotum) R/ Peningkatan lingkar perut dan Pembengkakan pada skrotum merupakan indikasi adanya ascites. Monitor reaksi klien terhadap terapi diuretic ( bila menggunakan tiazid / furosemide R/ Diuretik menyebabkan hipokalemia membutuhkan penanganan pemberia potassium Lanjutan…… Monitor dan catat intake cairan R/ Klien membutuhkan
pembatasan pemasukan cairan dan penurunan laju filtrasi
glomerulus Kaji warna warna, konsentrasi dan bj urine R/ urine keruh
indikasi adanya peningkatan protein sebagai indikasi
penurunan perfusi ginjal.
Kolaborasi tentang hasil tes laboratorium R/ Peningkatan
nitrogen, ureum dalam darah dan kadar kreatinin indikasi